Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi

STRUKTUR HISTOLOGIS HATI TIKUS YANG DIPERLAKUAN DENGAN EKSTRAK DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA) Christijanti, Wulan; Utami, Nur Rahayu
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 12, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v12i1.5428

Abstract

Daun srikaya memiliki kandungan bioaktif, alkaloid, terpenoid dan fenol. Hati adalah organ yang penting dalam detoksifikasi. Tujuan penelitian adalah mengkaji struktur sel hati tikus yang mendapatkan ekstrak daun srikaya. Tigapuluh ekor tikus berturut-turut mendapatkan ekstrak daun srikaya 0 mg, 100 mg, 500 mg, 1000 mg dan 2500 mg/kgbb selama 40 hari. Struktur histologis hati diamati secara secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan struktur sel hati, seperti degenerasi hidropik, peradangan, dan kerusakan inti. Ekstrak daun srikaya dapat berpengaruh pada struktur histologis hati.
STIMULASI PUBERTAS PUYUH BETINA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI KORO BENGUK (MUCUNA PRURIENS) DALAM PAKAN Christijanti, Wulan; Marianti, Aditya; Kariada, Nana
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 9, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v9i1.5527

Abstract

Abstrak. Biji koro benguk banyak dipergunakankan untuk tambahan pakan ternak seperti babi dan unggas dengan memberikan hasil berupa meningkatnya berat badan dan performan tubuh yang baik. Tercapainya pubertas pada puyuh dapat diamati dari performan tubuh, munculnya suara, bertelur dan secara morfologi adalah dengan melihat perkembangan folikel ovariumnya. Senyawa bioaktif dalam biji koro benguk yang diduga berefek fertilitas adalah alkaloid dan L-Dopa melalui pengaruhnya pada sekresi hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung biji koro benguk untuk stumulasi pubertas puyuh. Sampel penelitian adalah 16 ekor puyuh prapubertas yang terbagi menjadi empat, yaitu kelompok 0 %, 10 %, 20 % dan 40 % tepung biji koro benguk. Tepung yang dicampur pakan diberikan 2 kali sehari selama 30 hari. Data berupa berat ovarium dianalisis dengan anava satu jalan pada taraf uji 5 % dan Beda Nyata Terkecil. Struktur morfologi ovarium dianalisis secara deskriptif dengan mengamati folikelnya. Hasil penelitian menunujukkan bahwa ada pengaruh tepung biji koro benguk pada berat ovarium dengan hasil F hitung 3,60 > dari F tabel 3,49 dan terdapat beda nyata antara kelompok yang mendapatkan 0 % dengan 20 % dan 40 %, namun tidak berbeda antara kelompok 0 dengan 10 % dan 20 % dengan 40 %. Struktur morfologi ovarium menunjukkan bahwa ada kecenderungan bertambahnya folikel yang berkembang dengan semakin banyaknya persentase tepung yang diberikan. Simpulan yang diambil adalah bahwa penambahan tepung biji koro benguk mampu mempercepat pubertas puyuh betina yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata berat ovarium antara kelompok Kontrol dan perlakuan serta gambaran folikel ovarium kelompok perlakuan yang berkembang lebih baik dibanding Kontrol.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MADU FLORAL TERHADAP PROFIL LIPID DARAH TIKUS PUTIH HIPERLIPIDEMIK Marianti, Aditya; Utami, Nur Rahayu; Christijanti, Wulan
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i1.5559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas aktivitas antioksidan antara madu randu (Ceiba petandra) dan madu kelengkeng (Nephelium longanum) dalam memperbaiki profil lipid darah dan MDA serum darah tikus hiperlipidemik. Tiga kelompok perlakuan masing-masing 5 ulangan diperlakukan sebagai berikut kelompok I : kontrol negatif, II: diberi madu randu dan III diberi madu kelengkeng masing-masing dengan dosis 10 ml/kg BB tikus dilarutkan dalam 5 ml air /hari, Madu diberikan selama 15 hari, pada hari ke 16 diukur profil lipid darahnya meliputi kolesterol, trigliserida, LDL, HDL dan MDA. Hasilnya dianalisis dengan anava satu jalan dan bila berbeda signifikan dilanjutkan dengan uji beda Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrol dan perlakuan berbeda signifikan. Hasil uji lanjut menunjukkan tidak terdapat perbedaan efektivitas aktivitas antioksidan antara madu randu dan madu kelengkeng dalam memperbaiki profil lipid darah namun madu randu lebih efektif menurunkan MDA dibandingkan madu kelengkeng.Mekanisme antioksidasi pada madu terjadi dengan menghambat proses peroksidasi lipid.
STRUKTUR HISTOLOGIS HATI TIKUS YANG DIPERLAKUAN DENGAN EKSTRAK DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA) Christijanti, Wulan; Utami, Nur Rahayu
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 12, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v12i1.5428

Abstract

Daun srikaya memiliki kandungan bioaktif, alkaloid, terpenoid dan fenol. Hati adalah organ yang penting dalam detoksifikasi. Tujuan penelitian adalah mengkaji struktur sel hati tikus yang mendapatkan ekstrak daun srikaya. Tigapuluh ekor tikus berturut-turut mendapatkan ekstrak daun srikaya 0 mg, 100 mg, 500 mg, 1000 mg dan 2500 mg/kgbb selama 40 hari. Struktur histologis hati diamati secara secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan struktur sel hati, seperti degenerasi hidropik, peradangan, dan kerusakan inti. Ekstrak daun srikaya dapat berpengaruh pada struktur histologis hati.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MADU FLORAL TERHADAP PROFIL LIPID DARAH TIKUS PUTIH HIPERLIPIDEMIK Marianti, Aditya; Utami, Nur Rahayu; Christijanti, Wulan
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i1.5559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas aktivitas antioksidan antara madu randu (Ceiba petandra) dan madu kelengkeng (Nephelium longanum) dalam memperbaiki profil lipid darah dan MDA serum darah tikus hiperlipidemik. Tiga kelompok perlakuan masing-masing 5 ulangan diperlakukan sebagai berikut kelompok I : kontrol negatif, II: diberi madu randu dan III diberi madu kelengkeng masing-masing dengan dosis 10 ml/kg BB tikus dilarutkan dalam 5 ml air /hari, Madu diberikan selama 15 hari, pada hari ke 16 diukur profil lipid darahnya meliputi kolesterol, trigliserida, LDL, HDL dan MDA. Hasilnya dianalisis dengan anava satu jalan dan bila berbeda signifikan dilanjutkan dengan uji beda Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrol dan perlakuan berbeda signifikan. Hasil uji lanjut menunjukkan tidak terdapat perbedaan efektivitas aktivitas antioksidan antara madu randu dan madu kelengkeng dalam memperbaiki profil lipid darah namun madu randu lebih efektif menurunkan MDA dibandingkan madu kelengkeng.Mekanisme antioksidasi pada madu terjadi dengan menghambat proses peroksidasi lipid.
STIMULASI PUBERTAS PUYUH BETINA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI KORO BENGUK (MUCUNA PRURIENS) DALAM PAKAN Christijanti, Wulan; Marianti, Aditya; Kariada, Nana
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 9, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v9i1.5527

Abstract

Abstrak. Biji koro benguk banyak dipergunakankan untuk tambahan pakan ternak seperti babi dan unggas dengan memberikan hasil berupa meningkatnya berat badan dan performan tubuh yang baik. Tercapainya pubertas pada puyuh dapat diamati dari performan tubuh, munculnya suara, bertelur dan secara morfologi adalah dengan melihat perkembangan folikel ovariumnya. Senyawa bioaktif dalam biji koro benguk yang diduga berefek fertilitas adalah alkaloid dan L-Dopa melalui pengaruhnya pada sekresi hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung biji koro benguk untuk stumulasi pubertas puyuh. Sampel penelitian adalah 16 ekor puyuh prapubertas yang terbagi menjadi empat, yaitu kelompok 0 %, 10 %, 20 % dan 40 % tepung biji koro benguk. Tepung yang dicampur pakan diberikan 2 kali sehari selama 30 hari. Data berupa berat ovarium dianalisis dengan anava satu jalan pada taraf uji 5 % dan Beda Nyata Terkecil. Struktur morfologi ovarium dianalisis secara deskriptif dengan mengamati folikelnya. Hasil penelitian menunujukkan bahwa ada pengaruh tepung biji koro benguk pada berat ovarium dengan hasil F hitung 3,60 > dari F tabel 3,49 dan terdapat beda nyata antara kelompok yang mendapatkan 0 % dengan 20 % dan 40 %, namun tidak berbeda antara kelompok 0 dengan 10 % dan 20 % dengan 40 %. Struktur morfologi ovarium menunjukkan bahwa ada kecenderungan bertambahnya folikel yang berkembang dengan semakin banyaknya persentase tepung yang diberikan. Simpulan yang diambil adalah bahwa penambahan tepung biji koro benguk mampu mempercepat pubertas puyuh betina yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata berat ovarium antara kelompok Kontrol dan perlakuan serta gambaran folikel ovarium kelompok perlakuan yang berkembang lebih baik dibanding Kontrol.