Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Blended Learning Sebagai Iovasi Pembelajaran Selama Masa Pendemi Covid-19 terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Siska Candra Ningsih; Titis Sunanti
JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2021): September 2021 - Februari 2022
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/jmpm.v6i2.2232

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh blended learning sebagai suatu inovasi pembelajaran selama masa pandemi covid-19 terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Desain penelitiannya adalah pre experimental design bentuk One Group Pretest-Postest dengan teknik penentuan sampel secara cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan uji statistik inferensial parametrik. Uji hipotesis menggunakan uji t. Dari hasil perhitungan statistik uji t diperoleh nilai t =  3,41 > t tabel = 2,093. Jadi H1 diterima yang artinya ada pengaruh Blended Learning terhadap kemandirian belajar. Blended learning mempengaruhi motivasi, kedisiplinan dan tanggung jawab mahasiswa dalam belajar. Blended learning juga mempengaruhi inisiatif mahasiswa dalam belajar dan keinginan mengevaluasi sendiri keberhasilannya dalam pembelajaran.
KNISLEY UNTUK KOMUNIKASI MATEMATIKA Titis Sunanti; Laela Sagita; Ikana Dwi Rahmat Saputra
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2017): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v8i2.1877

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa SMP N 3 Wates dengan menerapkan model pembelajaran Knisley. Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP N 3 Wates yang berjumlah 34 siswa. Obyek penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematika dengan model Knisley. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket respon siswa, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif dan analisis data kuantitatifPenelitian dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII A SMP N 3 Wates dilakukan dengan menerapkan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran knisley yaitu: Kongkrit-Reflektif (guru bertindak sebagai pencerita), Kongkrit-Aktif (guru bertindak sebagai pembimbing dan motivator), Abstrak–Reflektif (guru bertindak sebagai narasumber), Abstrak–Aktif (guru bertindak sebagai pelatih). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh diketahui kemampuan komunikasi matematika siswa pra tindakan masih dalam kategiri kurang kemudian meningkat pada kategori  baik  pada siklus I dan semakin meningkat dan masuk dalam kategori sangat baik  pada siklus II. Kegiatan pelaksanaan model pembelajaran Knisley pada siklus I sudah terlaksana dengan baik dan meningkat menjadi sangat baik pada siklus II. Respon siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran Knisley ini baik. Kata kunci: model Knisley, kemampuan komunikasi matematika
Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Titis Sunanti; Laela Sagita; Ganung Anggraini
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/th.v6i2.3584

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematika siswa berdasarkan kemampuan siswa. Subjek penelitian adalah tiga siswa kelas 5 SD di Sampangan, Yogyakarta, Indonesia. Mereka dipilih dari 30 siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa siswa dengan kemampuan tinggi mampu menggunakan representasi visual, simbolik dan verbal. Siswa dengan kemampuan sedang mampu menggunakan representasi visual dan simbolik namun kurang mampu menggunakan representasi verbal. Siswa yang berkemampuan rendah, tidak mampu menggunakan  representasi baik dalam bentuk visual, simbolik maupun verbal. Kemampuan melakukan representasi verbal disebabkan karena representasi ini jarang digunakan dalam proses pembelajaran
ANALISIS EMPIRIS TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA PADA KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS MENGGUNAKAN WEIGHTED LEAST SQUARES Nendra Mursetya Somasih Dwipa; Titis Sunanti
Journal of Fundamental Mathematics and Applications (JFMA) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4139.116 KB) | DOI: 10.14710/jfma.v1i2.11

Abstract

The present article aims to study the level of students’ satisfaction of PGRI Yogyakarta University towards service and facilities quality. To try and understand the factors which influence student satisfaction as well as consequences of it, this study test a weighted least squares model of student satisfaction. This study investigate determinant and dominant factors of the students’ satisfaction and its characteristics. The data were collected through a questionnaire administered to 160 students of PGRI Yogyakarta University to investigate their perceptions of the universities services. A questionnaire containing 30 questions has been used for data collection. The data were analyzed using the descriptive technique and the weighted least squares analysis. The measurement of the service quality is an important element to provide better, more efficient and more effective services.  SPSS Software and Cronbach alpha index have been used for data analysis and reliability. The reliability factor should be improved first because it is dominant in determining the students’ satisfaction. Quality indicators constituting the reliability factor include classroom, library, laboratory, public area, and information system. The results show that, by percentage, 2 indicators are in the very good category, only 5 indicators are in the good category, 9 indicators are in the fairly good category, and 14 indicators are in the poor category. The results indicate that the universities service quality needs to be improving. The results of the analysis show that five determinant factors of the students’ satisfaction include tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. By the priority scale, the reliability factor should be improved first because it is dominant in determining the students’ satisfactionThe present article aims to study the level of students’ satisfaction of PGRI Yogyakarta University towards service and facilities quality. To try and understand the factors which influence student satisfaction as well as consequences of it, this study test a weighted least squares model of student satisfaction. This study investigate determinant and dominant factors of the students’ satisfaction and its characteristics. The data were collected through a questionnaire administered to 160 students of PGRI Yogyakarta University to investigate their perceptions of the universities services. A questionnaire containing 30 questions has been used for data collection. The data were analyzed using the descriptive technique and the weighted least squares analysis. The measurement of the service quality is an important element to provide better, more efficient and more effective services.  SPSS Software and Cronbach alpha index have been used for data analysis and reliability. The reliability factor should be improved first because it is dominant in determining the students’ satisfaction. Quality indicators constituting the reliability factor include classroom, library, laboratory, public area, and information system. The results show that, by percentage, 2 indicators are in the very good category, only 5 indicators are in the good category, 9 indicators are in the fairly good category, and 14 indicators are in the poor category. The results indicate that the universities service quality needs to be improving. The results of the analysis show that five determinant factors of the students’ satisfaction include tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. By the priority scale, the reliability factor should be improved first because it is dominant in determining the students’ satisfaction.
Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani Titis Sunanti; Koryna Aviory; Kintoko Kintoko; Eva Nuryani; Gunawan Gunawan; Nina Widyaningsih
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 1 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i1.629

Abstract

Kelompok tani di dusun Ngentak dianggap mampu berperan penting dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Pendampingan pada kelompok ini sangat diperlukan agar dapat memberikan pengetahuan dan menjaga motivasi kelompok untuk meningkatkan kapasitas usaha. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan peran kelompok wanita tani untuk mendorong para wanita tani mengelola sebuah organisasi dan meningkatkan kapasitas usaha dalam pertanian. Kegiatan ini sebagai sarana untuk belajar dan menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama. Harapannya, kelompok ini dapat berkembang dan bertanggung jawab terhadap segala aktivitas sehingga dapat memberikan manfaat bagi para anggota dan lingkungan sekitar. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah PRA (Parcitipatory Rural Appraisal). Pendekatan ini melibatkan seluruh anggota kelompok wanita tani untuk memahami masalah dan meningkatkan partisipasi anggota kelompok untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Berdasarkan angket penilaian kebermanfaatan kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat bagi anggota kelompok sasaran. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan kegiatan peningkatan kapastitas kelompok, kemudian pelatihan budidaya tanaman hortikultur, dan pelatihan pembuatan likat kuning serta pendampingan kelompok usaha.
ANALISIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KINTOKO; SARI YULIANA; TITIS SUNANTI
Riemann: Research of Mathematics and Mathematics Education Vol. 6 No. 1 (2024): EDISI APRIL
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38114/6z3pm559

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana siswa kelas VIII A SMPN 11 Yogyakarta memiliki kemampuan untuk menyelesaikan soal cerita matematika dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dengan materi segi empat yang terdiri dari aspek analisis, evaluasi, dan penciptaan. Penelitian kualitatif deskriptif jenis ini. Data dikumpulkan melalui wawancara dan tes tertulis. Terdapat tiga siswa dalam kelompok tinggi, sedang, dan rendah dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemenuhan indikator HOTS berbeda untuk setiap kelompok siswa. Siswa di kelompok yang lebih tinggi memenuhi keenam indikator HOTS pada kedua butir soal, sedangkan siswa di kelompok yang lebih rendah memenuhi semua indikator HOTS pada butir soal nomor 1 dan memenuhi empat indikator HOTS.. Indikator yang tidak terpenuhi ialah indikator memilih metode solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah dan indikator membuat ide, solusi/keputusan dari rancangan yang dibuat sebelumnya pada butir soal nomor 2. Siswa dari kelompok rendah hanya memenuhi 2 indikator pada setiap soal yaitu indikator menganalisa informasi yang diketahui dan ditanyakan, dan indikator membuat model matematika.