Muhammad Shulhan Hadi, Muhammad Shulhan
Universitas Hamzanwadi

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pola Pewarisan Budaya Syair Melayu di Lombok Timur (Kajian Sejarah Budaya) Hadi, Muhammad Shulhan
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 1, No 1 (2017): Fajar Historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.131 KB) | DOI: 10.29408/fhs.v1i1.582

Abstract

Tujuan penelitian ini berusaha menggali dan mengnalisa peranan Syair Melayu Islam dalam budaya Sasak di Lombok Timur khususnya di desa Rumbuk. Metode penelitian yang digunakan ialah metode sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses masuknya Syair Melayu Islam bersamaan dengan proses masuknya Islam yang terus berkembang sampai saat ini; (2) Nilai yang terkandung dari beberapa kitab Syair Melayu Islam secara umum sangat berperan dan dapat mempengaruhi nilai keberagamaan masyarakat di desa Rumbuk; (3) Pewarisan budaya Syair Melayu Islam dilakukan melalui proses internalisasi, adapts, sosialisasi, serta enkulturasi atau pembudayaan. Kata Kunci: Pola Pewarisan, Syair Melayu Islam.
SEJARAH BANJAR TRADISIONAL MENJADI LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT MODEREN DUSUN JURANG KOAK DESA BEBIDAS KECAMATAN WANASABA 2006-2015 Hadi, Muhammad Shulhan; sawaluddin, Muhammad
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 2, No 1 (2018): Fajar Historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.592 KB) | DOI: 10.29408/fhs.v2i1.1290

Abstract

Banjar in the Lombok is home to a collective spirit and ideas Sasak people, the spirit of mutual cooperation is very visible condensed running in the local wisdom ethnic Sasak. A close bond and sturdiness social life and sense of helping each other and need each other naturally born with and develop sponta. Banjar hambpir formed simultaneously with the formation of a shack in the villages in Lombok, when Law No. 5/1974 and Law No. 5/1979 on village administration was enacted, almost all the local knowledge coloring creativity diversity is turned off and terlibas by uniformity / uniformity village concept ala Jakarta, the banjo in Lombok seems lost and no longer function, now in an era of openness banjo as traditional roots ethnic sasak in Lombok is loaded with a spirit of togetherness / collective that emerged and developed back, the emergence banjar in Lombok is not like it used to be. The method used in solving the problem of this research is descriptive qualitative method, respondents, in this this study did not use population but  use  informants  /  study the methods used to collect the data are:Obsrvasi, interviews, Documentation. Based on the analysis in this study can be concluded that the revitalization of Banjar Traditional Being Society of Social Institutions of Modern Hamlet Canyons Koak Village Bebidas District of Wanasaba a creative efforts and systematic and continuing to strengthen the social capital that is in train, so that social energy was great and spontaneous in banjar be managed for productive things. Revitalization of traditional banjo is an answer to the question of socio- cultural people who have faced is poverty.
DINAMIKA PERJUANGAN KAUM MUSLIM DALAM MENCAPAI KEMERDEKAAN INDONESIA Murdi, Lalu; Hadi, Muhammad Shulhan
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): fajar historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.432 KB) | DOI: 10.29408/fhs.v2i2.1484

Abstract

This study deals with the dynamics of the struggle of the Muslims to achieve independence both de jure and de facto since the Japanese occupation until after the independence revolution. The method used is historical methods ranging from heuristics, criticism, interpretation and historiography. The documents used range from books, printed and online journal articles. The results of the study show that there are several criteria for the struggle of Muslim believers in Indonesia, namely: first, political struggle. In this case Islamic organizations and Islamic leaders sought to obtain such independence by means of constitutions and organizations that were legalized by the Dutch, such as MIAI which was replaced with Masyumi, social-religious organizations such as Muhammadiyah, NU, Persis and others. Meanwhile in the independence preparation institutions they participated as members of the BPUPKI and formulated the basis for an independent Indonesia. Second, the struggle for state ideology. In this case the Muslims fight for the foundation of the state is Islamic law, and they are not dealing with the Japanese but the national group. The difference between them revolves around the separation of religion from the country which is fought by national groups, whereas Islamic groups fight for Islam as the basis of the state. Third, resistance with rebuke, for example, the Japanese act of implementing the seikere tradition was not only opposed by the NU, but also other Islamic leaders.
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PETANI KOPI DI DESA JURIT BARU KECAMATAN PRINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 1999-2015 (TINJAUAN SEJARAH SOSIAL EKONOMI) Annisa, Rizki; Hadi, Muhammad Shulhan; Hafiz, Abdul
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2019): Fajar Historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1). Sejarah berkembangnya perekebunan kopi di Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur (2). Mengetahui perubahan sosial ekonomi masyarakat petani kopi di Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, metode sejarah yaitu usaha untuk menetapkan fakta dan mencari kesimpulan mengenai hal-hal yang telah dilakukan secara sistimatis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masa lalu tersebut (Kuntowijoyo, 2003:1). Hasil Penelitian, tanaman kopi dibawa dari Provinsi Bali oleh salah seorang Kepala Dusun yang ada di Desa Jurit Baru sekitar tahun 1990-an, yaitu Amaq Sodah, Amaq Sodah pergi ke Provinsi Bali dalam rangka pelatihan, sepulangnya dari Provinsi Bali Amaq Sodah membawa bibit kopi dan memperkenalkannya kepada masyarakat yang ada di Desa Jurit Baru. Dengan adanya perkebunan kopi tentu akan membutuhkan cukup banyak tenaga kerja, ini artinya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Jurit Baru, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Peningkatan penyerapan angkatan kerja akan berdampak pada peningkatan prekonomian masyarakat, sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan. 
Pembelajaran Sejarah Terintegrasi PPK, Literasi, Keterampilan Abad XXI (4c), dan HOTS B Fitri Rahmawati; Muhammad Shulhan Hadi; Zidni Zidni
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 5, No 2 (2021): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v5i2.4534

Abstract

The change in the learning paradigm that integrates Strengthening Character Education (PPK), Literacy, 4c, and HOTS is a real challenge for history learning. Therefore, it is necessary to know how the teacher's perception of it is. The aim is to explore in-depth what teachers think about it. The research method that will be used is a qualitative method with a phenomenological approach. The technique of determining the informants used the purposive sampling technique (samples aimed). The data collection technique used is in-depth interviews. The informants of this study were history teachers at SMA Negeri Lombok Timur, totaling 20 people. The data analysis technique used is the technique stated by Moustakas, namely the textural and structural description technique. The results of this study indicate that all teachers positively welcome the implementation of this integrated learning even though many obstacles are still being faced. According to them, this model is ideal so that the implementation is still in the stage of trying to achieve it. For history teachers, this integrated learning is a way to change the image of history learning which has seemed boring, only contains memorization and stories. With the emphasis on character, literacy, 4c, and HOTS both in planning, implementation, and assessment, the old-style learning process can be improved. Strengthening education has long been implemented even before the implementation of this integrated learning. As for literacy, there are still many obstacles faced because students' interest in literacy is still low. 4c and HOTS skills are still in the process of being achieved and efforts are being made by teachers.Perubahan paradigma pembelajaran yang mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Literasi, 4c dan HOTS menjadi tantangan nyata bagi pembelajaran sejarah. Oleh karena itu perlu mengetahui bagaimana persepsi guru tentang itu. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam apa yang dipikirkan guru terkait hal tersebut. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (indept interview). Informan penelitian ini adalah guru sejarah di SMA Negeri Lombok Timur yang berjumlah 20 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik yang dinyatakan Moustakas yakni teknik deskripsi tekstural dan struktural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua guru menyambut positif pemberlakuan pembelajaran terintegrasi ini meskipun banyak kendala yang masih dihadapi. Menurut mereka model ini sangat ideal sehingga dalam implementasi masih dalam tahap upaya untuk mencapainya. Bagi guru sejarah, pembelajaran terintegrasi ini menjadi cara untuk mengubah citra pembelajaran sejarah yang selama ini terkesan membosankan, hanya berisi hapalan dan cerita-cerita. Dengan adanya penekanan-penekanan terhadap karakter, literasi, 4c dan HOTS ini baik dalam perencanaan, implementasi maupun penilaian, maka proses pembelajaran gaya lama dapat diperbaiki. Penguatan pendidikan karakter sudah lama diterapkan bahkan sebelum diberlakukannya pembelajaran terintegrasi ini. Sedangkan untuk literasi, masih banyak kendala yang dihadapi karena minat litersi siswa masih rendah. Keterampilan 4c dan HOTS masih dalam proses pencapaian dan upaya-upaya yang terus dilakukan oleh guru.
Dinamika Perjuangan Kaum Muslim dalam Mencapai Kemerdekaan Indonesia Lalu Murdi; Muhammad Shulhan Hadi
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v2i2.1484

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Fungsi dari di laksanakannya mattampung di Desa Harapan selain meneruskan kebiasaan orang tua terdahulu, mattampung juga berfungsi sebagai penanda untuk generasi-generasi berikutnya dalam menegenali anak saudara atau keluarga yang telah lebih dahulu meninggal. (2) mattampung massal dilaksanakan satu kali dalam satu tahun setiap bulan oktober.setelah adanya keputusan dari dewan adat yang didapatkan melalui proses musyawarah.mattampung massal dilaksanakan dengan mempersiapkan ayam kampong daun sirih dan buah pinang,ayam sebanyak tiga ekor akan di bacakan doa kemuadia di berikan kepada ketua adat dan dibawa ke makam orang yang telah meninggal sebagai makanan orang yang telah meninggal karena masyarakat mempercayai ketika orang yang telah meninggal belum ditampung maka masih bisa makan layaknya orang yang masih hidup. (3) Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan mattampung dalam segi social adalah nilai gotong royong,nilai kearifan atau kebersamaan dan nilai silaturahmi. Sedangkan dalam segi ekonomi masyarakat sangat terbantu dengan adanya mattampung massal.
Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Kopi di Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur Tahun 1999-2015 Rizki Annisa; Muhammad Shulhan Hadi; Abdul Hafiz
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2019): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v3i2.1899

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1). Sejarah berkembangnya perekebunan kopi di Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur (2). Mengetahui perubahan sosial ekonomi masyarakat petani kopi di Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, metode sejarah yaitu usaha untuk menetapkan fakta dan mencari kesimpulan mengenai hal-hal yang telah dilakukan secara sistimatis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masa lalu tersebut. Hasil Penelitian, tanaman kopi dibawa dari Provinsi Bali oleh salah seorang Kepala Dusun yang ada di Desa Jurit Baru sekitar tahun 1990-an, yaitu Amaq Sodah, Amaq Sodah pergi ke Provinsi Bali dalam rangka pelatihan, sepulangnya dari Provinsi Bali Amaq Sodah membawa bibit kopi dan memperkenalkannya kepada masyarakat yang ada di Desa Jurit Baru. Dengan adanya perkebunan kopi tentu akan membutuhkan cukup banyak tenaga kerja, ini artinya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Jurit Baru, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Peningkatan penyerapan angkatan kerja akan berdampak pada peningkatan prekonomian masyarakat, sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan. 
Kemerdekaan Indonesia dalam Pandangan Tan Malaka dan Soekarno Tahun 1949-1950 Abdul Hafiz; Zidni Zidni; Muhammad Shulhan Hadi
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v4i1.2312

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sejarah pandangan Tan Malaka dan Soekarno (2) mengetahui makna dari pandangan Tan Malaka dengan Soeakrno dalam persepektif kemerdekaan Indonesia (3) mengetahui pandangan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir mengenai pandangan Tan Malaka. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif, karena data yang akan diperoleh di lapangan lebih banyak bersifat informasi atas keterangan-keterangan. Penelitian kualitatif atau penelitian naturalistik sebagaimana pendapat menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa data dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural seting) dengan tidak merubah kedalam bentuk simbol atau bilangan. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah adalah sekumpulan prinsip dan aturan yang sistematis, yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan yang efektif dalam mengumpulkan sumber, kemudian menyajikan sebagai suatu sintesis biasanya dalam bentuk tertulis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pandangan Tan Malaka tentang kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari kerja keras masayrakat Indonesia karena tanpa mereka Indonesia tidak akan mendapatkan kemerdekaan 100%, sedangkan pandangan Soekarno mengenai kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari kerja keras dari Soekarno sendiri dan campur tangan dari Jepang yang ikut serta membantu dalam mengalahkan sekutu. Selain perbedaan pandangan tersebut, Tan Malaka juga berpendapat pada tanggal 17Agustus 1945 itu Indonesia belum merdeka sepenuhnya.
Penggunaan Media Interaktif Power Point Dalam Pembelajaran Daring B. Fitri Rahmawati; Badarudin Badarudin; Muhammad Shulhan Hadi
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 4, No 2 (2020): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v4i2.3135

Abstract

Merebaknya pandemi Covid 19 mengubah model pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Pembelajaran daring lebih banyak dilakukan secara tidak langsung (asynchronous) sehingga membutuhkan media pembelajaran yang dapat mendukung penyampaian materi dari guru kepada siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media interaktif power point. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media interaktif power point terhadap hasil belajar sejarah. Metode yang digunakan adalah pre eksperimen dengan model one shot case study dimana tidak ada kelas kontrol dan tidak ada pretes. Keefektifan terlihat dari rerata skor hasil belajar yang diperoleh siswa dibandingkan dengan skor KKM yang telah ditetapkan (75). Uji analisis menggunakan rumus one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,001 0,05 = α yang berarti penggunaan media interaktif power point efektif terhadap hasil belajar sejarah siswa di MAN 1 Lombok Timur. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat direkomendasikan untuk menggunakan media interaktif power point sebagai alternatif media pembelajaran daring.
Konstruksi Sosial dalam Tradisi Bebubus di Kelurahan Gelanggang Lombok Timur Nusa Tenggara Barat: Suatu Kajian Sejarah Budaya Muhammad Amin; Abdul Rasyad; Muhammad Shulhan Hadi; Lalu Murdi; Muchamad Triyanto
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 2 Agustus 2021
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i2.22409

Abstract

Tradisi bebubus atau bubus adalah salah satu bentuk pengobatan tradisional yang tumbuh sejak zaman penjajahan Belanda yang masuk di Pulau Lombok lewat Ampenan. Pada saat itu juga kerajaan Bali sedang mengalami keruntuhan akibat datangnya Belanda di Pulau Lombok, sehingga masyarakat Desa Gelanggang diam-diam melakukan pengobatan tradisonal berupa bebubus untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi bebubus merupakan tradisi suku Sasak yang sudah mengakar kuat dalam kehidupann sosial budaya masyarakat Lombok. Pelaksanaan pengobatan bebubus sebagai pengobatan tradisional yang dilakukan masyarakat Kelurahan Gelanggang sejak zaman penjajahan Belanda yang masuk di Pulau Lombok melalui Ampenan. Pada saat itu juga Kerajaan Bali runtuh dengan datangnya Belanda di Pulau Lombok. Masyarakat Gelanggang diam-diam melakukan pengobatan bebubus untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tradisi bebubus ini juga merupakan peninggalan orang-orang terdahulu yang diwariskan secara turun-temurun. Kata Kunci: Tradisi, Bebubus, Pengobatan Tradisional.                                        AbstractThe tradition of bebubus or bubus is a form of traditional medicine that has grown since the Dutch colonial era, which entered the island of Lombok through Ampenan. At that time the kingdom of Bali was also experiencing a collapse due to the arrival of the Dutch on the island of Lombok, so the people of Gelanggang Village secretly carried out traditional medicine in the form of bebubus to cure sick people. This research uses the historical method. The results of the study indicate that the bebubus tradition is a Sasak tribe tradition that is deeply rooted in the socio-cultural life of the Lombok people. The implementation of bebubus treatment as a traditional medicine has been carried out by the people of the Gelanggang Village since the Dutch colonial era who entered the island of Lombok through Ampenan. At that time the Kingdom of Bali collapsed with the arrival of the Dutch on the island of Lombok. The community of Gelanggang secretly performs bebubus treatment to cure sick people. This bebubus tradition is also a relic of the previous people passed down from generation to generation.Keywords: Development; Newspaper