Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Vitamin C (asam askorbat) terhadap Kesegaran Bunga Krisan (Chrysanthemum sp) pada Kawasan Sentra Penghasil di Desa Ngasem, Kecamatan Jetis, Bandungan, Jawa Tengah Arisanti, Desi; Setiari, Nintya
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 12, No 1 (2012): VOL XX, NOMOR 1, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.471 KB) | DOI: 10.14710/baf.v12i1.4764

Abstract

Bunga Krisan (Chrysanthemum sp) merupakan salah satu jenis bunga potong yang popular dan banyak diminati oleh konsumen karena bentuk dan warnanya yang menarik serta ukuran yang bervariasi. Budidaya bunga krisan di Desa Ngasem merupakan mata pencaharian vital bagi petani karena sebagian besar bertanam bunga krisan. Permasalahan dalam budidaya bunga krisan potong yaitu penanganan pascapanen. Bunga yang dipotong, lama kesegarannya berkurang seiring menurunnya kandungan unsur hara dalam tanaman. Petani di Desa Ngasem mempertahankan kesegaran bunga potong krisan hanya direndam dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penanganan pascapanen bunga potong krisan di Desa Ngasem dan mengetahui pengaruh pemberian vitamin C dalam larutan perendam (pulsing) sehingga dapat memperpanjang lama kesegaran bunga potong krisan. Perlakuan dalam percobaan adalah perbedaan komposisi larutan perendam bunga potong krisan, yaitu perlakuan P0 : larutan perendam berupa air 500 ml; perlakuan P1 : larutan perendam berupa campuran air 500 ml  dan  vitamin  C 100 ppm; perlakuan P2 : larutan perendam berupa campuan air 500 ml dan  vitamin  C 200 ppm. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktor tunggal.. Parameter yang diamati yaitu lama kesegaran bunga potong krisan. Berdasarkan uji F hasil pengamatan menunjukkan bahwa lama kesegaran bunga potong krisan tidak dipengaruhi oleh pemberian vitamin C dalam larutan perendam tetapi hanya dipengaruhi oleh air tanpa pemberian vitamin C. Perlakuan air sebagai kontrol (perlakuan P0) mampu mempertahankan lama kesegaran bunga potong krisan tertinggi, yaitu 14 hari. Perlakuan dengan pemberian vitamin C (P1 dan P2) hanya mampu mempertahankan lama kesegaran bunga potong krisan selama 12 hari.
Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan untuk Bidang Pertanian oleh Masyarakat Desa Tanjung Keramat Gorontalo Desi Arisanti; Ika Okhtora Angelia; Amiruddin Amiruddin
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 7, No 1: April 2021
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v7i1.9992

Abstract

Tuna fish bones are by-products or waste from fisheries. Not many people have applied tuna fishbone in agriculture. In fact, tuna fish bones can be used as organic fertilizer and animal feed which can be processed into bone meal. According to this condition, the Community Service Team from the Agricultural Product Technology Study Program took the initiative to assist the community to take advantage of it. This activity is carried out in Tanjung Kramat Village, which is one of the largest tuna producing areas in Gorontalo. This activity includes material presentation, discussion and demonstration of making fish bone meal. From the results of these activities, enthusiasm from the community and local village officials can be seen to develop it into organic fertilizer and animal feed.
Pemanfaatan Ampas Tahu dalam Pembuatan Sosis Nabati bagi Siswa SMKN 4 Gorontalo Utara Kabupaten Gorontalo Desi Arisanti; Syahmidarni Al Islamiyah
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 6, No 2: Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v6i2.7764

Abstract

Tahu berperan sebagai sumber protein nabati dan memiliki harga terjangkau oleh masyarakat dari ekonomi menengah kebawah karena harganya yang relatif murah. Limbah dari produksi tahu berupa ampas padat dan ampas cair dan masih jarang dimanfaatkan oleh para produsen tahu dan masyarakat, sehingga terbuang sia-sia. Oleh karenanya, diperlukan inovasi ampas tahu, salah satunya menjadi sosis nabati. Kegiatan ini dilaksanakan di SMKN 4 Gorontalo Utara dengan melibatkan siswa-siswi serta guru. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dasar kepada siswa SMKN 4 Gorontalo Utara tentang potensi pemanfaatan limbah ampas tahu serta meningkatkan keterampilan siswa SMKN 4 Gorontalo Utara dalam poses pembuatan sosis nabati ampas tahu. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan dan observasi, tahap pemaparan materi dan tahap pembuatan sosis nabati ampas tahu. Kesimpulan yang didapat dari kegiatannya ini kegiatan pelatihan pembuatan sosis nabati ampas tahu ini memberikan cita rasa dan menambah produk makanan yang dibuat dari limbah industri. Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan yaitu bahwa siswa siswi serta guru SMKN 4 Gorontalo Utara telah mengetahui, paham dan memiliki keterampilan mengolah ampas tahu menjadi sosis nabati.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIUM PERENDAM TERHADAP MASA KESEGARAN BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum morifolium R.) Desi Arisanti; Erma Prihastanti; Endang Kusdiyantini
Jurnal Akademika Biologi Vol. 2 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.015 KB)

Abstract

Chrysanthemum morifolium is a cut flower with high economic value, however this flower has relatively short freshness period, thus it is necessary to use soaking solution by adding shredded basil leaves extract solution and carrageenan hydrogel material in it. Hydrogel serves as the water provider and energy substrate for respiration process of chrysanthemum. The basil leaves extract works as anti-bacterial and anti-fungal. The soaking is done to extend the freshness period of the chrysanthemums. This study aims to describe the effect ofthe composition of basil leaves extract and carrageenan hydrogel material on soaking medium to the freshness period of chrysanthemum, also to study the microorganism growth on the soaking medium. This research uses Completely Randomize Design on factorial pattern with two factors. First, Hydrogel Concentration (H): without hydrogel, 500 ml of water (H0); 10 g of carrageenan hydrogel, 400 ml of basil solvent (H1); 10 g of carrageenan hydrogel, 500 ml of basil solvent (H2); 10 g of carrageenan hydrogel, 600 ml of basil solvent (H3). Second, basil leaves extract (K): without basil leaves extract, without hydrogel (K0); 125 g/l of basil leaves extract (K1); 250 g/l of basil leaves extract (K2); 375 g/l of basil leaves extract (K3). This research uses 16 treatments 3 replications. The analysis is done by applying ANOVA, followed by Duncan’s test at the significance level of 95%. The research parameter includes the blooming flowers percentage, freshness period of spray chrysanthemum, and the condition of the soaking medium. The findings show that the composition of 400 ml of  250 g/l concentration of basil leaves extract, and 10 g of carrageenan hydrogel can extend the freshness period of chrysanthemum by 12.67 days, and prove that some microorganisms grow in the soaking medium. Keywords: spray chrysanthemums, soaking medium, basil leaves extract, carrageenan hydrogel, freshness period.
Pengaruh sukrosa terhadap mutu kurma analog belimbing wuluh Desi Arisanti
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 01 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i01.6

Abstract

Wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi L) is widely spread in Indonesia as a home garden that has not been cultivated. In addition, the sour taste and high water content in the fruit causes the fruit is rarely consumed directly and the relative shelf life is relatively short. One of the ways of fruit development is to be a wuluh starfruit (analog kurma). This study aimed to determine the level of palm fruits analogous to the combination of wuluh starfruit and sucrose, to know the content of some chemical properties of analog dates. The method used in this final project was a method of testing of organoleptic test, water content test, sugar content test, ash content test, and vitamin C content test. The results showed the results of organoleptic test had a favorite level that resulted from three treatment dates with analog combination The composition of wuluh starfruit and sucrose as a whole was on the scale of 3,25 – 3,90 or in the usual level until rather like. The analog dates preferred by panelists were the A3 treatment and based on the analysis of the date palm analogue with the combination of wuluh starfruit and sucrose composition was very significant effect on water content and
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIAWI BROWNIS SORGUM (Sorghum bicolor L) DENGAN SUBTITUSI TEPUNG TERIGU Desi Arisanti
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.127

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor L). merupakan bahan pangan yang mempunyai mengandungkarbohidrat yang cukup tinggi seperti halnya pada beras, terigu dan jagung. Sorgum bisadijadikan sebagai pengganti tepung terigu yang baik untuk pembuatan kue seperti brownis.Selain sebagai sumber karbohidrat, sorgum memiliki kandungan protein, kalsium dan vitamin B1yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan dan mengetahuimutu brownis kukus. Parameter pengamatan penelitian adalah meliputi uji kadar air, uji kadarabu, dan uji kadar protein.Kesimpulan dari penelitian ini adalah analisis sifat kimia padabrownis sorgum yang terbaik pada perlakuan B3 yaitu kadar air 50,54%, kadar abu 1,84%, kadarprotein 1,21%.
FORMULASI KONSENTRASI JAGUNG (Zea Mays L.) HIBRIDA KERING TERHADAP MUTU FISIKOKIMIA KERUPUK Desi Arisanti
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.257

Abstract

Kerupuk jagung merupakan pangan yang potensial baru kaya karbohidrat yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis dan karakteristik sifat fisikokimia terhadap kerupuk jagung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa analisis fisikokimia mutu kerupuk pada beberapa formulasi konsentrasi jagung yang terbaik adalah perlakuan A1(uji tekstur tingkat kekerasan 1955.83%),perlakuan A2(kadar abu 1.83%), dan perlakuan A3 (kadar air 7.37%, dan volume pengembangan 58.36%).
Uji Tingkat Kualitas Free Fatty Acid (FFA) Minyak Kelapa Murni (VCO) Terfermentasi Kultur Kering Bakteri Asam Laktat (BAL) Desi Arisanti
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 4 No 1 (2020): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.066 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v4i1.557

Abstract

Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni mengandung asam lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh sehingga mencegah penimbunan di dalam tubuh. Penelitian ini mencoba memproduksi minyak kelapa murni/VCO dengan cara fermentasi dan menggunakan berbagai variasi konsentrasi starter kultur kering BAL. Penggunaan kultur kering BAL memiliki beberapa keuntungan antara lain bisa disimpan dalam waktu yang lama pada suhu dingin, mudah diaplikasikan serta efesiensi biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah persentase Free Fatty Acid (FFA) pada proses fermentasi minyak kelapa murni. Karena semakin rendah nilai FFA yang dihasilkan semakin tinggi pula kualitas minyak yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap dengan 1 faktor yaitu konsentrasi kultur kering BAL, dengan perlakuan penelitian sebagai berikut: A1 = 5 gram kultur kering BAL; A2= 10 gram kultur kering BAL; A3 =15 gram kultur kering BAL; A4 =20 gram kultur kering BAL. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kadar asam lemak bebas pada minyak kelapa murni (VCO), terlihat bahwa hasil rata-rata kadar asam lemak pada perlakuan A1-A4 berkisar antara 0,12 % sampai dengan 0,28 %. Namun pada A4 (Kultur Kering BAL 15 gram), kadar ALB pada minyak kelapa murni (VCO) masih tinggi atau tidak memenuhi standar SNI yaitu > 0,2 %.
VARIAN IKAN NIKE (Awaous melanocephalus) DAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) TERHADAP MUTU KERUPUK Desi Arisanti
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.981 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.115

Abstract

the current utilization of nike fish and tuna is still limited to fresh condition. Crackers are a very popular food by all levels of society. Utilization of nike fish and tuna in processed form with longer shelf life has not been done. Nutritional content of both types of fish is a reason in the selection as a basic ingredient in making crackers. The purpose of this research is to know the formulation of nike fish and tuna to the quality of crackers. The observation parameters in this study are the level of favorite or hedonic method, water content, ash content, bloom and texture analizer. The results showed that the average water content of nike fish crackers and skipjack fish from treatment A1 3.3%, treatment A2 3.29%, A3 3.77%. Mean of ash content at treatment of A1 1,97%, treatment of A2 1,55%, treatment of A3 1,58%. The average of A1 is 283,54%, A2 242,75%, A3 182,23%. and the mean of analyzer analyzer test at A1 1185,6%, A2 708,9%, and A3 783,83%. Based on the results and the discussion that has been done on the quality of crackers, it can be concluded that the best formula and liked by the panelists is formula A1
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG BERAS MERAH KOMBINASI UBI JALAR UNGGU TERHADAP MUTU PANCAKE Desi Arisanti; Syaiful Umela
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 6 No 1 (2018): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.528 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v6i1.146

Abstract

Beras merah merupakan jenis beras yang memiliki warna merah. Warna merah dari beras merah ditimbulkan oleh pigmen antosianin yang terdapat pada bagian lapisan luarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan pancake dan untuk mengetahui kandungan nutrisi pancake. Parameter yang digunakan dalam uji tingkat kesukaan yaitu warna, rasa, aroma dan tekstur. Sedangkan untuk analisa sifat kimia yaitu kadar air, kadar lemak, kadar abu, dan kadar total gula. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan penerimaan panelis untuk perlakuan terbaik adalah perlakuan A1 (500 g tepung beras merah), yaitu warna 3,77%; rasa 4,00%; aroma 3,8%; dan tekstur 3,77%. Adapun hasil analisa sifat kimia dari pancake tepung beras merah adalah kadar air A1 54,67%; kadar lemak 4,88%; kadar abu 1,03%; dan kadar total gula 10,40%. Dari data hasil penelitian tingkat kesukaan dan analisis kimia pancake tepung beras merah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada skala 3,53% - 4,00% atau dalam taraf biasa sampai suka, dan pancake tepung beras merah yang paling disuka adalah A1. Dan dari data hasil analisis kimia pancake tepung beras merah dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan yang paling disuka adalah perlakuan A1 (500 g tepung beras merah).