Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Estimation of Variance, Number of Controlling Genes Group and Heritability of Tomato Yield at the Low Altitude Helfi Eka Saputra; Dwi Wahyuni Ganefianti; Umi Salamah; Yenny Sariasih; Nico Dwi Ardiansyah
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.473 KB) | DOI: 10.29244/jhi.10.2.112-118

Abstract

Crossing is one technique to expand the genetic diversity. The research objective was to estimate the genetic variability, heritability and number of genes controlling characters tomato yield and yield component in the F2 population crosses TMU-1 xTMU-2 at the low altitude. The research was conducted from April to October 2016 in Kandang Limun, Bengkulu city with a height of 10 m (low altitude). Estimates of genetic variability, heritability and number of genes controlling the yield character is determined based on the mean and variance in the population. The results showed all of the characters that were tested had a number of genes controlling the character as much as one gene. Characters are controlled by a single gene is expected fixation genes to be rapid in some early cycles of selection. Eight characters had a high heritability. Each character and heritability is flowering day (52.90%), the number of fruits per plant (92.99%), fruits length (77.10%), fruits diameter (71.76%), the number of locul fruits (85.68%), thick flesh (73.05%), total soluble solids (89.77%) and fruit weight per plant (65.19%). Keywords: diversity, heritability, low altitude, number of genes group, yield component
PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA HIBRIDA TOMAT PADA LAHAN ULTISOL DAN GAMBUT Elpiana Purba; Alnopri Alnopri; Bandi Hermawn; Helfi Eka Saputra
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jipi.22.1.64-69

Abstract

[GROWTH APPEARANCE AND YIELD OF FIVE TOMATO HYBRIDS ON ULTISOL AND PEATLANDS].  Ultisol and peat are included in marginal land that can support the growth and development of plants. This study was aimed to compare the growth and yield of five tomato hybrids on ultisol and peatlands. The experiments were carried out in the field with the soil type of on ultisol and peats.  The experiment was arranged in a Randomized Completely Block Design with 3 replications. The hybrids evaluated were UNB-1 × UNB-2, UNB-3 × UNB-1, UNB-2 × UNB-1, and UNB-2 × UNB-3, and Sinta as a control hybrid.  The results showed that in ultisol lands, the diversities among genotypes were observed in some variables, including the age of flowering, a number of fruits per plant, fruit diameter, fruit weight per plant, and fruit sweetness level.  On the peatlands, a significant diversity was observed in plant height, age of flowering, age of harvest, fruit weight per plant, number of flowers per bunch. Based on this evaluation in the Ultisol soil, the yield of UNB2 × UNB1 was higher than control (Sinta genotype), whereas, in peat, the growth and yield components of UNB2 × UNB3 is the best and Sinta hybrid as a control genotypes showed the highest yield among other genotypes. 
Karakterisasi Buah Dua Puluh Enam Genotipe Melon pada Media Pasir Sistem Hidroponik Umi Salamah; Helfi Eka Saputra; Welly Herman
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 2 (2021): MARCH - JUNE
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.2.195-203

Abstract

Karakterisasi merupakan langkah awal dalam pemuliaan untuk melakukan seleksi terhadap karakter-karakter yang menjadi target. Melon (Cucumis  melo  L.)  merupakan tanaman hortikultura yang memiliki karakter bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi 26 genotipe-genotipe melon di media pasir menggunakan sistem hidroponik. Penelitian ini menggunakan   Rancangan   Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu genotipe yang terdiri dari 2 ulangan. Jumlah genotipe yang diuji adalah 26  yaitu G23, G27, G28, G29, G38, G39, G40, G41, G42, G43, G45, G46, G47, G48, G49, G52, G53, G55, G57, G58, G60, G62, G63, G64, G65 dan G66. Berdasarkan analisis gerombol didapatkan bahwa karakter-karakter pada 26 genotipe melon mengelompok dan terpisah pada koefesien ketidakmiripan 22 dan 26. Karakterisasi buah yang diamati adalah panjang buah, diameter buah, bentuk  penampang membujur, warna dasar  kulit buah matang, intensitas warna kulit saat matang, corak dasar warna kulit, warna kulit sekunder, kerapatan noktah, ukuran noktah, warna noktah, intensitas warna noktah, warna utama daging buah, warna lapisan luar daging buah, alur buah, posisi diameter maksimum, bentuk pangkal buah, dan bentuk ujung buah.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MERANCANG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA RUMAH SEDERHANA Refpo Rahman; Heriansyah Heriansyah; Ahmad Syarkowi; Ridha Rizki Novanda; Umi Salamah; Helfi Eka Saputra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.768 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5925

Abstract

Abstrak: Desa Rindu Hati memiliki indeks GHI (Global Horizontal Irradiation) sebesar 4,54 KWh/m2 yang cukup potensial menerapkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Permasalahan yang sering dialami masyarakat desa yaitu saat terjadi mati lampu menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu pada malam hari serta tidak adanya lampu emergency yang dapat menerangi jalan jika pemadaman listriknya cukup lama. Sehingga, perlu upaya untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan memanfaatkan potensi desa yang memiliki kelimpahan sumber cahaya matahari dengan cara mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berbasis IPTEKS ini dilakukan pada kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) Desa Rindu Hati, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain survey lokasi, studi literatur, pelaksanaan sosialisasi dan evaluasi (analisis kuisioner). Hasil post-test yang disebar kepada masyarakat memperlihatkan bahwa hampir 100% masyarakat memiliki minat yang tinggi dan ingin mengaplikasikan perancangan PLTS skala rumah sederhana dilingkungan mereka. Abstract: Rindu Hati Village has a GHI (Global Horizontal Irradiation) index of 4.54 KWh/m2 which is quite potential to implement solar power generation. Problems that are often experienced by the community when there is a blackout cause people's activities to be disrupted at night and there are no emergency lights that can illuminate the road if the power outage is long enough. Thus, efforts are needed to solve these problems by utilizing the potential of villages that have an abundance of sunlight sources by converting sunlight into electrical energy. The implementation of this science and technology-based service activity was carried out at the pokdarwis of Rindu Hati village, Central Bengkulu Regency, Bengkulu Province. Early activities are carried out through several stages, including site surveys, literature studies, implementation of socialization and evaluation (questionnaire analysis). The results of the post-test that were distributed to the community showed that almost 100% of the people had a high interest and wanted to apply the design of a simple house-scale solar power generation in their environment. 
Pendampingan Pembuatan Asap Cair dari Sekam dan Jerami Padi pada Kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong Deni Agus Triawan; Charles Banon; Helfi Eka Saputra; Ria Nurwidiyani; Morina Adfa; Kurnia Farah Andina
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v6i1.3747

Abstract

Sekam dan jerami padi saat ini kurang termanfaatkan oleh masyarakat kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong. Sebagian besar jerami hanya ditumpuk di lahan pertanian atau dibakar. Sedangkan untuk sekam padi, masyarakat hanya menjual dengan harga yang murah atau hanya dibakar jika terlalu menumpuk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ber­tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan sekam dan jerami padi sebagai bahan pembuatan asap cair dan pemanfaatannya sebagai biopestisida. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan asap cair serta penggunaannya sebagai biopestisida. Indikator capaian kegiatan adalah perubahan pemahaman masyarakat tentang asap cair, bahan pembuatan asap cair, cara pembuatan asap cair dan manfaat atau kegunaan asap cair. Persentase peningkatan pemahaman rata-rata dari masyarakat sebesar 96,2%. Hasil praktek/pelatihan berupa asap cair berbahan sekam dan jerami padi yang beraroma khas asap, berwarna coklat kehitaman dengan rendemen sebesar sekitar 40%. Secara umum, kegiatan pengabdian ini dapat menjadi alternatif masyarakat dalam memanfaatkan sekam dan jerami padi sebagai bahan pembuatan asap cair yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
Analisis Faktor Abiotik Sumber Air Sumur di Lingkungan Kawasan Pesisir Pantai : Studi Kasus Kawasan Kampus Universitas Bengkulu Samsul Bahri; Budi Harlianto; Helfi Eka Saputra; Apriza Hongko Putra; Mardhatillah Sariyanti
BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 3 No 2 (2020): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.53 KB) | DOI: 10.31539/bioedusains.v3i2.1774

Abstract

University of Bengkulu is a communal area located on the west coast of Sumatra. The main water sources to support activities at UNIB come from shallow wells (dug) and deep wells (drilled). This study aims to analyze the physical and chemical parameters of dug and bore water wells in the environment of UNIB’s campus. Water quality testing for dug and bore wells includes several treatments. Water quality analysis using the Indonesian National Standard method. The results of water quality testing for dug and bore wells founded several physical and chemical parameters exceeding Class II water quality standards. The results of the testing of the quality of water in the TSS 1 dug well had exceeded the quality standard. The results of testing the quality of dug wells 1, 2, 3 and 4 pH and phosphate parameters had exceeded the quality standard. The results of testing the quality of dug 2 meter wells dug DHL had exceeded the quality standard. The results of the testing of the quality of water in a borehole 1 phosphate parameter had exceeded the quality standard. The results of water quality testing for boreholes 2 and 3 Fe parameters had exceeded the quality standard. Dug and bore well water sources in the UNIB environment can be used for drinking water, drinking freshwater fish, livestock, irrigating crops, and / or other purposes that require the same water quality as these uses. Keywords: Physical and Chemical Parameters, Deep Water, Shallow Water, Quality Standard
Penerapan Pompa Tanpa Listrik (Heron’s Fountain) untuk Hidroponik DFT (Deep Flow Technique) di Kelurahan Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Nanang Sugianto; Irkhos Irkhos; Supiyati Supiyati; Helfi Eka Saputra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.798 KB) | DOI: 10.30653/002.202051.248

Abstract

THE APPLICATION OF NON-ELECTRIC PUMP (HERON’S FOUNTAIN) FOR DFT HYDROPONIC (DEEP FLOW TECHNIQUE) IN SUKAMERINDU, SUNGAI SERUT, BENGKULU CITY. Science and technology-based community engagement about the application of non-electric pump (Heron’s Fountain) for DFT hydroponics (Deep Flow Technique) have been carried out for mother group (respondent) in Sukamerindu, Sungai Serut, Bengkulu City. The aim of this activity is to apply the Appropriate Technology like hydroponics and Heron’s Fountain pumps. The methods of this activities are carried out by training which include socialization and field practice. This program produces 5 hydroponics which are equipped with Heron’s Fountain pumps and brief guidebook about of technologies. The application of the Heron’s Fountain pump for DFT hydroponics was effective in circulating nutrients for hydroponic plants. The Heron’s Fountain pump works temporarily for 45 minutes (10 liters). It was considered sufficient to circulate nutrients for hydroponic plants as evidenced by the same quality for all plants. All plants grow optimally and more yields than initial estimates. The planting period to harvest using hydroponic technology and the Heron’s Fountain pump is quite short, which is approximately 2.5 months. The use of these two technologies helps partners to start farming without using soil media. The cost of making and operating both systems so as to increase the interest of respondent to implement them independently.
Peningkatan Hasil Panen Tomat di Desa Sambirejo Dengan Penerapan Teknologi “Sonic Bloom” Refpo Rahman; M Adeng Fadila; Helfi Eka Saputra; Ridha Rizki Novanda; Umi Salamah; Ahmad Syarkowi; Kiky Nurfitri Sari; Andika Prawanto
DHARMA RAFLESIA Vol 18, No 2 (2020): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v18i2.13242

Abstract

Desa Sambirejo merupakan salah satu sentra produksi tanaman tomat. Pengaruh cuaca saat ini memberikan dampak yang buruk terhadap hasil produksi tomat. Karena tanaman tomat merupakan tanaman yang mudah diserang penyakit sehingga hasil panennya mengalami fluktuatif. Melalui penerapan teknologi sonic bloom dapat menambah pengetahuan, dan keterampilan serta dapat menjadi solusi pemecahan masalah dalam meningkatkan hasil panen petani. Teknologi sonic bloom merupakan gelombang suara berfrekuensi 3.500 – 5.000 Hz. Gelombang tersebut dapat merangsang pembukaan stomata tanaman sehingga penyerapan pupuk daun meningkat. Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas tanaman tomat yang lebih baik. Hasilnya batang lebih tinggi, buah jauh lebih besar dan jumlah buah tomat lebih banyak dibandingkan dengan tanaman tomat jauh dari sumber suara.
Pengembangan Agrowisata dengan Konsep Design Rainbow Vertical Garden Sederhana di Desa Wisata Rindu Hati Umi Salamah; Muhimmatul Husna; Refpo Rahman; Ridha Rizki Novanda; Ahmad Syarkowi; Helfi Eka Saputra
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.18408

Abstract

Rindu Hati merupakan desa yang dinobatkan sebagai desa wisata. Kondisi objek wisata Desa Rindu Hati saat ini membutuhkan pengembangan untuk lebih banyak menarik wisatawan. Penambahan objek wisata juga menjaga agar Desa Rindu Hati tetap menjadi pilihan orang-orang untuk tetap berekreasi. Rainbow Vertical Garden merupakan konsep agrowisata berbentuk taman mini yang berisi bunga berwarna warni yang digantung pada dinding penegak. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan dan meningkatkan perkembangan kepariwisataan Desa Rindu Hati sebagai Desa Wisata dengan pengembangan objek wisata baru yaitu Rainbow Vertical Garden. Permasalahan yang dihadapi di desa Rindu Hati adalah pengembangan objek wisata belum ada pengembangan agrowisata yang berbasis pertanian di Desa Rindu Hati. Sasaran utama dari program pengabdian pembinaan ini yaitu Pengelola Wisata Desa Rindu Hati dan Perangkat Desa Rindu Hati. Metode yang dilakukan oleh Tim LPPM UNIB ini merupakan konsep baru yang mengacu pada agrowisata dengan memanfaatkan tanaman hias dengan sistem  Rainbow Vertical Garden. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah mengenalkan masyarakat desa Rindu Hati  tentang pemanfaatan Vertical Garden dan pengaplikasian Rainbow Vertical Garden dengan lahan vertikal di Desa Rindu Hati sebagai sebagai agrowisata baru.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KEBUN KOPI RAKYAT SYSTEM AGROFORESTRY DI KELURAHAN UJAN MAS ATAS, KABUPATEN KEPAHIANG, PROVINSI BENGKULU Hery Suhartoyo; Helfi Eka Saputra; Umi Salamah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.311 KB)

Abstract

Abstract Coffee plantation within community forest (HKm) requires the use of an agroforestry system, but knowledge of the concept and its implementation in the field, is still lacking. The use of shade trees in coffee plantations is known to be beneficial for the long-term sustainability of coffee production. Recent result of coffee harvests are still low due to minimal intensification methods and maintenance e.g. in returning of soil nutrients into the agroforestry system. This community service program is carried out to, first, provide an understanding of the importance of shade trees within coffee plantations in the Agroforestry system, second, restore and increase soil nutrients by making compost from coffee husks. And third, introduce red-picking fruit harvest to increase the value of the community's coffee bean. The results of the activity showed better understanding in the arrangement of shade trees and increased skills in composting from coffee husks. The increase in crop yields is still in the implementation stage by using self-made compost which is sown on coffee plantations. The sustainability of this program can be achieved by involving young people in forest farmer groups and the coffee composting business can provide income, in addition to being used alone in their coffee plantation. With the addition of coffee husk compost, it is believed that it will increase coffee yields in the future and with changes in the red-picking harvest pattern, the price of coffee bean will be higher. Abstrak Penanaman kopi rakyat di areal Hutan kemasyarakatan (HKm) mensyaratkan penggunaan sistem Agroforestry, namun pengetahuan tentang konsep dan implementasi Agroforestry di lapangan masih sangat minim. Penggunaan pohon naungan dalam kebun kopi telah diketahui manfaatnya untuk keberlanjutan produksi kopi dalam jangka panjang. Hasil panen kopi yang dihasilkan masih rendah sengan minimnya intensifikasi perawatan dan pengembalian hara tanah ke dalam system Agroferestry. Program pengabdian ini dilaksanakan untuk 1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya pohon naungan dalam kebun kopi rakyat system Agroforestry, 2. Mengembalikan dan meningkatkan unsur hara tanah dengan pembuatan kompos dari kulit kopi. 3. Memberikan wawasan pola panen petik merah untuk peningkatan nilai panen kopi masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan pemahanman yang lebih baik dalam hal pengaturan pohon naungan dan meningkatnya ketrampilan dalam pembuatan kompos dari kulit kopi. Peningkatan hasil panen masih dalam tahap implementasi/pemakaiana kompos hasil pembuatan sendiri yang ditabur di lahan kebun kopi. Keberlanjutan program ini dapat dicapai dengan pelibatan kaum muda di kelompok tani hutan dan usaha pembuatan kompos kopi dapat memberikan pendapatan, selain dipakai sendiri di kebun kopinya. Dengan penambahan kompos kulit kopi dipercaya akan meningkatkan hasil panen kopi di masa yang akan datang dan dengan adanya perubahan pola panen petik merah membuat harga kopi yang dihasilkan akan lebih tinggi.