Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas X MIPA dalam Pembelajaran Fisika Priyadi, Rian; Mustajab, Amin; Tatsar, Mohammad Zaky; Kusairi, Sentot
JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online) Vol 6, No 1 (2018): E-Jurnal Pend. Fisika Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.712 KB)

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa X MIPA disalah satu SMA Negeri di Kabupaten Pelalawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X MIPA (N = 32) dengan mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis yang diadaptasi dari Erceg et al.[1] pada materi hukum gerak Newton dengan mengunakan dua kategori utama yakni evaluasi dan inferensi. Hasil penelitian menunjukan kemampuan berpikir kritis siswa tergolong masih rendah pada kategori evalusi. Siswa hanya mampu menyelesaikan perhitungan fisikanya namun tidak mampu menghubungkan konsep fisika dengan keadaan sebenarnya, sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, mencari penyebab rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dan pengembangan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sangat disarankan. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, hukum gerak Newton
REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA F03110035, AMIN MUSTAJAB; Sahala, Stepanus; ., Hamdani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 12 (2014): Desember 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research aims to remediate students’ errors in solving ideal gas problems using Learning Together method assisted by Student Worksheet among students in Junior High School 1 Sekayam. Pre-experimental desing was choosen as the method in this research, using intact group method, 28 students from class XI IPA 2 academic year 2013/2014 was chosen to participate in the one group pretest-posttest design. McNemar and Chi Quadrat test showed that there was a significant decline in the number of students who experience mathematical errors (36,42%), physics errors (31,42%) and conception errors (21,42%). It is sugested for further study to conduct an alternative remediation activity in order to improve these results. Keywords: errors in solving problems, Learning Together Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meremediasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal gas ideal dengan menggunakan metode Learning Together berbantuan LKS. Pre-experimental design merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, dengan rancangan one-group pretest-posttest melibatkan 28 siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sekayam tahun ajaran 2013/2014 yang dipilih menggunakan teknik intact group. Hasil penelitian menunjukan terjadi penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan matematis sebesar 36,42%, kesalahan fisis sebesar 31,42% dan kesalahan memahami konsep sebesar 21,42%. Hasil uji McNemar dan uji   Chi Kuadrat memperlihatkan adanya perubahan yang signifikan terhadap jumlah siswa yang mengalami kesalahan dalam  menyelesaikan soal gas ideal. Kata kunci : kesalahan menyelesaikan soal, Learning Togerher
PENERAPAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN IPA Mustajab, Amin; Syamsijulianto, Tri; Susanti, Hamdiah
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/aw.v6i2.2497

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mendeskripsikan proses pembelajaran IPA dan untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan model Make a Match terhadap hasil belajar peserta didik di kelas VI semester II Sekolah Dasar Negeri 13 Pesing Kecamatan Sekayam tahun pelajaran 2019/2020. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VI dengan jumlah peserta didik 18 orang terdiri dari 4 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan.Penulis menerapkan keberhasilan model pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar kognitif pada pembelajaran IPAdi kelas VI sekolah Dasar Negeri 13 Pesing.Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pre test dan post test dalam bentuk uraian dan non-tes (observasi). Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan dari siklus I pertemuan 1 ke siklus II sebesar 61% dengan kategori sangat baik. Pada siklus II terdapat 89% persentase tingkat keberhasilan pembelajaran peserta didik sudah berada pada kriteria sangat baik. Sedangkan rata-rata nilai pada siklus II sebesar 82, penelitian ini sudah memenuhi kriteria keberhasilan. Dari uraian hasil belajar kognitif tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik sehingga tujuan dari penelitian ini tercapai dengan hasil yang memuaskan.
7-Step PBL: Problem Solving Ability of Students in Work and Energy Amin Mustajab; Samsul Bahri; Ya Julyanto
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 5, No 3 (2020): September 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v5i3.1838

Abstract

The purpose of this study was to determine the level of problem solving skills of students in the 7-Step PBL material work and energy materials. The method used in this research is descriptive method. The number of samples used in this study were 62 students. The data analysis technique used is descriptive analysis technique. There are three main findings in this study, the first amounted to 69.35% the average level of problem solving abilities of students is still at level 2 (moderate). Second, even after participating in learning using the 7-Step PBL method, the average problem solving ability of students has not yet reached level 4(high). Third, in indicator problem number 2 "relationship work and kinetic energy" there are no students who have problem-solving skills at level 4(high).
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Samsul Bahri; Amin Mustajab
Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembalajaran (December 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sikola.v2i2.97

Abstract

Proses pembelajaran IPA di SDN 12 Entikong masih dominan terpusat pada guru, metode dan model pembelajaran kurang bervariasi. Pada pembelajaran IPA hanya diperoleh dari guru sehingga wawasan dan keatifan siswa kurang. Hal tersebut membuat siswa jenuh,, pasif, dan kurang aktif sehingga, pembelajaran tampak monoton. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA. Melalui pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw diharapkan dapat melatih siswa agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab baik secara individu dalam membantu memahami materi pokok kepada teman sekelasnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw siswa kelas IVA SDN 12 Entikong dan kelas kontrol pembelajaran konvesional siswa kelas IVB SDN 12 Entikong. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh terhadap pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Hasil analisis diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,063 dan nilai t-tabel sebesar 1,063. Selain itu diketahui perbedaan skor rata-rata 2,545. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 12 Entikong.
Perbedaan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Model Pembelajaran PQ4R Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Amin Mustajab; Puji Rahmawati; Yulia Deodata Selestin; Agustina Fini Widya
Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2 No 3 (2021): Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembalajaran (March 2021)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sikola.v2i3.99

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh temuan peneliti yang menunjukan bahwa rerata kemampuan membaca pemahan siswa masih rendah pada model pembelajaran konvensional. Peneliti mengganti model pembelajaran konvensional yang diterapkan selama ini dengan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Recite, Review, dan Reflect). PQ4R adalah merupakan rangkaian inovasi dari pendekatan konstruktivis dalam belajar yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya membuat struktur berpikir sebelum membaca dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan bagi siswa untuk menggali informasi yang dibutuhkan dari teks bacaan. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan model PQ4R. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian one-group pretest-posttest. Instrmen yang digunakan berupa tes tertulis sebanyak 6 (enam) soal esai yang terdiri dari indikator menyebutkan tokoh uatama dalam karangan, menjelaskan makna dari kata, menentukan ide utama dari paragraf, menjelaskan amanat dari karangan, serta membuat ringkasan dari karangan. Temuan penelitian ini terdapat perbedaan tingkat kemapuan membaca pemahaman siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model PQ4R. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model PQ4R terjadi penigkatan sebesar 9% kemampuan membaca pemahaman siswa pada kategori baik dan terjadi peningkatan sebesar 5% pada kategori sangat baik.
Effects of 7-step Problems Based Learning and Scientific Reasoning on Problem Solving Abilities Amin Mustajab; Muhardjito Muhardjito; Sunaryono Sunaryono
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The end of this study to decide how the differences in problem-solving abilities of students who take part in learning using 7-step PBL and conventional methods are reviewed from high and low scientific reasoning ability. The sample in this study (N) numbered 125 students who were selected using convenience sampling statistical techniques. The method used in this study is a quantitative research method with a factorial 2 x 2 research design. Data on problem-solving ability was analyzed using a two-way ANOVA statistical test. The results of the study show that the learning method provides statistical differences in students' problem-solving abilities. This is due to several reasons, the first PBL 7-step learning in terms of clarification of terms and concepts provides an opportunity for the teacher to intervene if students provide incorrect explanations of the problem given. Second, students are given the opportunity to establish agreed problems not only to mention them but to discuss the problem formulation and also to examine broader relevance. Third, the ability to apply the knowledge gained during learning to new situations/problems in the PBL 7-step class is better than the conventional class. Keywords: problem-solving abilities, 7-step PBL, scientific reasoning ability.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpf.v8.n1.202006
Implikasi model pembelajaran problem based learning terhadap kecerdasan logika matematika Amin Mustajab; Puji Rahmawati
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 16, No 2: December 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v16i2.42896

Abstract

Tujuan dari penelitian ini melihat dampak dari penggunaan model pembelajaran problem based learning terhadap kecerdasan logika matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain one group Pre-test dan post-test. Populasi penelitian ini siswa kelas XI di salah satu SMK di Kabupaten Sanggau, Indonesia, sampel penelitian ini berjumlah 15 orang siswa kelas XI Akutansi. Instrumen penelitian ini terdiri dari 5 soal uraian kecerdasan logika matematika tentang materi negasi, konjungsi, disjugsi, implikasi dan biimplikasi. Hasil uji normalitas data menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov menunjukan bahwa data pre-test dan post-test tidak berdistribusi normal. Rerata skor kecerdasan logika sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan model problem based learning sebesar 34. Sedangkan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model problem based learning rerata skor kecerdasan logika matematika siswa menjadi 96. Untuk melihat apakah terdapat perbedaan kecerdasan logika matematika sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dilakukan menggunakan uji statistik Wilcoxon dimana hasil uji ini menunjukan bahwa nilai Asm. Sig. (2-tailed) hasil uji statistik sebesar 0,01 ≤ 0,05. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan kecerdasan logika matematika sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model problem based learning.  Oleh karena itu, model problem based learning dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan kecerdasan logika matematika. The impact of problem-based learning model on logical-mathematical intelligenceAbstractThe purpose of this study is to examine the impact of the use of problem-based learning on logical-mathematical intelligence. This study is quantitative in nature, using one-group pre-test and post-test design. The population is grade XI students of one of senior vocational high schools in Sanggau district, Indonesia, and the sample is 15 students of the Accounting class. The research instrument is a test consisting of five questions of logical-mathematical intelligence about negation, conjunction, disjunction, implication, and bi-implication. The normality test using the Kolmogorov Smirnov showed that the pre-test and post-test data were not normally distributed. The average score of the students’ logical-mathematical intelligence before they were treated using the problem-based learning model was 34 and after they were treated using the model, it was 96. To see if there was a difference in students’ logical-mathematical intelligence before and after the treatment using the model, the Wilcoxon statistical test was used and it showed that the Asm value. Sig. (2-tailed) statistical test results of 0.01 ≤ 0.05, which means that there are differences in students’ logical-mathematical intelligence before and after learning using the problem-based learning model.  Therefore, the problem-based learning model can be used as one of the alternatives to improve logical-mathematical intelligence.
DAMPAK PEMBELAJARAN LURING DI MASA PANDEMI TRHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Zakarias Iwan Kristiono; Amin Mustajab
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v10i2.9231

Abstract

ABSTRACTGoal of this study is to see whether offline learning by giving assignments has an impact on cognitive learning outcomes in social studies subjects. Quantitative method with one group pretest-posttest design. Seventh grade students of SMP Negeri 01 Entikong are the population of this study. the sample in this study amounted to 34 students. The instrument of this research consisted of a short description of 5 questions consisting of 2 questions c1, 2 questions c2 and 1 question c3. Data normality was tested using the Kolmogorov-Smirnov statistic test. Hypothesis testing was carried out using the Wilcoxon statistical test because the pretest and posttest data were not normally distributed. The results of the Wilcoxon statistical test showed that there was no difference in the average student learning outcomes before and after taking offline learning by giving assignmentsKeywords: Offline Learning, Learning Outcomes, Pandemic Period.
Pengaruh 7-Step Problem Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah ditinjau dari Kemampuan Bernalar Ilmiah Amin Mustajab; Muhardjito Muhardjito; Sunaryono Sunaryono
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 3: MARET 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i3.14086

Abstract

Abstract: The purpose of this study to determine how the differences students' problem solving abilities between 7-step PBL and conventional methods are reviewed from scientific reasoning ability. Total sample in this study (N) 125 students selected using the convienence sampling technique. The method used in this study is a quantitative research method with factorial 2 x 2 research design. Results of the study show that the learning method provides statistical difference in students' problem solving abilities. The average value of problem solving abilities of students who take part in learning using the PBL 7-step method is 60.51. In the conventional class is 51.12.Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa antara  metode 7-step PBL dan konvensional ditinjau dai kemampuan bernala ilmiah. Sampel pada penelitian ini (N) berjumlah 125 siswa yang dipilih menggunakan teknik convienence sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian factorial 2 x 2. Terdapat perbedaan secara statistik antara metode 7-step PBL dan konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Rerata nilai kemampuan pemecahan masalah ikuti siswa untuk belajaran dengan menggunakan metode 7-step PBL sebesar 60,51. Pada kelas konvensional rerata nilai kemampuan pemecahan masalah siswa sebesar 51,12.