Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Optimasi Proses dan Formula pada Pengolahan Mi Sagu Kering (Metroxylon sagu) Adnan Engelen; Sugiyono Sugiyono; Slamet Budijanto
agriTECH Vol 35, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.719 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9319

Abstract

The aim of this research was to optimize the processing of dried sago noodle. Sago noodle was made through a process using twin screw extruder with the addition of GMS (Glycerol Monostearate) and ISP (Isolated Soybean Protein). Process optimation was performed with RSM (response surface methodology) using three process variables, i.e. extruder temperature (65-80oC), GMS concentration (0-5%), and ISP concentration (0-10%). The optimum process condition was temperature of 80oC, GMS of 4.5%, and ISP of 3.7%. The optimum condition produced dried noodle having a hardness of 2499.62 gf, stickiness of 235.12 gf, elongation of 168.96% and cooking loss of 6.23%.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan melakukan optimasi proses pada pembuatan mi sagu untuk menghasilkan mi sagu dengan karakteristik fisik yang baik. Mi sagu dihasilkan melalui optimasi proses menggunakan twin screw extruder dan penambahan glycerol monostearate (GMS), serta isolated soybean protein (ISP). Optimasi proses dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan tiga variabel proses yaitu: suhu ekstruder (65-80oC), konsentrasi GMS (0-5%), dan ISP (0-10%). Kondisi proses optimum diperoleh pada suhu 80oC, GMS (4,5%), dan ISP (3,7%). Kondisi optimum menghasilkan mi yang memiliki kekerasan 2499,62 gf, kelengketan 235,12gf, elongasi 168,96% dan cooking loss 6,23%.
Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Menjadi Cinderamata Syahmidarni Al Islamiyah; Rosdiani Azis; Adnan Engelen
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 7, No 1: April 2021
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v7i1.9883

Abstract

One of the organic wastes that can be used for handicraft goods is Seashell. One of the artisanal items is a souvenir. The use of this waste is a type of community-owned skill. By using shell waste that has added value, this community service aims to make souvenirs. The methods in this activity include material presentation, discussion and training. The results obtained in this community service activity include  1) a lot of shell waste in Tanjung Kramat Village, Hulonthalangi District, Gorontalo District, Gorontalo Province, which can be made into souvenirs as souvenirs from the area; 2) participants in community service have the skills and experience to make shell souvenirs. The conclusion of this activity is to learn information and skills to use shellfish waste as souvenirs for individuals who engage in this service. The proposal for this operation to be carried out on an ongoing basis is to pursue special government assistance to grow it into a community-based economic activity and to promote Tanjung Kramat tourism. 
Standar Prosedur Operasional (SPO) pada proses produksi pengolahan rumput laut menjadi tepung di PT Bantimurung Indah Kabupaten Maros Adnan Engelen
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 01 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.77 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i01.5

Abstract

Standard Procedure Operational (SOP) is organizational activator mechanism can walk effectively and efficient. This research aim to to get and apply obtained SOP in each step process processing of sea grass become flour. Beautiful PT Bantimurung of Sub-Province of Maros. Not yet been known by process step him able to bother applying of SOP, like if natural water rate of degradation and at drier process do not get rate irrigate 13% because influenced by season and climate. Hence needed by research with aim to study process processing of grass go out to sea so that can apply standard standard and written able to be used in course of processing of sea grass become flour so that get procedure or decision of activity to making of sea grass flour semi of carragenan refined good so that obtain, get result matching with consumer appetite. If SOP do not be applied by hence will incidence of less good best quality to product as well as the happening of variation quality of inexistence effect applying of SOP. Method used at this research is field survey, making of kusioner, interview,processing and presentation of data. From this research have got SOP processing of sea grass become flour at steps like wash, poaching, amputation, draining, flour and sortasi is so that got by quality of processing result by kontinu.
KARAKTERISTIK KEKERASAN DAN KELENGKETAN PADA PEMBUATAN MI SAGU BASAH Adnan Engelen
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.132

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kekerasan dan kelengketan padapembuatan mi sagu basah. Uji yang dilakukan adalah pengujian TPA (Texture ProfileAnalyzer) pada kekerasan dan kelengketan mi sagu dengan menggunakan teksturanaliser HD-Plus. Penelitian ini menggunakan beberapa perlakuan binder (30%,50%, 70%, 90%) yang dicampurkan ke dalam pati sagu 200g sehingga membentukadonan yang kalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan binder 50%memiliki karakteristik kekerasan dan kelengketan yang paling baik dibandingkanbinder (pati gelatinisasi 30%, 70%, dan 90%).
ANALISIS KEKERASAN, KADAR AIR, WARNA DAN SIFAT SENSORI PADA PEMBUATAN KERIPIK DAUN KELOR Adnan Engelen
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.173

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kekerasan, kadar air, warna dan tingkat penerimaan panelis pada pembuatan keripik daun kelor. Uji yang dilakukan adalah pengujian TPA (Texture Profile Analyzer) pada kekerasan dan kelengketan dan uji kadar air menggunakan metode gravimetri pada keripik daun kelor. Penelitian ini menggunakan beberapa perlakuan antara lain A1 (25g daun kelor : 400g tepung beras), A2 (75g daun kelor : 350g tepung beras), A3 (100g daun kelor : 300g tepung beras). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan A1, A2 dan A3 memiliki nilai berturut-turut 10682 gf, 300068,0 gf, dan 5262,0 gf. Produk keripik daun kelor yang terbaik dari segi organoleptik adalah perlakuan A1 (25g daun kelor : 400g tepung beras).
SOSIS IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L.) DENGAN PENAMBAHAN WORTEL (Daucus carota) DAN PATI SAGU (Metroxylon sp) Santri Sidu; Adnan Engelen; Abd Azis Hasan
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.258

Abstract

Sosis merupakan salah satu jenis pangan olahan yang di buat dari daging lumat yang dicampur bumbu-bumbu atau rempah-rempah kemudian dimasukkan dalam pengbungkus atau selonsong berbentuk bulat panjang. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah jenis ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan memiliki kandungan protein tinggi yang baik untuk tubuh manusia sehingga ikan tergolong sumberdaya perikanan pelagis penting dan merupakan salah satu komoditi ekspor non-migas tidak hanya sebagai makanan pokok, ikan cakalang juga dapat pula diolah menjadi suatu produk yang bergizi yaitu sosis dengan penambahan wortel (Daucus carota) dan Pati sagu (Metroxylon sp).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik antara wortel dan pati sagu pada pembuatan sosis ikan cakalang. Rancangan percobaan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL). Tahap-tahap dalam tugas akhir ini diantaranya dengan melakukan studi pustaka, pengumpulan data, dan analisis. Teknik pengujian yang digunakan adalah uji tingkat kesukaan, uji kadar air, uji kadar abu, uji tekstur, dan uji warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik antara wortel dan pati sagu pada pembuatan sosis ikan cakalang untuk tingkat kesukaan penerimaan panelis adalah formulasi S3 (Wortel 75% dan Pati sagu 25%) dengan nilai rata-rata tingkat kesukaan yaitu 6.33. Adapun hasil analisis kimia pada sosis pada beberapa formulasi wortel dan pati sagu perlakuan S1 yaitu kadar air 65.53%, kadar abu 1,4%, uji tekstur ada 2 yaitu tingkat kelengketan 4,89% dan tingkat kekerasan 9448.08%, dan uji warna 48,70%. Untuk perlakuan S2 yaitu kadar air 64,46%, kadar abu 1,57%, teksur : tingkat kelengketan 4.88% dan tingkat kekerasan 5567.64%, dan uji warna 42,13%. Untuk perlakuan S3 yaitu kadar air 57,46%, kadar abu 2,52%, tekstur : tingkat kelengketan 4,95% dan tingkat kekerasan 3797,48%, dan uji warna 41,48%.
KARAKTERISTIK BUBUR BAYI INSTAN BERBAHAN DASAR TEPUNG BERAS MERAH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM) Nilmawati Husain; rosdiani Azis; Adnan Engelen
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 4 No 1 (2020): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.406 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v4i1.558

Abstract

cooking process is not required. At the age of 6 months, babies need complementary foods for ASI (MP-ASI). Generally, instant baby porridge circulating in Indonesia is made with the main ingredients of white rice and brown rice, which are known as the main staples. In this study the researchers wanted to experiment with adding brown rice and Moringa leaf extract. This study aims to determine the level of preference for instant baby porridge with a combination of red rice flour with the addition of Moringa leaf extract, to determine the content of some chemical properties in instant porridge. The method used in this thesis is a method of testing organoleptic tests, water content tests, ash content tests, viscosity, and absorbency tests. The data needed is then tested using the RAL method and continued with the LSD test if there is a real effect. The stages in this final project include conducting a literature study, data collection, and analysis. The testing technique used is organoleptic test, water content test, ash content test, viscosity test, and absorbency test. The results showed that the organoleptic test results had a preference level resulting from three treatments of instant baby porridge made from red rice flour and moringa leaf extract as a whole were on a scale of 5.61-6.92 or in the usual up to very high level. And instant baby porridge that is favored by panelists or the public is A1 treatment of instant baby porridge made from red rice flour with the addition of Moringa leaf extract. Whereas in the chemical properties test, the best treatment is A3 treatment with 300 gr red rice flour substitution with the addition of 90 ml Moringa leaf extract
PEMBUATAN SELAI BERBAHAN DASAR PEPAYA SUPER THAILAND (Carica papaya L .) Iskandar Lumula; Adnan Engelen; Nurhafnita Nurhafnita
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 5 No 02 (2021): Journal of Agritech Science (JASc)
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v5i02.794

Abstract

Tujuan dari penelitian yakni melakukan analisis kimia dan organoleptik terhadap selai berbahan dasar pepaya jenis super Thailand. Adapun metode yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode pengujian terhadap tingkat kesukaan uji organoleptik, kadar air, kadar serat dan kadar gula. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tingkat kesukaan panelis pada uji organoleptik yaitu warna, aroma, rasa, dan tekstur sudah memenuhi standar SNI. Hasil kandungan kimia pada kadar air yaitu A1 (25,66%), A2 (24,55%), dan A3 (11,34). Kadar serat A1 9,38%, A2 9,6 % dan A3 8,52%. Kadar gula A1 14,6%, A2 14,1% dan A3 14,7%.
OPTIMASI PROSES DAN FORMULA PADA KARAKTERISTIK KELENGKETAN MI SAGU Adnan Engelen
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 3 No 1 (2015): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.693 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v3i1.29

Abstract

Untuk menghasilkan mi sagu dengan karakteristik kelengketan yang mempunyai nilai minimum. Mi sagu dihasilkan melalui optimasi proses menggunakan twin screw extruder dan penambahan glycerol monostearate (GMS) serta isolated soybean protein (ISP). Optimasi proses dilakukan menggunakan response surface methodology (RSM) dengan tiga variabel proses yaitu suhu ekstruder (65-80oC), konsentrasi GMS (0-5%), dan ISP (0-10%). Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu 1) penetapan kisaran variabel proses dan formula, 2) optimasi proses dan formula, 3) verifikasi hasil optimasi, Kondisi proses optimum diperoleh pada suhu 80oC, GMS (4.5%), dan ISP (3,7%). Kondisi optimum menghasilkan mi yang memiliki kelengketan 235.10 gf.
ANALISIS RANTAI NILAI KAKAO DI KABUPATEN BOALEMO, PROVINSI GORONTALO Adnan Engelen; Rusthamrin H Akuba
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 4 No 2 (2016): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.825 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v4i2.62

Abstract

Pengolahan biji kakao di tingkat petani hingga pedagang besar masih sangat sederhana dan umumnya belum di fermentasi. Pengembangan sektor pertanian melibatkan berbagai aspek rantai nilai, baik pada tahap bercocok tanam, pengumpulan, perdagangan, maupun pengolahan. Dengan demikian, agar produk pertanian yang dihasilkan memiliki daya saing yang tinggi, maka dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan aspek rantai nilai dari usaha tersebut. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis rantai nilai kakao di Kabupaten Boalemo secara mendalam, menyediakan basis data untuk acuan pengembangan rantai nilai komoditas kakao di Kabupaten Boalemo, menyusun rekomendasi bagi strategi pengembangan yang komprehensif (masukan bagi master plan) untuk komoditas kakao di Kabupaten Boalemo. Analisis Rantai Nilai Kakao sangat bermanfaat untuk mengklasifikasi, menganalisis, dan memahami perubahan sumber daya melalui proses menjadi produk hingga jasa akhir sehingga dapat menganalisa produktivitas dan nilai tambah dari kakao. Komoditi kakao merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mendominasi di Kabupaten Boalemo dengan luas areal mencapai 2530 ha (sementara produksi), 1455 ha (sudah produksi), 277 ha (lahan yang sudah tua) dengan frekuensi panen yang dilakukan 2 kali setahun (febuari-mei dan juli-september).