Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh berbagai dosis pupuk silika organik dan tingkat kekerasan biji terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli pulut (Coix lacryma- Jobi.L) genotip 37”. Tati Nurmala; Anni Yuniarti; N. Syahfitri
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.752 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i2.11896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis silika organik dan tingkat kekerasan biji yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli pulut (Coix lacryma- Jobi.L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Mei 2016 di Kebun Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuan dan empat kali ulangan, yaitu: Kontrol; Silika dosis (4,50 g/tanaman); (9,00 g/tanaman); (13,50 g/tanaman); (18,00 g/tanaman); (22,50 g/tanaman), sehingga diperoleh 24 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan tanpa pupuk silika organik berpengaruh terhadap biomassa total tanaman hanjeli, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan indeks luas daun tanaman hanjeli. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan dengan pupuk silika organik pada dosis 9,00 g/tanaman, 13,50 g/tanaman dan 22,50 g/tanaman  memberikan hasil yang sama dengan perlakuan tanpa pupuk silika pada biomassa tanaman total. Hasil analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan antara rendemen biji pecah kulit dengan kekerasan biji (r=0,26). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa setiap peningkatan rendemen biji pecah kulit, akan diikuti kenaikan kekerasan biji. Kata kunci: Hanjeli (Coix lacryma- Jobi.L), pupuk silika organik, dosis pupuk.
Pengaruh pupuk biosilika terhadap pertumbuhan, hasil, dan kekerasan biji tanaman hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) varietas batu dan pulut Tati Nurmala; Ani Yuniarti; Winna Firdawati; Warid Ali Qosim
Kultivasi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.197 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i2.22556

Abstract

Sari. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dosis pupuk silika organik yang tepat yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, hasil, dan kekerasan biji hanjeli (Coix lacryma-jobi L.). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNPAD, Ciparanje, Jatinangor,  sejak bulan Desember 2015 sampai Mei 2016.  Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 12 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan terdiri enam taraf dosis pupuk biosilika (arang kulit biji hanjeli pulut yang mengandung 12% SiO2)  masing-masing per ha  adalah  0 kg; 150 kg; 300 kg; 450 kg; 600 dan 750 kg pada dua jenis hanjeli batu (var. Stenocarpa) dan pulut (var. Mayuen). Data dianalisis menggunakan Sidik Ragam  dengan Uji F pada taraf nyata 5%, sementara nilai beda dengan Uji Duncan pada taraf nyata 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk biosilika berpengaruh terhadap jumlah malai per rumpun, indeks panen, dan kekerasan biji hanjeli pada kandungan silika tanah tinggi. Dosis 150 kg/ha dan 750 kg/ha pada hanjeli batu berpengaruh terhadap jumlah malai per rumpun dibandingkan kontrol. Dosis 600 kg/ha memberikan IP terbaik dibandingkan kontrol pada hanjeli pulut. Semua dosis silika berpengaruh terhadap kekerasan biji hanjeli batu dibandingkan kontrol. Kata Kunci: Hanjeli, Biosilika, Pertumbuhan dan hasil, Kekerasan biji  Abstract. The research was conducted to determine the dosage of organic silica that can give the best effect to the growth, yield, and seed hardness of Job’s tears. This research was conducted from Desember 2015 to May 2016 at Ciparanje Experiment Station, Jatinangor, West Java in Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. The experimental design used Randomized Block Design of twelve treatments and four replication. Treatments consisted of biosilica fertilizer (kg/ha): 0; 150; 300; 450; 600 and 750; that given to two varieties of job’s tears: stenocarpa and mayuen. Data were analyzed by Anova (F test) at 5% significance level, then tested by Duncan test at 5% significance level. The results showed that the biosilica fertilizer influenced panicle number, harvest index; and seed hardness.  Dosage of 150 kg/ha and 750 kg/ha biosilica affected panicle number on Stenocarpa. Dosage of 600 kg/ha gave the better harvest index than no silica fertilizer on Mayuen. All of silica dosage gave higher seed hardness than no silica fertilizer on Stenocarpa.Keywords: Job’s tears, Growth and yield, Seed hardness
RESPONS PESERTA PELATIHAN URBAN FARMING YANG RAMAH LINGKUNGAN SECARA ONLINE Fiky Yulianto Wicaksono; Tati Nurmala
Dharmakarya Vol 10, No 2 (2021): Juni, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i2.32537

Abstract

Hobi urban farming semakin meningkat pada saat pandemi Covid-19 ini, terutama saat Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang mengharuskan masyarakat tinggal di rumah. Kegiatan urban farming yang dilakukan banyak terkait dengan teknik hidroponik yang membutuhkan biaya besar, pengetahuan yang baik, serta limbah yang tidak tertangani sehingga membutuhkan teknik alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dan harus disosialisasikan pada masyarakat. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk mengenalkan urban farming yang ramah lingkungan pada masyarakat dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan simulasi mengenai urban farming yang ramah lingkungan yang dilaksanakan secara online dari bulan Januari – Februari 2021. Pelatihan dilakukan oleh narasumber yang ahli dalam urban farming. Simulasi dilakukan dengan cara demonstrasi dalam bentuk video. Peserta kegiatan diseleksi dengan kriteria telah atau ingin mempraktekkan urban farming di rumah atau sekitar rumah dan bersedia untuk mengikuti pelatihan. Hasil sosialisasi menunjukkan keahlian narasumber dapat meningkatkan wawasan peserta. Sebagian besar peserta memahami materi pelatihan dan mempraktekkan urban farming yang ramah lingkungan di rumah atau sekitar rumah.
Inisiasi budidaya padi hitam untuk produksi produk pangan eksklusif di desa Cileles kecamatan Jatinangor kabupaten Sumedang Fiky Yulianto Wicaksono; Yudithia Maxiselly; Aep Wawan Irwan; Tati Nurmala
Dharmakarya Vol 7, No 3 (2018): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i3.19459

Abstract

Desa Cileles berada di wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Desa Cileles memiliki wilayah seluas 320 Ha, dengan fungsi tata guna lahan untuk lahan pertanian sebesar 55% dan sisanya merupakan lahan pemukiman dan fasilitas umum. Sebagian besar profesi penduduk desa Cileles adalah petani dan buruh tani. Permasalahan pertanian yang ada di desa Cileles adalah petani hanya membudidayakan tanaman yang tidak memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu solusi untuk memecahkan masalah ketiadaan produk bernilai ekonomi tinggi namun masih bisa dikonsumsi sehari-hari adalah dengan mengenalkan budidaya padi/beras hitam. Padi hitam merupakan padi lokal yang mengandung pigmen antosianin yang paling baik sehingga termasuk ke dalam pangan fungsional. Beras hitam juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pengenalan tanaman padi hitam dan teknologi budidayanya di Desa Cileles memiliki tujuan mensosialisasikan tanaman padi hitam di masyarakat agar masyarakat tertarik mengembangkannya. Sosialisasi ini menggunakan metode penyuluhan dan pembuatan demplot partisipatif pada para petani. Keberhasilan metode Pengabdian kepada Masyarakat yang dijalankan dapat diketahui dari kuesioner yang dibagikan pada peserta penyuluhan. Penyuluhan budidaya dan pascapanen padi hitam yang baik disertai pembuatan petak demonstrasi menimbulkan respons yang baik dari petani. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan petani terhadap padi hitam yang meningkat, keinginan masyarakat yang tinggi untuk membudidayakan padi hitam, serta masyarakat antusias untuk memasarkan sendiri produk padi hitam.Kata kunci: Jatinangor, Padi hitam, Pangan fungsional
RESPONS MASYARAKAT TERHADAP PENGENALAN TANAMAN GANDUM DAN PRODUK-PRODUKNYA DI DESA ARJASARI KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Fiky Yulianto Wicaksono; Yudithia Maxiselly; Tati Nurmala; Putri Utami Suherman; Alfika Fauzan; Andala Muhamad Nurdin
Dharmakarya Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.638 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i1.14740

Abstract

Desa Arjasari adalah sebuah desa yang berada di pegunungan yang terletak di kaki gunung Malabar, Kabupaten Bandung. Sebagian besar wilayah terdiri dari dari lahan pertanian. Sebagian besar mata pencaharian warga adalah buruh tani dan petani. Salah satu masalah usaha tani di desa Arjasari adalah diversifikasi tanaman yang diusahakan dan ketidakmampuan petani untuk menanam tanaman selama musim kemarau. Gandum dapat dijadikan salah satu komoditas untuk diversifikasi dan relatif tahan terhadap kekeringan di daerah dengan kelembaban tinggi sehingga dapat ditanam di musim kemarau. Pengenalan tanaman gandum dan produk-produknya di Desa Arjasari memiliki tujuan mensosialisasikan tanaman gandum di masyarakat sehingga masyarakat tertarik mengembangkannya, diantaranya dengan cara meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kegunaan tanaman gandum, teknik budidayanya, serta produk-produknya. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan tanaman gandum, produk gandum, serta teknik budidayanya, dan pembuatan demplot partisipatif. Kuesioner dibagikan pada peserta penyuluhan sebelum dan sesudah penyuluhan. Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif. Waktu pelaksanaan dari bulan Juli hingga November 2017. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK dan wanita tani. Respons masyarakat terhadap pengenalan tanaman gandum dan produk-produknya di Desa Arjasari sangat baik. Hal ini terlihat setelah penyuluhan bahwa masyarakat tertarik menanam gandum dan membuat produk-produk dari gandum. Variabel yang berhubungan dengan ketertarikan masyarakat mengembangkan gandum adalah umur, pengenalan produk sebelumnya, pernah tanam sebelumnya, dan minat menambah penghasilan. Kata kunci: gandum, arjasari, lahan kering
The addition of phosphorus and potassium fertilizer in the generative stage of Job’s tears affects yield components, yield, and yield quality Fiky Yulianto Wicaksono; Salma Khairunnisa; Tati Nurmala; Aep Wawan Irwan
Kultivasi Vol 22, No 2 (2023): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v22i2.39004

Abstract

Job’s tears (Coix lacryma-jobi L.) is an indeterminate food crop that requires more than one-time application of fertilizer. This study aims to determine the effect of additional doses of phosphorus and potassium at the beginning of the generative phase as side dressing fertilization on yield components, yield, and yield quality of the Job’s tears plant. The research was conducted in dry season March - August 2021 at the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran at Jatinangor, Sumedang Regency around 750 m above sea level. The experimental design used randomized block design (RBD) consisting of nine treatments and three replications, namely P and K fertilizers, respectively at doses of: 0, 20, 30, 40, and 50 kg/ha through one or two frequencies of fertilization. Data analysis used analysis of variance and Scott-Knott test at 5% significance level. The results showed that the application of phosphorus and potassium fertilizers affected the number of panicles, seed weight, and harvest index, but no one effect on other yield components and yield quality. The yield component and the Job’s tears yield were decreased compared to previous studies, which were carried out in sufficient water conditions.Keywords: Job’s tears, Drought, Phosphorus, Potassium