Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI KADAR PATI TAHAN CERNA (PTC) DAN NILAI INDEKS GLIKEMIK MI SAGU (Evaluation of Enzymatically Resistant Starch and Glycemix Index of Sago Noodle) Winda Haliza; Endang Y Purwani; Sri Yuliani
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 17 No. 2 (2006): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.61 KB)

Abstract

This paper expressed the level of glycemic index and content of resistant starch of sago noodle. Determination of starch resistant of sago noodle is necessary because it is correlated with the value of glycamic index. Resistant starch content was determined by enzymatic process through glucooxydase method. RS content from four kinds of sago noodle ranged between 7,55 - 9,45 mg/g substances. Pancasan sago noodle showed the highest RS content, and this was further used to analysis the glycemix index.The glycemic index was determined based on ratio of area under blood glucose curve which represent total carbohydrate available from the 50 g glucose to the area under blood glucose curve which represent the glucose content after consumption of 50 gram glucose. The tested used seven health volunteers and resulted in glycemix index about 28. This level was considered low affect the blood glucose consuming. The sago noodle therefore the noodle can be constued by diebetes people Key words : resistant starch, glycemix index, sago noodle
Deacidification And Decoloration (Jatropha Curcas L.) Using Membrane Microfiltration Ika Amalia Kartika; Sri Yuliani; Dhiani Dyahjatmayanti
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 19 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study focused on the deacidification and decoloration of crude jatropha oil using microfiltration membrane. The experiment was conducted with hydraulic-pressed jatropha oil and polypropylene (PP) membrane hollow fiber with a molecular weight cut-off (MWCO) of 0.01 μm and a permeation area of 1 m2. Several tests were carried out to define the best performance (permeate flux, free fatty acid reduction and clarity) by studying the influence of duration and frequency of backflush.  Permeate flux was low but remained stable for a long period.  No long-term fouling appeared during the membrane processing. The permeate flux increased with transmembrane pressure. In addition, the backflush treatment can recover and increase permeate flux.   The higher permeate flux of 8.42 l/m2.h was obtained under duration and frequency of backflush of 6 seconds and 15 times, respectively. Furthermore, microfiltration membrane was found to have a positive effect on color reduction, but was not affective for deacidification. Keyword:   Microfiltration, Polypropylene, Jatropha oil, Backflush.
Substitution of Red Bean Flour (Phaseolus vulgaris L) in Producing Porridge for the Baby Foods Rizal Damanik; Lilik Kustiyah; Sumali M Atmojo; Sri Yuliani
Media Gizi dan Keluarga Vol. 24 No. 1 (2000): Jurnal Media Gizi dan Keluarga
Publisher : Media Gizi dan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to analyze and to compare the level substitute of red bean flour (Phaseolus vulgaris L) in producing porriddge for the baby foods. The level substitutes of flour are from 0%, 10%, 20%, 30% and 40%. The study showed that the 30% substitute has the highest contents in protein (16,37%) and energy (103,4 cal). It is recommended that the baby should eat 165-gram porridge per day to fulfill the nutrient requirement.
Biaya Penggunaan Paket Teknologi BP3T Pupuk Kandang dan Nano Pestisida Serai Wangi pada Tanaman Kakao di Kabupaten Lima Puluh Kota Sri Wahyuni; Haliatur Rahmai; Jumsu Trisno; Martinius Martinius; Rita Noveriza; Reflin Reflin; Sri Yuliani; Nusyirwan Nusyirwan
INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Atsiri Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.42 KB)

Abstract

Teknologi BP3T (Bakteri Perakaran Pemacu Pertumbuhan Tanaman) pupuk kandang dirancang untuk membantu mengendalikan penyakit VSD (vascular streak dieback) yang menyerang tanaman kakao sekaligus membantu pertumbuhan tanaman. Penetian ini bertujuan menganalisis perbandingan biaya penggunaan pupuk kandang konvensional dengan teknologi BP3T Pupuk Kandang. Penelitian ini dirancang secara deskriptif kuantitatif yang berlokasi di Kabupaten Limapuluh Kota. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus, yaitu 43 orang yang tergabung ke dalam 4 kelompok tani terpilih, yaitu Kelompok Tani Aroma, Kelompok Tani Inovasi, Kelompok Tani Buah Lobek, dan Kelompok Tani Maju Sejahtera. Biaya pupuk yang dikeluarkan petani sebelum menggunakan pupuk Formula BP3T lebih besar dibandingan dengan biaya penggunaan pupuk Formula BP3T. Dari kesimpulan yang ada, disaran kepada petani untuk menggunakan pupuk Formula BP3T dan mengembangkannya. Selain biayanya murah, pupuk Formula BP3T juga memilikik manfaat untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit VSD.
POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KONTEKS PENDIDIKAN PERAN PEMERINTAH DAN ORANG TUA: Children's Care Patterns in Educational Context; Role of Government and Parents Dicki Hartanto; Sri yuliani
Perspektif Pendidikan dan Keguruan Vol 10 No 1 (2019): Perspektif Pendidikan dan Keguruan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/perspektif.2019.vol10(1).3106

Abstract

This study would like to reveal the magnitude of the role of parents, especiallymothers in educating children and this should be one of the important considerationsin fostering a bright future family. But what happens is just the opposite, where withthe growing number of children, the easier it is for parents to hand over theireducation and care to other parties or people, including formal education institutions.This study uses qualitative methods through related literature review. The results ofthis study revealed the importance of the government playing a role in educationthrough special attention to the existence of formal and non-formal educationinstitutions. In addition, government care is also important in improving the quality ofeducation for mothers as informal education providers for children. Though as amother who has a big role in parenting and children's education plays a veryimportant role so that the influence of the planting of children's intelligence should berealized by the mother. In order to be able to compete with other countries in thefuture, then a great attention to efforts to empower children needs to be improved.The government through institutions such as the Minister of National Education, theMinister of Women Empowerment, Minister of Health, BKKBN and others canbecome pioneers through related policies. Of course the Government must strive sothat the interest is accompanied by providing sufficient knowledge to the mothers. Therole of parents in the context of education also needs to be realized and improved inthe future.Kata kunci: Childcare, Education, Government Role
Pengaruh Laju Alir Umpan dan Suhu Inlet Spray Drying pada Karakteristik Mikrokapsul Oleoresin Jahe Sri Yuliani; nFN Desmawarni; Niken Harimurti; Sri S. Yuliani
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 4, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v4n1.2007.18-26

Abstract

Oleoresin merupakan salah satu bentuk ekstraktif rempah yang memiliki karakter aroma dan rasa yang alami karena kandungan minyak atsiri dan resinnya. Oleoresin bersifat sensitif terhadap cahaya, panas dan oksigen sehingga mempunyai masa simpan yang terbatas. Selain itu, bentuknya berupa cairan kental yang lengket menyulitkan penanganannya. Mikroenkapsulasi menawarkan solusi bagi permasalahan tersebut. Dengan mikroenkapsulasi, bahan aktif akan terlindung dari pengaruh lingkungan yang merugikan selama penyimpanan maupun selama pengolahan. Mikroenkapsulasi juga dapat mengkonversi cairan menjadi bubuk padatan sehingga memudahkan penanganan dan pengemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi proses spray drying untuk menghasilkan mikrokapsul dengan karakteristik yang memadai. Dalam penelitian ini, oleoresin jahe (10%) dienkapsulasikan dalam bahan pengkapsul maltodekstrin dan natrium kaseinat (nisbah bobot 2:1) menggunakan teknik spray drying. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor yang dipelajari berupa laju alir umpan (A) yang terdiri atas 2 taraf (A1=15 ml/menit dan A2=20 ml/menit) dan suhu inlet (B) yang terdiri atas 4 taraf (B1=160°C, B2=170°C, B3=180°C dan B4=190°C). Variabel respon yang diukur berupa total oil, oil retention, surface oil, kadar air, aktivitas air dan kelarutan. Struktur mikrokapsul dan profil perisa beberapa mikrokapsul terpilih diamati pula. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa laju alir dan suhu inlet spray drying berpengaruh pada surface oil, kadar air dan aktivitas air. Total oil, oil retention dan kelarutan tidak dipengaruhi oleh laju alir dan suhu inlet spray drying. Laju alir yang lebih tinggi menghasilkan mikrokapsul dengan kadar surface oil, kadar air dan aktivitas air yang lebih tinggi. Peningkatan suhu inlet menghasilkan penurunan kadar surface oil, kadar air dan aktivitas air. Laju alir umpan 15 ml/menit dan suhu inlet spray drying 170°C menghasilkan mikrokapsul dengan karakteristik terbaik. Mikroenkapsul yang dihasilkandiharapkan dapat diaplikasikan sebagai perisa produk makanan dan minuman serta sediaan untuk farmasi.
STORAGE LIFE OF RAMBUTAN PACKED BY USING MICROPERFORATED EMAP AND CAS TECHNIQUES FOR LONG DISTANCE TRANSPORTATION NFN Setyadjit; J. Knol; M Paillard; Sri Yuliani; Sulusi Prabawati; Wisnu Broto; J Rosalina
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v14n2.2017.88-97

Abstract

Ada banyak teknologi untuk meningkatkan umur simpan rambutan, yang merupakan buah non klimakterik, antara lain teknik EMAP (Equillibrium Modified Atmosphere Packaging) dan teknik CA (Controlled Atmosphere). Percobaan laboratorium menggunakan teknik EMAP pada rambutan cv. Binjai dan Lebak Bulus dilakukan dengan menggunakan 4 tingkat jumlah lubang pada LDPE film dengan perforasi mikro: 0, 5, 10, 30 lubang (100 μm) dan stretch film (kontrol supermarket); dikombinasikan dengan suhu penyimpanan (kamar vs 10oC). Sebelum menempatkan buah di ruang penyimpanan 10oC, rambutan telah diadaptasi dengan suhu 15oC selama 24 jam. EMAP 10 perforasi mikro lebih unggul untuk menjaga kesegaran buah hingga 21 hari pada suhu 10oC untuk 'Binjai' dan 'Lebak Bulus'. Perforasi mikro EMAP 10 yang diterapkan di kontainer yang diangkut udara dari Jakarta ke Belanda (Amsterdam, 40 jam, jarak 11350.64 km) menunjukkan penyimpanan selama 18 hari untuk Binjai dan Lebak Bulus, tetapi hanya 14 hari untuk Rapiah. Penyimpanan lanjutan dengan menggunakan CA, tidak bisa mencapai 30 hari. Oksigen rendah (3 % O2) ditambah CO2 14-17% menunjukkan retensi warna daging yang lebih baik. Dengan demikian, agar tranport udara memungkinkan untuk mengirim rambutan ke Eropa, direkomendasikan menggunakan liner plastic dalam karton dan perlu dikemas dengan EMAP setelah tiba di tujuan.
Penggunaan Mixture Response Surfa Ce Methodology Pada Optimasi Formula Brownies Berbasis Tepung Talas Banten (Xanthosoma Undipes K. Koch) Sebagai Alternatif Pangan Sumber Serat Winda Haliza; Sari Intan Kailaku; Sri Yuliani
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 9, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v9n2.2012.96-106

Abstract

Optimasi formula brownies berbasis tepung talas Banten (Xanthosoma undipes K. Koch) telah dilakukan dengan menggunakan desain mixture simplex lattice dari Response Surface Methodology (RSM). Pengaruh komposisi formula dari tepung talas Banten kisaran 70-100% dan maizena kisaran 0-30% terhadap karakteristik tekstur dan organoleptik Brownies dipelajari. Signifikansi seluruh model regresi yang menjelaskan pengaruh prosentase tepung talas dan maizena ditentukan dalam bentuk analisis ragam, nilai p dan R2. Hasil analisis ragam diperoleh seluruh respon memiliki nilai p yang signifikan dan R2 diatas 0.8 (>80%). Berdasarkan hasil optimasi dari RSM diperoleh formula kombinasi tepung talas Banten dan maizena sebesar 86% - 14% dengan nilai desirability sebesar 0,812 adalah formula optimum dan mengandung 4,66% protein, 33,84% lemak, 15,20% air, 1,66% abu, 44,64% karbohidrat, dan 11,26% serat pangan. Secara keseluruhan panelis memberikan penerimaan yang baik dengan nilai 6,7 dari 9,0. Kandungan serat pangan Brownies tergolong tinggi (16.05% dari Angka Label Gizi pada setiap takaran saji), sehingga dapat digolongkan sebagai pangan sumber serat.
Efektivitas Starter Kering Bakteri Asam Laktat Terhadap Mutu Dadih Sapi Yang Dihasilkan Sri Usmiati; Ermi Sukasih; Sri Yuliani
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v7n2.2010.64-74

Abstract

Penyediaan starter kering bakteri asam laktat dalam pembuatan susu fermentasi mempunyai beberapa keunggulan antara lain mempermudah penanganan dan distribusi, menghindarkan kontaminasi, serta berdaya simpan relatif lebih lama. Salah satu jenis susu fermentasi tradisional lndonesia asli Sumatera Barat adalah dadih yang dibuat secara tradisional menggunakan susu kerbau tanpa starter. Ketersediaan susu kerbau yang makin terbatas perlu dicari alternatif penggantinya antara lain dengan susu sapi yang tersedia relatif melirnpah di beberapa wilayah Indonesia, dengan modifikasi susu skim dan agar-agar sebagai bahan pengisi untuk dapat menghasilkan dadih dengan karakteristik mirip dadih susu kerbau. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas starter kering bakteri asam laktat dengan metode pengeringan semprot (spray drying) melalui pengamatan karakteristik dadih susu sapi yang dihasilkan. Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial, dengan faktor pertama adalah kombinasi starter kering BAL (A1= L. bulgaricus :L.casei (1:1); A2 = L. bulgaricus : L.casei (1:2), dan A3 = S. thermophillus: L. casei (1:2); dan faktor kedua adalah konsentrasi starter kering BAL (B1 = 2 g atau 4% b/v, dan B2 = 3 g atau 6% b/v ke dalam 150 mL susu hasil pemekatan), masing-masing diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dadih susu sapi terbaik adalah menggunakan starter kering kombinasi Streptococcus thermophilus : Lactobacillus casei = 1:2 sebanyak 6% b/v atau 3 g dengan karakteristik memiliki nilai total asam tertitrasi tertinggi (0,038%), kadar air terendah (77,11 %), viskositas yang baik (240,0 cP), total mikroba yang tinggi (1,5x I 011 cfu/mL), kadar protein sebesar 4,2%, dan kadar lemak sebesar 4,89%, dengan tingkat kesukaan yang lebih baik terhadap sensori warna dan rasa. Effectivity of Dried Starter of Lactic Acid Bachteria on the Quality of Cow's DadihUsage the dry starter of lactic acid bacteria for producing fermented milk has some advantages that are ease handling and distribution, avoid contamination, and prolong the storage time of product. One kind of traditional fermented milk in Indonesia original from West Sumatera is dadih which is made of traditionally by using buffalo milk spontaneous fermentation. The limited availability of buffalo milk needs are effort to substitute it, for example the usage of cow's milk which is abundant, modified by skim milk and agar as filler to provide raw material for dadih which has similar characters to buffalo's dadih. This research aims to determine the effectiveness of dry starter of lactic acid bacteria which is produced by spray drying method through the observation of the characteristic dadih of cow's milk produced. Design of research was factorial; the first factor were combination dry starter of lactic acid bacteria (three combinations: Lactobacillus bulgaricus : Lactobacillus casei (1:1); Lactobacillus bulgaricus : Lactobacillus casei (1:2), and Streptococcus thermophillus : Lactobacillus casei (1:2), and the second factor were concentration of dry starter of LAB (two levels of two g (4% w/v) and three g (6% w/v) into 150 mL concentrated cow's milk), each has three replicate. Results of research showed that cow's milk dadih using dry starter of combination of Streptococcus thermophilus Lactobacillus casei = 1:2 for 3 g (6% b/v), it was characterized by highest titrable acidity (0.038%), lowest water content (77.11%), viscosity similar to dadih (240.0 cP), high total microbes (1,5x I 011 cfu/mL), protein content of 4.2% and fat content of 4.89% with better of hedonic value of color and taste of product.
Efektivitas Lilin Penolak Lalat (Repelen) Dengan Bahan Aktif Limbah Penyulingan Minyak Nilam Sri Yuliani; Sri Usmiati; Nanan Nurdjannah
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 2, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v2n1.2005.1-10

Abstract

Telah dilakukan uji efektivitas lilin dari ekstrak limbah penyulingan minyak nilam di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor dan di Laboratorium Entomologi FKH-IPB, Bogor. Penelitian menggunakan limbah penyulingan minyak nilam yang kemudian diekstrak menggunakan pelarut metanol 1:4. Ekstrak limbah tersebut diformulasikan menjadi 9 formula lilin dengan kombinasi bahan aktif sebagai berikut; a) ekstrak limbah penyulingan minyak nilam dan minyak sereh wangi (1: 1) dengan konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50%. b) ekstrak limbah penyulingan minyak nilam dan minyak cengkeh (1: 1) dengan konsentrasi 12,5, 25%, dan 50%. c) minyak sereh wangi (25%). d) minyak cengkeh (25%). e) Lilin tanpa bahan aktif (kontrol). Selanjutnya dilakukan uji efektivitas terhadap day a tolak (repelen) lalat menggunakan udang busuk 12 jam, pengujian menggunakan 25 ekor lalat umur 2-5 hari kenyang air gula. Pengamatan dilakukan setiap menit dengan menghitung jumlah hinggapan lalat ke udang tiap menitnya sampai menit ke-60, pengamatan dilakukan dengan menggunakan glass chamber. Hasil pengujian efektivitas lilin terhadap lalat rumah menunjukkan bahwa formula 113 dengan kombinasi bahan aktif ekstrak limbah penyulingan minyak nilam dengan minyak cengkeh (konsentrasi 50%), merupakan formula paling optimal dibandingkan dengan formula lainnya dengan daya tolak sebesar 87,6% pada menit ke 10 dan 100% pada menit ke 60. The Effectiveness of repellent candle with the extract solution of patchouly distillation waste as the active componentThe effectiveness of repellent candle was examined at laboratory of Indonesian Center for Agricultural Postharvest Research and Development and Entomology Laboratory of VeterinaryFaculty of Bogor Agricultural University. Patchouly distillation waste was extracted using methanol with ratio of 1:4 and then formulated into 9 formulas of candle. The combination of active compound in the formula were: (a) mixing of patchouly distillation waste and citronella oil (I: I) with of 12.5%; 25% and 50% concentration; (b) mixing of patchouly distillation waste and clove oil (1:1) with 12.5%; 25% and 50% concentration; (c) citronella oil (25%); (d) clove oil (25%) and (e) without active compound as control. The effectiveness determination of repellent activity on flies was conducted using 12 hours decayed shrimp. The trial was using 25 flies 2-5 days age which already fully fed with sugar solution. The observation was conducted every minute in glass chamber by counting flies which lied on the decayed shrimps, for the period of 60 minutes. The results showed that the optimum formula was combination of active compound of distillation waste from patchouly and clove oil (concentration 50%) with 87.6% repellent activity at the tenth minutes and 100% at the sixtieth minutes.
Co-Authors Adrian Roy Sanda Manurung Agnes Ardiani Ahmad Farkhan Albanna Sayf Aladl Aly Farhan Andria Agusta Arif Rosidi Bernad Arifin Pasaribu Bhesh R. Bhandari Cintia Cahya Ningrum Dea Sekar Dhiani Dyahjatmayanti Dicki Hartanto Dika Meilisan Djajeng Sumangat Dyah Susilowati Pradnya Paramita Edi Pramono Singgih Efendi, Darda Ella Afrianty Endang Y Purwani Endang Yuli Purwani Eni Hayani Ermi Sukasih Erni Setyowati Erpan Nur Saputro Febiola Febiola Gagoek Hardiman Gunawan Gunawan Hadi Setyawan Haliatur Rahmai I Made Suastika Iceu Agustinisari Ika Amalia Kartika Inanpi Hidayati Sumiasih, Inanpi Hidayati Indira Hapsari Estiningtyas Istiqoma Helmi Putri J Rosalina J. Knol Jeremy Farrel Pratama Jumsu Trisno Laba Udarno Lilik Kustiyah Luki Alvino M Paillard Marsye Wulandari Martinius Martinius Maulana Al Ghifari Maya Rahmawati Melania Ika Wardani Musyawaroh Musyawaroh Nanan Nurdjannah Nasrul Ulfa nFN Desmawarni NFN Hernani NFN Ma'mun NFN Risfaheri NFN Setyadjit nFN Suyanti Nhadira Nhestricia Niken Harimurti Nurdiansyah Nurdiansyah Nurhaliza Nurhaliza Nusyirwan Nusyirwan Ofita Purwani Peter J. Torley Purwanti, Nunik Rachel Greaty Gracia Reflin Reflin Regina Dewitri Ristiara Wantemas Rita Noveriza Rizal Damanik ROEDHY POERWANTO Ropi Saputri Sari Intan Kailaku Sri S. Yuliani Sri S. Yuliaru Sri Usmiati Sri Wahyuni Stefany Windira Pramudita Sulusi Prabawati Sumali M Atmojo Syahbudi Syahbudi Teti Indrawati Titis Srimuda Pitana Verensia Juan Akyani Widi Suroto Winda Haliza Wisnu Broto Wiwik Setyaningsih Wiwik Setyaningsih Yosafat Winarto Yoyok Ariyono Yulia Yulia Zain Afdha Zulaechah