Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS REVEAL DAN STATED PREFERENCE TERHADAP ATRIBUT ACCESS TIME DAN FREQUENCY PADA KOMPETISI MODA BUS DAN KERETA API: STUDI KASUS MALAYSIA Angelalia Roza; Andi Mulya Rusli; Mohamed Rehan Karim
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.589 KB)

Abstract

Kajian terkait kompetisi moda di negara berkembang masih menjadi topik menarik untuk diteliti. Malaysia sebagai salah satu negara berkembang misalnya, telah merealisasikan double tracking project ETS yang semakin mempertajam kompetisi moda angkutan darat antarkota di negara ini, khususnya moda bus ekspres dan kereta api ekspres. Tingginya persaingan moda tersebut dapat direpresentasikan melalui probabilitas dan preferensi moda. Pendekatan analisis dilakukan menggunakan reveal preference method yang dipertajam dengan stated preference method. Preferensi pengguna moda bus dideskripsikan dengan memunculkan analisis utilitas dan sensitivitas terhadap 12.000 data set. Melalui analisis sensitivitas, dapat diprediksi respon pengguna bus terkait perubahan nilai utilitas kedua moda tersebut. Temuan studi ini menjadi menarik, dimana probabilitas pemilihan bus berpotensi turun sebesar 59.1% (menjadi 18.1%) ketika moda kedua mampu melayani keberangkatan dengan intensitas frekuensi yang sama. Artinya, jika ditinjau dari atribut frequency, untuk mencapai balanced mode share, moda kereta api perlu meningkatkan frekuensi pelayananya menjadi 8 departures/day (meningkat 200% dari fekuensi pelayanan eksisting). Sedangkan bila ditinjau dari atribut access time dan shifting dari moda bus menuju moda kereta api mungkin pula terjadi apabila access time menuju terminal bus tidak dijaga baik seperti kondisi saat ini. Berdasarkan hasil sensitivitas analisis, kondisi balanced mode share antara moda bus dan kereta api dapat terjadi dengan sendirinya ketika access time menuju terminal bus menjadi lebih buruk (lebih lama 31 menit dari kondisi eksisting). Hal ini merupakan tantangan terhadap peningkatan pelayanan feeder mode transport di negara ini. Langkah pemerintah untuk mendisain transport hub dinilai tepat, guna memfasilitasi pergerakan ke arah utara, selatan dan timur Malaysia dengan pemisahan jaringan terminal bus inter-regional dan intra-regional di Kuala Lumpur. Maka temuan terkait kompetisi moda angkutan darat di Malaysia dapat menjadi catatan penting bagi pembuat kebijakan di negara berkembang seperti Indonesia, untuk menggalakkan penggunaan transportasi umum kedepannya. Kata Kunci: Metoda stated preference, Reveal preference,  Access time, Frequency, Preferensi moda bus antarkota dan kereta api
Analisis Reveal dan Stated Preference Terhadap Atribut Travel Time dan Travel Cost Pada Kompetisi Moda Bus dan Kereta Api: Studi Kasus Malaysia Angelalia Roza; Andy Mulya Rusli; Mohamed Rehan Karim
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.529 KB) | DOI: 10.25077/jrs.13.1.13-22.2017

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kompetisi moda angkutan umum darat antarkota di negara berkembang seperti Malaysia, terkait atribut travel time dan travel cost. Kajian ini menjadi penting karena kebijakan infrastuktur di negara berkembang seperti realisasi double tracking project ETS di Malaysia, berpotensi menimbulkan persaingan moda khususnya bus dan kereta api, terkait dua atribut tersebut. Pendekatan analisis dilakukan menggunakan reveal preference method yang dipertajam dengan stated preference method. Tingginya kompetisi moda angkutan umum darat antarkota ini memungkinkan terjadinya mode shift, yang dapat diprediksi melalui preferensi dan persepsi pengguna moda. Preferensi dan persepsi pengguna moda bus antarkota dideskripsikan dengan memunculkan analisis sensitivitas terhadap 12.000 data set. Melalui analisis sensitivitas, dijumpai adanya perbedaan persepsi pengguna bus terhadap kebijakan penyedia jasa dalam perubahan nilai utilitas kedua moda tersebut. Temuan studi ini menarik, dimana reduksi travel time dan penurunan travel cost yang sama pada kedua moda, belum tentu menghasilkan persentase mode shift yang sama. Pengguna bus terlihat kurang begitu responsif terhadap pengurangan travel time maupun travel cost moda saingannya. Sebaliknya, pengguna bus antarkota lebih khawatir terhadap bertambahnya travel cost dan travel time moda mereka (bus). Diharapkan kajian ini menjadi pertimbangan bagi pembuat kebijakan agar pembangunan infrastruktur lebih tepat sasaran menuju terciptanya balance mode share. Terutama bagi kebijakan yang menimbulkan persaingan angkutan umum darat antarkota di masa depan.Kata kunci : Metoda stated preference, Reveal preference,  Preferensi moda bus antarkota, Analisis sensitivitas.
PERBANDINGAN NILAI ISPU HARIAN DI 5 TITIK PEMANTAUAN UDARA DKI JAKARTA PADA SAAT LOCKDOWN MARET 2020 Nelvidawati Nelvidawati; Angelalia Roza
Construction and Material Journal Vol. 4 No. 1 (2022): Construction and Material Journal Vol. 4 No. 1 Maret 2022
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v4i1.4520

Abstract

One of the air quality conditions in the Special Capital City Region (DKI) Jakarta is the transportation sector. The air quality index is dominated by moderate conditions, even at dangerous levels. The COVID-19 pandemic caused the DKI Jakarta Provincial Government to lock down in March 2020. Research in several countries has shown that air quality has improved because people's mobility has been stopped. This study aims to determine the effect of the lockdown imposed in DKI Jakarta on its air quality and see a comparison at each point. The method used is descriptive method. The data analyzed in this study were collected from 5 points of the Air Quality Monitoring System (AQMS) monitoring tool. Based on the research, it was concluded that the lockdown imposed in DKI Jakarta only affected the location of point 1 at the Hotel Indonesia (HI) roundabout. The Air Pollution Status Index (ISPU) is dominated by good air quality conditions. Other areas such as West Jakarta, East Jakarta, North Jakarta and South Jakarta, the lockdown imposed in March 2020 did not have any effect on increasing the ISPU value. In 2021 the air quality condition in DKI Jakarta is worse than in previous years at all monitoring points since the activities have returned to normal and traffic jams frequently occur. Keywords: Air Quality Index, DKI Jakarta, Lockdown, Transportation.  
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT ON – STREET PARKING SYSTEM PASCA PEMASANGAN ALAT METER PARKIR (STUDI KASUS RUAS JALAN PERMINDO KOTA PADANG) Angelalia Roza; Quinoza Guvil; Redho Budiman Birman
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.975 KB) | DOI: 10.21063/jts.2018.V502.062-76

Abstract

Kawasan permindo saat ini telah memberikan ruang yang nyaman bagi pedestrian untuk beraktivitas. Namun seiring peningkatan laju pertumbuhan kendaraan, adanya aktivitas on street parking dan PKL di badan, maka pelayanan di ruas jalan ini berpotensi menurun. Sebetulnya Pemerintah Kota Padang telah melakukan upaya manajemen parkir yang perlu diapresiasi seperti Parking Meter System, namun dilaporkan belum sukses. Perlu dikaji ulang formulasi kebijakan on street parking yang sesuai untuk kawasan ini. Penelitian ini bermaksud memberi pandangan terkait dua alternatif kebijakan: pengalihan on street parking dan pengendalian on street parking yang mungkin diterapkan di kawasan kajian. Skenario pengalihan on street parking diduga mampu meningkatkan lebar efektif jalan, meningkatkan kapasitas jalan, dan mereduksi nilai derajat kejenuhan, sehingga masuk dalam kategori kondisi pelayanan baik dengan ciri arus lancar dan sedikit hambatan. Namun alternatif ini tidak disukai responden.yang terlihat dari hasil analisis deskriptif respon pengguna. Hasil analisis respon pengguna tersebut di cross check melalui analisis persepsi dengan teknik statistik inferensial. Data persepsi dikumpulkan melalui paper based survey terhadap 100 responden (PKL dan Pengguna Parkir). Hasil analisis persepsi menunjukkan tingkat kenyamanan ruas jalan Permindo masih berada pada level “cukup nyaman” (nilai persepsi kenyamanan 51,63%). Terbukti dari hasil Uji validitas melalu Uji t (t hitung > t tabel = 1,6605) yang memenuhi kriteria “valid”, dan Uji reabilitas instrumen dengan Korelasi Pearson Product Moment dan Cronbach Alpha (???? = 0,631 > r tabel = 0,196) yang memenuhi kriteria “reliable”. Dalam hal ini on street parking belum dirasa sangat mengganggu dari sudut pandang responden. Maka berdasarkan hasil kajian, apabila on street parkir di kawasan ini masih tetap dipertahankan, perlu dilakukan pengendalian on street parking melalui optimalisasi penerapan alat meter parkir yang diiringi kebijakan pembatasan parkir dan manajemen tarif. Terkait perumusan kebijakan tarif, alternatif 1 (Rp.3.500 untuk 1 jam pertama dan Rp. 1.000 untuk jam berikutnya) direkomendasikan untuk kendaraan roda dua, dan alternatif 2 (Rp. 3.500 untuk 1 jam pertama dan Rp. 1.000 untuk jam berikutnya) direkomendasikan untuk kendaraan roda empat.
ANALISIS REVEAL DAN STATED PREFERENCE TERHADAP ATRIBUT ACCESS TIME DAN FREQUENCY PADA KOMPETISI MODA BUS DAN KERETA API: STUDI KASUS MALAYSIA Angelalia Roza; Andi Mulya Rusli; Mohamed Rehan Karim
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.589 KB) | DOI: 10.21063/jts.2017.V402.029-38

Abstract

Kajian terkait kompetisi moda di negara berkembang masih menjadi topik menarik untuk diteliti. Malaysia sebagai salah satu negara berkembang misalnya, telah merealisasikan double tracking project ETS yang semakin mempertajam kompetisi moda angkutan darat antarkota di negara ini, khususnya moda bus ekspres dan kereta api ekspres. Tingginya persaingan moda tersebut dapat direpresentasikan melalui probabilitas dan preferensi moda. Pendekatan analisis dilakukan menggunakan reveal preference method yang dipertajam dengan stated preference method. Preferensi pengguna moda bus dideskripsikan dengan memunculkan analisis utilitas dan sensitivitas terhadap 12.000 data set. Melalui analisis sensitivitas, dapat diprediksi respon pengguna bus terkait perubahan nilai utilitas kedua moda tersebut. Temuan studi ini menjadi menarik, dimana probabilitas pemilihan bus berpotensi turun sebesar 59.1% (menjadi 18.1%) ketika moda kedua mampu melayani keberangkatan dengan intensitas frekuensi yang sama. Artinya, jika ditinjau dari atribut frequency, untuk mencapai balanced mode share, moda kereta api perlu meningkatkan frekuensi pelayananya menjadi 8 departures/day (meningkat 200% dari fekuensi pelayanan eksisting). Sedangkan bila ditinjau dari atribut access time dan shifting dari moda bus menuju moda kereta api mungkin pula terjadi apabila access time menuju terminal bus tidak dijaga baik seperti kondisi saat ini. Berdasarkan hasil sensitivitas analisis, kondisi balanced mode share antara moda bus dan kereta api dapat terjadi dengan sendirinya ketika access time menuju terminal bus menjadi lebih buruk (lebih lama 31 menit dari kondisi eksisting). Hal ini merupakan tantangan terhadap peningkatan pelayanan feeder mode transport di negara ini. Langkah pemerintah untuk mendisain transport hub dinilai tepat, guna memfasilitasi pergerakan ke arah utara, selatan dan timur Malaysia dengan pemisahan jaringan terminal bus inter-regional dan intra-regional di Kuala Lumpur. Maka temuan terkait kompetisi moda angkutan darat di Malaysia dapat menjadi catatan penting bagi pembuat kebijakan di negara berkembang seperti Indonesia, untuk menggalakkan penggunaan transportasi umum kedepannya.
TANTANGAN TRANSPORTASI UMUM KHUSUSNYA MODA ANGKUTAN DARAT DI NEGARA BERKEMBANG : STUDI KASUS MALAYSIA Angelalia Roza; Andi Mulya Rusli; Mohamed Rehan Karim
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 2 No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.261 KB) | DOI: 10.21063/jts.2015.V201.013-22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kompetisi moda transportasi umum khususnya angkutan darat antar kota di negara berkembang seperti Malaysia, serta untuk mengetahui preferensi dan persepsi pengguna bus melalui analisis sensitivitas menggunakan skenario Stated Preference (SP), Reveal Preference (RP), model logit binomial dan regresi linier. Delapan koridor penting di Malaysia, diamati sebagai area penelitian dengan berfokus pada koridor KL-Penang. Sebanyak 12.000 set data telah dianalisis. Diperoleh bahwa selisih nilai atribut waktu perjalanan (X1), tarif (X2), frekuensi pelayanan (X3) dan waktu akses (X4) terbukti signifikan mempengaruhi utilitas dan probabilitas preferensi bus pada model akhir. Kajian ini dinilai penting, karena kebijakan pemerintah dalam mengarahkan pembangunan infrastuktur dengan anggaran besar, seperti realisasi double tracking project dan kereta api listrik ETS, cenderung menimbulkan persaingan moda terkait atribut tersebut. Mengacu pada analisis sensitivitas, terlihat adanya perbedaan persepsi pengguna bus terhadap kebijakan penyedia jasa dalam penurunan nilai utilitas moda bus terhadap kereta api. Pengguna bus terlihat kurang begitu responsif terhadap pengurangan waktu perjalanan dan pengurangan tarif kereta api. Temuan ini menarik, dimana pencapaian nilai atribut yang sama untuk kedua moda, belum tentu memberikan daya tarik moda yang sama. Pendekatan studi ini diharapkan dapat menjadi platform kebijakan industri angkutan umum darat antarkota, agar pembangunan infrastruktur lebih tepat sasaran menuju pencapaian balanced mode share. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi negara berkembang lainnya, dalam rangka menghadapi persaingan angkutan umum darat antarkota di masa depan.
PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DI KOTA SOLOK MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Jalan Datuk Perpatih Nansabatang, Jalan Sawah Sianik, Jalan Veteran, Jalan Kol. Drs. Zahlul St. Kebesaran) Ahmad Refi; Diyo Atmatri Putra; Angelalia Roza
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 1 (2022): Vol. 5 No. 1 Edisi 1 Oktober 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.009 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i1.1337

Abstract

To support the acceleration of the regional or regional economy, the government has prioritized road construction projects. The better the road performance will make it easier for people to carry out their activities. Based on data from the Solok City Road Network in 2019/2020, it is known that out of a total of 221,700 km of road length in Solok City, there are 35,917 km that have been severely damaged, 20,488 km have been moderately damaged, 16,970 km are lightly damaged. The large number of road sections that have been damaged cannot be repaired at the same time, so to make a decision, a special criteria is needed in handling road damage. The objectives in this study are: determining the criteria considered in handling road damage and determining the order of priority for handling road damage in Solok City. This study was conducted to study 4 road sections using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. This research is descriptive quantitative, while the data sources used in this study are primary data obtained from the distribution of questionnaires to 30 respondents prepared by the paired comparison matrix method to obtain the criteria relative weight value, subcriteria weight value and consistency level value in each paired comparison matrix. The results of tabulating data from the questionnaire are processed using Microsoft Excel. Based on the results of data processing, a weight order of each criterion was obtained, namely: Road Damage (31.10%), Traffic Volume (25.00%), Economy (23.50%) and Accessibility (20.40%). Meanwhile, the road sections that are prioritized for repair are: Kol Road. Drs. Zahlul ST. kebesaran road (27.50%), Veteran Road (26.00%), DT. Perpatih Nan Sabatang road (24.00%), Sawah Sianik road (22.50%). From the results of the respondent's answer, the main criterion that needs to be considered in handling road damage is the criterion for road damage and the road that is prioritized for repair is Jalan Kol. Drs. Zahlul ST. Kebesaran, which is a road with a higher level of damage in the field, is in line with field conditions with a road damage weight of 333.85 M2 (3.42%).
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PERPAKIRAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RASIDIN PADANG Angelalia Roza; Tri Wahyudi; Wenda Nofera; Andi Mulya Rusli; Nelvidawati Nelvidawati
JICE (Journal of Infrastructural in Civil Engineering) Vol 4, No 01 (2023): Volume 04, Issue 01, Januari 2023
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jice.v4i01.2563

Abstract

Pengelolaan parkir seringkali berpotensi menimbulkan konflik di kawasan padat penduduk. Analisis perparkiran merupakan langkah awal yang perlu diambil untuk menentukan kebijakan pengelolaan perparkiran di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik parkir RSUD Rasidin Padang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik survei parkir. Indikasi masalah parkir di kawasan ini terlihat dari tingginya intensitas parkir on street yang dilakukan pengunjung. Hasil analisis nilai indeks parkir maksimum adalah 110% yang menunjukkan bahwa kapasitas ruang parkir yang tersedia sudah tidak mampu lagi menampung kendaraan parkir. Penelitian ini memerlukan kajian lebih lanjut untuk merumuskan rekomendasi pengelolaan parkir bagi RSUD Rasidin Padang.
Analisis Kompetisi Moda Trans Padang pada Koridor V (Studi Kasus: Indarung - Pasar Raya Padang) Angelalia Roza; Merley Misriani; Syarif Arradhiy; Andi Mulya Rusli
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 20 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v20i1.1042

Abstract

The Padang City is one of the cities that still provides angkot as one of the public transportation mode services. Most of users of this mode are students and students. City transportation routes in the city of Padang are spread to various parts of the city of Padang with the central center of movement from the Pasar Raya Padang. However, since the presence of Tans Padang in January 2014, city transportation modes have started to have new competitors. Since July 2022 Corridor V has been serving a new route, namely Corridor of Indarung - Pasar Raya Padang. This study aims to describe the characteristics of travelers in choosing the mode and explore the factors that influence travelers in choosing the mode of transportation. Data collection methods are carried out by surveys and interviews. The variables reviewed include aspects of travel convenience, travel safety, travel time and travel costs. The analysis technique uses multiple linear regression methods. Based on characteristic analysis data, it is known that 54.5% of mode users have income at an average level (Rp. 1,000,000 – 3,000,000). For users of this mode, the travel time variable (47.25%), the travel cost variable (43.25%), the travel convenience variable (36%), and the travel safety variable (8.25%) are still the factors that are the main considerations in choosing the mode. Keywords: City Transport, trans padang, mode of transportation.
Analisis Kinerja Ruang Parkir Rumah Sakit Tentara (RST) Kota Solok Wilton Wahab; Angelalia Roza; Muhammad Ilham Ramadhan
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 20 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v20i1.1051

Abstract

Parkir merupakan bagian dari fasilitas yang menyatu dari sistem jalan secara keseluruhan. Parkir merupakan permasalah umum pada transportasi perkotaan, baik di kota berkembang maupun di kota besar. Masalah parkir juga merupakan sesuatu yang tidak dapat diatasi oleh beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parkir dan manajemen perparkiran. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei pencacahan langsung dilokasi Rumah Sakit Tentara Kota Solok. Dari hasil analisa yang dilakukan di area parkir Rumah Sakit Tentara Kota Solok (On Street Parking), didapatkan akumulasi parkir untuk kendaraan roda dua selama 4 hari dalam interval waktu 15 menit didapatkan jumlah kendaraan yang tertinggi pada hari Rabu sebanyak 110 kendaraan dengan 80 SRP, sedangkan untuk kendaraan roda empat sebanyak 26 kendaraan dengan 18 SRP oleh karena itu permintaan kebutuhan ruang parkir tidak dapat dipenuhi karena kapasitas ruang parkir yang tersedia tidak mampu untuk menampung kendaraan pengunjung rumah sakit, sehingga perlu penambahan untuk memenuhi kebutuhan parkir pada jam puncak atau pada waktu akumulasi parkir maksimum yang sesuai dengan Pedoman Teknis Penyelenggara Fasilitas Parkir dengan jumlah tempat tidur 80 maka jumlah SRP yang dibutuhkan sebanyak 104 SRP. Dari 100 responden yang mengisi kuesioner, rata-rata dari 8 pertanyaan mengenai kenyaman, keamanan dan operasional responden memilih cukup. Dengan adanya masalah parkir dibahu jalan sebaiknya pengatur parkir perlu dikembangkan terutama pada waktu sibuk kendaraan memasuki area agar tidak mengganggu siklus kendaraan lainnya, perlu diberi batasan-batasan parkir seperti petak-petak parkir sehingga tidak ada kendaraan yang parkir sembarangan dan memberikan rekomendasi kepada pihak Rumah Sakit Tentara Kota Solok untuk menyediakan lahan parkir yang memadai sesuai dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat 1996 yaitu sebanyak 104 SRP.