Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Multiliteracy literature models: solutions for reading learning models in the covid-19 pandemic era Yunus Abidin; Rianita Kartika Eka Putri; S. Nailul Muna Aljamaliah
JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA Vol 7 No 2 (2022): Jurnal pendidkan dasar nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jpdn.v7i2.16685

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model multiliterasi literatur terhadap kemampuan siswa memahami cerita dongeng bergambar pada siswa sekolah dasar. Metode kuasieksperimen digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah siswa sekolah dasar di Kota Bandung yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian produk menceritakan kembali cerita dongeng berupa zig-zag book. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model multiliterasi literatur efektif meningkatkan kemampuan siswa memahami cerita dongeng bergambar pada siswa sekolah dasar. Berdasarkan hal ini, model multiliterasi literatur dapat dijadikan model alternatif dalam pembelajaran di sekolah dasar.
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO MOTION GRAPHIC DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN PADA MASA PANDEMI COVID 19 Imas Tintin Solihatini; Yunus Abidin; S. Nailul Muna Aljamaliah
Diksa : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diksa.v7i2.20986

Abstract

The main objective of the research is to design and develop motion graphic video media in learning to write rhymes. The research method used is design and development (D&D) and the ADDIE development model. This study concludes that based on the assessment of media experts, the developed media shows a percentage of 88% with a very decent category. The assessment of the material expert shows a percentage of 71.2% with a decent category. Based on user ratings, namely teachers and students, the media developed was categorized as very feasible based on the teacher's view and received an assessment in the very appropriate category based on the responses of students. This shows that motion graphic video media can be used as a medium for learning to write poem.
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Educandy di Kelas V SD Yunus Abidin; S. Nailul Muna Aljamaliah; Fully Rakhmayanti; Dinie Anggraeni
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 6 No. 2 (2022): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.771 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v6i2.1789

Abstract

Perkembangan teknologi pada masa sekarang turut berkontribusi dalam pelaksanaan pembelajaran. Agar pembelajaran berpusat pada siswa, para guru perlu meningkatkan kapasitasnya dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Salah satu media pembelajaran yang berbasis teknologi dan dapat digunakan, yakni aplikasi Educandy. Oleh karena itu, penelitian ini akan menjabarkan bagaimana penggunaan Educandy dalam pembelajaran. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan dengan berfokus pada penggunaan media pembelajaran, berupa aplikasi Educandy dalam pembelajaran tematik di kelas V SD, pada submata pelajaran Bahasa Indonesia. Observasi, wawancara, dan kuisioner dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian. Hasil penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi guru dalam menggunakan Educandy serta untuk melihat tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penggunaan aplikasi Educandy. Temuan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa guru kelas V telah menggunakan aplikasi Educandy sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia. Kendati penggunaan masih terbatas pada bentuk pengevaluasian pemahaman siswa, media ini tetap dapat menarik perhatian dan meningkatkan jiwa kompetitif siswa sehingga pebelajaran menjadi lebih aktif dan interaktif. Penguasaan aplikasi Educandy oleh guru, kreativitas, serta gaya atau cara mengajar guru juga memengaruhi bentuk penyajian media ini dalam pembelajaran. Bagi siswa, penggunaan Educandy membuat siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena ada poin-poin/nilai yang akan mereka dapatkan ketika berhasil menyelesaikan misi di dalam aplikasi Educandy ini. Selain itu, siswa menjadi bertambah pengalaman dan keterampilannya dalam literasi teknologi.
Pengembangan Media Digital Berbasis QR Code Pada Folklor: Kawah Putih Sebagai Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar S. Nailul Muna Aljamaliah
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v4i2.276

Abstract

The development of the times requires everyone to understand the sophistication of technology. In the 21st century, everything digital has become the main foundation in the development of digital media. Digital media is one of the media that can be used in the learning process. In the process of learning literature, especially in elementary school, it can adjust to the needs. Folklore can be used as teaching material in the process of learning literature. The purpose of this research is to develop QR Code-based digital media on folklore as a medium that can be used in the learning process. The method used in this research is the ADDIE method in which there are 4 stages in the research process and data collection namely Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The analysis phase is carried out to determine the needs related to the problems and characteristics of students in implementing the learning process. At the design stage, digital media design is carried out to be developed. After designing digital media, it is then developed and validated by experts. Based on the results of the recapitulation of the eligibility value of the media, an average value of 3.63 was obtained from validator 1, 3.75 from validator 2. The total average value of the validator was 3.69 or equivalent to 92%. Based on the average feasibility value, it can be concluded that the media is very suitable for use in the process of learning literature in elementary school.AbstrakPerkembangan zaman menuntut setiap orang memahami kecanggihan teknologi. Pada abad 21 yang serba digital menjadi landasan utama dalam pengembangan media digital. Media digital menjadi salah satu media yang dapat digunakan pada proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran sastra khususnya di SD dapat menyesuaikan dengan kebutuhan. Folklor dapat dijadikan sebagai materi ajar dalam proses pembelajaran sastra. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media digital berbasis QR Code pada cerita rakyat sebagai media yang dapat digunakan pada proses pembelajaran. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ADDIE yang mana ada 4 tahapan dalam proses penelitian dan pengumpulan data yaitu Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Tahap analisis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang berkaitan dengan permasalahan dan karakteristik siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pada tahap desain dilakukan perancangan media digital yang akan dikembangkan. Setelah dirancang media digital kemudian dikembangkan dan divalidasi oleh ahli. Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai kelayakan media diperoleh nilai rata-rata 3,63 dari validator 1, 3,75 dari validator 2. Jumlah rata-rata keseluruhan nilai dari validator sebesar 3,69 atau setara dengan 92%. Berdasarkan nilai rata-rata kelayakan dapat disimpulkan bahwa media sangat layak digunakan pada proses pembelajaran sastra di SD.
Implementasi Literasi Sains untuk Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan Menggunakan Model PjBL di SD Dewi Kartini; S. Nailul Muna Aljamaliah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini kepedulian lingkungan masyarakat dirasa masih kurang karena masih banyak aktivitas masyarakat yang membuang sampah sembaragan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi literasi sains untuk menembuhkan karakter peduli lingkungan di sekolah dasar dengan model pembelajaran yang tepat salah satunya adalah project based learning. Dengan meningkatkan kemampuan literasi sains pada peserta didik akan menumbuhkan karakter peduli lingkungan siswa, yaitu menumbuhkan rasa peduli untuk melestarikan alam sekitarnya. Dalam proses literasi sains ini guru berperan penting untuk perencanaan pembelajaran seperti strategi, model dan metode pembelajaran yang digunakan dan selain itu adalah sarana dan prasarana sebagau upaya meningkatkan literasi sains siswa. Hal ini sebagai bentuk upaya untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada siswa secara maksimal. Metode penelitian yang digunakan penelitian kualitatif dan studi Pustaka. Hasil penelitian ini adalah bahwa implementasi literasi sains dengan model pembelajaran project based learning ini mampu untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada siswa Sekolah Dasar.
PEMANFAATAN ALGINAT PADA BATIK MALAM DINGIN MELALUI PROSES LITERASI VISUAL PENCIPTAAN MOTIF DAN CIRI KHAS KABUPATEN PANGANDARAN BAGI SISWA SD (PROGRAM SEKOLAH PROYEK KEWIRAUSAHAAN) S. Nailul Muna Aljamaliah; Nurul Hidayah; yayang furi furnamasari; Kurniawati Kurniawati; Ranu Sudarmansyah
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.10977

Abstract

Pelestarian kebudayaan yang bersumber pada ciri khas kedaerahan seharusnya menjadi potensi yang besar yang bisa dikembangkan di wilayah Kabupaten Pangandaran. Daerah wisata yang tidak pernah sepi pengunjung merupakan nilai tambah pemanfaatan ciri khas daerah yang dibuat sebagai media pelestarian kebudayaan yang menjadi awal terbentuknya nilai perekonomian baru di Kabupaten Pangandaran. Salah satu contoh potensi yang belum ada di Kabupaten pangandaran adalah batik khas Pangandaran. Potensi ciri khas Kabupaten Pangandaran bisa menjadi sumber penciptaan motif batik Kabupaten Pangandaran. Perkembangan motif batik dengan karakter suatu daerah merupakan salah satu potensi pengembangan motif batik yang baru (kontemporer) melalui pengembangan motif kedaerahan. Selain itu, tujuan pembuatan karya batik ini dapat menjadi sebuah ajang pengenalan ciri khas wisata dari Pangandaran sebagai salah satu alternatif buah tangan di Kabupaten Pangandaran, sekaligus juga dapat melestarikan budaya batik dalam kancah dunia industri dan pariwisata. Upaya penciptaan batik terapan dan pengembangan desain batik merupakan langkah strategis dalam rangka memperkuat identitas dan keunggulan industri kreatif Indonesia sekaligus upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya khususnya bagi siswa SD. Batik yang dibuat adalah batik yang ramah anak, bukan batik dengan mempergunakan malam canting yang bersifat panas yang memerlukan pengawasan orang dewasa melainkan batik dengan pemanfaatan alginat (rumput laut) yang banyak ditemui di Kabupaten Pangandaran sebagai alternatif malam dingin pembuatan batik dengan motif ciri khas Kabupaten Pangandaran. Batik alginat dengan motif ciri khas Kabupaten Pangandaran bukan hanya untuk kebutuhan dalam proses pembelajaran saja, melainkan langkah awal menuju sekolah proyek kewirausahaan sehingga bisa untuk dikembangkan menjadi sekolah percontohan usaha kreatif untuk memajukan perekonomian khususnya di Kabupaten Pangandaran bagi siswa SD.