Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DAS KAPUAS KOTA SEKADAU KABUPATEN SEKADAU Rosihan Anwar; Eka Priadi; Ahmad Faisal
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.9 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.20649

Abstract

Kota Sekadau yang merupakan Ibukota Kabupaten Sekadau adalah kota yang terletak di tepian sungai besar yaitu  Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau dimana kondisi hidrologisnya sangat dipengaruhi oleh tofografi kota yang sangat datar di utara dan barat serta bergelombang hingga perbukitan di bagian timur dan selatan. Belasan anak sungai yang mengalir di wilayah Kota Sekadau sebagian besar bermuara ke Sungai Kapuas dimana ditepian sungai tersebut sering terjadi bencana longsor, yang  dapat merusak infrastruktur  seperti jalan, jembatan dan rumah-rumah penduduk. Lokasi Rawan bencana longsor yang akan diteliti hanya pada lima desa di tepian sungai pada DAS Kapuas Kota Sekadau khususnya : Desa Seraras, Desa Merapi , Desa Seberang Kapuas, Desa Tanjung dan Desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir yang menurut BPBD Kabupaten Sekadau pernah mengalami bencana tanah longsor. Penentuan daerah kerawanan tanah longsor dilakukan berdasarkan beberapa parameter yaitu : kemiringan lereng, penutupan lahan, erodibilitas tanah, curah hujan, lokasi longsor dan faktor keamanan. Masing-masing parameter tersebut dilakukan pembobotan atau pemberian nilai yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya tanah longsor, semakin besar nilai bobot yang diberikan artinya semakin memiliki kepekaan terhadap terjadinya tanah longsor. Berdasarkan pembobotan tersebut lokasi rawan longsor dibagi menjadi empat kategori yaitu ; sangat rawan, rawan, cukup rawan dan tidak rawan. Yang termasuk dalam Lokasi Sangat Rawan (Katagori Pertama ) adalah lokasi pada tepian sungai di  Desa Seraras dengan panjang sekitar 250,877 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Seberang Kapuas dengan panjang sekitar 549,970 meter, lokasi sebagian besar tepian sungai di Desa Mungguk dengan panjang sekitar 1338,920 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi 1, 2 dan 3) dengan panjang sekitar 2198,09 meter, lokasi sebagian besar tepian sungai di Desa Tanjung dengan panjang sekitar 1765,690 meter. Untuk Lokasi Rawan (Kategori Kedua) adalah lokasi pada tepian sungai di  Desa Seraras dengan panjang sekitar 970,078 meter, lokasi sebagian kecil tepian sungai di Desa Seberang Kapuas dengan panjang sekitar 435,61 meter, lokasi sebagian kecil tepian sungai di Desa Mungguk dengan panjang sekitar 146,34 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi 1, 2 dan 3) dengan panjang sekitar 1493,49 meter. Yang termasuk dalam Lokasi Cukup Rawan (Kategori Tiga ) adalah lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi  2) dengan panjang sekitar 416,54 meter.   Kata kunci : Pemetaan , kerawanan longsor, kemiringan lereng, penutupan lahan, erodibilitas tanah, curah hujan, lokasi longsor , faktor keamanan
ANALISA PENGARUH INTERMITTENT CURRENT TERHADAP FENOMENA ELEKTROKINETIK PADA DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL Rohman Rohman; - Rustamaji; Ahmad Faisal
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.41379

Abstract

Metode elektrokinetik merupakan salah satu metode perbaikan tanah lunak yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya dukung. Metode ini dilakukan dengan memberikan tegangan listrik pada elektroda yang ditanam di tanah untuk memperbaiki karakteristik geoteknik dari tanah lunak, dilakukan dua variabel pemberian tegangan listrik yaitu secara konstan dan secara putus-putus dengan periode pengaliran selama 24 jam, dan pemutusan selama 24 jam untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan kedua variabel arus tersebut pada fenomena elektroosmosis terhadap daya dukung tiang pancang baja tunggal. Penelitian ini merupakan studi lapangan menggunakan data loading test tiang tunggal hasil penelitian lapangan, dengan membandingkan daya dukung tiang tanpa perlakuan, tiang yang diberi pengaruh elektrokinetik dengan arus konstan dan tiang yang diberi pengaruh elektrokinetik dengan arus intermittent, berdasarkan analisa hasil penelitian, tiang dengan perlakuan elektrokinetik dengan arus konstan sebesar 2560 mA selama 35 hari mengalami kenaikan daya dukung sebesar 39,879%, jika dibandingkan tiang tanpa perlakuan dengan waktu tunggu yang sama, sedangkan tiang yang diberi perlakuan elektrokinetik secara intermittent dengan kuat arus dan waktu tunggu yang sama, mengalami kenaikan daya dukung sebesar 35,739%. Hal ini menunjukan bahwa dengan energi listrik setengah lebih kecil, metoda elektrokinetik dengan pemberian arus listrik secara intermittent memiliki kenaikan daya dukung tiang tunggal yang mendekati kenaikan daya dukung tiang tunggal dengan arus konstan