Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Nursing Science Update

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI WILAYAH POLRES KABUPATEN MALANG Marsaid Marsaid; M Hidayat; Ahsan Ahsan
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.941 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah sepeda motor di Kabupaten Malang berdampak pada peningkatan jumlah kecelakaan. Penyebab kecelakaan lalu lintas sepeda motor disebabkan oleh faktor pengendara, kendaraan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di wilayah Polres Kabupaten Malang. Penelitian ini termasuk observasional analitik menggunakan desain Cross Sectional dengan sample 263 responden dan analisis data Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara faktor manusia dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang meliputi faktor lengah (p=0,000), mengantuk (p=0,017), mabuk (p=0,044), lelah (p=0,004), tidak terampil (p=0,000), tidak tertib (p=0,000) dan kecepatan tinggi (p=0,000). Faktor kendaraan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Faktor lingkungan fisik menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang meliputi faktor jalan menikung (p=0,028) dan hujan (p=0,010). Sedangkan  hasil analisis uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pengendara sepeda motor berdasarkan kekuatan hubungannya dari yang terbesar ke yang terkecil yaitu tidak tertib (OR=100,227), kecepatan tinggi (OR=99,570), lelah (OR=81,523),  mengantuk (OR=81,371), lengah (OR=14,671), mabuk (OR=10,388), tidak terampil (OR=8,477), lampu kendaraan tidak menyala (OR=8,252) dan jalan menikung (OR=4,468).  Faktor manusia memegang peranan penting dalam terjadinya kecelakaan lalu lintas sehingga diperlukan suatu kebijakan agar pengendara sepeda motor lebih tertib dan taat pada rambu-rambu lalu lintas pada saat berkendara.   Kata Kunci : Faktor Berhubungan Kecelakaan, Sepeda Motor.
PENGARUH BERMAIN DENGAN MEWARNAI TERHADAP PENURUNAN SKOR PERILAKU MALADAPTIF ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT KABUPATEN KEDIRI Rinik Eko Kapti; Ahsan Ahsan; Ana Istiqomah
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.189 KB)

Abstract

Bermain dengan mewarnai merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghilangkan ketegangan dan memperoleh kesenangan pada anak yang mengalami hospitalisasi dengan cara memberikan intervensi berupa coretan warna pada gambar. Pemberian intervensi ini akan memberikan efek relaksasi pada tubuh serta dapat memberikan rangsang emosi di sistem limbic, sehingga terjadi pengontrolan perilaku maladaptif di hipotalamus. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain dengan mewarnai terhadap penurunan skor perilaku maladaptif anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu experimental design dengan pendekatan pre test-post test with control group yang memberikan perlakuan bermain dengan mewarnai pada kelompok perlakuan, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan intervensi standar dari rumah sakit. Responden dalam penelitian berusia 3-5 tahun yang berjumlah 20 responden yang terbagi dalam dua kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa variabel bebas dalam penelitian ini adalah bermain dengan mewarnai, sedangkan variabel terikatnya yaitu perilaku maladaptif. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, digunakan lembar kuesioner yang kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Paired t test dan Independent t test. Berdasarkan uji Paired t test didapatkan nilai P = 0,000 yang mengindikasikan H1 diterima. Sementara itu, pada uji Independent t test didapatkan nilai P­ = 0,032 yang mengindikasikan hasil berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh bermain dengan mewarnai terhadap penurunan skor perilaku maladaptif anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Kabupaten Kediri. Dari hasil penelitian tersebut, disarankan agar perawat pediatrik, dan orang tua memberikan intervensi bermain dengan mewarnai secara rutin selama anak menjalani rawat inap, agar dapat meminimalisasi perilaku maladaptif pada anak tersebut.   Kata kunci : Bermain dengan Mewarnai, Skor Perilaku Maladaptif, Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)
HUBUNGAN PERAN KADER KESEHATAN DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP LANJUT USIA Setyoadi Setyoadi; Ahsan Ahsan; Alif Yanur Abidin
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.14 KB)

Abstract

Pertambahan jumlah Lanjut Usia (lansia) di Indonesia diperkirakan sebagai pertumbuhan lansia yang tercepat di dunia. Meningkatnya jumlah lansia tidak lepas dari proses penuaan beserta masalahnya. Salah satu solusi yang dilakukan perawat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yaitu dengan melakukan promosi kesehatan untuk mengorganisasi dan memberikan asuhan keperawatan bagi lansia melalui kegiatan posyandu lansia dengan mengoptimalkan kader kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran kader dengan upaya peningkatan kualitas hidup lansia di Desa Landungsari. Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan metode purposive sampling, berjumlah 15 orang kader dan 30 lansia. Pengumpulan data mengunakan kuisioner dari WHOQOL-BREF. Analisis data dengan uji statistik Spearman didapatkan nilai p = 0,05 (0,000 > 0,05) , yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia. Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia karena peran kader yang sudah baik berpengaruh terhadap tingkat kualitas hidup lansia dikarenakan kader selalu memberikan dukungan positif dan memberikan edukasi kepada lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Disarankan bagi kader untuk dilibatkan dalam penyuluhan kesehatan di Posyandu, bila kader masih belum berani menyampaikan materi penyuluhan maka perlu diberikan bimbingan dan motivasi serta dicarikan solusi yang tepat.   Kata Kunci : Lansia, Peran Kader, Tingkat Kualitas Hidup Lansia
EFEKTIVITAS PSIKOEDUKASI KELUARGA PADA CAREGIVER PASIEN ULKUS DIABETES MELITUS DALAM MENURUNKAN TINGKAT ANSIETAS Aisyah Dzil Kamalah; Ahsan Ahsan; Heri Kristianto
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.831 KB)

Abstract

Ulkus diabetes mellitus merupakan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus yang membutuhkan waktu penyembuhan yang lama dan biaya yang tidak sedikit.Kondisi pasien yang tidak stabil secara fisik maupun emosional bisa memperlama penyembuhan. Hal ini menyebabkan masalah psikososial seperti cemas pada care giver yang merawat pasien. Cemas dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien ulkus DM. Umumnya pasien dan keluarga hanya mendapatkan pendikan kesehatan terkait penyakit yang diderita pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas psikoedukasi keluarga dalam menurunkan ansietas pada caregiver dalam merawat pasien ulkus DM. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre-post test with control group. Cara pengambilan sampel dengan purposive smpling. Jumlah sampel sebanyak 30 caregiver yang terbgi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. instrumen yang digunakan adalah Zung Self Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur ansietas. Psikoedukasi keluarga dilakukan dalam 5 sesi. Hasil penelitian menunjukkan p value (0,000) < α (0,05). Psikoedukasi efektif dalam menurunkan ansietas. Psikoedukasi dapat menjadi intervensi lanjut bagi keluarga pasien ulkus diabetes mellitus. Kata Kunci : Ansietas, Caregiver pasien ulkus Diabetes Mellitus, Psikoedukasi Keluarga
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA YANG PERNAH DIRAWAT DI IGD RSUD DR. R. KOESMA TUBAN Moh. Ubaidillah Faqih; Ahsan Ahsan; Tina Handayani Nasution
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.856 KB)

Abstract

Cedera kepala akibat kecelakaan lalulintas merupakan penyebab utama disabilitas dan mortalitas. Functional Independence Measure (FIM) merupakan salah satu pengukuran kemandirian pasien cedera kepala. Beberapa faktor yang dicurigai adalah usia, mekanisme cedera, skor awal GCS, hipotensi, diameter pupil dan reaksi cahaya, CT scan, konsumsi alkohol, dan lama perawatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi kemandirian pasien cedera kepala. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan rancangan retrospektif terhadap107 sampel rekam medis RSUD dr. R. Koesma Tuban dari periode Januari-April 2016. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen yang digunakan lembar checklist dan lembar FIM. Analisis menggunakan uji koefisien kontingensi dan regresi logistik. Hasil uji regresi logistik menunjukan faktor yang mempengaruhi adalah GCS (p=0,996) dan Pupil (p=0,077). Persamaan yang didapat y = 0,357 + 19,434 (GCS) + 2,041 (Pupil). Hasil uji Hosmer and Lameshow menunjukan kalibrasi yang baik (p=1,000), nilai AUC menunjukan bahwa 93,6% persamaan regresi yang diperoleh mampu membedakan kemandirian pasien cedera kepala berdasarkan variabel GCS dan pupil, sisanya yaitu 6,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Skor GCS yangrendah pada awal cedera berhubungan dengan prognosa yang buruk, sedangkan abnormalitas fungsi pupil, gangguan gerakan ekstraokular, pola-pola respons motorik yang abnormal seperti postur fleksor dan postur ekstensor, juga memprediksikan outcome yang buruk setelah cedera kepala.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Skor awal GCS dan Pupil menjadi faktor yang dominan berpengaruh terhadap kemandirian. Oleh karena itu, perawat perlu meningkatkan manajemen pasien cedera kepala pada fase emergency dengan tidak mengabaikan pengukuran GCS dan Pupil.Kata Kunci: Kemandirian, Cedera Kepala, Functional Independence Measure (FIM)
FACTOR ANALYSIS OF HYPOGLICEMIA LEVEL IN EMERGENCY DEPARTMENT OF BLAMBANGAN AND GENTENG GENERAL HOSPITAL BANYUWANGI Yusron Amin; Ahsan Ahsan; Tony Suharsono
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5408.203 KB) | DOI: 10.21776/ub.jik.2017.005.02.12

Abstract

Hipoglycemia was a kind of acute complication of diabetes mellitus. Some factors was assumed associated with degree of hypoglycemia were infection, antidiabetic therapy, and leak of meal intake. This study was to analyse factors associated with degree of hypoglycemia in emergency department. Design was descriptive explorative with retrospective approach. Sum of respondents was 118 medical records. This study was conducted in medical record room in Blambangan hospital and Genteng Hospital from 5 June 2017 to 16 June 2017. Methods of data collection was purposive sampling. The results showed hypoglycemia was happened in majority of infection, using of unappropriate antidiabetic therapy and leak of meal intake. Infection factors  (p=0,000; r=0,494), using of antidiabetic therapy (p=0,000; r=0,411), and leak of meal intake (p=0,000; r=0,619) had correlation with degree of hypoglycemia. Leak of meal intake factors (p=0,000; wald=27.897) had strongly correlation with degree of hypoglycemia. Health workers especially nurses was encouraged to conduct the intervention due to patient’s self control, so that regulation of meal and antidiabetic therapy could work effectively.