Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi

STRATEGI COPING PADA PASANGAN PERNIKAHAN BERORIENTASI NILAI-NILAI ISLAM Istiqomah, Nurul; Anganthi, Nisa Rachmah Nur; Darojat, Muhammad
Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v13i2.2620

Abstract

Pemilihan pasangan pernikahan dan masalah yang muncul dalam kehidupan pernikahan adalah hal yang berkaitan, sehingga diperlukan strategi coping untuk menyikapi permasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami perilaku coping pada pasangan pernikahan berorientasi nilai-nilai Islam. Responden dalam penelitian ini berjumlah 3 pasang, yang ketiganya merupakan pasangan pernikahan yang telah memiliki minimal 1 anak dari pernikahan monogami, berusia 22-45 tahun, usia pernikahan minimal 3 tahun dan beragama Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan pengumpulan data dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh: 1) Orientasi pemilihan pasangan; responden menjadikan agama sebagai orientasi dalam menentukan pasangan pernikahan, namun nilai yang dianut tidak sama. Responden dengan orientasi agama ekstrinsik menjadikan nilai sosial dan juga ekonomi sebagai dasar pijakan, sedangkan responden dengan orientasi agama intrinsik berpijak pada nilai agama. 2) Masalah dalam kehidupan pernikahan; masalah dalam kehidupan pernikahan meliputi masalah pemenuhan kebutuhan hidup, keuangan, pengasuhan dan pendidikan anak, hubungan dengan keluarga, lingkungan sosial, perbedaan pendapat dengan pasangan, pembagian tugas dalam rumah tangga, serta masalah tantangan atau konsekuensi pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan yang hanya dialami oleh responden dengan orientasi agama intrinsik. 3) Perilaku coping; dalam mengatasi masalahnya responden melakukan strategi coping dengan problem focused coping dan juga emotion focused coping. 
KEBERMAKNAAN HIDUP PADA HAFIDZUL QUR’AN Husnawati, Aula Sari; Nur Anganthi, Nisa Rachmah; partini, partini
Indigenous Vol. 8, No. 1, Mei 2006
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4683

Abstract

Every normal people basically wants to be useful and has value for himself, his family, and his society. They describe basic desire from human being, that is desire to have meaningful life. The meaningful life will give effects happiness, and if the desire can not be fulfilling, it will give effect like disappointed life and unmeaningful life, and if this condition always happens, it will make so many feelings and adaption that will hamper his self-development and the self-value. Praying is one of the methods that can be used to open someone’s mind about the potential values and the meaningful life inside and outside. Khidmat and Khusyu’ praying actually can bring peace, stable and able to endure, and also it causes feeling as if he got guidance to do important things. So, he can live in religion way that will give him happiness and meaning. Hifdzul Qur’an (memorizing Al Qur’an) is one of the praying shape so it can open someone’s mind about potential values and the meaningful life inside and outsideThe aims of this reasearch are to understand and describe clearly about the dimension of meaningful life for Hafidzul Qur’an. The informan of this research are 2 person who can memorize 30 juz of Al Qur’an, male and female, and have reminded for 1 year. The collecting data methods are interview and observation, and the data analysis used descriptive analysis. Based on the analysis, can be conclused that the comprehending of life meaningfully for the hafidzul qur’an always can be fulfilling by life experiences with development and actualization of the potention that someone’s has., especially by hifdzul Qur’an activity, the life goal in the world or in the here-after, also the implementation of religion values and human values in the lifetime. 
DEPRESI PADA DIFABEL AKIBAT KECELAKAAN Setyowati, Rini; Anganthi, Nisa Rachmah Nur; Asyanti, Setia
Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v13i2.2621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika psikologis yang terjadi pada difabel akibat kecelakaan yang mengalami depresi, sehingga dapat disusun sebuah program sebagai upaya untuk mengatasi depresi pada difabel akibat kecelakaan. Data diperoleh melalui wawancara terhadap 6 difabel akibat kecelakaan yang tergolong dewasa awal (berusia 22-29 tahun), dan menggunakan Beck Depression Inventory (BDI) untuk mengukur tingkat depresinya. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa kejadian traumatis (kecelakaan) dan perubahan kondisi fisik akibat kecelakaan menyebabkan difabel memiliki reaksi emosi negatif seperti sedih dan mudah marah, sehingga mengalami depresi. Selain itu, depresi pada difabel akibat kecelakaan terkait dengan rendahnya kemampuan regulasi emosi yang dimilikinya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah program pelatihan ketrampilan regulasi emosi sebagai upaya untuk mengatasi depresi pada difabel akibat kecelakaan.
Strategi Coping pada Jamaah Haji Tunanetra Hamidah, Hamidah; Anganthi, Nisa Rachmah Nur
Indigenous Vol. 2 No. 1, Mei 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v2i1.5438

Abstract

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi setiap umat Islam yang mampu. Sekian banyak muslim dari semua negara akan mendatangi Baitullah pada waktu musim haji. Jamaah haji dengan berbagai macam latar belakang dan kemampuan akan hadir untuk menunaikan ibadah haji ada diantara jamaah haji yang  tunanetra. Banyaknya kegiatan yang harus dilalui oleh jamaah tunanetra di tempat yang baru akan menimbulkan beberapa kesulitan, sehingga dibutuhkan strategi coping yang tepat untuk menanggulangi setiap permasalahan yang datang agar ibadah haji berjalan sesuai harapan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika strategi coping pada jamaah haji tunanetra melalui pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah seorang laki-laki tunanetra berusia 65 tahun yang pernah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian dianalisa dengan bentuk naratif deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa  Faktor strategi coping pada jamaah haji tunanetra yaitu psikologis, dan spiritual. Aspek strategi coping pada jamaah haji tunanetra antara lain ihktiar (upaya), kontrol diri, dan dukungan sosial. Bentuk strategi coping yang dominan dilakukan jamaah haji tunanetra adalah mekanisme sabar dan syukur.Kata kunci: haji, strategi coping, tunanetra
STRATEGI COPING PADA PASANGAN PERNIKAHAN BERORIENTASI NILAI-NILAI ISLAM Nurul Istiqomah; Nisa Rachmah Nur Anganthi; Muhammad Darojat
Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v13i2.2620

Abstract

Pemilihan pasangan pernikahan dan masalah yang muncul dalam kehidupan pernikahan adalah hal yang berkaitan, sehingga diperlukan strategi coping untuk menyikapi permasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami perilaku coping pada pasangan pernikahan berorientasi nilai-nilai Islam. Responden dalam penelitian ini berjumlah 3 pasang, yang ketiganya merupakan pasangan pernikahan yang telah memiliki minimal 1 anak dari pernikahan monogami, berusia 22-45 tahun, usia pernikahan minimal 3 tahun dan beragama Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan pengumpulan data dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh: 1) Orientasi pemilihan pasangan; responden menjadikan agama sebagai orientasi dalam menentukan pasangan pernikahan, namun nilai yang dianut tidak sama. Responden dengan orientasi agama ekstrinsik menjadikan nilai sosial dan juga ekonomi sebagai dasar pijakan, sedangkan responden dengan orientasi agama intrinsik berpijak pada nilai agama. 2) Masalah dalam kehidupan pernikahan; masalah dalam kehidupan pernikahan meliputi masalah pemenuhan kebutuhan hidup, keuangan, pengasuhan dan pendidikan anak, hubungan dengan keluarga, lingkungan sosial, perbedaan pendapat dengan pasangan, pembagian tugas dalam rumah tangga, serta masalah tantangan atau konsekuensi pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan yang hanya dialami oleh responden dengan orientasi agama intrinsik. 3) Perilaku coping; dalam mengatasi masalahnya responden melakukan strategi coping dengan problem focused coping dan juga emotion focused coping. 
KEBERMAKNAAN HIDUP PADA HAFIDZUL QUR’AN Aula Sari Husnawati; Nisa Rachmah Nur Anganthi; partini partini
Indigenous Vol. 8, No. 1, Mei 2006
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4683

Abstract

DEPRESI PADA DIFABEL AKIBAT KECELAKAAN Rini Setyowati; Nisa Rachmah Nur Anganthi; Setia Asyanti
Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v13i2.2621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika psikologis yang terjadi pada difabel akibat kecelakaan yang mengalami depresi, sehingga dapat disusun sebuah program sebagai upaya untuk mengatasi depresi pada difabel akibat kecelakaan. Data diperoleh melalui wawancara terhadap 6 difabel akibat kecelakaan yang tergolong dewasa awal (berusia 22-29 tahun), dan menggunakan Beck Depression Inventory (BDI) untuk mengukur tingkat depresinya. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa kejadian traumatis (kecelakaan) dan perubahan kondisi fisik akibat kecelakaan menyebabkan difabel memiliki reaksi emosi negatif seperti sedih dan mudah marah, sehingga mengalami depresi. Selain itu, depresi pada difabel akibat kecelakaan terkait dengan rendahnya kemampuan regulasi emosi yang dimilikinya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah program pelatihan ketrampilan regulasi emosi sebagai upaya untuk mengatasi depresi pada difabel akibat kecelakaan.
Strategi Coping pada Jamaah Haji Tunanetra Hamidah Hamidah; Nisa Rachmah Nur Anganthi
Indigenous Vol 2, No 1 (2017): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v2i1.5438

Abstract

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi setiap umat Islam yang mampu. Sekian banyak muslim dari semua negara akan mendatangi Baitullah pada waktu musim haji. Jamaah haji dengan berbagai macam latar belakang dan kemampuan akan hadir untuk menunaikan ibadah haji ada diantara jamaah haji yang  tunanetra. Banyaknya kegiatan yang harus dilalui oleh jamaah tunanetra di tempat yang baru akan menimbulkan beberapa kesulitan, sehingga dibutuhkan strategi coping yang tepat untuk menanggulangi setiap permasalahan yang datang agar ibadah haji berjalan sesuai harapan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika strategi coping pada jamaah haji tunanetra melalui pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah seorang laki-laki tunanetra berusia 65 tahun yang pernah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian dianalisa dengan bentuk naratif deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa  Faktor strategi coping pada jamaah haji tunanetra yaitu psikologis, dan spiritual. Aspek strategi coping pada jamaah haji tunanetra antara lain ihktiar (upaya), kontrol diri, dan dukungan sosial. Bentuk strategi coping yang dominan dilakukan jamaah haji tunanetra adalah mekanisme sabar dan syukur.Kata kunci: haji, strategi coping, tunanetra