Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Perilaku Pencarian Pengobatan dengan Tuberkulosis Paru di Sulawesi Utara Ernawati, Kholis; Kardiana, Aan; Duarsa, Artha Budi Susila; Muhammad, Faisal
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2017): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.148 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v11i2.6380

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Health seeking behavior is one of the factors that influence the incidence of pulmonary tuberculosis. The purpose of this study to determine the relationship with the incidence of treatment-seeking behavior of Tuberculosis in North Sulawesi province based on basic health research in 2010. Method: The design of this study used a descriptive approach correlative. The research sample is total sampling of all basic health research respondent data in 2010 in the province of North Sulawesi aged ≥15 years amounts to 2319 respondents. The analytical method used univariate and bivariate. Results: The results showed the incidence of pulmonary TB in North Sulawesi province is 11 people (14.1%), and respondents who continued treatment of TB program eight (10.3%). Conclusion: There was a relationship between the incidence of treatment-seeking behavior of pulmonary TB (p=0.037).
Hubungan Perilaku Pencarian Pengobatan dengan Tuberkulosis Paru di Sulawesi Utara Ernawati, Kholis; Kardiana, Aan; Duarsa, Artha Budi Susila; Muhammad, Faisal
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2017): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.148 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v11i2.6380

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Health seeking behavior is one of the factors that influence the incidence of pulmonary tuberculosis. The purpose of this study to determine the relationship with the incidence of treatment-seeking behavior of Tuberculosis in North Sulawesi province based on basic health research in 2010. Method: The design of this study used a descriptive approach correlative. The research sample is total sampling of all basic health research respondent data in 2010 in the province of North Sulawesi aged ≥15 years amounts to 2319 respondents. The analytical method used univariate and bivariate. Results: The results showed the incidence of pulmonary TB in North Sulawesi province is 11 people (14.1%), and respondents who continued treatment of TB program eight (10.3%). Conclusion: There was a relationship between the incidence of treatment-seeking behavior of pulmonary TB (p=0.037).
PROGRAM COMMUNITYTB CARE SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN KEDOKTERAN KOMUNITAS MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI Budi Susila Duarsa, Artha; Djannatun, Titiek
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 20, No 3 (2012): SEPTEMBER - DESEMBER 2012
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.368 KB) | DOI: 10.33476/jky.v20i3.170

Abstract

WHO telah mengembangkan strategi penanggulangan TB dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost effective). Tujuan program adalahmeningkatkan keterlibatan pasien TB dan masyarakat dalam penanggulanganTB melalui peran komunitas dan UPK (UnitPelayanan Kesehatan) pemerintah dan swasta. Mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, dalam mempelajari permasalahan TB secara komprehensif belajar untuk mengetahui dan memahami bagaimana terjadinya penularan TB di masyarakat dan faktor faktor yang menyebabkan terjadinya TB di masyarakat, mendeteksi adanya TB di masyarakat, bagaimana penderita mengakses pelayanan kesehatan yang ada dan faktor faktor yang meyebabkan penderita mengakses pelayanan kesehatan tersebut. Proses pembelajaran tersebut berada dalam kegiatan diagnosis komunitas yang masuk dalam Blok Kedokteran Komunitas di Semester 6. Pembelajaran tersebut memanfaatkan kegiatan Program Community GF ATM Round 8 YARSI TB Care yang digunakan sebagai wahana pendidikan Kedokteran Komunitas. Mahasiswa akan mengunjungi pasien TByang sedang menjalanipengobatan untuk melakukan diagnosis komunitas dengan5langkah: menentukan area permasalahan, menentukan instrumen pengumpulan data, mengumpulkan data, menganalisis data, menyusun intervensi pemecahan masalah. Mahasiswadalam melakukan diagnosis komunitas tersebut berinteraksi dengan pasien TByang sedang menjalani pengobatan, keluarga pasien, dan komunitas yang berada disekitar keluarga pasien berada. Diharapkan dengan memahami permasalahanTBsecara komprehensif, mahasiwa kedokteran akan menjadi profil dokter masa depan menurut WHO: Five Star Doctor yang mencakup: Health Care Provider, Decision Maker, Educator, Manager  dan Community Leader.
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Timbulnya Kejadian Placenta Previa Trianingsih, Indah; Mardhiyah, Dian; Susila Duarsa, Artha Budi
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 2 (2015): MEI - AGUSTUS 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.707 KB) | DOI: 10.33476/jky.v23i2.115

Abstract

Salah satu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, dimana placenta previa menyumbang 3% dari perdarahan di Indonesia. Pada tahun 2010 Angka kematian ibu di provinsi Lampung sebanyak 144 kasus dengan perdarahan 54 orang (37,5%), dimana kasus perdarahan terbanyak di Bandar Lampung yaitu 12,97%. Kejadian placenta previa Provinsi Lampung yaitu sebesar 2,12%. Pada tahun 2011 di RSUDAM Provinsi Lampung terdapat 3856 persalinan dan 117 (3.034%) merupakan perdarahan antepartum dengan placenta previa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh dengan kejadian Placenta Previa. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik case control dan dilakukan pada 306 ibu yang bersalin di RSUDAM Provinsi Lampung dari tahun 2010 sampai tahun 2012, terdiri dari 153 kasus dan 153 kontrol. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh umur, paritas, riwayat kuretage, operasi caesar,  dan riwayat placenta previa terhadap kejadian placenta previa. Tidak ada pengaruh kehamilan ganda, dan tumor terhadap kejadian placenta previa. Riwayat placenta previa merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kejadian placenta previa setelah mengendalikan variabel umur, paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan kehamilan ganda dengan nilai OR 6,668. Saran yang diberikan perlu adanya penyuluhan atau konseling usia reproduksi sehat termasuk konseling KB pada pasutri, disamping itu Tenaga Kesehatan hendaknya melaksanakan pemeriksaan Antenatal  Care  yang  intensif  pada  ibu-ibu hamil dengan usia dan paritas berisiko, yang memiliki riwayat kureatage, riwayat SC, dan riwayat placenta previa sebelumnya.One of the biggest contributor to the number of maternal mortality in Indonesia is bleeding, in which 3% contribution of the bleeding cases comes from placenta previa. The number of  maternal mortality in 2010 were 54 bleeding out of 144 cases (37.5%) in Lampung Province, beeing the highest  were bleeding cases about 12.97% from BandarLampung. Placenta previa cases in Lampung province is equal to 2.12%. In 2011, in RSUDAM of Lampung Province, 3856 babies were delivered and 117 (3.034%) were antepartum due to placenta previa. The objective of this study is to examine factors underlying the occurrence of placenta previa. A case-control study was carried out encompassing 306 post partum mothers in RSUDAM Lampung Province from 2010–2013 devided in to 153 cases and 153 controls respectively. The result showed that there are effects of age, paritas, the history of curettage, sectiocaesaria, and placenta previa influence the development of the next cases of placenta previa. In contrast, double pregnancy ang tumor had no influence on the occurrence of placenta previa. Placenta previa history was the most dominant variable that influences the next placenta previa cases after controlling variables of age, parity, curettage of history, sectiocaesaria, and double pregnancy with OR 6.668. It is suggested that education and counselling particularly on family planning should be promoted for child-bearing age women as well as couple. In addition, health personnel are encouraged to provide intensive antenatal care for pregnant women with the history of high risk parity, curretage, caesarean sectio, and previous placenta previa.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU UNTUK MENIMBANG BALITA KE POSYANDU Reihana, Reihana; Budi Susila Duarsa, Artha
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 20, No 3 (2012): SEPTEMBER - DESEMBER 2012
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.205 KB) | DOI: 10.33476/jky.v20i3.167

Abstract

Salah satu tujuan Posyandu adalah memudahkan memantau keadaan gizi anakbalita serta membantu pencegahan dini masalah gizi. Kasus kurang gizi dangizi buruk sulit ditemukan di masyarakat, karena ibu tidak menimbangbalitanya ke Posyandu. Di Kota Bandar Lampung tahun 2009 cakupan D/S dancakupan N/D pada balita belum mencapai standar KW-SPM, pada  PuskesmasPanjang sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 menunjukkan trend yangmenurun dari 89,2% pada tahun 2006, menjadi 75,8% tahun 2007, dan tahun2008 hanya 70,71%. Tahun 2009 meningkat menjadi 82,6% namun di wilayahkerja Puskesmas Panjang masih ditemukan 2 kasus gizi buruk. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengantingkat partisipasi ibu menimbang Balita ke Posyandu. Penelitian dengandesain studi croos sectional, dilakukan pada bulan Desember 2010 pada 407orang ibu yang mempunyai balita sampai umur 60 bulan.Hasil penelitian didapatkan 54,8% ibu berpartisipasi aktif menimbang balita kePosyandu, hal ini menunjukan bahwa partisipasi ibu untuk menimbang balitake Posyandu di wilayah Puskesmas Panjang  belum optimal. Hasil uji statistikmenunjukan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, pengetahuanibu, dukungan keluarga, kehadiran petugas, pemberian makanan tambahan,motivasi, dan umur balita dengan partisipasi ibu. Variabel yang palingdominan pengaruhnya adalah interaksi antara pengetahuan ibu denganpendidikan ibu setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, umur balita, motivasidan dukungan keluarga dengan nilai OR 4,614.Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara Komprehensifdalam meningkatkan kunjungan ibu datang ke Posyandu melalui pengaktifanPokjanal, pemberian makanan tambahan, penyuluhan pada saat hari bukaPosyandu, peningkatan sumber daya manusia dalam pengadaan PMTpenyuluhan dan pemulihan.Salah satu tujuan Posyandu adalah memudahkan memantau keadaan gizi anakbalita serta membantu pencegahan dini masalah gizi. Kasus kurang gizi dangizi buruk sulit ditemukan di masyarakat, karena ibu tidak menimbangbalitanya ke Posyandu. Di Kota Bandar Lampung tahun 2009 cakupan D/S dancakupan N/D pada balita belum mencapai standar KW-SPM, pada  PuskesmasPanjang sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 menunjukkan trend yangmenurun dari 89,2% pada tahun 2006, menjadi 75,8% tahun 2007, dan tahun2008 hanya 70,71%. Tahun 2009 meningkat menjadi 82,6% namun di wilayahkerja Puskesmas Panjang masih ditemukan 2 kasus gizi buruk. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengantingkat partisipasi ibu menimbang Balita ke Posyandu. Penelitian dengandesain studi croos sectional, dilakukan pada bulan Desember 2010 pada 407orang ibu yang mempunyai balita sampai umur 60 bulan.Hasil penelitian didapatkan 54,8% ibu berpartisipasi aktif menimbang balita kePosyandu, hal ini menunjukan bahwa partisipasi ibu untuk menimbang balitake Posyandu di wilayah Puskesmas Panjang  belum optimal. Hasil uji statistikmenunjukan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, pengetahuanibu, dukungan keluarga, kehadiran petugas, pemberian makanan tambahan,motivasi, dan umur balita dengan partisipasi ibu. Variabel yang palingdominan pengaruhnya adalah interaksi antara pengetahuan ibu denganpendidikan ibu setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, umur balita, motivasidan dukungan keluarga dengan nilai OR 4,614.Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara Komprehensifdalam meningkatkan kunjungan ibu datang ke Posyandu melalui pengaktifanPokjanal, pemberian makanan tambahan, penyuluhan pada saat hari bukaPosyandu, peningkatan sumber daya manusia dalam pengadaan PMTpenyuluhan dan pemulihan.
Local Perspective: Factors Associated with Covid-19 Preventive Behavior in West Nusa Tenggara, Indonesia Duarsa, Artha Budi Susila; Mardiah, Aena; Hanafi, Fachrudi; Karmila, Dany; Anulus, Ayu
Journal of Health Promotion and Behavior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.467 KB)

Abstract

Background: The case fatality rate (CFR) of Co­vid­-19 death­s in Indonesia on June 16, 2020 was 5.52% and 4.19% in West Nusa Tenggara. One of the causes of this high percentage of deaths is the lack of preventive behavior against Covid-19. This study aims to analyze factors as­so­ciated with Co­vid-19 preventive behavior among people in West Nusa Tenggara, Indonesia.Subjects and Method: A cross-sectional study was conducted in 10 cities/districts in West Nusa Tenggara from May-June 2020. A total of 385 people were enrolled in this study. Data were collected using a questionnaire distributed in the form of Google form and analyzed using multiple linear regressions with Stata 13.Results: High education level (≥high school) (aOR= 0.43; 95%CI=0.03 to 0.82; p=0.033), perceived benefits (aOR=0.16; 95%CI= 0.07 to 0.25; p=0.001), and good knowledge (aOR=0.19; 95%CI= 0.01 to 0.37; p=0.034) were increased the preventive behavior. While, male (aOR= 0.54; 95% CI= -0.89 to -0.19; p=0.002), perceived barriers (aOR= -0.16; 95%CI= -0.25 to -0.07; p= 0.001) were decreased the preventive behavior toward Covid-19, and they were statis­ti­cally sig­nificant.Conclusion: Education higher than high school, high perceived benefit, and good knowledge are increase the local people behavior to prevent Co­vid-19 in West Nusa Tenggara.Keywords: Covid-19, preventive behavior, West Nusa TenggaraCorrespondence: Artha Budi Susila Duarsa. Faculty of Medicine, Universitas Islam Al-Azhar, Mataram. Unizar-Street Number 20, Turida, Sandubaya, Mataram, West Nusa Tenggara. Email: duarsaartha­@un­i­zar.ac.id. Mobile Phone: +62 812-9125-5000.Journal of Health Promotion and Behavior (2021), 06(01): 1-8https://doi.org/10.26911/thejhpb.2021.06.01.01 
HUBUNGAN ANTARA MINUM TEH DENGAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM Al-AZHAR Artha Budi Susila Duarsa; Rahmat Hidayat
JURNAL KEDOKTERAN Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v5i2.233

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), proporsi diabetes mellitus pada penduduk usia ≥ 15 tahun sekitar 5,7% pada tahun 2007. Sedangkan ada tahun 2013, didapatkan proporsi diabetes mellitus sekitar 6,9%. Provinsi NTB khususnya kota Mataram, prevalensi diabetes mellitus sebesar 1,8%. Sesuai dengan data riskesdas (2013) yang menunjukan jumlah penderita diabetes mellitus terus meningkat dari tahun ke tahun mengikuti gaya hidup dan tingkat obesitas yang semakin tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara minum teh dengan glukosa darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pre eksperimental dengan rancangan one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Sampel dalam penelitian ini sebesar 35 responden. Hasil penelitian dianalisis dengan uji-t berpasangan. Dari 35 subjek yang menjadi sampel dalam penelitian, 26 subjek (74,3%) mengalami penurunan kadar glukosa darah sewaktu dan 9 subjek (25,7%) tidak mengalami penurunan kadar glukosa darah sewaktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara minum teh dengan glukosa darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (p<0,01) sehingga Ada hubungan antara minum teh dengan glukosa darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.
Perpaduan Determinan Individu dan Tingkat Ekologi terhadap Kejadian Infeksi Malaria di Endemis Malaria Artha Budi Susila Duarsa
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 3: SEPTEMBER 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.09 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i3.6731

Abstract

Epidemiological studies of malaria regarding risk factors are limited to knowing the biobehavioral effectat the individual level. Determinant analysis at various levels with various methodological problems has notbeen widely considered by epidemiologists to date. This study used hybrid design ecological studies. Qualitativestudies were conducted to look at the parameters of village conditions in response to operational policies onmalaria prevention programs. The analysis carried out was multilevel logistic regression and content analysis.Samples were taken in stages from 1,206 residents in 240 households in 30 villages in 3 malaria endemic districtsof South Lampung Regency & Pesawaran. The incidence of malaria infection was found [with parasitic indicators(+)] in 30 malaria endemic sub-villages in South Lampung Regency & Pesawaran District of 11.2%, with themajority of malaria plasmodium species being 55.8% P. Vivax, followed by P. Falciparum (41.5%), and the lowestwas P. Malariae (2.7%). The role of the individual level (level 1) is 0.17%, the role of the household level (level2) is 43.8% and the role of the village level (level 3) is 55.9% in explaining the incidence of malaria infection.Conclusions from the results of the study found that the difference in incidence of malaria infection in individualsis more determined by contextual factors (level of household (level 2) and village level (level 3) compared tocompositional factors (individual level (level 1).
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNGKARANG Mei Ahyanti; Artha Budi Susila Duarsa
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i2.108

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah di Indonesia karena kasusnya masih cukup tinggi. Meski pada orang dewasa tidak menimbulkan kesakitan yang parah, namun para orang tertentu menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar. ISPA juga paling sering menjadi penyebab anak bolos sekolah atau orang dewasa bolos kantor, artinya mengganggu dan menurunkan produktifitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi merokok pada mahasiswa dan hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa setelah mengontrol status gizi, jenis kelamin, olahraga, lingkungan fisik rumah, ada pencemar dalam rumah dan kepadatan hunian. Penelitian dengan jenis analitik menggunakan rancangan case control dilakukan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang dengan populasi kasus mahasiswa yang menderita ISPA pada bulan Januari sampai April 2012, dan populasi control adalah mahasiswa yang berobat ke klinik terpadu pada bulan yang sama tetapi tidak menderita ISPA dan tidak menunjukkan gejala ISPA saat penelitian dilaksanakan. Sampel berjumlah 172 mahasiswa namun yang dapat diwawancarai hanya 162 mahasiswa terdiri dari 81 kasus dan 81 kontrol. Hasil penelitian diketahui proporsi mahasiswa merokok 29,6%, ada hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa setelah mengontrol jenis kelamin, status gizi, pencemaran dalam rumah, lingkungan fisik rumah dan interaksi antara jenis kelamin dengan merokok. Perlu dilakukan upaya primary prevention oleh pihak Poltekkes dan Klinik Terpadu untuk memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dan menjadi trendsetter dalam bidang kesehatan, dan spesifik protection oleh mahasiswa dengan tidak menyediakan asbak didalam rumah
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP RISIKO TERJADINYA MALARIA Artha Budi Susila Duarsa
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v2i2.30

Abstract

Perubahan suhu global akan berdampak pada perubahan iklim dan akan menambah daftar risiko kesehatan lingkungan bagi manusia. Paparan terhadap perubahanperubahan lingkungan di atas dapat menimbulkan berbagai problem kesehatan, seperti penyakit-penyakit terkait suhu dan cuaca ekstrim, penyakit yang menular lewat makanan, air dan vektor serta penyakit akibat pencemaran udara.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aan Kardiana, Aan Agusta Dian Ellina Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ajeng Wafa Awalia Akbar, Prima Soultoni Alfian Muhajir Aliffiyah Dewi Anasulfalah, Hakim Andri Setyo Dwi Nugroho Angelica Vanini WT Anggun Fitri Handayani Anita Dina Arjita, I Putu Dedy Asifa Choiri Asruria Sani Fajria Astri Yunita Astri Yunita Aulia Mahdaniyati S Ayu Anulus Ayu Anulus Budi Setiawan Manarung Dany Karmila Daryanto Daryanto Desy Fitri Yani Dian Mardhiyah Elmi Nuryati Fachrudi Hanafi Faisal Muhammad, Faisal Fajriah, Asruria Sani Fara Khansa Azizah Handayani, Rina Tri Hendra Dwi Kurniawan Hendra Dwi Kurniawan Hendra Dwi Kurniawan Hendra Dwi Kurniawan Hendra Kurniawan Herliana Saputria Ningsih Iing Iing Ilham Muhammad Firnanda Indah Trianingsih Isnani Nurhayati Joko Tri Atmojo Joko Tri Atmojo Kadek Dwi Pramana Kardiana, Aan Karmila, Dany Kholis Ernawati Krisnanda Aditya Pradana Leona Puspita Gading Martaliza livana ph Mardiah, Aena Maria Paula Marla Nahak Mei Ahyanti Meita Putri Moh. Reza Aulia Rahman Muhammad Faishal Al Firdaus Muhammad, Faisal Musyarafah Ndaru Sukma Putra Ndaru Sukma Putra Nike Agustina Nindita Arum Veibiani Nova Rahma Widyaningrum Nur Fadhilah Nur Fitriana Zahra Nurrul Novianti Nursyirwan Effendi, Nursyirwan Radiatam Mardiah Rahmat Hidayat Reihana Reihana Reihana, Reihana Restu Syamsul Hadi Rio Aji Rizanda Machmud Rokhmayanti Rokhmayanti Rosalinda Permatasari Rosbiatul Adawiyah Rusmiatik Rusmiatik Santi Yuliani Santy Irene Putri Santy Irene Putri Santy Irene Putri Satriyo Mowo Panuluh Satriyo Mowo Panuluh Selvia Anggitasari Siti Luthfiah Zulfa Siti Mar’atul Munawaroh Sri Lestariningsih Sulistyaningsih Miya Sumarmi Sumarmi Syerlita Yossi Tio Guntur Prabowo Titiek Djannatun TITIEK DJANNATUN Tiyas Larasati Umi Fatonah Wahyu Prayoga Wahyu Prayogi Wanadiatri, Halia Widiyanto, Aris Wiliarisa Prita Purwanti Yudhia Fratidhina Yuly Peristiowati Zainur Rofiq