Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

STUDIES ABOUT MATHEMATICS IN ELEMENTARY SCHOOL VIEWED FROM PREVIOUS AND CURRENT CURRICULUM Anugrahana, Andri
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 10, No 1 (2019): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v10i1.3382

Abstract

The aims of this study is to describe the position of mathematics learning in the curriculum of Kurikulum 2013 (K13) when compared to the previous curriculum. namely Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). This research is literature study, with a qualitative approach. Data was collected by analyzing the K13 and KTSP. The data source is the curriculum that applies in Indonesia, they are k13 and KTSP for elementary schools. Data analysis was carried out by: (1) analyzing the scope of mathematical material by looking at SK and KD class 1 to grade 6 in the KTSP curriculum and curriculum 2013; (2) looking for differences from each material scope in each class, class 1 to grade 6 in the curriculum K7SP and also the K13; and (3) search for material coverage, namely the concept of numbers, geometry, measurement and statistics in the old and new curriculum in elementary school. The results of the study are (I) The analysis of the scope of material in grades 1 through 6 on the 2013 KTSP and curriculum curriculum; The differences in material coverage at each level is class 1 to grade 6, and (3) Material coverage, namely the concepts ,r1 numbers, geometry, measurement and statistics for the K13 and KTSP ellPtielthlfril for elementary school.
Persepsi Calon Guru tentang Model-Model Pembelajaran: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Anugrahana, Andri
DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 7 No. 2 (2020): Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/dt.v7i2.2694

Abstract

Perkembangan pendidikan menuntut guru untuk belajar dan mengenal variasi model pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengalaman calon guru SD tentang model-model pembelajaran yang pernah digunakan oleh guru yang diobservasi saat di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dilakukan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar Universitas Sanata Dharma. Responden adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru sekolah dengan total 41 mahasiswa. Data berupa tanggapan mahasiswa terhadap model-model pembelajaran yang digunakan oleh guru yang diobservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% mahasiswa mengatakan bahwa memiliki penggalaman mengesankan menggunakan model-model pembelajaran oleh guru yang diobservasi. Berikut adalah urutan mata pelajaran yang mengesankan dan model yang dalam pelajaran tersebut. Pertama, 37% responden memilih mata pelajaran matematika dengan model pembelajaran yang melibatkan kegiatan menyanyi, mencongak, media dan hafalan. Kedua, 26 % responden memilih mata pelajaran IPA dengan model pembelajaran yang melibatkan kegiatan  praktek outing class, game, jembatan keledai dan juga media. Ketiga, 15% responden memilih mata pelajaran Bahasa dengan model pembelajaran yang melibatkan kegiatan game dan drama. Keempat, 12% responden memilih mata pelajaran IPS  dengan model pembelajaran yang melibatkan kegiatan menyanyi dan bermain puzzle. Kelima, 10% responden memilih mata pelajaran agama dengan model pembelajaran yang melibatkan kegiatan  bernyanyi. Lebih lanjut, sekitar 90% responden juga memberikan pendapat bahwa kesulitan yang perlu ditekankan dalam memahami model-model pembelajaran adalah membedakan antara model, metode, pendekatan dan juga strategi pembelajaran
Tinjauan Deskriptif Penerapan Higher Order Thinking dan Problem-Based Learning Pada Mata Kuliah Geometri Berdasarkan Kemampuan Matematika Mahasiswa Andri Anugrahana
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 8 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.179 KB) | DOI: 10.24246/j.js.2018.v8.i2.p142-156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi kemampuan higher order thinking skills HOTS dengan ditinjau dari Pelaksanaan pembelajaran konsep Geometri dengan menggunakan model Problem Based Learning. Subjek dalam penelitian ini adalah 50 mahasiswa calon guru SD. Penelitian ini dilakukan dengan mengimplementasikan model problem based learning. Mahasiswa medapatkan permasalahan yang diberikan guru, selanjutnya berdiskusi dalam kelompok dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan pendapat atau jalan pikiran secara lisan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan hasil dari proses berpikir mahasiswa, tes kemampuan pemecahan masalah, dan wawancara. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan dan verifikasi. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning mengikuti tahapan yang terdiri atas penyajian masalah, perencanaan penyelesaian masalah, penyelidikan masalah, penyajian hasil, dan menganalisis dan evaluasi.
Penyusunan Album Keterampilan Hidup Sehari-Hari Untuk Anak Usia 2 - 6 Tahun Berdasar Pada Metode Montessori Andri Anugrahana
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 9 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.949 KB) | DOI: 10.24246/j.js.2019.v9.i2.p122-131

Abstract

This study aims to describe the process of developing a teaching book for daily life skills for children ages 2 - 6 years based on Montessori method. This research uses research and development method, intending to (1) find out the procedure for developing daily life skill albums for children ages 2 - 6 years based on Montessori method and (2) describe the quality of the album. The research and development is modified from ten stages of Sugiyono and Borg and Gall, into five stages: 1) potential problems, 2) product design, 3) product validation by experts, 4) test instruments, and 5) limited trials. The result from expert validation for the purpose and method scored 3.75, considered in ‘good’ category. The content aspect scords 3, in ‘average’ category. The content aspect scored 3.5, in ‘good’ category. Overall, the result of expert validation showed the score of 3,4, and was considered as ‘good’.
Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar Andri Anugrahana
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 10 No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.js.2020.v10.i3.p282-289

Abstract

This study aims to determine the problems experienced by teachers during Covid-19 pandemic in which teachers must conduct online learning. This research is a descriptive study using online survey method. The data was collected using online questionnaires to 64 respondents of elementary school teachers. It was found that 98% of the primary school teachers respondents has conducted online learning during Covid-19 pandemic, and 1 teacher did not use online model. The information obtained is that 100% of the teacher is doing online model (in the network) learning. More than 9 medias used by elementary school teachers in Bantul district during the pandemic were offered namely WhatsApps, WhatsApp Web, Google Classroom, Google Group, TeamLink, Microsoft Teams, Kaizala Microsoft, Zoom Meeting & Webinar, Youtube, Google Hangouts, and others. 100% of teachers or as many as 64 teachers are learning with WhatsApps application as the first choice. Furthermore, 15% of teachers use some application supporters of WhatsApp. Google Class is the second option. The third option is Google form as much as 12% or 8 teachers. The use of Google Form is for students’ worksheets. The fourth choice is YouTube with as many as 7% or 5 teachers. Short videos related to the material being taught in 10-20 minutes. The fifth application is the Zoom Cloud Meeting for only 3% or 2 teachers who chose this platform.
Analisis Kemampuan Pemahaman Kognitif Dan Kesulitan Belajar Matematika Konsep “Logika” Dengan Model Pembelajaran Daring Andri Anugrahana
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 11 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.js.2021.v11.i1.p37-46

Abstract

This study aims to describe the results of the analysis of cognitive comprehension abilities and learning difficulties in mathematics logic subject using the online learning model for PGSD students at Sanata Dharma University. The research method used is descriptive research method. The research involved PGSD students of Sanata Dharma University in 2020/2021 with data collection techniques and information through a student response questionnaire instrument and cognitive ability test questions using Google form. The results of the study explain that the implementation of online learning regarding the concept of logic has used applications such as WhatsApp, LMS, zoom, google meet, google form. Analysis of students' cognitive abilities is measured by tests that have met the cognitive dimension standards according to Bloom's Taxonomy and the results of student completeness that reach above the KKM are 38%, while the number of students below the KKM reaches 62%. Student difficulties can be divided into two types, namely conceptual difficulties and technical difficulties in implementing online learning.
HAMBATAN GURU SD DALAM PENYUSUNAN SPP (SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY) SPKURIKULUM BARU DI SEKOLAH DASAR Andri Anugrahana
Satya Widya Vol 35 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.531 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2019.v35.i2.p86-97

Abstract

The purpose of this study describes the obstacles of elementary school teachers in developing the Subject Specific Pedagogy (SSP) from new curriculum, the 2013 curriculum. This research is a descriptive exploratory study with a qualitative approach. Data were collected by questionnaire, interview, and focus group discussion. The data source is 40 elementary school teachers in Bantul Regency, DIY. Data analysis is done by finding and identifying teacher difficulties in preparing the SSP, then finding solutions to teacher problems. The results of this study are (1) 55% of teachers made preparations by determining the method in advance, 35% of teachers made preparations by determining SK and KD, and 10% of teachers chose to determine the approach. (2) The difficulty of teachers in preparing the SSP was 62% of teachers had difficulty in assessment, 32% of teachers had difficulty determining the method and 8% of teachers had other difficulties. (3) 62% of teachers answered the assessment became an obstacle in the preparation of the SSP, 32% of the teachers answered the method, and the other obstacle was 8%. The solutions made by the teacher to overcome the problem: find additional information, determine the syntax, choose a method, read book, search other source from the internet. Whereas in overcoming the assessment problems include the teacher compiling an assessment rubric according to the SSP guidelines, reading the assessment book.
IMPLEMENTASINYA PERKULIAHAN MATEMATIKA YANG HUMANISTIK PADA MAHASISWA KELAS 3T (TERDEPAN, TERPENCIL DAN TERTINGGAL) Andri Anugrahana
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.248 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v9i3.7892

Abstract

This research is a qualitative descriptive study that reveals the implementation of humanistic mathematics lectures to the students from the Frontier (Terdepan), Remote (Terpencil) and Backward (Tertinggal) Areas (3T). The data were analyzed with qualitative data analysis techniques. This study aims to describe a model of humanistic mathematics lecture, explain the humanistic mathematics lectures, and explain the role of lecturers in humanistic mathematics lectures. The research subjects were students from the 3T area. 3T students are students from the most outermost regions in the territory of Indonesia. Mappi, Manokwari-Sorong, Timika, Asmat, and Mentawari Regencies. The results of the study stated that the humanistic mathematics learning model was using the PMRI approach. Steps of humanistic mathematics lectures: (1) introduction of the lectures, (2) understanding the material in groups, (3) groups interaction, (4) sharing opinions, (5) using the context in accordance with 3T students, (6) the freedom in searching for information, (7) students construct their own knowledge, (8) creating SANI : polite (santun), open (terbuka) and communicative (komunikatif) in lecturing, and (9) students were facilitated by positive, cooperative and open activities. The role of lecturers in humanistic mathematics lectures was as a facilitator and mediator.
Penerapan Media Sempoa untuk Meningkatkan Kedisiplinan, Ketelitian, dan Tanggung Jawab Mahasiswa Kelas Inovatif Matematika Andri Anugrahana
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v8i1.6095

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Media Sempoa dalam pembelajaran matematika dan juga meningkatkan kedisiplinan, ketelitian dan tanggung jawab mahasiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Rancangan penelitian yang digunakan adalah tidakan kelas dengan jumlah sampel 31 mahasiswa kelas Inovatif matematika di PGSD Universitas Sanata Dharma. Rancangan materi penelitian adalah penjumlahan dan juga pengurangan matematika dengan media sempoa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kedisiplinan, ketelitian dan juga tanggung jawab adalah dengan lembar observasi dan juga wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sempoa dalam pembelajaran matematika dapat meningkatan kedisiplinan. Ketelitian, dan tanggung jawab mahasiswa PGSD kelas inovatif matematika sebesar 100%.
ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR Andri Anugrahana
SIGMA Vol 5, No 2 (2020): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.272 KB) | DOI: 10.36513/sigma.v5i2.791

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat serta mencari faktor mahasiswa melakukan kesalahan. Masalah utama dalam penelitian ini adalah kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal matematika khususnya operasi hitung bilangan bulat. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru sekoah dasar. Mahasiswa diberikan soal-soal dan dianalisis kesalahan-kesalahan dari mahasiswa dan dicari alasannya mengapa terjadi kesalahan dari mahasiswa calon guru sekolah dasar. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif sehingga data yang ada dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif, yaitu proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil tes tertulis jawaban mahasiswa dan yang salah diidentifikasi kedalam beberapa bentuk kesalahan. Setelah itu dipilih beberapa siswa untuk diwawancarai untuk mencari alasan mahasiswa melakukan kesalahan. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: Kesalahan konseptual yang dilakukan mahasiswa : kesalahan konsep (1) operasi hitung campuran perkalian, penjumlahan dan pengurangan, (2) operasi hitung perkalian dan pengurangan, (3) operasi distribusi, (4) kurang memahami penjumlahan dan pengurangan sama kuat. (5) operasi hitung dari sebelah kiri dan menyamakan semua operasi hitung memiliki bentuk yang sama. Kesalahan prosedural yang dilakukan mahasiswa: (1) tidak melihat perbedaan antara operasi hitung campuran, melakukan kesalahan dengan operasi pengurangan terlebih dahulu, (2) mengumpulkan dengan subtitusi terlebih dahulu lalu dioperasikan, (3) tidak dapat menjumlahkan operasi hitung pengurangan dengan bilangan negatif. Faktor-faktor mahasiswa melakukan kesalahan: (1) mahasiswa tidak teliti dalam mengoperasikan operasi bilangan bulat, (2) mahasiswa buru-buru dalam mengerjakan soal, (3) mahasiswa binggung atau belum bisa membedakan setiap tanda operasi yang diberikan dalam soal, (4) mahasiswa tidak memahami aturan dalam operasi hitung campuran