Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Terapan Abdimas

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYANDANG DISABILITAS DESA SIMBATAN, KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN MAGETAN Tatik Mulyati; Ahadiati Rohmatiah; Dwi Nor Amadi
Jurnal Terapan Abdimas Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.729 KB) | DOI: 10.25273/jta.v4i2.4844

Abstract

Abstract. Based on data collected by the Government of Simbatan Village, Nguntoronadi Subdistrict, Magetan Regency in 2017, there are 39 people with disabilities in the village and 32 productive potential people were dominated by persons with intellectual disabilities. The purpose of this community service’s activity is to help people with intellectual disabilities and other disabilities in improving their skills and welfare. The steps of the activities are: 1. Facilitating the availability of materials, equipment and facilities needed for business capital of persons with disabilities; 2. Provide skills training and production of goods that can be made by persons with disabilities; 3. Ensure the sustainability of the business that has been initiated and developed; 4. Creating employment and data collection for persons with disabilities; and 5. Increasing business welfare and independence for persons with disabilities.The development of service activities is carried out by pioneering and making various types of skills / businesses that are artistic, economical and market oriented that can help provide employment opportunities for persons with disabilities through various business / production of goods, thus gaining income to meet their daily needs. Productive economic activities carried out by persons with disabilities are: 1. Making batik spattered (batik ciprat); 2. Making various handicrafts from various used plastic containers and patchworks; 3. Training in skills and other businesses according to market needs that can be done by persons with disabilities. Abstrak. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Pemerintah Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan pada tahun 2017, ada 39 orang penyandang cacat di desa tersebut dan 32 orang berpotensi produktif didominasi oleh orang-orang dengan cacat intelektual. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu orang-orang dengan cacat intelektual dan cacat lainnya dalam meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan mereka. Langkah-langkah kegiatannya adalah: 1. Memfasilitasi ketersediaan bahan, peralatan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk modal bisnis para penyandang cacat; 2. Memberikan pelatihan keterampilan dan produksi barang yang dapat dibuat oleh para penyandang cacat; 3. Memastikan keberlanjutan bisnis yang telah dimulai dan dikembangkan; 4. Menciptakan lapangan kerja dan pengumpulan data untuk para penyandang cacat; dan 5. Meningkatkan kesejahteraan bisnis dan kemandirian bagi para penyandang cacat. Pengembangan kegiatan layanan dilakukan dengan memelopori dan membuat berbagai jenis keterampilan / bisnis yang berorientasi artistik, ekonomis dan berorientasi pasar yang dapat membantu menyediakan peluang kerja bagi para penyandang cacat melalui berbagai bisnis / produksi barang, sehingga memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan oleh para penyandang cacat adalah: 1. Membuat batik ciprat (batik ciprat); 2. Membuat berbagai kerajinan dari berbagai wadah plastik bekas dan tambal sulam; 3. Pelatihan keterampilan dan bisnis lain sesuai dengan kebutuhan pasar yang dapat dilakukan oleh para penyandang cacat.
PROGRAM PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA TERDAMPAK PANDEMI COVID 19 DI KAWASAN WISATA UMBUL MADIUN DALAM RANGKA PENGUATAN KETAHANAN EKONOMI Ahadiati Rohmatiah; Retno Iswati; Dian Pratiwi; Martin Lukito
Jurnal Terapan Abdimas Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v7i1.10834

Abstract

Abstract. Tourism is a sector that supports the economy of a region which has a major influence on other sectors. Tourism is one of the sectors most affected by the Covid-19 pandemic. This impact is increasingly seen with the existence of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) and PPKM (Enforcement of Restrictions on Community Activities) by the Government. At the Umbul Tourism Park located in Glonggonng village, Dolopo District, Madiun Regency, there are 49 street vendors at Umbul Tourism Park or Madiun Umbul Square who depend on selling their lives at tourist sites and are no longer selling. The solution provided by the Merdeka Madiun University service team for street vendors in Madiun Umbul Square who were affected by the Covid-19 pandemic was to empower partners, namely by: 1) Strengthening economic resilience for partners due to the Covid-19 Pandemic; 2) improvement of partner's standard of living through new production business; 3) increasing cooperation among members with the principles of sharing and collaborating; 4) Managing waste into salable products; 5) Counseling on the importance of layout and hygiene for business premises; 6) Opening market access for production results outside the tourist park area. To achieve these goals, empowerment programs are carried out: 1) Counseling on the principles of sharing and collaborating; 2) Counseling on the importance of layout and hygiene of business premises; 3) Training on making knitting masks and connectors; 4) Training on worm maintenance and vermicompost production; 5) Training on making organic liquid fertilizer from household waste.Abstrak. Pariwisata merupakan sektor penopang ekonomi suatu wilayah yang memberikan pengaruh besar  bagi sektor-sektor lainnya. Pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak dari pandemi Covid-19. Dampak tersebut semakin terlihat dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Bermasyarakat) oleh Pemerintah. Di Taman Wisata Umbul yang terletak di desa Glonggonng, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, terdapat 49 pedagang kaki lima Taman Wisata Umbul atau Madiun Umbul Square yang menggantungkan hidup dari berjualan di lokasi Wisata dan kini sudah tidak berjualan lagi. Solusi yang diberikan oleh tim pengabdian Universitas Merdeka Madiun untuk  pedagang kaki lima Madiun Umbul Square yang terdampak pademi Covid -19 adalah pemberdayaan mitra, yakni dengan cara : 1) Menguatkan ketahanan ekonomi bagi mitra akibat Pandemi Covid-19; 2) Meningkatkan taraf hidup mitra melalui usaha produksi baru; 3) Meningkatkan kerja sama antar anggota dengan prinsip berbagi dan berkolaborasi; 4) Mengelola sampah menjadi produk bernilai jual; 5) Penyuluhan pentingnya tata letak dan higienitas bagi tempat usaha; 6) Membuka akses pasar bagi hasil produksi di luar wilayah taman wisata. Untuk mencapai tujuan tersebut, program pemberdayaan yang dilakukan : 1) Penyuluhan Prinsip berbagi dan berkolaborasi; 2) Penyuluhan pentingnya tata letak dan higienitas tempat usaha; 3) Pelatihan pembuatan masker dan konektor rajut; 4) Pelatihan pemeliharaan cacing dan produksi kascing; 5) Pelatihan pembuatan pupuk cair organik dari limbah rumah tangga.  
PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS MELALUIPROGRAM KETRAMPILAN HANDYCRAFT UNTUKMENDORONG KEMANDIRIAN EKONOMIDI PAGUYUPAN DISABILITAS KRIDA KARYA MANDIRI Samsu Anhari Faujianto; Ahadiati Rohmatiah; Retno Iswati; Martin Lukito
Jurnal Terapan Abdimas Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v8i1.13894

Abstract

Abstract. This community service program aims to improve performance at the production, management, and product marketing stages independently and sustainably. The method used is through dissemination and counseling on product ideas by looking at market demand conditions but also taking into account the capabilities of existing resources. The development of productive economic activities needs to be carried out by developing various types of market-oriented business skills. Through identifying the potential and resources of the participants, both human, institutional, financial, and facilities and infrastructure that can be utilized, then training by utilizing e-commerce for product marketing and providing assistance in implementing skills guidance, as well as developing productive economic activities are carried out by developing various types of business skills that are economically valuable and market-oriented. After providing assistance and knowledge transfer, there were several positive impacts, including a change in the mindset of persons with disabilities to be more empowered and independent by exploring their potential, product opportunities were more widely explored, to increase branding, thereby increasing income, and diversity of livelihoods that can be an alternative for the community to carry out their lives. In the end, the community service activities felt by the Krida Karya Mandiri Association were that participants were able to make and sell useful, interesting, and artistic crafts by utilizing technological developments. In the economic field, persons with disabilities are empowered through the utilization of natural potential and human resources. And in the social field, empowered to always be optimistic and independent. Abstrak. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatan kinerja di tahap produksi, manajemen, hingga pemasaran produk secara mandiri dan keberlanjutan. Metode yang digunakan melalui sosialisasi dan penyuluhan gagasan produk dengan melihat kondisi permintaan pasar namun juga memperhatikan kemampuan sumber daya yang ada. Pengembangan kegiatan ekonomi produktif perlu dilaksanakan dengan mengembangkan berbagai jenis ketrampilan usaha yang berorientasi pada pasar. Melalui identifikasi potensi dan sumber daya peserta baik sumber daya manusia, kelembagan, finansial maupun sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan, kemudian pelatihan dengan memanfaatkan e-commerce untuk pemasaran produk dan melakukan pendampingan dalam pelaksanaan bimbingan ketrampilan, serta pengembangan kegiatan ekonomi produktif dilaksanakan dengan mengembangkan berbagai jenis ketrampilan usaha yang bernilai ekonomis dan berorientasi pada pasar. Setelah melakukan pendampingan dan transfer ilmu pengetahuan, terdapat beberapa dampak positif antara lain adanya perubahan mindset dari penyandang disabilitas untuk lebih berdaya dan mandiri dengan menggali potensi yang dimilikinya, peluang produk lebih tereksplor secara luas, sehingga dapat meningkatkan branding, dengan begitu akan meningkatkan pendapatan, serta keragaman mata pencaharian yang dapat menjadi alternatif masyarakat untuk melangsungkan kehidupannya. Pada akhirnya, kegiatan pengabdian masyarakat yang dirasakan oleh Paguyupan Disabilitas Krida Karya Mandiri adalah peserta telah mampu membuat dan menjual kerajinan yang bermanfat, menarik dan memiliki nilai seni dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Dalam bidang ekonomi, penyandang disabilitas diberdayakan melalui pemanfaatan potensi alam maupun sumber daya manusia. Dan dalam bidang sosial, diberdayakan untuk selalu bersikap optimis dan mandiri. 
PENGEMBANGAN DESA WISATA SIMBATAN-MAGETAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL: POTENSI vs MASALAH Tatik Mulyati; Ahadiati Rohmatiah; Anik Tri Hariyani; Hendro Susilo
Jurnal Terapan Abdimas Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v8i1.14050

Abstract

Abstract. The realization of a tourist village is coveted by the residents of Simbatan Village, Nguntoronadi District, Magetan, because it has a lot of potential such as nature, culture, art, culinary and the existence of splashed batik products for people with disabilities. The development is carried out based on the 4 A concept in tourism development, namely planning of amenities, attractions, planning of facilities and infrastructure (accommodation) and increasing the carrying capacity of the community (atmosphere). The activity approach is carried out by surveying tourism potential, focus group discussions (FGD), comparative studies on tourism. Various opportunities and potentials as well as challenges and problems to develop tourism villages including internal and external potentials and problems were analyzed using SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat). The activity partners are the Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna and TP PKK Simbatan Village and the Kelompok Swadaya Masyarakat 'Sambung Roso' as a forum for activities for persons with disabilities. Activities start from March to September 2022. The results of the development show that at first the community did not know the concept of a tourist village, but after receiving an explanation, they were very supportive. The community through the tourism awareness group managed to identify the potential that deserves to be presented in a tourist village from the aspect of natural, cultural, artistic, culinary potential and the existence of splashed batik that is done by persons with disabilities. The community also initiates an organizing model for tourism village managers and has various activities related to attractions and infrastructure. The self-help group “Sambung Roso” which accommodates persons with disabilities also has activities to support the establishment of a tourist village. Community support is quite high in the form of participation and has the hope that the existence of a tourist village can improve the welfare of the Simbatan residents. Abstrak. Terwujudnya desa wisata didambakan oleh penduduk Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan, karena banyak potensi yang dimiliki seperti alam, budaya, kesenian, kuliner dan keberadaan batik ciprat produk penyandang disabilitas. Pengembangan dilakukan berdasarkan konsep 4 A dalam pengembangan wisata yaitu perencanaan amenitas, atraksi, perencanaan sarana-prasarana (akomodasi) dan peningkatan daya dukung masyarakat (atmosfer). Pendekatan kegiatan dilakukan dengan survei potensi wisata, focus group discussion (FGD), studi banding wisata. Berbagai peluang dan potensi serta tantangan dan permasalahan untuk mengembangkan desa wisata termasuk potensi dan permasalahan internal maupun eksternal dianalisis menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat). Mitra kegiatan adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna dan TP PKK Desa Simbatan serta Kelompok Swadaya Masyarakat ‘Sambung Roso’ sebagai wadah kegiatan penyandang disabilitas. Kegiatan dimulai sejak Maret hingga September 2022. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa pada awalnya masyarakat belum mengetahui konsep desa wisata, tetapi setelah memperoleh penjelasan, meraka sangat mendukung. Masyarakat melalui kelompok sadar wisata berhasil mengindentifikasi potensi yang layak disajikan dalam desa wisata dari aspek potensi alam, budaya, kesenian, kuliner dan keberadaan batik ciprat yang dikerjakaan oleh penyandang disabilitas. Masyarakat juga memprakarsai model pengorganisasian pengelola desa wisata serta memiliki berbagai kegiatan terkait atraksi dan sarana prasarana. Kelompok swadaya masyarakat “Sambung Roso” yang mewadai penyandang disabilitas juga memiliki kegiatan untuk mendukung terwujudnya desa wisata. Dukungan masyarakat cukup tinggi dalam wujud partisipasi dan memiliki harapan bahwa keberadaan desa wisata dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Simbatan.