Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perbandingan Induksi Misoprostol dengan Oksitosin terhadap Lama Persalinan pada Kehamilan dengan Ketuban Pecah Dini Ricky Satria; Asep Sukohar; Ratna Dewi Puspita Sari; Rodiani Rodiani
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 2 (2024): April 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i2.2302

Abstract

Salah satu penyebab kematian ibu dapat disebabkan infeksi. Infeksi yang dialami ibu sebagian besar dikarenakan adanya masalah pada kehamilan dan persalinan, salah satunya adalah ketuban pecah dini (KPD). Induksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui perbandingan rerata waktu lama persalinan antara induksi misoprostol dengan oksitosin pada kehamilan dengan ketuban pecah dini secara spesifik pada populasi sampel di RSUD Abdul Moeloek. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, Sampel penelitian sebesar 36 subjek yang diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu rekam medis. Kelompok misoprostol terdiri dari 18 ibu hamil dan kelompok oksitosin terdiri dari 18 ibu hamil. Data dianalisis menggunakan uji t-test independent dengan α = 0,05. Rata-rata lama persalinan secara signifikan lebih lama pada kelompok misoprostol (13,83±5,53 jam) dibandingkan dengan kelompok oksitosin (5,14±3,35 jam); perbedaan antara kedua kelompok signifikan secara statistik P=0,000 (Selisih: 8,69; IK 95%: 5,59-11,78). Terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata waktu lama persalinan induksi misoprostol dan oksitosin pada kehamilan dengan ketuban pecah dini di RSUD Abdul Moeloek.
Efektivitas Program ‘Safe Motherhood’ di Puskesmas Poned dalam Menurunkan AKI akibat Kehamilan dan Persalinan Efriyan Imantika; Rodiani; Dian Isti Angraini; Merry Indah Sari
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v9i1.199

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan dan kemajuan pembangunan sebuah negara. Data SDKI tahun 2013 menunjukkan AKI di Indonesia 228/100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya pemerintah dalam menurunkan AKI ditetapkannya Program Safe Motherhood yang dimulai sejak 1997. Masih tingginya AKI di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam memenuhi target pencapaian pembangunan dalam RPJM tahun 2015-2019. Kegiatan ini diharapkan membantu mengevaluasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Safe Motherhood di Puskesmas Poned sehingga dapat lebih efektif dan berperan dalam menurunkan AKI di Indonesia khususnya Provinsi Lampung. Metode yang digunakan yaitu menetapkan tolak ukur penilaian pada evaluasi program Safe Motherhood yang belum memenuhi target di Puskesmas Panjang Tahun 2021 berdasarkan Permenkes No.4 tahun 2019. Persentase capaian masing-masing pilar dalam program safe motherhood yaitu persalinan aman bersih oleh nakes di Puskesmas 79,5 %, antenatal care 72,9 %, pelayanan masa nifas 99,7 % dan program Keluarga Berencana 57,6 %. Efektivitas keempat program safe motherhood di Puskesmas Panjang dinilai cukup efektif dalam menurunkan angka kematian ibu, ditunjukkan dengan AKI di wilayah kerjanya yaitu 1 kematian maternal sepanjang tahun 2020 dengan nilai p = 0,04 dan nilai r = -0,68.
Diagnosis and Management of Bacterial Vaginosis in Pregnant Women Rizky Aprilia Wikayanti; Bagus Pratama; Rodiani
MAJORITY Vol 11 No 1 (2022): MAJORITY
Publisher : Majority

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bacterial vaginosis is a disease that is a public health problem, especially in women, both non-pregnant and pregnant women. Bacterial vaginosis is caused by an excess and overgrowth of anaerobic bacteria such as Gardnerella vaginalis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Mobiluncus sp., Prevotella sp., and other anaerobic bacteria. Bacterial vaginosis is characterized by the presence of an itchy greyish white discharge with a fishy odor, an increase in the pH of the vaginal fluid and is found clue cells on Whiff's test using KOH10%. Management of bacterial vaginosis is in the form of antibiotics with the drug of choice being metronidazole 500 mg orally twice a day for 7 days. In pregnant women, bacterial vaginosis has been reported to increase the incidence of abortion, premature rupture of membranes, preterm labour, low birth weight, and intrauterine infection. Therefore, early diagnosis and appropriate management of bacterial vaginosis can reduce maternal and infant morbidity and mortality.
Penanaman Mangrove untuk Perbaikan Sanitasi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Duryat Duryat; Trio Santoso; Melya Riniarti; Rodiani Rodiani; Imron Imron
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2023): November
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v2i2.8113

Abstract

Desa Sungsang IV adalah wilayah pesisir dan Muara Sungai Musi yang menerima beban berat limpahan limbah dan B3 dari kawasan hulu. Ironisnya pengetahuan, pola fikir dan keterampilan masyarakat untuk mengelola mangrove sebagai kawasan penting bagi lingkungan hidup masih rendah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pola fikir masyarakat tentang peran hutan mangrove bagi sanitasi dan kualitas lingkungan hidup, serta meningkatkan keterampilan masyarakat dalam penanaman mangrove sesuai dengan teknik silvikultur yang memadai.  Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi yang diikti dengan demonstrasi praktek. Kegiatan ini telah secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan pola fikir masyarakat dari kisaran kurang—cukup menjadi baik—sangat baik. Kegiatan ini juga telah meningkatkan keterampilan masyarakat dari kategori sedang menjadi baik.