Artikel penelitian ini mengkaji nilai-nilai empati yang terkandung dalam lagu Sèsèt Jâmbul sebagai salah satu upaya pembentukan karakter peserta didik yang berbasis pada kearifan lokal. Menyimak banyaknya kasus kekerasan antar anak, tak dapat dipungkiri salah satunya disebabkan oleh kurangnya sikap empati sehingga perlu ditinjau kembali proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah, seperti proses pembelajaran dan materi yang diberikan. Kurangnya sikap empati tersebut bisa jadi menggambarkan kurangnya didikan orang tua maupun guru dalam membentuk karakter anak. Dalam hal ini nilai empati yang terkandung pada lagu Sèsèt Jâmbul dapat diadopsi oleh guru sebagai upaya pembentukan karakter. Adapun metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dokumen dan wawancara mendalam. Sumber data penelitian ini yaitu buku Kumpulan Lagu-Lagu Madura yang disusun oleh Adrian Pawitra. Proses analisis data menggunakan teknik analisis hermeneutika Gadamerian, yaitu metode analisis penafsiran makna dalam teks, Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga nilai empati yang terkandung dalam lagu Sèsèt Jâmbul yang dapat diadopsi sebagai upaya pembentukan karakter peserta didik yakni tidak egois, acuh atau peduli, dan sigap dalam menolong. Tidak egois sikap peserta didik yang tidak menang sendiri. Peduli yaitu sikap belas kasih terhadap sesama. Sigap menolong yakni sikap ringan hati untuk membantu sesama.