Endapan ini memiliki banyak kegunaan diantaranya sebagai bahan produksi stainless steel atau baja tahan karat yang diaplikasikan untuk peralatan dapur, ornamen rumah dan komponen industri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik nikel laterit sebagai salah satu acuan dalam explorasi dan penambangan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengamatan lapangan melalui data pengeboran dengan analisis laboratorium menggunakan XRF (X-Ray Fluorescence). Hasil penelitian menunjukan lapisan limonit, saprolit dan badrock memiliki ketebalan dan kadar Ni yang berbeda beda setiap lapisan dan titik bor. Lapisan top soil memiliki ketebalan 1 meter dengan kadar Ni 0,75 – 1,23 % dan Fe 37, 92 – 44,49 %, limonit memiliki ketebalan rata – rata 7 meter dengan kadar Ni 0,76 – 1, 30 % dan Fe 19,47 – 41,22%, sedangkan saprolit memiliki ketebalan rata – rata 6 meter dengan kadar Ni 1,41 – 2,15 % dan Fe 7,83 – 44,35 %, lapisan badrock Ni 0,56 – 1,38 % dan Fe 10,89 – 17,75 %. Model endapan bawah permukaan, menunjukan bahwa endapan nikel laterit daerah penelitian terbentuk dan terkayakan di bagian tengah yang dikelilingi oleh batuan dengan endapan nikel laterit low grade. Model endapan ini dipengaruhi oleh struktur geologi yang bekerja pada batuan pembentuk endapan nikel. Pola distribusi unsur Ni yaitu semakin kebawa semakin tinggi dan akan mengalami penurun kembali ketika mendekati lapisan bedrock. Sedangkan unsur Fe semakin ke bawah semain rendah dan sebaliknya