Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISA STABILITAS LERENG PADA RUAS JALAN PARALEL PERBATASAN (STUDI KASUS: JALAN SONTAS-MERAU KECAMATAN SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU) Oktavianto, Fendy; Priadi, Eka; Bachtiar, Vivi
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36598

Abstract

Jalan paralel perbatasan Sontas-Merau dibangun di daerah dataran tinggi dan perbukitan, sehingga tidak dapat dipungkiri bahw jalan terletak pada daerah atau lahan yang memiliki lereng. Sehingga, kemungkinan keruntuhan lereng dapat terjadi kapan saja. Ketika kawasan perbatasan Entikong terus berkembang dan penambahan beban pada tanah. Pengaruh muka air tanah, sangat berpotensi menurunkan faktor keamanan pada lereng. Hal ini menyebabkan air di dalam tanah memberikan beban lebih besar pada lereng, dan juga mengurangi nilai momen penahan lereng, sehingga longsor bisa terjadi. ketika hujan atau pasca hujan lebat. Penelitian bertujuan mengkaji stabilitas lereng pada jalan paralel perbatasan Sontas-Merau dan memberikan alternatif penanggulangan apabila berpotensi terjadi kelongsoran serta membandingkan hasil analisa faktor keamanan dari berbagai metode yang ada baik dilakukan dengan perhitungan manual maupun melalui analisa program. Analisa yang digunakan dalam kajian ini yakni metode manual menggunakan metode Fellenius, metode Bishop, dan metode Janbu. Program yang digunakan adalah program SLOPE/W GeoStudio 2018 dan PLAXIS V.8Dari hasil analisa semua program maupun perhitungan manual, potongan lereng yang dikaji masih terhitung aman disaat kondisi muka air normal hanya saja beberapa potongan terhitung pada kondisi Toe Failure, namun pada saat muka air tanah kondisi hujan ketujuh lereng tidak aman pada posisi Toe Failure dan Base Failure.Kata kunci: stabilitas lereng, penanggulangan kelongsoran, dinding penahan tanah
PENGARUH PEMANCANGAN TIANG FONDASI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA PONTIANAK Ilham, Muhammad Nur; Priadi, Eka; Bachtiar, Vivi
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemancangan tiang fondasi menggunakan drop hammer memberikan dampak yang tidak baik terhadap bangunan di sekitar lokasi pemancangan. Dampak yang terjadi adalah kerusakan bangunan yang salah satu parameter penyebabnya adalah getaran yang dihasilkan dari proses pemancangan. Pemancangan tiang fondasi menggunakan drop hammer ini dilakukan pada Proyek Perluasan Gedung Kantor Dua Lantai PLN UIP Kalbagbar dan Proyek Pembangunan Rumah Sakit Jeumpa Sembilan Lantai, Pontianak. Lokasi kedua proyek yang tidak jauh yaitu sekitar ± 1,3 km memiliki jenis tanah yang sama-sama lempung kelanauan. Spesifikasi tiang dan hammer yang digunakan pada kedua proyek berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah prediksi cepat rambat gelombang, jauh jarak kritis gelombang, sudut kritis gelombang, frekuensi getaran, intensitas getaran berdasarkan nilai kecepatan partikel puncak (Peak Particle Velocity) untuk masing-masing tiang tertanam 6 m, 12 m, 18 m, 24 m dan 30 m, kategori kerusakan bangunan yang ditentukan berdasarkan standar tingkat getaran yang dikeluarkan oleh Departemen Lingkungan Hidup No Kep-49/MENLH/96 serta jauh jarak aman pemancangan tiang tertanam 6 m terhadap bangunan sekitar. Dengan kondisi sifat fisik tanah permukaan sampai kedalaman tanah keras antara 24-30 m di kota Pontianak, rata-rata pemancangan pada kedalaman tiang tertanam sampai 18 m memberikan pengaruh terhadap kerusakan fisik bangunan yang tidak baik.Kata kunci: pemancangan tiang fondasi, cepat rambat gelombang, getaran, frekuensi, peak particle velocity, kerusakan bangunan.
PERKUATAN FONDASI TIANG TONGKAT KAYU BELIAN KOMBINASI MATERIAL KAYU DAN BETON FERROCEMENT (STUDI KASUS PERBAIKAN MASJID NURUL AMAL DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUSLIMIN 1 KUBU RAYA) Ridho, Abdul Haris; Priadi, Eka; Bachtiar, Vivi
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36447

Abstract

Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki sifat dan jenis tanah dominan tanah lempung lunak bahkan gambut. Jika di lokasi tersebut akan dibangun gedung sekolah, masjid, maupun gedung bertingkat misalnya, maka perlu adanya strategi yang tepat dalam perencanaan fondasi. Fungsi fondasi adalah meneruskan atau menyalurkan beban dari struktur diatasnya (upper structure). Beban tersebut harus disalurkan ke lapisan tanah yang cukup keras agar fondasi dapat memikul beban tersebut. Berdasarkan lokasi penelitian kali ini salah satu fondasi yang cocok untuk pembangunan daerah tersebut adalah fondasi tiang tongkat. Mengadaptasi kearifan budaya lokal, fondasi tiang tongkat ini masih banyak digunakan oleh penduduk setempat. Namun kondisi fondasi sering kali terjadi kerusakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki struktur fondasi tiang tongkat dengan menggunakan kombinasi material kayu belian dan beton ferrocement. Lokasi penelitian yaitu pada Masjid Nurul Amal di Pondok Pesantren Hidayatul Muslimin 1 Kubu Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode perbaikan dan perkuatan pada fondasi tidak menggunakan biaya yang terlalu besar, dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat, serta dapat meminimalisir penurunan pada fondasi.Kata Kunci: fondasi tiang tongkat tapak ferrocement, daya dukung tanah lunak, penurunan.
STABILISASI TANAH LUNAK DENGAN ABU AMPAS TEBU, FLY ASH, KAPUR DAN SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS TANAH Kurniawan, Arif; Alwi, Abubakar; Bachtiar, Vivi
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.188 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36661

Abstract

Tanah berguna sebagai bahan konstruksi dalam pekerjaan sipil, salah satunya pada pekerjaan jalan raya. Rendahnya kekuatan mekanis tanah lunak baik kuat tekan maupun kuat gesernya merupakan penyebab rendahnya daya dukung tanah yang sangat berpotensi terjadi penurunan konstruksi diatasnya. Stabilisasi kimiawi adalah perbaikaan tanah dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu dengan material tanah, Penggunaan abu ampas tebu, fly ash, kapur dan semen sebagai bahan stabilisasi tanah diharapkan dapat menstabilkan kondisi pH tanah, mengisi rongga pori sehingga mengurangi penyerapan air, dan meningkatkan daya dukung tanah. Penelitian dilakukan dengan mencari persentase rasio campuran tertentu yang menyebabkan kenaikkan daya dukung dan kuat geser tanah lempung yang distabilisasi dengan komposisi campuran bahan additive sebesar 30%, 40%, 50% terhadap total volume tanah campuran. Hasil pengujian didapatkan bahwa nilai daya dukung tanah dan kuat geser pada masing-masing campuran mengalami peningkatan dari kondisi tanah asli, campuran maksimal terjadi pada campuran desain A-3 50% tanah asli dan 50 % bahan additive (5% kapur +2,5% abu ampas tebu +17,5% fly ash + 25% semen ).Kata kunci : Stabilisasi, bahan kimia, daya dukung tanah, lapis fondasi bawah
UJI KEKUATAN JALAN BETON BERSIRIP YANG DIPERKAKU DENGAN CARA PENEBALAN PADA BAGIAN SIRIP Jumadi, -; Yusuf, M.; Bachtiar, Vivi
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.979 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.21886

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan pengujian secara eksperimental. Pengujian dilakukan dengan cara uji pembebanan terhadap pelat beton bersirip diatas perletakan kaku dengan ukuran skala laboratorium yaitu 40 x 40 x 20 cm dengan ketebalan 2,5 cm. Benda uji terdiri menjadi dua kelompok, yaitu 4 pelat beton bersiripdengan tulangan dan 7 tanpa tulangan. Penambahan penebalan pada sirip dilakukan dengan penebalan sisi dalam sebesar 0°, 8,53°, 10°, 16,69°, 20°, 24,23° dan 30°. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan penebalan pada sirip pelat beton dapat meningkatkan daya dukung pelat. Beban maksimum berdasarkan uji eksperimental  pelat beton dengan tulangan kemiringan 30°, yaitu 5764,36 kg dan pelat beton tanpa tulangan kemiringan 30° sebesar 5694 kg. Pelat beton dengan tulangan kemiringan 20° yaitu 3899,33 kg dan pelat beton tanpa tulangan kemiringan 20° sebesar 3891,18 kg. Pelat beton dengan tulangan kemiringan 10° yaitu 2742,99 kg dan pelat beton tanpa tulangan kemiringan 10° sebesar 2931,64 kg. Pelat beton dengan tulangan kemiringan 0° yaitu 2457,48 kg dan pelat beton tanpa tulangan kemiringan 0° sebesar 2540,07 kg. Pelat beton tanpa tulangan kemiringan 24,23° yaitu 4498,92 kg, 16,69° sebesar 3487,37 kg dan 8,53° sebesar 3008,11 kg. Beban maksimum berdasarkan model simulasi  pelat beton dengan program SAP2000 kemiringan 0°, yaitu 416 kg dan kemiringan 0°, sebesar  423 kg. Perbandingan rata-rata daya dukung pelat beton bersirip berdasarkan model simulasi  dan uji eksperimental adalah sebesar 28,13%.Kata-kata kunci:      Perkerasan jalan beton, pelat beton bersirip, pelat dengan penebalan pada bagian sirip
UJI KEKUATAN PELAT BERSIRIP YANG DIPERKAKU DENGAN CARA PENEBALAN DI DAERAH SAMBUNGAN ANTARA PELAT DAN SIRIP (STUDI KASUS: PENEBALAN PADA PELAT) Setiawan, Marius; Yusuf, M; Bachtiar, Vivi
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.914 KB)

Abstract

Soil peat in Pontianak City, West Kalimantan have a low soil bearing capacity. This has an impact on the pavement system that has been built. The transfer of asphalt pavement system to concrete pavement has been widely applied. But still that, the road is still damage. The purpose of this research is to obtain optimum soil bearing capacity of pavement finned concrete pavement plate structure which given thickening in plate and connection area. The variable under review is thickening on the inner side of the connection between the joint and the fin. The research was conducted by loading test method in laboratory using UTM. The result showed that with the thickening there is an increase in carrying capacity of the plate. However, there is a limit to the addition of thickening of the fins if the plate fin is too thick, then the strength of the carrying capacity of the plate is reduced.Keywords :  finned concrete plates, plate thickening, optimum carrying capacity
KAJIAN EFISIENSI PADA KELOMPOK TIANG DENGAN KONFIGURASI 3 X 3 Azami, Fikri Irfanil; Priadi, Eka; Bachtiar, Vivi
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.319 KB)

Abstract

The condition of soil is the most important to be identified in planning and constructing a construction on it. Soil condition in West Kalimantan, especially in the city of Pontianak in general is the form of soft soil and its surface layer contains organic materials as a result of weathering wood and soil with a better carrying capacity can only be found at a depth of 30-40 meters. To overcome the poor condition of soil carrying capacity, the early works must be done to improve soil bearing capacity, the thing that is often used in Pontianak is using pile.The possibility of a construction consisting of a single pile is very rare, generally at least two or more piles are fitted under the pile cap of the foundation. The number possessed by those group of piles has different efficiency values, because the number of piles affect the efficiency of the pile group.In this test the testing preparation testing of pile group loading with the same configuration and number of piles with different pile distance will be done, the distance of 3D and 4D will be used. Differences in the distance between the piles in the pile group were done to determine the effect of the distance between the piles on the efficiency of the pile group.From the test results, it is known that the difference in pile distance in a group of piles affects the efficiency of a pile group. The results of 3D pile group loading have smaller efficiency than the pile group with 4D distance. This is because the factor of stress spreading around the overlapping pile will be smaller if the distance of the pile is greater
STUDI EKSPERIMENTAL SKALA KECIL TENTANG DAYA DUKUNG PELAT BETON BERSIRIP SEBAGAI MODEL JALAN BETON DI TANAH GAMBUT Yusuf, M.; Bachtiar, Vivi
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 12 NO 1 EDISI JUNI 2012
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.794 KB) | DOI: 10.26418/jtsft.v12i1.16822

Abstract

Tanah permukaan di Pontianak merupakan tanah lunak dan gambut tebal yang mempunyai daya dukung sangat rendah. Hal ini merupakan tantangan bagi para ahli bidang teknik sipil untuk mendirikan bangunan tanpa mengalami kegagalan. Penelitian ini meninjau daya dukung dan kekuatan pelat beton yang diberi sirip. Studi yang dilakukan adalah meninjau perubahan daya dukung dan kekuatan pelat beton berdasarkan variasi skala terhadap seluruh dimensi, variasi tinggi sirip, variasi jumlah sirip, dan variasi panjang sirip. Tinjauan daya dukung dilakukan secara eksperimental dengan uji pembebanan langsung. Tinjauan kekuatan pelat dilakukan secara analitis menggunakan bantuan program komputer. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa peningkatan daya dukung sangat signifikan dengan peningkatan dimensi sampel secara proporsional. Tinggi sirip yang paling optimal adalah 60% dari lebar pelat. Jumlah sirip yang paling optimal adalah tiga buah. Panjang pelat yang paling optimal adalah satu setengah kali dari lebarnya. Kata-kata kunci: perkerasan beton, pelat bersirip, gambut, uji pembebanan
EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN CONE PENETRATION TEST (CPT) DAN PILE DRIVEN ANALYZER (PDA) PADA TANAH LUNAK DI KOTA PONTIANAK Bachtiar, Vivi; Yusuf, M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 12 NO 1 EDISI JUNI 2012
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.409 KB) | DOI: 10.26418/jtsft.v12i1.17151

Abstract

Daya dukung (ujung, selimut dan ultimit) fondasi tiang pancang beton persegi (precast concrete square driven pile) dianalisis secara empirik dari data CPT/Sondir. Setelah fondasi tiang pancang selesai dilaksanakan dapat diuji menggunakan uji pembebanan statis maupun dinamis. Pada studi ini, daya dukung pada struktur bangunan bertingkat di lapisan tanah lunak Pontianak dianalisis secara empirik dari data CPT menggunakan metoda Schmertmann dan Nottingham (1975), de Ruiter dan Beringen (1979) serta Bustamante dan Gianeselli (1982). Kemudian dievaluasi terhadap hasil uji pembebanan dinamis menggunakan PDA di beberapa lokasi di Kota Pontianak. Hasil uji PDA dianalisis menggunakan program CAPWAP untuk mendapatkan daya dukung ujung dan selimut tiang pancang. Hasil analisis dari data CPT menunjukkan bahwa daya dukung selimut tiang mendekati hasil dari program CAPWAP. Kata-kata kunci: daya dukung tiang, CPT, PDA
TINJAUAN DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT YANG DIPAMPATKAN DENGAN LAPISAN PASIR BERDASARKAN UJI PEMBEBANAN Bachtiar, Vivi; Yusuf, M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 11 NO 2 EDISI DESEMBER 2011
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.855 KB) | DOI: 10.26418/jtsft.v11i2.17655

Abstract

Di Pontianak dan sekitarnya, lapisan tanah dengan daya dukung yang baik terletak cukup dalam dan tidak merata. Kondisi ini telah mengakibatkan beberapa kegagalan konstruksi akibat kegagalan tanah fondasi, tidak terkecuali konstruksi jalan. Dalam waktu yang tidak lama setelah jalan dibangun, permukaan jalan menjadi bergelombang. Lapisan tanah gambut yang secara teknik tidak menguntungkan, dalam penelitian ini dipampatkan dengan lapisan pasir dengan ketebalan 0,25 m dan 0,75 m. Pendekatan ini diajukan berdasarkan penelitian terdahulu yang mendapatkan bahwa tanah gambut yang dipampatkan ada kecenderungan untuk bertahan (tidak kembali ke keadaan sebelum dipampatkan). Dasar kedua adalah, percobaan untuk men-superposisi-kan distribusi tekanan tanah pasir di bawah pelat kaku dengan distribusi tekanan tanah lunak, khususnya gambut, sehingga distribusi tekanan tersebut menjadi lebih merata di seluruh permukaan bawah pelat beton. Dari hasil uji pembebanan yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh bahwa pada kondisi kering pelat beton di atas tanah gambut dengan ditambah lapisan pasir setebal 0,75 m mempunyai daya dukung 1,33 kali lebih besar dari tanah gambut yang dilapisi tanah pasir setebal 0,25 m. Kata-kata kunci: gambut, lapisan pasir, uji pembebanan, daya dukung