Proses pertukaran mata uang antara rupiah dan ringgit menurut pengamatan peneliti adalah suatu masalah yang harus diperhatikan dan cukup serius, karena sering terjadinya kerugian masyarakat atas jual beli yang terjadi. Kurang mahirnya masyarakat di dalam penguasaan konsep pemecahan masalah matematika pada aritmatika sosial membuat kejadian ini sangat rentan akan terjadi. Terlebih anak-anak yang ikut serta melakukan perdagangan. Untuk itu peneliti melakukan penelitian di desa Suruh Tembawang dengan tujuan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa kelas III di SDN No.05 Suruh Tembawang. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian survei dengan jenis penelitian survei catatan. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III di SDN No.05 Suruh Tembawang. Tes kemampuan pada penelitian ini menggunakan lembar tes kemampuan pemecahan masalah aritmatika sosial yang berisi 25 soal aritmatika sosial. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari keempat tahapan kemampuan pemecahan masalah menurut teori Polya, terdapat dua tahap yang muncul didalam pemecahan masalah yang dilakukannya. Tahapan tersebut adalah tahap memahami dan tahap melaksanakan rancangan solusi dari masalah yang disajikan, dengan demikian kemampuan pemecahan masalah aritmatika sosial pada siswa SDN No.05 Suruh Tembawang adalah sebesar 50%. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Aritmatika Sosial.