Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM EKOWISATA “LEPEN ADVENTURE” Fikri Nazarullail; Hardika Hardika; Ellyn Sugeng Desyanty
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 8: AGUSTUS 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.713 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i8.9821

Abstract

This study aimed to describe the community development through ecotourism program. This study used a qualitative research method with case study approach, and using data analysis interactive model. The results showed that the background of the emergence of ecotourism programs is to look at the natural potential that can be used as travel, ecotourism gave the changes to their economic advancement. Ecotourism development stages starting from identification of empowering agents to exploit the potential of nature into ecotourism activities that can empower local communities. The principles that appear on ecotourism are: (1) natural-based, (2) ecological value, (3) an insight into the environment, (4) the benefits to the local community, (5) the appeal and visitor satisfaction.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat melalui program ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang kemunculan program ekowisata adalah dengan melihat potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata, ekowisata meberikan perubahan terhadap adanya peningkatan ekonomi. Tahapan pengembangan ekowisata dimulai dari identifikasi agen pemberdayaan untuk memanfaatkan potensi alam menjadi kegiatan ekowisata yang dapat memberdayakan masyarakat lokal. Prinsip-prinsip yang muncul pada ekowisata tersebut, meliputi (1) berbasis alam, (2) nilai ekologis, (3) wawasan lingkungan hidup, (4) manfaat bagi masyarakat lokal, dan (5) daya tarik dan kepuasan pengunjung.
Implementasi Metode Kepramukaan (Studi Kasus Pembinaan Pramuka Penggalang Berprestasi Di Kwarcab Kabupaten Malang) Risa Durrotun Nailiyah; Umi Dayati; Ellyn Sugeng Desyanty
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 4: APRIL 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.161 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i4.10761

Abstract

Abstract: This study aims to determine the implementation of scouting methods on guidance scout for achievers in Malang kwarcab. This research uses qualitative method with case study design. The research subjects are scout leader, headmaster (mabigus), Gudep scout member 22099—22100 and Gudep 05111—05112 and staff of Kwarcab Malang Regency. Data were collected using observation, interview and documentation techniques. The results showed that the scouting methods used were eight, namely: (1) the practice of scout codes of honor, (2) learning by doing, (3) team system, (4) challenging and interesting activities, (5) outdoor activities, (6) partnerships with adult members, (7) sign systems of skill, and (8) separate unit systems for sons and daughters.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode kepramukaan pada pembinaan pramuka penggalang berprestasi di kwarcab Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitiannya yaitu pembina pramuka, mabigus, anggota pramuka Gudep 22099— 22100 dan Gudep 05111—05112 serta pengurus Kwarcab Kabupaten Malang. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kepramukaan yang digunakan ada delapan yaitu: (1) pengamalan kode kehormatan pramuka, (2) belajar sambil melakukan, (3) sistem beregu, (4) kegiatan yang menantang dan menarik, (5) kegiatan di alam terbuka, (6) kemitraan dengan anggota dewasa, (7) sistem tanda kecakapan, dan (8) sistem satuan terpisah untuk putra dan putri.