Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUH PROPORSI TELUR DAN GULA SERTA SUHU PENGOVENAN TERHADAP KUALITAS FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK PADA BOLU BEBAS GLUTEN DARI PASTA UBI KAYU (Manihot Esculenta) Rahma Hambyah Imami; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.03.10

Abstract

Bolu adalah produk bakery yang dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, lemak dan bahan pengembang kemudian dipanggang. Namun penggunaan tepung terigu mengakibatkan meningkatnya nilai impor gandum sehingga pada penelitian ini tepung terigu disubtitusi dengan pasta ubi kayu. Penambahan telur dan gula serta penggunaan suhu pengovenan akan mempengaruhi struktur, volume pengembangan, dan warna bolu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proporsi telur dan gula serta suhu pengovenan yang sesuai sehingga dihasilkan bolu bebas gluten dengan kualitas menyerupai bolu tepung terigu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor. Faktor I adalah proporsi telur dan gula (g/g) yaitu 120:90, 140:70, 160:50. Faktor II adalah suhu pengovenan yaitu 150°C dan 170°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua faktor berpengaruh nyata (α=0.05) terhadap volume pengembangan, porositas, warna crust, springiness, dan hardness. Perlakuan terbaik adalah perlakuan proporsi telur dan gula 160 g : 50 g pada suhu pengovenan 170°C. Kata Kunci: Bolu, Gula, Suhu, Pengovenan Telur
PENGARUH KONSENTRASI GLUKOMANNAN DAN WAKTU PROOFING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKSTUR DAN ORGANOLEPTIK ROTI TAWAR BERAS (Oryza sativa) BEBAS GLUTEN Westra Dwipa Adiluhung; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.04.4

Abstract

 Tepung beras sebagai bahan baku roti tawar bebas gluten memiliki keterbatasan dalam menahan gas karbondioksida (CO2) dari hasil fermentasi. Glukomannan ditambahkan untuk membentuk lapisan film tipis menahan gas CO2 danproofing berperan pada pengembangan volume roti yang mempengaruhi tekstur.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi glukomannan dan waktu proofing yang tepat sehingga menghasilkan karakteristik tekstur dan organoleptik yang baik. Desain Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi glukomanan (0, 0.5, 1%) dan waktu proofing (30, 60, 90 menit). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian, penambahan glukomannan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Waktu proofing berpengaruh nyata (α=0.05) terhadap volume pengembangan spesifik, kekerasan dan elastisitas. Terjadi interaksi signifikan (α=0.05) antara glukomannan dan waktu proofing pada Kecerahan (L*). Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi glukomannan 1% dan waktu proofing 60 menit. Kata kunci: Glukomannan, Proofing, Roti Tawar Bebas Gluten, Tepung Beras
PENGARUH PENAMBAHAN GEL PORANG DAN BAGIAN TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK MUFFIN PASTA SINGKONG DAN KEDELAI HITAM Delvi Addelia Vriyanie; Aji Sutrisno
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2019.007.01.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pasta singkong dan kedelai hitam terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik muffin non terigu. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang disusun dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu pengunaan telur yang berbeda (utuh dan kuning) sedangkan faktor kedua adalah pemberian gel porang (0%, 1%, 2%, 3%). Data dianalisis menggunakan ANOVA (α=5 %). Jika terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNJ pada taraf 5 %. Pilihan perlakuan terbaik digunakan metode Zeleny. Muffin non terigu perlakuan terbaik dari segi fisik dan organoleptik diperoleh pada perlakuan penggunaan kuning telur dan konsentrasi gel porang 2%. Muffin tersebut memiliki kadar air sebesar 37.97%, kadar protein sebesar 19.58%, kadar lemak sebesar 17.20%, kadar abu sebesar 1.53% dan kadar karbohidrat sebesar 36.67%. Kata Kunci: Muffin Non Terigu, Singkong, Kedelai Hitam, Glukomanan, Telur