Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH AUTOGENIC TRAINING DALAM MENURUNKAN RESPONS STRES MAHASISWA KEPERAWATAN Neng Annis Fathia; Shanti Wardaningsih; Azizah Khoiriyati
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 2, No 2 (2017): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.73 KB) | DOI: 10.35720/tscners.v2i2.7

Abstract

Latar Belakang; Autogenic training (AT) merupakan suatu latihan yang bertujuan untuk memberikan efek relaksasi, meringankan gangguan psikosomatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh autogenic training dalam menurunkan respons stress mahasiswa keperawatan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi Eksperimental Using a Pretest-Posttest Design. Sebanyak 30 orang mahasiswa ditahun pertama salah satu perguruan tinggi swasta terlibat dalam penelitian ini.Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang bermakna pada respons stres. Secara klinis menunjukkan perubahan respons stres baik sebelum dan sudah diberikan intervensi autogenic training.dengan p value 0.027. Autogenic training merupakan bentuk psikofisiologis yang dapat membantu seseorang untuk mengkondisikan dirinya sendiri dengan menggunakan konsentrasi pasif dan beberapa kombinasi stimulasi psikofisiologis yang disesuaikan dengan kebutuhan therapy.Kesimpulan; Autogenic training secara signifikan mampu menurunkan respons stress mahasiswa keperawatan. Kata kunci : Autogenic Training, Respons Stress, Mahasiswa Keperawatan
PENGARUH INTRADYALITIC EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PASIEN HEMODIALISA RUTIN DI UNIT HEMODIALISA RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO Wiwit Sugiarti; Sri Nabawiyati Nurul Makiyah; Azizah Khoiriyati
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 3, No 1 (2018): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.139 KB) | DOI: 10.35720/tscners.v3i1.60

Abstract

Latar belakang; Nyeri muskuloskeletal merupakan gejala yang dialami pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.Manajemen nyeri dapat menggunakan distraksi relaksasi konvensional dan intradialytic exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Intradialytic exercise dalam menurunkan nyeri pada pasien hemodialisa rutin di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Tjitrowardojo Purworejo.Metode; Rancangan penelitian yang digunakan eksperimen semu dengan desain pretest-posttest with control group. Respondennya 36 orang, terdiri dari 18 pasien yang diberi Intradialytic exercise sebagai kelompok intervensi dan 18 pasien lainnya hanya diberikan distraksi-relaksasi konvensional sebagai kelompok kontrol.  Pengukuran nyeri menggunakan Visual Analog Scale. Analisis datanya menggunakanPaired t Testdan  Independent Sample t Test.Hasil;  Hasil penelitian didapatkan perbedaan penurunan yang signifikan terhadap skor nyeri pre dan postes pada kelompok baik intervensi dan kelompok kontrol dengan p value 0,000 (p< 0,005 dan metode Intradialytic exercise lebih efektif dalam menurunkan skor nyeri dibandingkan metode distraksi-relaksasi konvensional pada pasien HD rutin  dengan p value 0,000 (p< 0,005). Kata kunci: Intradialytic Exercise, Nyeri
EFEKTIFITAS SKALA BRADEN DAN SKALA WATERLOW DALAM MENDETEKSI DINI RESIKO TERJADINYA PRESSURE ULCER DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT “X Sukurni Sukurni; Elsye Maria Rosa; Falasifah Ani Yuniarti; Azizah Khoiriyati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.727 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v6i2.279

Abstract

Latar Belakang: Pressure ulcers merupakan masalah utama dalam pelayanan kesehatan yang bisadicegah. Pengkajian pressure ulcers dengan menggunakan skala Braden dan Waterlow sebagai saranapencegahan yang perlu diuji efektifitasnya. Tujuan penelitian ini menganalisis efektifitas skala Bradendan skala Waterlow dalam mendeteksi dini resiko terjadinya Pressure Ulcer di Ruang PerawatanRumah Sakit “X.”Metode: Penelitian ini merupakan cohort prospective. Pengambilan sampel menggunakan purposivesampling dengan jumlah 34 responden. Responden dilakukan pengkajian resiko pressure ulcersmenggunakan dua skala Braden dan Waterlow pada hari ke-1, 5 dan ke-10. Uji bivariat perbedaanpengkajian resiko pressure ulcers menggunakan independent t-test. Uji diagnostik sensitifitas,spesifitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif dengan analisis tabel 2 x 2.Hasil: Pengkajian resiko pressure ulcers menggunakan kedua skala pada hari ke-1, ke-5 ke-10 masingmasing didapat nilai signifikansi p=0.001, p=0.040 dan p=0.021. Nilai sensitifitas skala Braden 91%dan Waterlow 60%. Nilai spesifitas Skala Braden 42% dan Waterlow 78%. Nilai Duga Positif skalaBraden 74% dan skala Waterlow 88%. Nilai Duga Negatif skala Braden 71% dan skala Waterlow41%.Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pengukuran kedua skala pada pengkajian hari ke-1,ke-5 dan ke-10. Skala Braden lebih sensitif untuk mendeteksi resiko pressure ulcers.
Efektivitas Terapi Psikoedukasi dan Terapi Murattal Terhadap Kecemasan Pasien Preoperasi Fraktur di Ruang Perawatan Bedah Rsud Raden Mattaher Jambi Diah Merdekawati; Sagiran Sagiran; Azizah Khoiriyati
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 3, No 1 (2016): Muhammadiyah Journal of Nursing
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.225 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.v3i1.2217

Abstract

Fracture is a break of continuity of bone and cartilage tissue caused by injury or trauma. Fracture treatments are konservasif and operating based on the severity of fracture and mental attitude of the patient. Fracture patients who underwent surgery at the Raden Mattaher Jambi Hospital in 2012 (January-October) is 157, 36 patients get delay surgery becaused increase in blood pressure, pulse and body temperature is always changing as a result of anxiety. Therapy can be used to reduce the anxiety are psychoeducation and murattal. This research is a quasi-experiment with form nonequivalent control group design that aims to analyzing the effectiveness of psychoeducation and murattal therapy on anxiety of preoperative fracture patient in Ruang Perawatan Bedah Raden Mattaher Jambi Hospital 2013. Sample as many as 35 respondents. The research instrument was Rate Hamilton Anxiety Scale (HARS) and using statistical tests Repeated Anova. This research shows that a decline in the level of anxiety before and after the intervention given that the biggest difference is the respondent given murattal therapy, the difference was found in 3 interventions measures through. Comparison of anxiety of preoperative fracture patients with murattal therapy and interventions to a room have a large difference. Murattal therapy can be used to decline the anxiety of preoperative fracture patient in Raden Mattaher Jambi Hospital. The next research can analyze about physiology symptom and factors that cause anxiety. Keywords: Anxiety, Fracture, Psychoeducation and Murattal
Efektifi tas Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Kadar Hambat Minimum Dan Kadar Bunuh Minimum Bakteri Salmonella typhi Moch Achwandi; Azizah Khoiriyati; Soewito Soewito
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 2, No 1 (2015): Muhammadiyah Journal of Nursing
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.315 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.v2i1.664

Abstract

Research Background : Typhoid fever is a systemic infectious disease caused by Salmonella typhi. The incidence rate in Indonesia is still high at 600000-1500000 patients annually with a CFR of 10%. The high rates of morbidity and mortality, moving the parties attempt to resolve this issue. The role of the nurse in this case one of them is to provide nursing care to the provision of complementary therapies. One of the medicinal plant commonly used empirically for complementary therapies is red betel (Piper crocatum).Objective: To determine concentration of red betel leaf extract (Piper crocatum) eff ectiveness against Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) bacteria Salmonella typhi.Method: Type of laboratory experimental studies in vitro with posttest only control group design. Red betel leaf extract has been created by default then tested on Salmonella typhi bacteria. The test method has been conducted with serial dilutions of liquid dilution. Repetition 4 times. Statistical test used was the Kruskal-Wallis test.Results : The results showed that the extract of red betel leaf has a MIC which can not be determined because of the turbidity of the suspension and MBC extract at a concentration of 12.5 %.Conclusion : Eff ectiveness of red betel leaf extract against Salmonella typhi bacteria MIC can not be determined. Red betel leaf extract is eff ective against the bacteria Salmonella typhi MBC. Dose of red betel leaf extract is eff ective against the bacteria Salmonella typhi MBC is at a concentration of 12.5%.Keywords: Red betel (Piper crocatum) – Minimum Inhibitory Concentration - Minimum Bactericidal Concentration - Salmonella typhi
Pemberdayaan Aisyi’ah DIY Dalam Penanggulangan Bencana Melalui Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dapur Balita Nur Chayati; Azizah Khoiriyati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 5. Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.034 KB) | DOI: 10.18196/ppm.25.447

Abstract

Dalam situasi terjadinya bencana, kelompok balita menjadi salah satu kelompok rentan yangmemerlukan perhatian lebih karena kekhususan akan kebutuhannya. Meskipun saat bencana terjadiketerbatasan dalam penyediaan makanan, kebutuhan gizi balita harus dipastikan tetap tercukupi gunamenjamin pertumbuhan dan perkembangannya. Lembaga Lingkungan Hidup dan PenanggulanganBencana Pimpinan Wilayah Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (LLHPB PWA DIY) adalah salahsatu lembaga sosial yang berkonsentrasi terhadap permasalahan lingkungan dan kebencanaan, denganmenggerakkan potensi wanita. Banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia, mengharuskan lembaga initurut berperan dalam manajemen bencana. LLHPB memfokuskan pada keberlajutan program gunamencetak relawan wanita yang mahir dalam pengelolaan dapur balita saat tanggap bencana.Pembentukan kader Aisyiah dalam rangka upaya peningkatan kualitas pengelolaan dapur balita telahdilakukan melalui tiga program kegiatan yang meliputi workshop pengelolaan dapur balita, pembentukanKader Aisyiah peduli balita saat bencana, serta pelatihan pengelolaan dapur balita. Luaran yang telahdicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah tersusun modul pengelolaan dapur balita, serta terbentukkader-kader Aisyiyah yang siap diberangkatkan untuk mengelola dapur balita saat terjadi bencana diberbagai wilayah di Indonesia. Tindak lanjut kegiatan adalah sosialisasi hasil pelatihan kepada anggotadaerah dan cabang, serta pengadaan simulasi terintegrasi.
GAMBARAN EFIKASI DIRI DAN PEAK EXPIRATORY FLOW RATE PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK) Emdat Suprayitno; Azizah Khoiriyati; Titiek Hidayati
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 6 No 1 (2017): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v6i1.177

Abstract

Background: Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) has become a huge public health problem in the world. In Asy-Syaafi Hospital, COPD is the most commonly found disease after bcronchitis among the patients in out patient unit of lung desease. Self efficacy showed patients’ confidence in independently managing chronic desease. Wheter they want or not to start the treatment is determined by their self efficacy. Peak expiratory flow rate showed condition and problems of lung function and the narrowing or blockage of the airway. Objective: Identify conditions and problems on self efficacy and Peak expiratory flow rate of COPD patients in Asy-Syaafi Hospital Pamekasan, East Java. Method: This research was descriptive study used non analytic cross sectional design, with total sampling, involving 30 respondents. Data were collected with a questionnaire of the COPD self efficacy (CSES) and peak flow meter. Data analysis was performed with a univariate analysis. Results: Self efficacy was in low category with score less than 99 (86.7%) and peak expiratory flow rate was less than <50% of the PEF (90%). Conclusion: Most of COPD self efficacy in Asy-Syaafi Hospital Pamekasan were in not good category and peak expiratory flow rate contained in red zone or the occurrence of major constriction of the airways. Keywords: COPD, Self Eficacy, Peak Expiratory Flow Rate
PENGARUH SENAM ASMA BRONKHIAL TERHADAP FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN ASMA BRONKHIAL DI PUSKESMAS PENUJAK LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT Lungguh Tarenaksa Suranggana; Koesbaryanto Koesbaryanto; Azizah Khoiriyati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.604 KB)

Abstract

Latar belakang: Senam asma merupakan salah satu penatalaksanaan non farmakologis pada pasien asma yang tujuannya untuk melatih ekspirasi dan inspirasi dalam mengeluarkan O2 karena adanya obstruksi jalan napas, meningkatnya sirkulasi oksigen ke otot pernapasan menyebabkan metabolisme aerob dan energi tubuh menjadi meningkat. Senam asma merupakan suatu cara yang efektif untuk melatih teknik bernafas pada pasien asma.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh senam asma bronkhial terhadap frekuensi kekambuhan pasien asma bronkhial Di Puskesmas Penujak Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tahun 2018.Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan control group design dan total sampling sesuai kriteria sedang sebanyak 55 responden, dilakukan dengan cara time series pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, setiap 3 kali seminggu selama 4 minggu di Puskesmas Penunjuk Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Hasil: Hasil uji menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan kategori usia, jenis kelamin, dan pendidikan secara berturut-turut dari kategori usia 20-50 tahun, usia 31-40 merupakan kelompok usia terbanyak dengan nilai 45,4%; pada kategori jenis kelamin, perempuan mendominasi laki-laki dengan nilai 81,8%; sedangkan karakteristik pendidikan, SMA lebih banyak dibandingkan dengan sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sarjana dengan nilai sebesar 34,5%. Berdasarkan analisis data bahwa nilai frekuensi kekambuhan pada kelompok intervensi adalah 2,75 ± 0,70 dan setelah intervensi adalah 1,21 ± 0,42.Simpulan: Pasien asma yang melakukan latihan senam asma terdapat penurunan frekuensi kekambuhan lebih besar dibandingkan dengan pasien yang tidak melakukan senam asma. Kata kunci: Asma bronkhial, senam asma, frekuensi kekambuhan ABSTRACT Background: Asthma exercise is one of the non-pharmacological managements for patients with asthma aimed to train expiration and inspiration in removing O2 due to an airway obstruction, an increased circulation of oxygen to the respiratory muscles causing aerobic metabolism to happen and increase body energy. Asthma exercise is an effective way to practice breathing techniques for patients with asthma.Objective: This study aims to analyze the effects of bronchial asthma exercise on the frequency of patients’ bronchial asthma recurrence in Puskesmas Penujak Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat in 2018.Method: This study carried out a quasi-experimental method with control group design involving 55 respondents as the total sampling selected through some criteria and done by using time series in the intervention group and control group every 3 times a week for 4 weeks in Puskesmas Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Result: The test results show respondent characteristics based on age, sex, and education categories respectively. In terms of age, from the category of the age group of 20-50 years, the age of 31-40 years is the highest age group with the value of 45.4%. In the category of gender, women outnumber men with the value of 81.8%. Meanwhile for the characteristics of education, the number of high school graduates is bigger than the graduates of elementary school, junior high school, and university that is 34.5%.Based on the data analysis, the frequency of recurrence in the intervention group is 2, 75 ±0.70 and after the intervention is 1, 21 ±0.40.Conclusion: There is a decreased frequency of asthma recurrence for the patients who do asthma exercise compared to patients who do not have asthma exercise. Keywords: Bronchial asthma, asthma exercise, frequency of reoccurrence
EFEKTIVITAS PEMBERIAN INTERVENSI GERAKAN SHOLAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Sudarso; Kusbaryanto; Azizah Khoiriyati; Titi Huriah
Jurnal Keperawatan Vol. 12 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan, Volume XII, Nomor 1, Januari 2019
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.71 KB)

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah faktor risiko primer terjadinya penyakit jantung dan stroke. Saat ini hipertensi merupakan faktor resiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian secara dini. Salah satu penduduk yang beresiko mengalami gangguan akibat hipertensi adalah lansia. Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah atau hipertensi, bertambahnya usia menyebabkan penurunan fungsi dari organ tubuh, ditandai dengan menurunnya elastisitas arteri dan terjadinya kekakuan pada pembuluh darah sehingga akan sangat rentan sekali terjadi peningkatan tekanan darah pada lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh gerakan sholat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi experiment dengan Pre-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami hipertensi derajat ringan dan sedang pada lansia di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gerakan sholat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tekanan darah. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi intervensi gerakan sholat kepada lansia penderita hipertensi selama 4 minggu, efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Kesimpulan : Intervensi gerakan shalat dengan 9 gerakan utama, merupakan bagian dari terapi komplementer senam ergonomik. Gerakan shalat yang dilakukan oleh seorang muslim, pada dasarnya tidak melepaskan makna dari gerakan sholat itu sendiri. Seorang muslim yang sedang melakukan gerakan shalat akan mempersepsikan dirinya sedang melakukan ibadah dan berserah diri kepada Allah SWT. Pada saat seorang muslim berserah diri, maka organ dalam tubuh akan mengalami relaksasi dan memicu hormon dalam tubuh untuk bekerja secara optimal dengan cara meningkatkan sistem imunitas secara bertahap yang pada akhirnya akan menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia
Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an terhadap tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi Asri Bashir; Arlina Dewi; Azizah Khoiriyati
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 3, No 2: September 2019
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.748 KB) | DOI: 10.31101/jhes.520

Abstract

Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an salah satu terapi non farmakologi yang efektif untuk menurunkan tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi. Desain penelitian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan desain pre-test and post-test with control group desain, metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dengan mendapatkan responden sebanyak 60 pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah dan respirasi berdasarkan analisis Wilcoxon test pada kelompok intervensi rata-rata terjadi pengaruh yang sangat signifikan dengan nilai p value sistol 0,000, diastol 0,033 dan respirasi 0,000 artinya data tersebut signifikan p value 0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai p value untuk sistol 0,139, diastol 0,065 dan respirasi 0,893 data pada kelompok kontrol menunjukkan p value 0,05 artinya tidak terjadi pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah penelitian. Kesimpulan Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi.