Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP (PALH) DENGAN PERILAKU SISWA DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMAN 15 ADIDARMA BANDA ACEH Munawar Munawar; Zainal Abidin Suarja
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v2i2.96

Abstract

Penelitian ini berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan Alam dan Lingkungan Hidup (PALH) dengan Perilaku Siswa Dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Sekolah di SMAN 15 Adidarma Banda Aceh”. Rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimana hubungan antara pengetahuan alam dan lingkungan hidup (PALH) dengan perilaku siswa dalam pengelolaan kebersihan lingkungan sekolah di SMAN 15 Adidarma Banda Aceh. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan alam dan lingkungan hidup (PALH) dengan perilaku siswa dalam pengelolaan kebersihan lingkungan sekolah di SMAN 15 Adidarma Banda Aceh.metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan alam dan lingkungan hidup (PALH) dengan perilaku siswa dalam pengelolaan kebersihan lingkungan sekolah di SMAN 15 Adidarma Banda Aceh terdapat hubungan yang signifikan. Hasil perhitungan menggunakan t-tes diperoleh nilai bahwa t hitung sebesar 71,7 pada taraf signifikan α 0,05 diperoleh nilai sebesar 1,66 yang berarti nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel. Kata Kunci : Pengetahuan, Alam dan Lingkungan Hidup, Perilaku Siswa
EKSPLORASI BAKTERI ANTAGONIS ASAL JARINGAN DAN RIZOSFER TANAMAN KARET UNTUK MENEKAN PERTUMBUHAN BAKTERI PROTEOLITIK PADA BAHAN OLAHAN KARET (BOKAR) Nuni Gofar; Munawar Munawar; Hary Widjajanti; Angga Prasetya Mulya
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.176 KB) | DOI: 10.29244/jitl.16.2.61-66

Abstract

Lateks merupakan komoditas pertanian andalan dan merupakan sumber penerimaan devisa negara Indonesia yang cukup penting, namun pada saat penyimpanannya menyumbangkan bau tidak sedap ke udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bakteri antagonis asal jaringan dan rizosfer tanaman karet yang mampu menekan pertumbuhan mikroba proteolitik penyebab bau tidak sedap pada bahan olahan karet (bokar). Bakteri proteolitik penyebab bau tidak sedap diisolasi dari berbagai masa simpan bokar. Bakteri antagonis diisolasi dari jaringan dan rizosfer tanaman karet. Kemampuan bakteri antagonis menekan pertumbuhan bakteri proteolitik dilakukan dengan uji daya hambat dalam medium agar (NA). Diameter zona bening yang terbentuk merupakan indikasi kemampuan bakteri antagonis dalam menghambat aktivitas bakteri proteolitik. Dari hasil penelitian ini diperoleh 2 isolat bakteri yang berpotensi dikembangkan sebagai bakteri antagonis penghambat aktivitas bakteri proteolitik perombak bokar dalam proses penyimpanan. Kedua bakteri antagonis tersebut adalah isolat D1U1 yang berasal dari daun tanaman karet dan isolat A2U2 yang berasal dari akar tanaman karet, yang menghasilkan rata-rata zona hambat terluas berturut-turut berdiameter 11.37 dan 11.29 mm.
PENGARUH LAJU AIR PENDINGIN (COOLING WATER) TERHADAP PERFORMANSI PROSES DESALINASI AIR PAYAU SECARA EVAPORASI DAN KONDENSASI Munawar Munawar; Alif Taqy Malik; Ramzi Jalal
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v16i1.1278

Abstract

Air payau merupakan air yang memiliki salinitas berlebih sehingga air ini tidak dapat di kategorikan sebagai air bersih. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi laju cooling water terhadap laju produk dan mengetahui laju cooling water terhadap kebutuhan energi bahan bakar. Energi bahan bakar yang divariasikan berupa energi listrik (heater) dan biomassa. Sistem kerja berawal dari pendidihan hingga menjadi uap dan kemudian uap didinginkan dengan melewati kondensor hingga menjadi air produk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan laju air produk  optimum menggunakan energi listrik sebesar 2,235 mL/menit dan energi biomassa sebesar 4,973 mL/ menit. Kebutuhan energi listrik optimum sebesar 7772,741 KJ/Kg dan energi biomassa 9804,607 KJ/Kg. Hasil pengujian produk air menunjukkan bahwa kualitas air telah memenuhi standar baku air minum permenkes No. 492/ menkes/per/IV/2010.
MODEL ESTIMASI DATA INTENSITAS RADIASI MATAHARI UNTUK WILAYAH BANTEN Munawar Munawar; Adi Mulsandi; Anistia Malinda Hidayat
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 21 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v21i2.4171

Abstract

Data intensitas radiasi matahari (Rs, MJ/m2/day) memiliki peran yang sangat penting dalam pemodelan cuaca dan iklim guna mengkuantifikasi panas yang dipertukarkan antara permukaan dan atmosfer. Namun, keterbatasan jumlah titik pengamatan intensitas radiasi matahari menjadikan pemodelan sebagai alternatif solusi yang relatif mudah dan murah untuk pengambilan data intensitas radiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa model dalam mengestimasi nilai intensitas radiasi matahari di wilayah penelitian menggunakan dua pendekatan model yang berbeda, yaitu model empiris oleh Keiser, Arkansas (AR) dan model deterministik. Tiga variabel utama cuaca yang digunakan sebagai input data model adalah curah hujan (mm), suhu maksimum (°C), dan suhu minimum (°C). Kedua model tersebut dipilih karena dapat diterapkan dengan hanya melibatkan variabel utama atmosfer yang tersedia dalam waktu yang panjang di lokasi penelitian. Hasil prediksi yang dilakukan dengan model kemudian dibandingkan dengan data reanalisis National Centers for Environmental Prediction (NCEP) pada titik koordinat wilayah Stasiun Klimatologi Pondok Betung. Hasilnya menunjukkan performa model empirik lebih baik dalam menggambarkan variasi temporal dan prediksi variabel intensitas matahari dibandingkan model deterministik. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi yang cukup baik, yakni mencapai 0,72 (korelasi kuat) dan nilai Root Mean Square Error (RMSE) 2,0. Atas dasar hasil pemodelan yang cukup representatif di lokasi penelitian, analisis secara spasial kemudian diterapkan untuk skala wilayah yang lebih luas, yaitu Provinsi Banten. Berdasarkan tinjauan secara spasial di wilayah kajian, model empirik memiliki performa yang bervariasi di wilayah Provinsi Banten. Hasil prediksi intensitas radiasi matahari di wilayah bagian barat memiliki performa yang lebih baik dibandingkan wilayah bagian timur.  
IDENTIFIKASI DAN UJI POTENSI BAKTERI LIPOLITIK DARI LIMBAH SBE (SPENT BLEACHING EARTH) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI Fitralia Elyza; Nuni Gofar; Munawar Munawar
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.012 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.1.12-18

Abstract

Limbah minyak kelapa sawit yang terbanyak adalah SBE (Spent Bleaching Earth), limbah ini mengandung residu minyak tinggi yang dapat mencemari lingkungan, 30% residu minyak pada limbah SBE dapat digunakan bakteri untuk pertumbuhannya, sehingga adanya bakteri mampu menjadi agen bioremediasi pencemaran SBE. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan bakteri lipolitik sebagai agen potensial bioremediasi pada limbah SBE. Metode pengambilan sampel limbah SBE secara random sampling. Sampel tanah diambil secara acak dari beberapa titik area limbah SBE. Bakteri diisolasi dari sampel limbah SBE, kemudian dilakukan tahapan yaitu : pemurnian, seleksi, uji potensi, bakteri berpotensi mereduksi lipid dikarakterisasi dan diidentifikasi genusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aktivitas enzim lipase yang tinggi menandakan bahwa bakteri lipolitik bekerja optimal merombak zat pencemar. Bakteri yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi terdiri dari genus Citrobacter (B1), Enterobacter (B2) dan Acinetobacter (B3). The most palm oil waste is SBE (Spent Bleaching Earth), this waste had many reduced lipid that got pollution for inviroments, Bacteria can use lipid from SBE as much as 30% for growed. So that consist of bacteria in SBE as a potensial agent for remediation. This study aims to obtain lipolytic bacteria as a potential agent of bioremediation. The method of sampling soil were taken at random from SBE waste, Bacteria were isolated from the SBE waste, then they were selected into steps : performed purification, selection, potential test, then characterized and identified it’s genus of potential bacteria. The results showed that the higest activity enzyme of lipolytic indicated that the lipolytic bacteria worked optimal for reduce polution. Bacteria had potential as a bioremediation agent consisting of genus Citrobacter (B1), Enterobacter (B2) and Acinetobacter (B3).
IDENTIFIKASI DAN SINERGISME KAPANG LIPOLITIK DARI LIMBAH SBE (SPENT BLEACHING EARTH) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI Ervina Mukharomah; Munawar Munawar; Hary Widjajanti
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.226 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.1.19-26

Abstract

Identifikasi dan sinergisme lipolitik dari Limbah SBE (Spent Bleaching Earth) yang berpotensi sebagai agen bioremediasi telah dilakukan pada bulan Januari-Maret 2015. Pengambilan sampel dengan metode Random Sampling dari PT Wilmar International Group Mariana Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan di Labolatorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sriwijaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat kapang lipolitik yang berpotensi mendegradasi residu minyak dan sebagai agen remediasi. Hasil penelitian ini diperoleh kapang lipolitik yang mampu mendegradasi minyak yaitu Cylindrocladium sp (V2), Fumago sp (V5) dan Aspergilus Fumigatus (V8). Ketiga isolat kapang ini dapat menurunkan residu minyak sebesar 76,6 %. Kapang yang memiliki potensi tinggi dalam mendegradasi minyak yaitu Aspergilus Fumigatus (V8).
STUDI PENGGUNAAN GAMBUT LOKAL UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK SECARA BATCH Munawar Munawar
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.2 (Juni, 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.1793

Abstract

Gambut merupakan salah satu adsorben alternatif yang layak dipilih untuk pengolahan air limbah. Sekalipun penelitian tentang gambut sudah banyak dilakukan, gambut Indonesia termasuk jenis gambut yang belum banyak dipelajari penggunaannya untuk kegiatan pengendalian pencemaran. Penelitian ini bertujuan mempelajari kinerja gambut lokal Aceh untuk tujuan pengolahan air limbah domestik. Percobaan dilakukan secara batch pada temperatur 26 ± 3 oC, dengan memvariasikan metode preparasi gambut (AP-1, AP-2, AP-3, AP-4, AP-5) dan dosis adsorben (10, 20, 40 g/L). Sedangkan variabel tetap adalah volume limbah (50 mL), dan kecepatan pengadukan (125 rpm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa preparasi awal dengan kapur dan besi terbukti efektif untuk meningkatkan kinerja gambut sebagai adsorben. Gambut segar dengan perlakuan kapur dan besi mampu mereduksi beberapa parameter utama air limbah domestik dengan efisiensi optimum 28,1% untuk penyisihan COD, 88,6% untuk penyisihan deterjen, dan 91% untuk penyisihan kekeruhan, serta 94,79% untuk penyisihan E. Coli.
Management Placenta Percreta Succesfully With Total Abdominal Hysterectomy. A Case Review : Rajuddin Rajuddin; Roziana Roziana; Munawar Munawar; Muhammad Iqbal
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 1 (Mei, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v5i1.1628

Abstract

Background: Placenta accreta spectrum is one of the most serious complications of placenta previa and is frequently associated with severe obstetric hemorrhage usually necessitating hysterectomy. The management of placenta accrete spectrum will be discussed here and is essentially the same. The following discussion of management of placenta accreta spectrum applies to all depths of placental invasion. Incidence: In 1950 placentaaccreta was rare, occurring 1 in 30.000 deliveries in the United States. Duringbetween 2008 and 2011 in a cohort of over 115.000 deliveries in 25 hospitals in the United States reaching 1 in 731 deliveries. The marked increase has been attributed to the increasing prevalence of cesarean delivery in recent decades.The incidence of placenta accreta spectrum will also increase due to increasing of caesarean section rate. Case: Mrs.44 yo, G3P2 36-37weekslive, previous cesarean section 2 time,placenta previa totalis, placenta percreta. She’s comes with a chief complaint of lower abdominal cramps, patients regularly antenatal care at obstetrician. Ultrasound finding, a single fetus lives at transvers lie, dorso superior, corresponding to 36-37 weeks, placenta previa, placenta percreta (PAI:83%). This patient planned for elective conservative surgery management, due to cesarean section and or cesarean hysterectomy. Discussion:Surgical conservative management giving birth a baby without a placenta, followed by a hysterectomy, has been shown to reduce the risk of bleeding and the need for blood transfusion. The discovery of placenta accreta spectrum earlier when antenatal care, better birth planning than multidisciplinary science includedfetomaternal, gyneco-oncologist, anesthesiologist, thorac& cardiovascular surgeon, radiology intervention, intensivist - obstetric intensive care, urologist and neonatology can determine the success of handling cases of placenta accreta spectrum so as to reduce maternal, fetal morbidity and mortality. Conclusions:  The discovery of placenta accreta spectrum earlier when antenatal care, planning delivery is better than multidisciplinary science. Management with corporal incisions away from placental implantation, giving birth baby without a placenta, followed by a hysterectomy, has been shown to reduce the risk of bleeding and the need for blood transfusion.
PENGUJIAN NUTRIEN ANORGANIK UNTUK BIOREMEDIASI TUMPAHAN MINYAK MENTAH DENGAN METODE BIOSTIMULASI DI LINGKUNGAN PANTAI SURABAYA TIMUR Munawar Munawar
Purifikasi Vol 8 No 2 (2007): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v8.i2.121

Abstract

Bioremediation is an application of biological processes to treat ground water, soil, and mud contaminated with hazardous chemical. In this study, inorganic nutrient of commercial NPK fertilizer was applied. Crude oil was from Pertamina oil source of Cepu, Center Java. Crude oil was applied based on a consideration that many oil spill accidents spilled crude oil. The site was coastal area in Keputih, Sukolilo, Eastern Surabaya. In the study, experimental squares of 0,5 m x 0,5 m was made, each square had 0,25 m space. There were 18 experimental squares and one control square. Variables consist of nutrient level (0,2; 0,3; and 0,4 kg/square) and soil treatment (tilled and not). It was observed from study that inorganic nutrient significantly affected the decrease of crude oil concentration. It was also observed that tilled soil resulted in better effect and could decrease oil concentration until 36,61%. Otherwise, untilled soil decreased only 32,33%.
Penelusuran Aktivitas Antibakteri dari Kulit Akar Tumbuhan Medang Seluang (Litsea spathulata) terhadap Bakteri Uji Escherichia coli dan Shigella dysentriae Munawar Munawar; Elfita Elfita
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 24, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2007.24.1.152

Abstract

Screening for antibacterial activity from root bark of Litsea spathulata had been done. Antibacterial test on each fraction showed that hexane had the highest activity followed by ethyl acetate and methanol. Major compound from antibacterial active fraction had been isolated. Identification of this compound was carried out applying phytochemistry assay and spectroscopic methods, i.e. ultraviolet (UV), infrared (IR), and Gas Chromatography- Mass Spectroscopic (GC-MS). Minimum inhibiting concentration (MIC) value of the active fraction was 780 mg/mL to Escherichia coli and 860 mg/mL to Shigella dysentriae.