Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Agrosamudra

Uji Adaptasi Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Lahan Sawah Tadah Hujan Di Desa Matang Seutui Kota Langsa dolly sojuangan siregar; Ainul Mardiyah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan tanaman sorgum di lahan sawah sesudah pemanenan padi sangat besar artinya dalam meningkatkan efesiensi pemanfaatan sawah tadah hujan. Sorgum (Sorghum bicolor L.) memiliki kandungan gizi yang cukup memadai sebagai bahan pangan. Sorgum mengandung sekitar 83% karbohidrat, 3,50% lemak, dan 10% protein (basis kering). Selain itu, sorgum sangat potensial sebagai sumber bahan pakan ternak dan industri. Dibandingkan dengan tanaman serealia lainnya, tanaman sorgum juga lebih toleran kekeringan (Doggett, 1988). Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan lilin pada batang dan daun sorgum yang dapat mengurangi kehilangan air melalui penguapan (transpirasi tanaman). Luas lahan sawah di Kota Langsa mencapai 1.925 ha dan dari luasan tersebut hanya 470 ha merupakan sawah irigasi sedangkan sisanya 1.455 ha merupakan lahan sawah tadah hujan (BPS, 2015). Lahan sawah tadah hujan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan pada umumnya lahan ini hanya ditanami sekali dalam setahun yaitu dengan tanaman padi pada saat musim hujan, bahkan pada beberapa lokasi di Kota Langsa lahan tadah hujan ini sudah berubah menjadi lahan tidur atau tidak ditanami. Pemanfaatan lahan sawah tadah hujan untuk tanaman penghasil karbohidrat seperti tanaman sorghum sesudah pemanenan padi sangat besar artinya selain dalam meningkatkan efesiensi pemanfaatan sawah tadah hujan juga dapat menambah pendapatan para petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya adaptasi beberapa varietas sorgum (Sorghum bicolor L.) pada lahan sawah tadah hujan di Desa Matang Seutui Kota Langsa. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola non faktorial dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah varietas sorgum (V) terdiri atas 8 varietas yaitu : V1 (varietas Numbu), V2 (varietas Kawali), V3 (varietas Pahat) V4 (Samurai 1), V5 (varietas Samurai 2), V6 (varietas Super 1), V7 (varietas Super 2), V8 (varietas Suri 4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Numbu, Kawali, dan suri 4 memberikan produksi terbaik dan dapat beradaptasi dengan baik pada lahan sawah tadah hujan di Kota Langsa.
OPTIMASI PEMUPUKAN UREA DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO LOKAL ACEH TIMUR Ainul Mardiyah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.117 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v8i1.3727

Abstract

Perubahan iklim berdampak pada peningkatan luas lahan khususnya lahan kering sehingga menjadi ancaman terhadap ketersediaan pangan dunia. Penggunaan padi gogo untuk lahan kering bisa menjadi solusi untuk ketersediaan pangan dunia dengan meningkatkan produksi melalui pemupukan N yang optimum. Penelitian dilakukan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Langsa dengan ketinggian tempat ± 10 m dpl selama 1 musim tanam mulai bulan Agustus sampai Desember 2020. Penelitian disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor tiga ulangan dengan faktor pertama adalah varietas lokal Aceh Timur yaitu Sileso, Arias Kuning dan varietas pembanding padi unggul Inpago Unsoed 1. Faktor kedua adalah dosis pemupukan urea yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0 kg/ha, 75 kg/ha, 150 kg/ha dan 225 kg/ha. Hasil Penelitian menunjukkan kultivar lokal lebih efisien dalam penggunaan pupuk urea sementara varietas unggul lebih membutuhkan urea dalam jumlah lebih besar. Dosis optimum untuk kultivar Sileso sebesar 145.3 kg urea setara dengan 66.84 kg N, kultivar Arias Kuning Sebesar 135 kg urea setara dengan 62.1 kg N dan varietas Inpago Unsoed 1 sebesar 184.4 kg urea setara dengan 84.8 kg N.
PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN KARAKTER GENETIK PADI KULTIVAR SILESO GENERASI M-2 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA Ganda Elsandro Tumanggor; Iswahyudi; Ainul Mardiyah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jupas.v9i2.6519

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk Untuk mengetahui dosis iradiasi sinar gamma yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi populasi serta Menentukan keragaman genetik dan heritabilitas padi kultivar sileso generasi M-2 hasil Iradiasi sinar gamma. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra, yang berlangsung selama lima bulan yang di mulai dari bulan Juli sampai dengan November 2021.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Faktor yang diteliti adalah padi kultivar sileso generasi M-2 hasil Iradiasi sinar gamma G0 (dosis 0 gray), G1 (100 gray), G2 (200 gray), G3 (300 gray), dan G4 (400 gray).. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah anakan (batang), jumlah anakan produktif (batang), umur keluar malai (hari), Panjang malai (cm), umur panen (hari), jumlah gabah (butir permalai), persentase gabah berisi (%), persentase gabah hampa (%), produksi pertanaman (gram). Hasil penelitian padi kultivar Sileso generasi M-2 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, umur keluar malai, panjang malai, umur panen, persentase gabah berisi, persentase gabah hampa, produksi per tanaman. Adapun terhadap parameter jumlah gabah berpengaruh tidak nyata. Hasil terbaik terhadap perlakuan dosis iradiasi sinar gamma terbaik untuk memperoleh mutan berumur genjah dijumpai pada perlakuan G4 sedangkan tanaman berproduksi tinggi dijumpai pada perlakuan G3. Hasil penelitian diperoleh nilai variabilitas genetik luas dan nilai heritabilitas tinggi terdapat pada karakter jumlah anakan, jumlah anakan produktif, umur keluar malai, panjang malai, persentase gabah berisi, persentase gabah hampa, umur panen dan produksi pertanaman. Hal ini menunjukkan bahwa seleksi yang diinginkan akan lebih berarti dan dapat dilanjutkan pada M-3. Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap padi kultivar sileso generasi M-3 untuk melihat pola segregasi pada M-2 dalam penentuan parameter seleksi terbaik Kata Kunci : gamma, genetik, variabilitas, padi
PEMBUATAN DAN UJI POLYBAG DARI BEBERAPA BAHAN BAKU SAMPAH ORGANIK Muhammad Zhafran Al Murtadha; Murdhiani; Ainul Mardiyah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jupas.v10i1.8019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat polybag organik dari beberapa bahan baku sampah organik dan mengetahui jenis terbaik untuk pembuatan polybag organik. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca fakultas Pertanian Universitas Samudra dan Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Kota Langsa, Provinsi Aceh yang berlangsung pada bulan Maret sampai Juni 2021. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial dengan tiga kali ulangan dan menggunakan beberapa bahan baku yang terdiri dari ampas tebu, eceng gondok, jerami padi, klobot jagung, pelepah pisang, sabut kelapa dan tandan kosong kelapa sawit. Bahan baku yang digunakan sebanyak 1 kg sampah organik dan 20 gr NaOH. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu ph polybag organik, kadari air polybag organik dan massa polybag Organik.Hasil Penelitian menunjukan bahwa jenis bahan organik berpengaruh sangat nyata terhadap parameter massa dan berbeda nyata terhadap pH dan kadar air untuk parameter pH bahan baku dari ampas tebu (M1) merupakan perlakuan terbaik, Adapun untuk parameter massa polybag perlakuan terbaik didapatkan pada bahan sabut kelapa (M6) sedangkan untuk parameter kadar air polybag perlakuan terbaik dijumpai pada bahan baku klobot jagung (M4) berdasarkan hasil penelitian untuk menghasilkan polybag organik terbaik disarankan menggunakan bahan baku ampas tebu (M1)