Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PERJUANGAN RAKYAT KABUPATEN REMBANG PADA MASA AGRESI BELANDA II Saputra, Bambang Eka
Educatio Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edc.v9i1.14

Abstract

Tulisan ini dengan tema Perjuangan Rakyat Kabupaten Rembang Pada Masa Agresi Belanda II diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 berdasarkan data wawancara dan literatur yang ada di Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Adapun isi dari tulisan ini mendeskripsikan keterlibatan tokoh agama,tokoh masyarakat,petani,nelayan dan para santri dalam keikutsertaanya memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia pada masa Agresi Belanda II di Kabupaten Rembang. Pada akhir tulisan mendeskripsikan dan menjelaskan tentang peran seluruh kompunen masyarakat dari kalangan tokoh agama (Kyai) dan juga para wanita sangat besar. Para Kyai mendirikan Laskar Hisbulloh yang langsung membantu para pejuang  RI dalam melaksanakan pertempuran.
PERAN KULTUR SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU IPS UNTUK MENGEMBANGKAN SOFT SKILL SISWA DI SMPN I GALUR KULON PROGO Saputra, Bambang Eka
Educatio Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.796 KB) | DOI: 10.29408/edc.v10i1.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran kultur sekolah dan profesionalisme guru IPS untuk mengembangkan Soft skill siswa dalam belajar IPS di SMPN I Galur Kulon Progo.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru IPS di SMPN I Galur Kulon Progo. Objek penelitian ini adalah kultur sekolah, profesionalisme guru dan soft skill siswa di SMPN I Galur Kulon Progo.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis dianalisis dengan mereduksi, mengklasifikasikan, menginterpretasikan dan memverifikasi data yang diproleh dari lapangan. Adapun tenik keabasahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber data. Kultur sekolah yang mencakup nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, slogan-slogan atau moto, kebiasaan-kebiasaan, dan upacara-upacara di SMPN I Galur Kulon Progo dapat dilaksanakan dengan baik pada warga sekolah. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru-guru, TU ikut mengembangkan kultur sekolah  dengan secara terus menerus sehingga dapat mempengaruhi  Soft skill seluruh siswa di SMPN I Galur Kulon Progo. Siswa yang mempunyai Soft skill baik biasanya kelihatan dari budi pekertinya. Siswa yang mempunyai Soft skill tinggi mampu mengontrol emosinya dan pikiran, itu tergambar dalam budi bahasanya, dalam caranya berkomunikasi, perilakunya tidak grusa grusu, dan perbuatan atau berintegritas tinggi, tenggang rasa dan toleransi tinggi. Profesionalisme guru IPS didalam pembelajarannya dapat memberikan peran yang positif dalam mengembangkan softskill siswa melalui kegiatan belajar baik didalam dan di luar kelas yang berupa kegiatan diskusi, memecahkan masalah, dan mengerjakan tugas secara berkelompok sehingga dapat mengembangkan interaksi antara satu siswa dengan siswa yang lainnya didalam mata pelajaran IPS. Kata kunci:Kultur Sekolah, Profesionalisme Guru IPS, Pengembangan Soft Skill Siswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X MA NW LENEK LAUQ budiarti, erni; Zidni, Zidni; Saputra, Bambang eka
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): fajar historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.66 KB) | DOI: 10.29408/fhs.v2i2.1372

Abstract

So far there are still many teachers using methods that are not appropriate such as conventional learning models, learning is dominated by teachers. The learning method used tends to be monotonous and teacher-centered. These conditions can also make students passive and the expected learning process will not occur. When the learning process does not occur, learning outcomes will not be obtained as expected. For this reason, we need a method that provides space for students to be able to construct the meaning of the historical events they learned to then be able to connect with their lives. This study aims to determine the effect of contextual learning models on student learning outcomes in historical subjects Class X MA NW Lenek Lauq. This type of research is research using Quasi Experimental Design. The research sample was students of class X MA NW Lenek Lauq. 30 students as experimental class, 30 students as control class. The sample technique used simple random sampling and instruments used multiple choice tests. The analysis requirements test was carried out by Chi-square data normality test, while data analysis was performed with t-test. Based on the results of data analysis, the average value of the experimental group was 78.1 and the control group was 61.1. Then from the results of the hypothesis obtained tcount abel t table is 14,049˃2,002, so that the conclusions in this study are contextual learning models affect the results of history learning at class X MA NW Lenek Lauq in academic year 2018/2019.
PENUGASAN TUTOR DI LABORATORIUM SEJARAH SEBAGAI PENGUAT KREATIVITAS MAHASISWA Murdi, Lalu; Saputra, Bambang Eka
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): Fajar Historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.63 KB)

Abstract

This study aims to analyze the importance of media in the history of learning that not only uses digital in accordance with current developments with era 4.0, but also how a teacher is able to bridge the past by presenting artifacts, relics, images, even miniatures of the past for easier understood. The existence of a laboratory or museum in this case can be a direct bridge to connect what they have learned with their empirical reality in the past. This research uses a qualitative approach with a phenomenological method with several methods of data collection ranging from interviews, observations, document studies and documentation. The results showed that students involved as totor who were assigned to explain each period with some media available at the Hamzanwadi University history education laboratory showed many developments starting from the ability to understand the historical context at a certain period and their ability to explain to the public or students who normally visit the laboratory. One interesting approach that Hamzanwadi University's history education program has tried to develop in recent years is to make students as tutors to explain to students who visit the history education laboratory. Students who are assigned are randomized every semester in turn, so that each of them truly understands each historical object as assigned.
Penugasan Tutor di Laboratorium Sejarah Sebagai Penguat Kreativitas Mahasiswa Lalu Murdi; Bambang Eka Saputra
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v3i1.1893

Abstract

This study aims to analyze the importance of media in the history of learning that not only uses digital in accordance with current developments with era 4.0, but also how a teacher is able to bridge the past by presenting artifacts, relics, images, even miniatures of the past for easier understood. The existence of a laboratory or museum in this case can be a direct bridge to connect what they have learned with their empirical reality in the past. This research uses a qualitative approach with a phenomenological method with several methods of data collection ranging from interviews, observations, document studies and documentation. The results showed that students involved as totor who were assigned to explain each period with some media available at the Hamzanwadi University history education laboratory showed many developments starting from the ability to understand the historical context at a certain period and their ability to explain to the public or students who normally visit the laboratory. One interesting approach that Hamzanwadi University's history education program has tried to develop in recent years is to make students as tutors to explain to students who visit the history education laboratory. Students who are assigned are randomized every semester in turn, so that each of them truly understands each historical object as assigned.
Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X MA NW Lenek Lauq Erni Budiarti; Zidni Zidni; Bambang Eka Saputra
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v2i2.1372

Abstract

Pembelajaran konvensional dianggap sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan masyarakat. Selama ini masih banyak ditemukan guru menggunakan metode yang kurang tepat seperti model pembelajaran konvensional, pembelajaran didominasi oleh guru. Metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton dan berpusat pada guru seperti penggunaan metode ceramah dan mencatat yang tentunya tidak bisa melibatkan siswa secara utuh sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi membosankan. Kondisi tersebut dapat membuat peserta didik menjadi pasif dan proses belajar yang diharapkan tidak akan terjadi. Ketika proses belajar tidak terjadi, maka tidak akan didapatkan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. Untuk itu, diperlukan suatu metode yang memberikan ruang bagi siswa untuk dapat mengkonstruksi makna peristiwa sejarah yang dipelajarinya untuk kemudian dapat dihubungkan dengan kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah Kelas X MA NW Lenek Lauq. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan True Eksperimental Design. Sampel penelitian adalah siswa kelas X MA NW Lenek Lauq. 30 siswa sebagai kelas eksperimen, 30 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling dan instrument yang digunakan dalam bentuk test pilihan ganda. Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas data dengan Chi-kuadrat dan uji homogenitas data dengan uji Bartlet, sedangkan analisis data dilakukan dengan statistik inferensial parametrik uji t-test. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen 78,1 dan kelompok kontrol 61,1. Kemudian dari hasil hipotesis diperoleh thitung ˃ ttabel yaitu 14,049˃2,002, sehingga kesimpulan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kontekstual berpengaruh terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X MA NW Lenek Lauq tahun pelajaran 2018/2019.
PEMERTAHANAN KESENIAN RUDAT SASAK DI LOMBOK Hary Murcahyanto; Bambang Eka Saputra; Muchamad Triyanto; Lalu Mas’ud; RR. Sri Setyawati Mulyaningsih; Syukron Hamdani; Abdul Rasyad
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 8, No 2 (2021): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v8i2.2811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran dan mengetahui bentuk upaya kelompok Rudat Sasak Lombok Timur dalam pemertahanan kesenian Rudat tersebut.  Di samping itu peneliti ingin mengetahui upaya masyarakat Desa Padamara dalam mempertahankan kesenian Rudat tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kajian pustaka. Analisis data dilakukan melaui tahapan reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran kesenian Rudat Sasak Lombok Timur yang ada di Desa Padamara terjadi sebagai akibat perubahan zaman dan perubahan pola pikir masyarakat. Pemertahanan Rudat Sasak Tunggal Kayun dilakukan melalui mengumpulkan dan membina generasi muda, mengubah alur pementasan, membina hubungan intern dan ekstern, mengupayakan pementasan Rudat Sasak dalam setiap acara masyarakat. Menanamkan rasa memiliki, dan membangun hubungan yang baik antara para senior dan generasi muda dalam menjaga dan pemertahanan kesenian.
Perkembangan dan Eksistensi Surat Kabar di Lombok Timur Tahun 1986-2013 Badarudin Badarudin; Zulfikri Zulfikri; Abdul Rasyad; Syahrul Amar; Bambang Eka Saputra
PATTINGALLOANG Vol. 8, No. 2 Agustus 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v8i2.22335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan dan eksistensi surat kabar yang ada di Lombok Timur tahun 1986-2013, mulai dari sejarah lahirnya surat kabar di Lombok Timur, perkembangan dan eksistensi surat kabar di Lombok Timur. Penelitian ini merupakan penelitian  sejarah dengan tahapan meliputi heurstik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa Orde Baru surat kabar di Lombok Timur sulit terbit. Hal ini disebabkan karena biaya penerbitan surat kabar sangat mahal dan sulit. Pada masa pemerintahan Orde Baru, surat kabar di Lombok Timur belum bersifat komersil, hanya surat kabar yang terbit bulanan atau mingguan dan milik organisasi yang terbit pada saat itu, yang bertujuan untuk publikasi organisasi itu sendiri. Pada tahun 1986 baru terbit surat kabar Gema Nahdatul Wathan. Setelah Reformasi Tahun 1998 berjalan, surat kabar mulai banyak bermunculan di Lombok Timur, dikarenakan  untuk  membuat  izin mendirikan  surat  kabar  dipermudah  oleh Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Surat kabar di Lombok Timur mengalami banyak kendala terutama permodalan, di samping karena kurangnya minat baca masyarakat Lombok Timur. Surat kabar di Lombok Timur sulit sekali bertahan lama, terutama surat kabar mingguan. Surat kabar yang masih eksis sampai tahun 2013 adalah surat kabar umum Corong Rakyat, Dewi Anjani, Duta Selaparang. Sedangkan surat kabar harian yang masih eksis hingga tahun 2013 adalah surat kabar Radar Lombok.Kata Kunci: Eksistensi, Perkembangan, Surat Kabar
Nasionalisme dalam lintasan sejarah perjuangan bangsa di Lombok Barat 1942-1950 Abdul Rasyad; B Badarudin; Sadikin Ali; Muchamad Triyanto; Bambang Eka Saputra; Abdul Hafiz
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i1.8678

Abstract

Penelitian ini mengkaji bahwa nasionalisme rakyat Indonesia sesungguhnya telah tumbuh jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Hal ini seiring dengan munculnya kaum terpelajar Indonesia. Memasuki masa kemerdekaan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan, sumbangan perlawanan rakyat di Lombok Barat dapat dipahami merupakan penguatan atas apa yang telah dicapai sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana peran nasionalisme masyarakat Lombok Barat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1942-1950? Tujuan penelitian untuk menjelaskan mengenai sumbangan masyarakat Lombok Barat melalui semangat nasionalisme ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1942-1950. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan sosial budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang melatarbelakangi peristiwa perlawanan masyarakat Desa Bayan/Sesait dan peristiwa-peristiwa penting di Lombok Barat setelah proklamasi merupakan bentuk nasionalisme baru dalam konteks Indonesia sebagai cita-cita para kaum terdidik Indonesia sebelum merdeka. Tekad Amak Jaliyah menginisiasi perlawanan terhadap pemerintah Jepang menandakan bahwa kesadaran nasional sebagai buah pikir nasionalisme telah tumbuh pada lokalitas daerah di Lombok Barat. Hal ini membuktikan bahwa jati diri bangsa dan kesadaran nasional telah tumbuh dan berkembang di daerah-daerah sebelum Indonesia merdeka.
DYNAMICS AND CHANGES OF SOCIAL STRATIFICATION OF THE SASAK ROYAL 1970-2000 Lalu Murdi; Jujuk Ferdianto; Bambang Eka Saputra
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v6i2.8779

Abstract

This research aims to uncover and analyze the form of socialstratification in sasak noble people in Jerowaru Sub-District of East Lombok Regency-NTB between the 1970s and 2000s. The research approach used is qualitative research with historical methods where in addition to obtaining the source of documents as well as using oral sources to be able to perform reconstruction. The results showed that before the 1970s the existence of social stratification in the community in Jerowaru Village in particular had quite high differences both from aspects of language, customary clothing, marriage system and others.  Sehas in the 1970s has shown a change, this is not separated from the influence and existenceof pesantran hut established by one of the famous religious figures in Lombok namely Tuan Guru Mutawalli, and at the same time some fundamental changes caused by intenal aspects. One interesting thing about the cultural history of the existence of nobles in the period between 1970-2000 is that there was a very rapid change, because some other studies showed that the change in the form of social stratification elsewhere, especially the nobles showed a changethat was not very significant.