This Author published in this journals
All Journal IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya El-HARAKAH : Jurnal Budaya Islam NADWA Al-Ulum JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Kanal : Jurnal Ilmu Komunikasi J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam KARSA: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman (Journal of Social and Islamic Culture) Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Jurnal Ilmiah Peuradeun Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Dirosat : Journal of Islamic Studies Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam KABILAH : Journal of Social Community Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan Jurnal al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan penelitian ke-Islaman FIKROTUNA Ta`Limuna : Jurnal Pendidikan Islam AL-TANZIM : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman Jurnal al-Murabbi Reflektika TARBIYATUNA Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Tafhim Al-'Ilmi : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Al-Irfan: Journal of Arabic Literature and Islamic Studies At-Thullab : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Cendekia: Media komunikasi penelitian dan pengembangan pendidikan islam SUHUF: Jurnal Pengkajian Al-Qur'an dan Budaya Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Maharot : Journal of Islamic Education Jurnal Penyuluhan Agama IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan Tadris: Jurnal Pendidikan Islam Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman Jurnal Cendekia : Media Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Claim Missing Document
Check
Articles

TRADISI TER-ATER DAN DAMPAK EKONOMI BAGI MASYARAKAT MADURA Moh. Wardi, Moh. Wardi
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 20, No 2 (2013): Islam, Budaya dan Ekonomi
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Ter-ater merupakan bagian dari budaya lokal yang membuat banyak orang menyimpulkan bahwa masyarakat Madura adalah masyarakat yang ramah, dermawan, komunikatif, baik hati, dan memiliki solidaritas yang tinggi pada sesama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tradisi ter-ater dalam tinjauan agama, budaya, dan ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Data diperoleh dari hasil observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan tahap kesimpulan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat, pedagang dan tokoh masyarakat di Desa Bakiong, Guluk-Guluk, Sumenep. Hasil penelitian menunjukan bahwa ter-ater merupakan salah satu upaya mempererat hubungan kekeluargaan dan sarana ukhuwwah Islâmiyyah sebagaimana anjuran dalam agama Islam. Secara budaya, orang dianggap kurang lengkap tradisi keberagamaannya jika tidak pernah mengeluarkan sebagian hartanya dalam hal ini adalah ter-ater. Secara ekonomi, pelaksanaan tradisi ter-ater memberikan dampak ekonomi yang cukup berarti. Pertama, dalam setiap perayaan keagamaan yang kemudian diikuti dengan praktik ter-ater, kebutuhan ekonomi masyarakat sangat meningkat, ini dapat dilihat dari neraca transaksi perdagangan yang meningkat pula. Bisa di pastikan pada kondisi seperti ini menjadi momentum kesejahteraan para pedagang. Kedua, bahwa ter-ater merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dan motif dalam ekonomi, motif memenuhi kebutuhan, motif memperoleh keuntungan, motif mendapatkan kekuasaan ekonomi, motif sosial, dan motif memperoleh penghargaan.Abstract:Ter-ater is part of the local culture that leads many people to conclude that the Madurese are the people who are friendly, generous, communicative, kind, and has a high solidarity to others. The purpose of this study is to investigate and explain the tradition of ter-ater in the review of religion, culture, and economics. The method used in this study is qualitative with a phenomenological study. Data collected by participating observation, in-depth interviews, and documen-tation. Data analysis was performed with data reduction, data display, and conclusion stage. Informants in this study consist of community, merchants, and community leaders in the village Bakiong Guluk-Guluk Sumenep. The results showed that, ter-ater is one way to strengthen family ties and the means of Muslim brotherhood as recommended in Islam. In culture, the tradition religion considered incomplete if it does not ever issue a part of his property in this case is ter-ater. Economically, the implementation of ter-ater tradition of providing a significant economic impact. First, in any religious celebration, followed byTradisi Ter-Ater dan Dampak Ekonomi bagi Masyarakat MaduraKARSA, Vol. 21 No. 1, Juni 2013| 41practice ter-ater, the economic needs of the community is greatly increased, it can be seen from the trade balance increased as well. Can be sure in these conditions to be momentum traders welfare. Second, that ter-ater is part of the economic activity and the economic motive, motive needs, profit motive, motive power gain economic, social motive, and the motive awarded.Kata Kunci:Ter-ater, tradisi, ukhuwwah Islâmiyyah, ekonomi, kesejahteraan.
PENERAPAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERUBAHAN SOSIAL REMAJA Wardi, Moh.
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 7, No 1 (2012)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos danstereotype mengenai penyimpangan dan tidakwajaran. Tugas-tugasperkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnyakapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialamiremaja membuat mereka mudah mengalami gangguan baik berupagangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku. Sehingga,tidak jarang remaja mengambil resiko dengan melakukan sesuatuyang berupa kenakalan remaja. Untuk mengatasi hal tersebut,Pendidikan Agama Islam perlu diarahkan untuk menumbuhkan danmeningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didiktentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terusberkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa danbernegara. Penanaman nilai-nilai agama melalui pendidikan merupakansesuatu yang sangat penting karena agama mengatur segalakehidupan manusia.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DAN SOLUSI ALTERNATIFNYA (Perspektif Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis) Wardi, Moh.
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 8, No 1 (2013)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas beberapa problem pendidikan Islamdalam perspektif ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologimerupakan cabang filsafat yang berhubungan dengan hakikathidup. Masalah pendidikan Islam yang menjadi perhatian ontologidalam penyelenggaraan pendidikan Islam diperlukan pendirian,pegangan hidup dan pola pandang berfikir manusia. Epistemologipendidikan Islam lebih diarahkan pada metode atau pendekatanyang dapat dipakai untuk membangun ilmu pengetahuan Islam,baik secara konseptual maupun aplikatif. Aksiologi ialah ilmupengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai (value), seperti etikadan estetika. Etika bersangkutan dengan masalah kebaikan,sedangkan estetika dengan masalah keindahan.
SINTESA FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DAN BARAT (Perspektif Ibnu Sina dan George Wilhelm Friedrich Hegel) Wardi, Moh.
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang sintesa filsafat pendidikan Islam dan Barat dalam pandangan Ibnu Sina dan George Wilhelm Friedrich Hegel. Secara umum mereka berdua sepakat bahwa pendidikan merupakan sarana dan upaya yang tepat dan strategis dalam rangka menyelamatkan kehidupan manusia dari hal apapun. Sintesa dari pemikiran keduanya bahwa “education is the art of making man moral”, yaitu bahwa pendidikan menjadikan hidup sesuai dengan tujuan masyarakat yang besar dan baik. Secara filosofis, pendidikan merupakan investasi masa depan kehidupan manusia yang akan merubah pola pikir, paradigma, karakter bahkan nasib dan profesi seseorang  sebagai hasil dari rangkaian proses transfer of knowledge, transfer of value, dan transfer of skill.
PERAN KIAI DALAM REKONSILIASI SOSIAL PASCA CAROK MASSAL DI BUJUR TENGAH PAMEKASAN MADURA Ismail, Ismai; Wardi, Moh
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 17 No 1 (2019): IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.125 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v17i1.2678

Abstract

This research is a case study conducted in the Central Bujur of Batumarmar District, Pamekasan Regency Madura. In some cases of carok in Madura, it is often followed by follow-up carok, but due to the role kiai, the carok that occurs in Central Bujur is unique because there is no subsequent carok like other carok. This study is to answer the research focus: (1) What is the role of kiai in social reconciliation post-mass carok in the Central Bujur of Pamekasan Madura, and (2) What is the model of social reconciliation in resolving the social conflict post-mass carok in the Central Bujur of Pamekasan Madura. In collecting data, the researchers agreed to interviews and documentation, while data analysis was carried out by data reduction techniques, data purification, verification and conclusions. From the data analysis, findings were obtained: (1) in the reconciliation kiai play a role as a reference, as a conceptor, as a negotiator and mediator, as well as an executor. (2) a model of social reconciliation based on the theory of human needs theory using economic, religious, and socio-cultural approachs.
The Role of Muhammadiyah Institution Towards Muslim Minority in West Papua Wekke, Ismail Suardi; Arif, Beja; Zubair, Andi; Wardi, Moh.
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.49 KB) | DOI: 10.26811/peuradeun.v7i1.311

Abstract

Muhammadiyah is known as Islamic organization pioneering modern educational and social movement. Recently, Muhammadiyah education has experienced rapid development, yet there are still many problems and challenges to overcome in order to continue competing and giving the best for the society. The aim of this research was to figure out the role of Muhammadiyah in conducting dakwah bil hal movement in education and social environment in Sorong City, Papua. By using qualitative method and in-depth interview and also field research, this study found out that bil hal Muhammadiyah Movement in Sorong City, Papua has given significant impact on the society, especially in education from Kindergarten to University level. Meanwhile, in the social field, Muhammadiyah in Sorong City had built orphanage for boys and girls. However, in terms of management of organizational governance, Muhammadiyah needs to strengthen the solidity between regional leaders, optimization of autonomous assemblies and organizations as a power base to support maximization of dakwah bil hal Muhammadiyah movement in the future, especially in education and society.
The Growth of Learning Enthusiasm at the Emeyodere Muslim Minority Education Institution in West Papua Wekke, Ismail Suardi; Ruaidah, Fitri; Wardi, Moh.
Nadwa Vol 12, No 2 (2018): Islamic Education and Humanization
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2018.12.2.2690

Abstract

The purpose of this study was to find out what factors could trigger the enthusiasm of the Emeyodere foundation students. This study uses a qualitative descriptive research method. The results showed that first, the leadership factor of the foundation, the foundation aim was to elevating the Kokoda tribe from educational backwardness. Second, motivation factor. Third, aid factor, the foundation provides assistance or donations such as books, stationery for every semester, school uniforms for disadvantaged students, and supplementary meals every two weeks.AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memicu semangat peserta didik yayasan Emeyodere. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Faktor kepemimpinan yayasan, yayasan ini didirikan dengan tujuan untuk mengangkat derajat suku Kokoda dari keterbelakangan pendidikan. Kedua, faktor motivasi, ketiga, faktor bantuan, pihak yayasan memberikan bantuan atau sumbangan berupa buku-buku dan alat tulis pada setiap semester, seragam sekolah bagi peserta didik yang  kurang mampu, dan makanan tambahan setiap dua minggu sekali.
The Elite Deliberative Democratic Model in The Public Policy Formulation for Madrasah Diniyyah (Islamic Non Formal School) Development in East Java, Indonesia Ismail, Ismail; Wardi, Moh
Nadwa Vol 13, No 1 (2019): Islamic Education and Liberation
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2019.1.1.2331

Abstract

This research intend to discuss about public policy from East Java province government to improve the quality of Islamic religious education. The results of this study were: (1) East Java Provincial Government used policy formulation model in the name "elite deliberative democratic ". A policy formulation model that combines several theories of policy formulation, there are elite, deliberative theory, and democratic theory. (2) The policy formulation was done through several stages: They are reading of the reality; preparation of the general policy of long-term development; arrangement of short-term development policy; the preparation and stipulation of Regional Regulations, and the Governor Regulation on Translation of APBD; (3). The government of East Java province has under graduate Scholarship program (S.1) for Madrasah diniyyah teachers. AbstrakPenelitian ini bermaksud membahas tentang kebijakan publik dari pemerintah provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. Hasil penelitian ini adalah: (1) Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggunakan model perumusan kebijakan dengan nama "elite deliberative demokratis". Sebuah model perumusan kebijakan yang menggabungkan beberapa teori perumusan kebijakan, ada elit, teori deliberatif, dan teori demokrasi. (2) Perumusan kebijakan dilakukan melalui beberapa tahap: Mereka membaca realitas; persiapan kebijakan umum pembangunan jangka panjang; pengaturan kebijakan pembangunan jangka pendek; persiapan dan penetapan Peraturan Daerah, dan Peraturan Gubernur tentang Penerjemahan APBD; (3) Pemerintah provinsi Jawa Timur memiliki program sarjana (S.1) untuk guru Madrasah diniyyah 
TRADISI TER-ATER DAN DAMPAK EKONOMI BAGI MASYARAKAT MADURA Moh. Wardi, Moh. Wardi
KARSA: Journal of Social and Islamic Culture Islam, Budaya dan Ekonomi
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v20i2.30

Abstract

Abstrak:Ter-ater merupakan bagian dari budaya lokal yang membuat banyak orang menyimpulkan bahwa masyarakat Madura adalah masyarakat yang ramah, dermawan, komunikatif, baik hati, dan memiliki solidaritas yang tinggi pada sesama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tradisi ter-ater dalam tinjauan agama, budaya, dan ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Data diperoleh dari hasil observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan tahap kesimpulan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat, pedagang dan tokoh masyarakat di Desa Bakiong, Guluk-Guluk, Sumenep. Hasil penelitian menunjukan bahwa ter-ater merupakan salah satu upaya mempererat hubungan kekeluargaan dan sarana ukhuwwah Islâmiyyah sebagaimana anjuran dalam agama Islam. Secara budaya, orang dianggap kurang lengkap tradisi keberagamaannya jika tidak pernah mengeluarkan sebagian hartanya dalam hal ini adalah ter-ater. Secara ekonomi, pelaksanaan tradisi ter-ater memberikan dampak ekonomi yang cukup berarti. Pertama, dalam setiap perayaan keagamaan yang kemudian diikuti dengan praktik ter-ater, kebutuhan ekonomi masyarakat sangat meningkat, ini dapat dilihat dari neraca transaksi perdagangan yang meningkat pula. Bisa di pastikan pada kondisi seperti ini menjadi momentum kesejahteraan para pedagang. Kedua, bahwa ter-ater merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dan motif dalam ekonomi, motif memenuhi kebutuhan, motif memperoleh keuntungan, motif mendapatkan kekuasaan ekonomi, motif sosial, dan motif memperoleh penghargaan.Abstract:Ter-ater is part of the local culture that leads many people to conclude that the Madurese are the people who are friendly, generous, communicative, kind, and has a high solidarity to others. The purpose of this study is to investigate and explain the tradition of ter-ater in the review of religion, culture, and economics. The method used in this study is qualitative with a phenomenological study. Data collected by participating observation, in-depth interviews, and documen-tation. Data analysis was performed with data reduction, data display, and conclusion stage. Informants in this study consist of community, merchants, and community leaders in the village Bakiong Guluk-Guluk Sumenep. The results showed that, ter-ater is one way to strengthen family ties and the means of Muslim brotherhood as recommended in Islam. In culture, the tradition religion considered incomplete if it does not ever issue a part of his property in this case is ter-ater. Economically, the implementation of ter-ater tradition of providing a significant economic impact. First, in any religious celebration, followed byTradisi Ter-Ater dan Dampak Ekonomi bagi Masyarakat MaduraKARSA, Vol. 21 No. 1, Juni 2013| 41practice ter-ater, the economic needs of the community is greatly increased, it can be seen from the trade balance increased as well. Can be sure in these conditions to be momentum traders welfare. Second, that ter-ater is part of the economic activity and the economic motive, motive needs, profit motive, motive power gain economic, social motive, and the motive awarded.Kata Kunci:Ter-ater, tradisi, ukhuwwah Islâmiyyah, ekonomi, kesejahteraan.
The Implementation Strategy of Religious Culture in Madrasah Maarif, Muhammad Anas; Wardi, Moh; Amartika, Surya
Tarbawi Vol 6 No 02 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tarbawi.v6i02.2962

Abstract

The importance of conducting in-depth research related to madrasah culture that is applied by madrasa is related to how teachers perform with exemplary, seriousness and responsibility. This research is a type of qualitative research with the approach used is a case study. The research location is in Madrasah Aliyah Darul Falah Cermee Bondowoso. Data collection methods obtained from observation, documentation, and interviews. Data analysis was performed by selecting and compiling the data obtained, then processed and analyzed so that conclusions can be drawn. The results of research on the application of religious culture at Madrasah Aliyah Darul Falah Cermee Bondowoso are: Planning, implementation and evaluation. Religious cultural program planning is carried out by making the vision and mission of the madrasa in accordance with the objectives of religious culture and national goals. The implementation stage of religious culture is carried out with extracurricular and extracurricular activities. The intraculular process or what is called the process of applying religious culture through learning. Meanwhile, religious culture in extracurricular activities and habituation such as smiling greetings and greetings, reciting prayers regularly in the morning, cleanliness, exemplary, and giving gifts and punishments. Implementation of evaluation through semester examination activities and evaluation of madrasah administrators in the discipline of teachers and students. The recommendation for further research is to take a cultural or ethnographic approach so that the research results are more comprehensive