Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Relationship between the Safe Benzene Concentration with Blood Profile of Printing X Surabaya Workers Aisyah Noor Shofi Hanifah; Abdul Rohim Tualeka; Dani Nasirul Haqi; Syamsiar S Russeng; Pudji Rahmawati; Ahsan Ahsan; Indri H Susilowati
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.17872

Abstract

Introduction : Benzene is a volatile compound and widely uses as a solvent. In its work process, printingindustry used materials containing benzene. One of the target organs of benzene exposure is bone marrow.Therefore, the effect of benzene exposure is damage to the blood formation system.Methods : This research was an observational study with a quantitative approach and cross-sectional design.Subjects used 11 workers population of printing X Surabaya. All variables were analyzed by using rankspearman correlation.Result: The test results showed that most of the levels of benzene exposure exceeded the determined LimitValue. A total of 6 (64%) workers worked ≥ 10 years. The test results revealed significant benzene exposurewith changes in HCT and MCHC values. The average safe concentration of benzene is 0.01868. The resultsof safe C testing with blood profile showed that significant for safe C Benzene with red blood cells RBC andHCT (p<0,05).Conclussion : The results of the calculation of safe C benzene and blood profile of workers showed asignificant relationship between safe C and RBC and HCT. There was no significant relationship in WBC,HGB, MCV, MCH, MCHC.
Knowledge and Skill in Relation to the Speed and Accuracy of the Nurses When Assessing Using an Early Warning System (EWS) QolbiNur Q.Y; Nursalam Nursalam; Ahsan Ahsan
Jurnal Ners Vol. 15 No. 1Sp (2020): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i1Sp.20522

Abstract

Introduction: Errors when filling in or interpreting the results of the EWS assessment causes delays and inaccuracies for the nurses when providing a clinical response. The aim of this study was to explain the relationship between the nurse’s knowledge and skill with the speed and accuracy of the nurse when assessing via EWS.Methods: This study used a correlation design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 104 nurses working in the inpatient ward of internal medicine according to the inclusion criteria. The sample was obtained through purposive sampling. The independent variable was the nurses’ knowledge and skill while the dependent variable was the nurse’s speed and accuracy when assessing using the EWS. The instruments used were questionnaires and observation sheets. The data was analyzed using Spearman Rho.Results: The results of the study showed that there was a very strong correlation between the knowledge-accuracy of the nurses when assessing using the EWS (r = 0.805; p = 0.000) and the nurse's skill-accuracy when assessing using the EWS (r = 0.823; p = 0.000). There was a strong correlation between the knowledge-speed of nurses assessing using the EWS (r = 0.269; p = 0.006) and the nurse's skill and speed when assessing using the EWS (r = 0.262; p = 0.007).Conclusion: The nurse’s knowledge and skill has a stronger relationship with accuracy when assessing using the EWS when compared to the nurses' speed. 
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG RESUSITASI JANTUNG PARU BERHUBUNGAN DENGAN EFIKASI DIRI REMAJA DI SMK NEGERI 2 SINGOSARI MALANG Dudella Desnani Firman Yasin; Ahsan Ahsan; Septi Dewi Racmawati
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.149 KB) | DOI: 10.33366/jc.v8i1.1751

Abstract

The focus of current global health problems is the death rate that occurs outside the Hospital Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) due to cardiac arrest. Every year the incidence rate is very high and increasing. Delay in reporting and providing Lung Resuscitation can result in death. Providing knowledge about CPR is expected to reduce mortality due to cardiac arrest. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge with adolescent self-efficacy in performing Pulmonary Resuscitation. The research design used was cross-sectional study. The research location is SMK Negeri 2 Singosari Malang. The number of respondents was 110 respondents taken by purposive sampling technique. Data analysis using chi-square test that is knowledge obtained p = 0.003 (p
Korelasi Antara Sarana Pembelajaran dengan Minat Belajar IPS Peserta Didik Kelas VIII di UPT SMPN 1 Patampanua Kabupaten Pinrang Ahdar Ahdar; Ahsan Ahsan; Rio Renaldi
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.995 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.2905

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara sarana pembelajaran dengan minat belajar IPS perta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey dengan metode kuntitatif. Untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus Isaac dan Michael, dengan sampel sebanyak 117 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisi deskriptif, statistik Inferensial, uji instrument penelitian, dan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS 22 for windowas. Pada penelitian di ketahui bahwa terdapat korelasi yang positif antara sarana pembelajaran dengan minat belajar IPS peserta didik kelas VIII di UPT SMPN 1 Patampanua Kab. Pinrang. Hal ini di buktikan berdasarkan uji correlations menggunakan IMB SPSS 22 di ketahui nilai probabilitasnya sebesar 0.002 yang artinya 0.002 < 0.05 dan R sebesar 0.286. maka dapat di simpulkan H0 di tolak dan H1 di terima yang artinya terdapat korelasi yang positif antara sarana pembelajaran dengan minat belajar IPS peserta didik kelas VIII di UPT SMPN 1 Patampanua Kab. Pinrang.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI WILAYAH POLRES KABUPATEN MALANG Marsaid Marsaid; M Hidayat; Ahsan Ahsan
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.941 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah sepeda motor di Kabupaten Malang berdampak pada peningkatan jumlah kecelakaan. Penyebab kecelakaan lalu lintas sepeda motor disebabkan oleh faktor pengendara, kendaraan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di wilayah Polres Kabupaten Malang. Penelitian ini termasuk observasional analitik menggunakan desain Cross Sectional dengan sample 263 responden dan analisis data Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara faktor manusia dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang meliputi faktor lengah (p=0,000), mengantuk (p=0,017), mabuk (p=0,044), lelah (p=0,004), tidak terampil (p=0,000), tidak tertib (p=0,000) dan kecepatan tinggi (p=0,000). Faktor kendaraan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Faktor lingkungan fisik menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang meliputi faktor jalan menikung (p=0,028) dan hujan (p=0,010). Sedangkan  hasil analisis uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pengendara sepeda motor berdasarkan kekuatan hubungannya dari yang terbesar ke yang terkecil yaitu tidak tertib (OR=100,227), kecepatan tinggi (OR=99,570), lelah (OR=81,523),  mengantuk (OR=81,371), lengah (OR=14,671), mabuk (OR=10,388), tidak terampil (OR=8,477), lampu kendaraan tidak menyala (OR=8,252) dan jalan menikung (OR=4,468).  Faktor manusia memegang peranan penting dalam terjadinya kecelakaan lalu lintas sehingga diperlukan suatu kebijakan agar pengendara sepeda motor lebih tertib dan taat pada rambu-rambu lalu lintas pada saat berkendara.   Kata Kunci : Faktor Berhubungan Kecelakaan, Sepeda Motor.
PENGARUH BERMAIN DENGAN MEWARNAI TERHADAP PENURUNAN SKOR PERILAKU MALADAPTIF ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT KABUPATEN KEDIRI Rinik Eko Kapti; Ahsan Ahsan; Ana Istiqomah
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.189 KB)

Abstract

Bermain dengan mewarnai merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghilangkan ketegangan dan memperoleh kesenangan pada anak yang mengalami hospitalisasi dengan cara memberikan intervensi berupa coretan warna pada gambar. Pemberian intervensi ini akan memberikan efek relaksasi pada tubuh serta dapat memberikan rangsang emosi di sistem limbic, sehingga terjadi pengontrolan perilaku maladaptif di hipotalamus. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain dengan mewarnai terhadap penurunan skor perilaku maladaptif anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu experimental design dengan pendekatan pre test-post test with control group yang memberikan perlakuan bermain dengan mewarnai pada kelompok perlakuan, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan intervensi standar dari rumah sakit. Responden dalam penelitian berusia 3-5 tahun yang berjumlah 20 responden yang terbagi dalam dua kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa variabel bebas dalam penelitian ini adalah bermain dengan mewarnai, sedangkan variabel terikatnya yaitu perilaku maladaptif. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, digunakan lembar kuesioner yang kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Paired t test dan Independent t test. Berdasarkan uji Paired t test didapatkan nilai P = 0,000 yang mengindikasikan H1 diterima. Sementara itu, pada uji Independent t test didapatkan nilai P­ = 0,032 yang mengindikasikan hasil berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh bermain dengan mewarnai terhadap penurunan skor perilaku maladaptif anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Kabupaten Kediri. Dari hasil penelitian tersebut, disarankan agar perawat pediatrik, dan orang tua memberikan intervensi bermain dengan mewarnai secara rutin selama anak menjalani rawat inap, agar dapat meminimalisasi perilaku maladaptif pada anak tersebut.   Kata kunci : Bermain dengan Mewarnai, Skor Perilaku Maladaptif, Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)
HUBUNGAN PERAN KADER KESEHATAN DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP LANJUT USIA Setyoadi Setyoadi; Ahsan Ahsan; Alif Yanur Abidin
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.14 KB)

Abstract

Pertambahan jumlah Lanjut Usia (lansia) di Indonesia diperkirakan sebagai pertumbuhan lansia yang tercepat di dunia. Meningkatnya jumlah lansia tidak lepas dari proses penuaan beserta masalahnya. Salah satu solusi yang dilakukan perawat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yaitu dengan melakukan promosi kesehatan untuk mengorganisasi dan memberikan asuhan keperawatan bagi lansia melalui kegiatan posyandu lansia dengan mengoptimalkan kader kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran kader dengan upaya peningkatan kualitas hidup lansia di Desa Landungsari. Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan metode purposive sampling, berjumlah 15 orang kader dan 30 lansia. Pengumpulan data mengunakan kuisioner dari WHOQOL-BREF. Analisis data dengan uji statistik Spearman didapatkan nilai p = 0,05 (0,000 > 0,05) , yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia. Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia karena peran kader yang sudah baik berpengaruh terhadap tingkat kualitas hidup lansia dikarenakan kader selalu memberikan dukungan positif dan memberikan edukasi kepada lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Disarankan bagi kader untuk dilibatkan dalam penyuluhan kesehatan di Posyandu, bila kader masih belum berani menyampaikan materi penyuluhan maka perlu diberikan bimbingan dan motivasi serta dicarikan solusi yang tepat.   Kata Kunci : Lansia, Peran Kader, Tingkat Kualitas Hidup Lansia
EFEKTIVITAS PSIKOEDUKASI KELUARGA PADA CAREGIVER PASIEN ULKUS DIABETES MELITUS DALAM MENURUNKAN TINGKAT ANSIETAS Aisyah Dzil Kamalah; Ahsan Ahsan; Heri Kristianto
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.831 KB)

Abstract

Ulkus diabetes mellitus merupakan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus yang membutuhkan waktu penyembuhan yang lama dan biaya yang tidak sedikit.Kondisi pasien yang tidak stabil secara fisik maupun emosional bisa memperlama penyembuhan. Hal ini menyebabkan masalah psikososial seperti cemas pada care giver yang merawat pasien. Cemas dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien ulkus DM. Umumnya pasien dan keluarga hanya mendapatkan pendikan kesehatan terkait penyakit yang diderita pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas psikoedukasi keluarga dalam menurunkan ansietas pada caregiver dalam merawat pasien ulkus DM. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre-post test with control group. Cara pengambilan sampel dengan purposive smpling. Jumlah sampel sebanyak 30 caregiver yang terbgi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. instrumen yang digunakan adalah Zung Self Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur ansietas. Psikoedukasi keluarga dilakukan dalam 5 sesi. Hasil penelitian menunjukkan p value (0,000) < α (0,05). Psikoedukasi efektif dalam menurunkan ansietas. Psikoedukasi dapat menjadi intervensi lanjut bagi keluarga pasien ulkus diabetes mellitus. Kata Kunci : Ansietas, Caregiver pasien ulkus Diabetes Mellitus, Psikoedukasi Keluarga
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA YANG PERNAH DIRAWAT DI IGD RSUD DR. R. KOESMA TUBAN Moh. Ubaidillah Faqih; Ahsan Ahsan; Tina Handayani Nasution
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.856 KB)

Abstract

Cedera kepala akibat kecelakaan lalulintas merupakan penyebab utama disabilitas dan mortalitas. Functional Independence Measure (FIM) merupakan salah satu pengukuran kemandirian pasien cedera kepala. Beberapa faktor yang dicurigai adalah usia, mekanisme cedera, skor awal GCS, hipotensi, diameter pupil dan reaksi cahaya, CT scan, konsumsi alkohol, dan lama perawatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi kemandirian pasien cedera kepala. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan rancangan retrospektif terhadap107 sampel rekam medis RSUD dr. R. Koesma Tuban dari periode Januari-April 2016. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen yang digunakan lembar checklist dan lembar FIM. Analisis menggunakan uji koefisien kontingensi dan regresi logistik. Hasil uji regresi logistik menunjukan faktor yang mempengaruhi adalah GCS (p=0,996) dan Pupil (p=0,077). Persamaan yang didapat y = 0,357 + 19,434 (GCS) + 2,041 (Pupil). Hasil uji Hosmer and Lameshow menunjukan kalibrasi yang baik (p=1,000), nilai AUC menunjukan bahwa 93,6% persamaan regresi yang diperoleh mampu membedakan kemandirian pasien cedera kepala berdasarkan variabel GCS dan pupil, sisanya yaitu 6,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Skor GCS yangrendah pada awal cedera berhubungan dengan prognosa yang buruk, sedangkan abnormalitas fungsi pupil, gangguan gerakan ekstraokular, pola-pola respons motorik yang abnormal seperti postur fleksor dan postur ekstensor, juga memprediksikan outcome yang buruk setelah cedera kepala.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Skor awal GCS dan Pupil menjadi faktor yang dominan berpengaruh terhadap kemandirian. Oleh karena itu, perawat perlu meningkatkan manajemen pasien cedera kepala pada fase emergency dengan tidak mengabaikan pengukuran GCS dan Pupil.Kata Kunci: Kemandirian, Cedera Kepala, Functional Independence Measure (FIM)
FACTOR ANALYSIS OF HYPOGLICEMIA LEVEL IN EMERGENCY DEPARTMENT OF BLAMBANGAN AND GENTENG GENERAL HOSPITAL BANYUWANGI Yusron Amin; Ahsan Ahsan; Tony Suharsono
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5408.203 KB) | DOI: 10.21776/ub.jik.2017.005.02.12

Abstract

Hipoglycemia was a kind of acute complication of diabetes mellitus. Some factors was assumed associated with degree of hypoglycemia were infection, antidiabetic therapy, and leak of meal intake. This study was to analyse factors associated with degree of hypoglycemia in emergency department. Design was descriptive explorative with retrospective approach. Sum of respondents was 118 medical records. This study was conducted in medical record room in Blambangan hospital and Genteng Hospital from 5 June 2017 to 16 June 2017. Methods of data collection was purposive sampling. The results showed hypoglycemia was happened in majority of infection, using of unappropriate antidiabetic therapy and leak of meal intake. Infection factors  (p=0,000; r=0,494), using of antidiabetic therapy (p=0,000; r=0,411), and leak of meal intake (p=0,000; r=0,619) had correlation with degree of hypoglycemia. Leak of meal intake factors (p=0,000; wald=27.897) had strongly correlation with degree of hypoglycemia. Health workers especially nurses was encouraged to conduct the intervention due to patient’s self control, so that regulation of meal and antidiabetic therapy could work effectively.