Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Inovasi dan Pola Komunikasi terhadap Keberlanjutan Penerapan Teknologi Padi Salibu di Kabupaten Tanah Datar Wahyuni, Sri
Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development Vol 1 No 2 (2019): Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.574 KB) | DOI: 10.23960/jsp.v1i2.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan karakteristik inovasi, pola komunikasi dan keberlanjutan penerapan teknologi salibu di Kabupaten Tanah Datar, dan 2) menganalisis hubungan karakteristik inovasi dan pola komunikasi terhadap keberlanjutan penerapan padi salibu di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini dirancang secara kuantitatif menggunakan metode survei dan didukung data deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dipilih secara purposif berdasarkan topografi lokasi, yaitu di Kecamatan Pariangan dan Kecamatan Batipuh. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis statitistik deskriptif dan statistik inferensia menggunakan software SPSS 23.00. Karakteristik inovasi teknologi salibu umumnya tergolong baik, dimana penerapan teknologi salibu di kedua daerah memiliki keuntungan relatif, sesuai dengan kebutuhan dan sumberdaya yang dimiliki petani, tidak rumit dan mudah dipraktikkan di lahan kecil, serta dapat diamati pertumbuhan dan hasilnya. Pola komunikasi para pelaku dalam menerapkan padi salibu sudah berlangsung baik, dimana tipe komunikasi yang diterapkan berlangsung dialogis dengan melibatkan partisipasi seluruh pelaku, arah komunikasi berlangsung ke segala arah (konvergen), frekuensi komunikasi sering dilakukan, dan kualitas komunikasi berlangsung baik di mana pelaku sama-sama memahami makna pesan yang disampaikan. Penerapan padi salibu di kedua daerah sudah berkelanjutan baik di setiap musim panen, pertambahan luas lahan, hingga keinginan untuk terus menerapkan dan mengembangkan teknologi salibu. Keberlanjutan tersebut didukung oleh karakteristik inovasi dan pola komunikasi di kedua daerah
PROSES PENDAMPINGAN OLEH PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN SDM PELAKU INDUSTRI KULINER RENDANG DI KOTA PADANG Mulyadi; Wahyuni, Sri; Hery Bachrizal Tanjung
Jurnal Niara Vol. 12 No. 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.406 KB) | DOI: 10.31849/nia.v12i1.2670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pendampingan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam pengembangan sumber daya manusia pelaku industri kuliner rendang di Kota Padang serta menganalisis aspek-aspek keberhasilan SDM pelaku industri kuliner rendang di Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Proses analisis data kualitatif menggunakan analisis data lapangan Model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2012: 246). Pemangku kepentingan meliputi unsur pemerintah, swasta dan perguruan tinggi di Kota Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendampingan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan meliputi sosialisasi, pelatihan serta monitoring dan evaluasi. Namun, proses pendampingan tidak berjalan secara optimal, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan anggaran, dan SDM dari pemangku kepentingan. Sedangkan pada aspek keberhasilan SDM pelaku industri kuliner rendang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Terdapat perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada aspek kognitif terjadi perubahan pengetahuan meliputi penentuan harga produk, jenis kemasan, masa kadarluasa dan strategi pemasaran. Namun pada aspek afektif dan psikomotorik sebagian pelaku industri kuliner rendang mengalami perubahan secara baik. Hal ini mengindikasikan bahwa SDM pelaku industri kuliner rendang mengalami peningkatan dalam berwirausaha rendang.
Hubungan Karakteristik Inovasi dan Kearifan Lokal Terhadap Keberlanjutan Penerapan Teknologi Padi Salibu di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat Sri Wahyuni; Zulvera Zulvera; Hery Bachrizal Tanjung; Ernita Arif
Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 1 (2019): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.946 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v15i1.21237

Abstract

Salibu technology is a local wisdom of rice technology in West Sumatera which has the spirit to help widows and poor families. The sustainability of rice implementation is determined by the characteristics of farmers, innovation characteristics, and farmers' perception of local wisdom. This study aims to: (1) describe the sustainability of salibu technology in Tanah Datar, and (2) to analyze the relationship between the characteristics of rice innovation and local wisdom with the sustainability of Salibu technology in Tanah Datar. This study was designed quantitatively using survey methods and supported by qualitative data. The location of the study was chosen purposively based on the location topography: Sungai Tarab representing lowland and Batipuh representing the plateau. The results showed that Sungai Tarab and Batipuh continue the rice technology salibu, by planting back rice at each planting season, using and expanding the area of land planted with salibu rice. The sustainability of salibu technology implementation in Sungai Tarab and Batipuh is more influenced by the characteristics of innovation and local wisdom than the characteristics of farmers. Innovation of salibu rice technology understood by farmers need to be conserved, besides salibu rice technology technology can be accepted by farmers because easy and cheap, so farmers can get bigger profit.
Perilaku Petani dalam Menerapkan Teknologi BP3T (Bakteri Perakaran Pemacu Pertumbuhan Tanaman) Pupuk Kandang untuk Tanaman Kakao di Kabupaten Limapuluh Kota Halitur Rahma; Sri Wahyuni; Jumsu Trisno
Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.116 KB) | DOI: 10.25015/15201921903

Abstract

Vascular streak dieback (VSD) is a deadly disease of cocoa because it attacks the vascular tissue growing point. RGBGP Technology (Root Growth Based Growth Plants) manure is designed to help control the disease while helping grow cocoa plants. This research aims to examine the behavior of cocoa farmers in applying RGBGP technology package of manure that is allegedly formed due to individual characteristics and innovation characteristics. This research was designed descriptively qualitative located in Limapuluh Kota District. Sampling was conducted by census, 43 people belonging to 4 selected farmer groups, namely Aroma, Inovasi, Buah Lobek, and Maju Sejahtera. The results show that farmers' behavior generally shows the willingness to implement RGBGP package of manure in the long term, supported by the relative advantages of innovation, accessible resources, easy to do and applied technology, observable results, and no significant constraints. However, attitudes are not related to individual characteristics of farmers consisting of formal education, nonformal education, experience of farming, land status, land area, main occupation, and gender.
Biaya Penggunaan Paket Teknologi BP3T Pupuk Kandang dan Nano Pestisida Serai Wangi pada Tanaman Kakao di Kabupaten Lima Puluh Kota Sri Wahyuni; Haliatur Rahmai; Jumsu Trisno; Martinius Martinius; Rita Noveriza; Reflin Reflin; Sri Yuliani; Nusyirwan Nusyirwan
INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Atsiri Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.42 KB)

Abstract

Teknologi BP3T (Bakteri Perakaran Pemacu Pertumbuhan Tanaman) pupuk kandang dirancang untuk membantu mengendalikan penyakit VSD (vascular streak dieback) yang menyerang tanaman kakao sekaligus membantu pertumbuhan tanaman. Penetian ini bertujuan menganalisis perbandingan biaya penggunaan pupuk kandang konvensional dengan teknologi BP3T Pupuk Kandang. Penelitian ini dirancang secara deskriptif kuantitatif yang berlokasi di Kabupaten Limapuluh Kota. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus, yaitu 43 orang yang tergabung ke dalam 4 kelompok tani terpilih, yaitu Kelompok Tani Aroma, Kelompok Tani Inovasi, Kelompok Tani Buah Lobek, dan Kelompok Tani Maju Sejahtera. Biaya pupuk yang dikeluarkan petani sebelum menggunakan pupuk Formula BP3T lebih besar dibandingan dengan biaya penggunaan pupuk Formula BP3T. Dari kesimpulan yang ada, disaran kepada petani untuk menggunakan pupuk Formula BP3T dan mengembangkannya. Selain biayanya murah, pupuk Formula BP3T juga memilikik manfaat untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit VSD.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DINAMIKA KELOMPOK DAN KAPASITAS PETANI DALAM AGRIBISNIS PADI ORGANIK Sri Wahyuni
Sosiohumaniora Vol 19, No 1 (2017): SOSIOHUMANIORA MARET 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.311 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v19i1.8769

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memaparkan : (1) karakteristik petani padi organik, ketersediaan informasi mengenai budidaya padi organik, dan dukungan lembaga penunjang bagi kegiatan agribisnis beras organik, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok petani padi organik, dan (3) pengaruh dinamika kelompok terhadap kapasitas petani dalam agribisnis beras organik. Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Karawang, mulai dari Februari sampai April 2015. Terpilih 267 orang responden melalui metode stratified random sampling, responden tersebar 132 orang di Kabupaten Tasikmalaya dan 135 orang di Kabupaten Karawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Petani padi organik pada umumnya berusia produktif, berpendidikan formal dan nonformal rendah, berpengalaman rendah dalam budidaya padi organik dan berlahan sempit. Informasi mengenai budidaya padi organik diperoleh dari pengurus kelompok, penyuluh dan LSM.Informasi tersebut relevan dengan kebutuhan petani dalam budidaya padi organik, sistematis dan mendetail serta mampu mengatasi permasalahan petani. Dinas pertanian, penyuluh, LSM dan koperasi turut memberi dukungan kepada kelompok petani dalam agribisnis beras organik; (2) Ketersediaan informasi mengenai budidaya padi organik dan dukungan lembaga penunjang berpengaruh terhadap kedinamisan kelompok petani padi organik; (3) Dinamika kelompok berpengaruh positif dan signifikan terhadap kapasitas petani dalam budidaya padi organik.
FONOLOGI BAHASA KOREA Ria Febrina; Sri Wahyuni; Sonezza Ladyanna
JURNAL ARBITRER Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ar.3.1.62-70.2016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fonologi bahasa Korea. Bahasa Korea memiliki fonem /i/, /i:/, /e/, /e:/, /u/, /u:/, /ŭ/, /o/, /o:/, /ŏ/, /a/, /a:/, /b/, /p/, /d/, /t/, /j/, /c/, /g/, /k/, /m/, /n/, /ŋ/, /s/, /x/, /h/, /č/, /l/, /r/,  /y/, /w/;  /ṫ/, dan /ṗ/; diftong [Ia], [Iŏ], dan [Iu]; serta serta struktur suku kata V, VK, KV, KVK, KVV, KKV, dan KVKK. Fonem bahasa Korea berupa fonem vokal  /i/,  /e/,  /u/,  /o/, dan /a/ berdistribusi  secara lengkap. Namun, fonem /e/ hanya berdistribusi di tengah dan akhir kata saja. Diftong [Ia] dan [Iu] berdistribusi di tengah kata, sementara fonem [Iŏ] terdapat di tengah dan akhir kata. 
Makian Bagian Tubuh dalam Bahasa Melayu Jambi di Muara Bungo:Kajian Sosiolinguistik Sri Wahyuni; Rina Marnita; Fajri Usman
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5, No 1 (2020): VOLUME 5 NUMBER 1 MARCH 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.694 KB) | DOI: 10.26737/jp-bsi.v5i1.1110

Abstract

Jambi merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Jambi memiliki 11 kabupaten, salah satunya adalah Muara Bungo. Masyarakat Muara Bungo menggunakan bahasa Melayu Jambi dalam berinteraksi satu sama lain. Artikel ini membahas tentang makian dalam bahasa Melayu Jambi di Muara Bungo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menggambarkan, dan menjelaskan makian dalam bahasa Melayu Jambi. Peneliti melakukan observasi lapangan dan kemudian melakukan penelitian. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dan cakap. Teknik mengumpulkan data yaitu teknik simak libat bebas cakap dan teknik cakap/wawancara. Penelitian ini juga menggunakan teknik lanjutan, yaitu rekam dan catat. Teknik analisis data menggunakan metode padan dan mentedo agih.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil analisis disajikan dalam bentuk deskriptif informal. Penemuan hasil penelitian menunjukkan bahwa makian dalam bahasa Melayu Jambi memiliki perbedaan antara bahasa daerah lainnya dari segi bentuk, karakteristik, dan fungsi makian.
Implementation of Salibu Rice Technnology in Supporting Food Security in West Sumatra Sri Wahyuni
International Journal of Agricultural Sciences Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.4.2.%p.2020

Abstract

This study aims to describe the characteristics of innovation, communication patterns, and sustainability of the application of salibu technology in Tanah Datar District; and to analyze the correlation between innovation characteristics and communication patterns on the sustainability of salibu technology in Tanah Datar. This research was quantitatively using a survey method and supported by qualitative descriptive data. The research location was chosen purposively based on the location topography, that is, in the Tarab River and Batipuh subdistricts. Data analysis is done using descriptive statistical analysis and inferential statistics using the software SPSS 23.00. The characteristics of technological innovation are generally quite good. The pattern of communication is relatively good. The type of communication applied is dialogical by involving the participation of all actors, the direction of communication is convergent, and the frequency and the quality of communication are done where the perpetrators equally understand the meaning of the message conveyed. The adoption in both areas has been sustainable in each harvest season, increased land area, and the desire to continue implementing and developing salibu technology. Sustainability is supported by the characteristics of innovation and communication patterns in both regions.
Agroindustry Business Analysis of Ilham Creativepreneur Nature Kerinci (ICN Kerinci) Coffee Perfume in Kemantan Village, Kerinci Regency, Jambi Province, Indonesia Zelfi Zakir; Sri Wahyuni; Faidil Tanjung
International Journal of Agricultural Sciences Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.4.1.26-32.2020

Abstract

This study aims to analyze the ICN Kerinci Coffee Perfume agroindustry. Data collected from June 2019 to August 2019 were analyzed using the descriptive analysis to describe the business profile and quantitative analysis using the variable costing approach to explore profit and breakeven point. The results showed that the ICN Kerinci coffee perfume business is a medium-scale business with ten workers, including business owners as leaders who concurrently marketers and wives as administrative and financial staff. In fulfilling raw materials in green beans from the Robusta type, business owners collaborate with partner farmers. At the time of research, ICN Kerinci only produced one kind of product with two packaging variants, namely Kerinci original perfume for Rp.22,000/pack (45 grams) and an original variant + oil coffee (package) for Rp.35,000/pack. The study suggested expanding the market, especially to Eastern Indonesia, and increasing good cooperation with farmers to ensure the certainty of supply of raw materials; and provide prices based on sorting and grading to stimulate farmers to improve the quality of their green bean products.