Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Wira Buana

HUBUNGAN PARITAS DAN KEHAMILAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN DENGAN LETAK LINTANG Tri Susanti; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 5 (2021): Jurnal Kesehatan April 2021
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v9i5.9

Abstract

Menurut WHO kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung maupun tidak langsungterhadap persalinan. Hasil survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 AKI mencapai 359kematian per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan paritasdan kehamilan prematur pada ibu bersalin dengan letak lintang di RSB Permata Hati Kota Metro tahun2018.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian analitik. Populasi pada penelitian iniadalah seluruh ibu yang bersalin di RSB Permata Hati Kota Metro tahun 2018 yang berjumlah 2076ibu bersalin dan sampel diambil dengan teknik Systematic Random Sampling yang berjumlah 400 ibubersalin. Dengan teknik pengambilan sempel menggunakan simple random sampling didapatkan hasilibu yang bersalin dengan tidak letak lintang sebanyak 372 (93%) dan ibu bersalin yang mengalamiletak lintang sebanyak 28 (7%). Cara ukur yang digunakan dengan dokumentasi rekam medik denganalat ukur berupa lembar cheklist yang dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi danbivariat dengan uji chi squere. Dari hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi paritas ibu bersalin yang paling banyakyaitu paritas multipara sebanya 202 (50,50%), distribusi frekuensi dari ibu bersalin yang mengalamikehamilan prematur sebanyak 44 (11%), dengan kejadian letak lintang sebanyak 28 (7%). Paritasdengan letak lintang dengan x2 hitung (2,83)< x2tabel (5,99) dan kehamilan prematur dengan letak lintangdengan x2 hitung (6,04)> x2tabel (3,841).Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kehamilan prematur dengan letak lintang sedangkan pada paritas tidak terdapat hubungan antara paritas denganletak lintang. Hal ini mungkin disebabkan terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan letak lintang.Namun untuk kehamilan prematur yang memiliki hubungan dengan letak lintang disarankan bagi ibuhamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin agar dapat dideteksi secara dini kelainan letakpada kehamilannya dan bisa mendapatkan penanganan secara dini.
HUBUNGAN PENYAKIT INFEKSI, PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEJO AGUNG TAHUN 2017 Tri Susanti; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan April 2018
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v3i2.31

Abstract

Status gizi merupakan keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu atau perwujudandari nutriture dalam bentuk variable tertentu. Pendapatan adalah jumlah penghasilan riil dari seluruhanggota rumah tangga. Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak berhubungan denganterjadinya kekurangan gizi. Pengasuhan didefinisikan sebagai cara pemberian makan, merawatanak, membimbing, dan mengajari anak yang dilakukan oleh individu dan keluarga. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui hubungan penyakit infeksi, pendapatan keluarga dan pola asuh ibudengan status gizi balita. Metode penelitian berjenis kuantitatif dengan rancangan penelitian analitikdan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anakbalita umur 0-60 bulan yang berjumlah 474 balita. Sampel pada penelitian ini menggunkanaccidental samplin, sehingga didapatkan jumlah sampel adalah 356 balita. Teknik analisis denganuji univariat dan uji bivariat. Hasil penilitian ini adalah ada hubungan antara status gizi balitadengan penyakit infeksi melalui hasil uji chi square didapatkan nilai ρ-value 0,02 dengan tingkatkepercayaan 95% α 0,05. Tidak ada hubungan antara status gizi balita dengan pendapatan keluarga,dan tidak ada hubungan antara status gizi balita dengan pola asuh dengan ρ-value > α 0,05. Saranagar ibu untuk melakukan posyandu setiap bulan kepada anaknya untuk memantau tumbuhkembang pada anaknya.
HUBUNGAN USIA DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUD DR. H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 Tri Susanti; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan September 2018
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v4i2.34

Abstract

Plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi di sekitar segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.Usia adalah lama waktuhidup atausejak dilahirkan. jarak kehamilan adalah jarak antara kehamilan terakhir dengankehamilan sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia dan jarakkehamilan dengan kejadian plasenta previa di RSUDDr. H.Abdul Moeloek. Penelitian iniberjenis kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik cross sectional dengan menggunakanpendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah 1401 ibu bersalin. Hasil sampel87 kasus ibu bersalin dengan plasenta previa dan 87 kontrol ibu bersalin yang tidak mengalami plasenta previa dengan menggunakan perbandingan (1:1).teknik analisis denganmenggunakan uji univariat dan uji bivariat. Hasil penelitian ini aidak ada hubungan antarausia ibu bersalin dengan kejadian plasenta previa dengan nilai p-value = 0,448 dan OR:1,319.Ada hubungan antara jarak kehamilan ibu bersalin dengan kejadian plasenta previa dengan nilai p-value = 0,002 < : 0,005 dengan nilai OR: 4,569. Saran agar ibu untuk melakukanpemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mengetahui deteksi dini atau faktor resiko dalamkehamilan.
KARAKTERISTIK IBU YANG MENGGUNAKAN KONTRASEPSI IMPLANT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS YOSODADI TAHUN 2018 admin admin; Tri Susanti
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 3 (2019): Jurnal Kesehatan April 2019
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v5i3.46

Abstract

Berdasarkan data prasurvei di Wilayah Kerja Puskesmas Yosodadi Metro Timur Tahun2017, Jumlah PUS sebanyak 2197, dan Jumlah pengguna kotrasepsi aktif sebanyak 1613,dengan pengguna KB Suntik sebanyak 755 ( 34,4 %), KB Pil sebanyak 326 ( 14,8 %), KBImpalnt sebanyak 228 ( 10,4 %), KB IUD sebanyak 192 ( 8,7 %), KB MOW sebanyak 73 (3,32 %), Kondom sebanyak 32 ( 1,4 %), MOP sebanyak 7 ( 0,31 %). Tujuan dari penelitianuntuk mengetahui karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi implant. Subyaekpenelitian yaitu ibu kaseptor KB Implant sedangkan objek penelitian adalah karakteristik ibu.Metode penelitian yang di gunakan yaitu metode deskriptif. Populasinya adalah seluruh ibuyang menggunakan kontrasepsi implant di wilayah kerja puskesmas Yosodadi tahun 2018yang berjumlah 268 akseptor. sampel yang di ambil dengan tehnik total sampling. Cara ukuryang di gunakan dengan alat ukur berupa rekam medik dianalisis secara univariat dengandistribusi frekuensi. Hasil penelitian Karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi implantdi Wilayah Kerja Puskesmas Yosodadi Tahun 2015 bahwa distribusi frekuensi distribusifrekuensi umur ibu sebagian besar dengan umur 20-35 tahun sebanyak 138 ibu (51,5%),paritas multipara sebanyak 142 ibu (53,0%), pendidikan menengah sebanyak 115 ibu (43,0%).Kesimpulannya adalah karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi Implant adalah umur20-35 tahun. Paritas multipara, pendidikan menengah. Disarankan kepada responden untukmenambah pengetahuan dan pemahaman mereka tentang manfaat dan tujuan Kontrasepsi.
KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS ADIREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2018 Tri Susanti; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2019): Jurnal Kesehatan September 2019
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v6i3.55

Abstract

Cakupan K4 di Indonesia pada tahun 2007 yaitu 80,26% meningkat menjadi 86,04%pada 2008, setelah itu mengalami penurunan menjadi 84,54% di tahun berikutnya.Kemudian kembali menurun pada 2013 menjadi 86,85%, (Profi Kesehatan Indonesia 2013).Berdasarkan data tahun 2014 profil kesehatan Lampung Timur presentasi ibu hamil yangmelakukan kunjungan K4 di Puskesmas Adirejo yaitu sebesar 100%. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang melakukan kunjungan K4 diPuskesmas Adirejo Lampung Timur Tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif, subjekpenelitian yaitu Ibu hamil yang melakukan kunjungan K4, objek penelitian yaitukarakteristik ibu hamil yang melakukan kunjungan K4. Populasi pada penelitian ini yaitu386 ibu hamil yang melakukan kunjungan K4, sampel yang di ambil sejumlah 386 ibu hamilyang melakukan kunjungan K4, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik totalsampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar ceklisdengan menggunakan data skunder dari RM. Data di analisis dengan menggunakan analisisunivariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik ibuhamil yang melakukan kunjungan K4 di Puskesmas Adirejo Tahun 2018 berdasarkan umurmayoritas ibu dengan umur 20-35 tahun berjumlah 321 orang (83,17%). Berdasarkan paritasmayoritas ibu dengan paritas multipara berjumlah 255 orang (66,06%). Berdasarkanpendidikan mayoritas ibu dengan pendidikan menengah berjumlah 197 orang (51,04%).Berdasarkan pekerjaan mayoritas ibu tidak bekerja berjumlah 382 orang(98,97%).Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah karakteristik ibu hamil yangmelakukan kunjungan K4 di Puskesmas Adirejo Lampung Timur Tahun 2018 sebagianbesar adalah dengan umur 20-35 tahun, paritas multipara, pendidikan menengah, dan ibutidak bekerja. K4 yang sudah mencapai target diharapkan dapat dipertahankan denganmeningkatkan upaya promosi kesehatan pada ibu hamil dan juga mengoptimalkankunjungan ibu hamil di tiap desa wilayah kerja Puskesmas Adirejo.
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS YOSOMULYO KOTA METRO TAHUN 2018 Tri Susanti; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v8i4.61

Abstract

Berdasarkan data pra survey Puskesmas Yosomulyo Metro angka kesakitan diare masihtinggi, pada tahun 2013 sebanyak 682 penderita diare pada balita, tahun 2014 sebanyak 704balita dan 538 pada tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaranfaktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare di Puskesmas Yosomulyo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah balita yangmengalami diare di Puskesmas Yosomulyo Metro, sedangkan objek penelitian ini adalahfaktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita. Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh balita yang menderita diare tahun 2018 sebanyak 513 dan sampel penelitian ini adalahseluruh balita yang sakit diare sebanyak 513 balita.instrumen penelitian ini yaitu denganmenggunakan ceklis, dan menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balitayaitu dengan hasil distribusi berdasarkan faktor balita mengalami diare berdasarkan umurpaling banyak yaitu usia 13-24 bulan sebanyak 260 (50,7%), sebagian besar status gizi baiksebanyak 389 (75,8%) dan sebagian besar pekerjaaan ibu adalah petani/ buruh sebanyak 223(43,5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan Gambaran faktor-faktor yangmempengaruhi kejadian diare pada balita di Puskesmas Yosomulyo Metro pada tahun 2018adalah umur 12-24 bulan, status gizi yang baik, dan pekerjaan orang tua petani/buruh,sehingga disaran untuk para orang tua yaitu upaya orang tua dalam merawat dan menjagakebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan dan minum, serta memperhatikan giziyang diberikan kepada balitanya sesuai dengan usia balita untuk mengurangi angka kejadian diare.
ARAKTERISTIK BALITA YANG MENGALAMI PNEUMONIA DI PUSKESMAS YOSOMULYO METRO PUSAT KOTA METRO TAHUN 2018 Tri Susanti; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan April 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v7i4.62

Abstract

Di Indonesia pneumonia menempati urutan terbesar penyebab kematian bayi danbalita serta berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. ISPA di ProvinsiLampung dengan kejadian pada balita sebanyak 6.188 kasus. Kota Metro tahun 2014sebanyak 17.924 kasus dengan jumlah kasus 1.792 dengan jumlah penemuan pneumoniapada balita sebesar 76%. Berdasarkan register cakupan penemuan penderita pneumonia KotaMetro paling banyak terdapat di Puskesmas Yosomulyo sebesar 29,87%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik balita yang mengalamipneumonia di Puskesmas Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota Metro tahun 2018.Metode penelitian deskriptif. Populasi adalah seluruh balita umur 1-5 tahun yang mengalamipneumonia di Puskesmas Yosomulyo Metro Pusat pada tahun 2018 yang berjumlah 89 balita,pengambilan sampel dengan tehnik total sampling. Alat ukur yang digunakan berupa lembarchecklist dan dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian distribusifrekuensi karakteristik usia balita yang mengalami pneumonia terbanyak balita dengan usia13-24 bulan sebesar 45 balita (50,56%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 48 balita (53,93%),status gizi baik sebanyak 70 balita (78,65%), status gizi kurang sebanyak 15 balita (16,85%)status gizi lebih 2 balita (2,25%) dan status gizi buruk sebanyak 2 balita (2,25%). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian karakteristik balita yang mengalamipneumonia sebagian besar usia 13-24 bulan, jenis kelamin laki-laki dan status gizi baik,sehingga disarankan bagi ibu untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang, menjagaaktivitas bermain anak agar terhindar dari penularan pneumonia
GAMBARAN FAKTOR RESIKO KANKER SERVIKS PADA IBU YANG MELAKUKAN TEST IVA DI PUSKESMAS GANJAR AGUNG KOTA METRO Tri Susanti
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 5 (2021): Jurnal Kesehatan September 2021
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v10i5.81

Abstract

Di Indonesia kanker serviks merupakan jenis kanker paling banyak menyerang wanita usia produktif. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Metro 2014 cakupan deteksi dini kanker serviks menurut Kecamatan dan Puskesmas sebanyak 527 kasus. Cakupan deteksi dini kanker servik dengan IVA Test yaitu Ganjar Agung sebanyak 191 kasus (36,2%). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor resiko kanker serviks pada ibu yang melakukan test IVA di Puskesmas Ganjar Agung Kota Metro pada Tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif, subjek penelitian yaitu ibu yang melakukan pemeriksaan IVA test, objek penelitian adalah faktor ibu yang melakukan test IVA (usia, paritas, pekerjaan, pendidikan, merokok, penggunaan kontrasepsi, riwayat kanker keluarga, dan usia pertama kali melakukan hubungan seks). Populasi sebanyak 68 responden, teknik total sampling, pengumpulan data menggunakan cheklis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ≥ 35 tahun yaitu 53 orang (78,0%), paritas <3 yaitu 36 orang (53,0%), ibu yang tidak bekerja 46 orang (67,7%), pendidikan ibu dengan tingkat pendidikan dasar 25 orang (36,8%), ibu tidak merokok 60 orang (88,2%), kontrasepsi hormonal 67 orang (98,6%), tidak memiliki riwayat kanker keluarga 59 orang (86,8%), usia ibu pertama kali melakukan hubungan seks ≥ 17 tahun yaitu 68 orang (88,2%). Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan faktor resiko umur yaitu ≥ 35 tahun, paritas yaitu < 3, pekerjaan yaitu ibu yang tidak bekerja, pendidikan tingkat pendidikan dasar, ibu yang tidak merokok, ibu dengan kontrasepsi hormonal, ibu yang tidak memiliki riwayat keluarga, usia ibu yang pertama kali melakukan hubungan seks ≥ 17. Oleh karena itu diharapkan bagi petugas kesehatan untuk melakukan promosi atau penyuluhan tentang test IVA serta pendekatan kepada seluruh ibu baik PUS maupun WUS yang mungkin memiliki faktor resiko terjadinya infeksi leher rahim