Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Kondisi Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Ivan Wijaya; Kartini Kartini
Jurnal Promotif Preventif Vol 2 No 1 (2019): JPP, Agustus 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v2i1.159

Abstract

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dan merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik, maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare pada balita diwilayah kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional studi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 orang dengan balita yang menderita diare 41 orang dan balita yang tidak menderita 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kondisi sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,004), ada hubungan antara kondisi sarana jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,039), ada hubungan antara kondisi sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,016) dan tidak ada hubungan antara kondisi sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,912).
Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Kota Makassar Sumardi Sudarman; Kartini Kartini; Irayanti Momintan
Jurnal Promotif Preventif Vol 2 No 2 (2020): JPP, Februari 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v2i2.164

Abstract

Memberikan ASI pada bayi merupakan proses alami sebagai kewajiban seorang ibu yang mengasuh anaknya. Dari sudut bayi adalah hak bayi untuk mendapatkan ASI karena ASI makanan utama umur 0-4 bulan pertama kehidupannya. Proses alami untuk memberikan ASI sudah mulai saat terjadi kehamilan, karena bersamaan dengan hamil, payudara telah disiapkan setelah bayi lahir untuk segera memberikan ASI. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasional dengan rancangan Cross Sectional Study melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang berkunjung di poli KIA Puskesmas Panambungan Kota Makassar tahun 2018 sebanyak 257 orang. Sampel pada penelitian adalah bayi yang berada di poli KIA Puskesmas Panambungan Kota Makassar tahun 2018 sebanyak 72 orang Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh bayi dengan pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyakit infeksi dengan pemberian ASI Eksklusif. Disarankan kepada ibu yang belum dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya agar ke depanya jika ingin memiliki anak lagi, untuk lebih mempersiapkan diri sejak awal kehamilan dengan banyak melakukan perawatan payudara dan mengkonsumi makanan yang bisa menambah produksi ASI sehingga setelah melahirkan ibu dapat memberikan ASI Ekslusif.
Hubungan Antara Perilaku Orang Tua Tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Dengan Kekambuhan ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wukir Kartini Kartini; Lusyana Aripa; Nur Hamdani Nur; Jelima Decianti Fila
Jurnal Promotif Preventif Vol 2 No 2 (2020): JPP, Februari 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v2i2.166

Abstract

Kekambuhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah dua episode ISPA yang terjadi dalam periode satu tahun atau lebih dari tiga episode ISPA dalam periode yang tidak ditentukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku orang tua tentang Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan kekambuhan ISPA pada balita di wilayah kerja UPTD puskesmas Wukir. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel penelitian ini adalah balita yang didiagnosis ISPA yang kambuh dan tidak kambuh kembali dalam satu tahun terakhir yaitu 30 kasus dan 30 kontrol. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara tingkat pengetahuan (p=0,019;OR=0,242), sikap (p=0,055;OR=0,286), dan perilaku merokok (p=0,000;OR=18,308), dengan kekambuhan ISPA pada balita, sedangkan perilaku membersihkan rumah tidak terdapat hubungan karena nilai (p=0,068;OR=0,328). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara perilaku orang tua tentang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan kekambuhan ISPA pada balita di UPTD Puskesmas Wukir. Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan menerapkan perilaku, membersihkan rumah serta tidak merokok.
Pengaruh Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Usia 1-12 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tarakan Kota Makassar Kartini Kartini; Nur Hamdani Nur; Asaskas Asaskas
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.168

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan slaah satu penyebab utama kematian pada anak di bawah umur lima tahun (balita). WHO memperkirakan insidensi ISPA pada balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup atau 15-20% pertahun pada 13 juta anak di dunia. Tahun 2015 sebanyak 1,9 juta (95%) anak di selutuh dunia meningggal karena ISPA, 70% dari Afrika dan Asia tenggara. Sanitasi rumah dan lingkungan erat kaitannya dengan angka kejadian ISPA. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkaya wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta referensi yang berhubungan dengan pengaruh kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-12 tahun. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tarakan kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional study, jenis penelitian menggunakan purposive sampling dan analisis data uji statistik dengan Chi-Square. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh anatara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA, terdapat pengaruh antara kelembaban rumah dengan kejadian ISPA dan tidak terdapat pengaruh antara suhu rumah dengan kejadian ISPA dan terdapat pengaruh antara merokok dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-12 tahun
Strategi BNNP Sulsel Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Obat Psikotropika Paulus Duga Meman; Rama Nur Kurniawan K; Lusyana Aripa; Kartini Kartini
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 2 (2021): Februari 2021: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i2.175

Abstract

Psikotropika adalah zat/obat, baik alamiah maupun sintesis yang bermanfaat dibidang pengobatan, disisi lain sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa pengawasan. Berdasarkan hasil observasi langsung di Kelurahan Maccini Sombala, sekitar 31 orang remaja yang sering menggonsumsi obat psikotropika. Dalam menanggulangi penyalahgunaan obat psikotropika, strategi yang diperlukan meliputi advokasi, dukungan social atau kemitraan dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Tujuan pelaksanaan strategi untuk memaksimalkan penerapan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat mampu secara bersama-sama dalam menanggulangi penyalahgunaan psikotropika. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi BNNP Sul-Sel dalam upaya penanggulangan penyalaguaan obat psikotropika di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Jumlah informan sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Strategi BNNP Sul-Sel dalam penanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dilakukan dengan komunikasi secara langsung dan tidak langsung. Advokasi dengan melakukan koordinasi di instansi pemerintah dan swasta. Dukungan sosialisasi dari masyarakat dengan mengikuti komunitas penggiat anti narkoba. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan pemberian pelatihan dan keterampilan. Dapat disimpulkan bahwa upaya BNNP dalam menanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dengan melakukan komunikasi langsung dan tidak tidak langsung, advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan, sehingga diharapkan kepada pihak BNNP Sul-Sel agar lebih banyak lagi membentuk kelompok penggiat anti narkoba dikalangan masyarakat
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran di Puskesmas Mamajang Rikardus Belang Meman; Lusyana Aripa; Kartini Kartini
Jurnal Promotif Preventif Vol 4 No 1 (2021): Agustus 2021: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v4i1.254

Abstract

Pelayanan kesehatan merupakan hak mendasar bagi masyarakat,oleh karena itu pelaksanaan program pelayanan kesehatan bagi peserta penerima bantuan iuranharusnya secara merata, karena dewasa ini masih kurangnya peserta penerima bantuan iuran merasakan program yang diberikan oleh pemerintah.Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan pada peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran di Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif observasional dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran di Wilayah Kerja Puskesmas Mamajang dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria, responden yang sering menggunakan kartu Penerima Bantuan Iuran ketika berobat atau memeriksa kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase.Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah kepesertaan dalam Pelayanan BPJS PBI yang sesuai sebanyak 66,0% responden dan Pelayanan Kesehatan secara Promotif yang sesuai sebanyak 77,0% responden, Preventif yang sesuai sebanyak 100%, Kuratif yang sesuai sebanyak 100%, dan Pelayanan Kesehatan secara Rehabilitatif yang sesuai sebanyak 100%.Disarankan untuk pemerintah khususnya lembaga penyelenggara jaminan sosial untuk meningkatkan evaluasi serta sosialisasi agar pelaksanaan program BPJS PBI lebih merata untuk masyarakat miskin.
Sanitation Environment and Helminth infection in Gowa District, Indonesia Muharti Syamsul; Kartini Kartini; Aswadi Aswadi; Muhammad Azrul Syamsul
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 1, Issue 2, February 2021
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v1i2.19746

Abstract

Healminth infection is one of the environmentally-based diseases which is a problem for public health. This research was conducted to know the description of latrines, trash bins, and clean water victims for people with healminth infection in the working area of the Kanjilo Health Center. This research uses quantitative research methods with a descriptive survey approach. The research sample was 32 samples. The data used are preliminary data from the medical records of the Kanjilo Health Center, Gowa Regency, while the data source used is secondary data. Data analysis using data processing research with SPSS. With a frequency distribution approach. The results showed that the worms that occurred were in a bad category, including 8 respondents who vomited worms and 24 who suffered from healminth infection. The results of this study found that both the availability of latrines, the availability of clean water and landfills, were all in the bad category, causing worms and vomiting in the community in the working area of the Kanjilo Health Center.
The Effect Of Exclusive Breastfeeding On The Nutritional Status Of Infants Aged 7-11 Months In The Working Area Of The Towata Health Center, Takalar Regency Ratnawati Ratnawati; Kartini Kartini; Hardianto Haris
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 1 No 1 (2021): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.926 KB) | DOI: 10.47650/pjphsr.v1i1.210

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan bayi dipengaruhi oleh jumlah zat gizi yang dikonsumsi. Kebutuhan zat gizi ini sebagian besar dapat terpenuhi dengan pemberian ASI yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI ekslusif terhadap status gizi bayi usia 7 – 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Towata Kabupaten Takalar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dan desain ”Cross Sectional Study”. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 51 orang, diperoleh dengan perhitungan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling. Data penelitian diperoleh dari hasil survey dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh, dianalisis dengan uji chisquare dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang memperoleh ASI ekslusif sebanyak 26 (51,0%) bayi dan yang tidak memperoleh ASI ekslusif sebanyak 25 (49,0%) bayi, Bayi yang status gizi normal sebanyak 43 (84,3%) bayi dan status gizi tidak normal sebanyak 8 (15,7%) bayi. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p-value = 0,042 (< 0,05) dengan demikian, pemberian ASI ekslusif berpengaruh terhadap status gizi bayi usia 7 – 11 bulan. Diharapkan bagi ibu yang memiliki bayi untuk memberikan ASI ekslusif tanpa menggunakan makanan pendamping sejak lahir sampai usia 6 bulan.
Perilaku Menghisap (Ngelem) Sebagai Tahap Dini Penggunaan Narkoba Pada Remaja di Kota Makassar Aswadi Aswadi; Kartini Kartini; Sukrifitrianty Sahrir
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 2, July-December 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.436 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i2.6268

Abstract

Salah satu kelompok yang paling rentan terhadap penggunaan Napza adalah kelompok remaja, Mereka sangat rentan dengan penggunaan Napza inhalansia yang relatif murah dan mudah di dapat yaitu lem. Ngelem merupakan penggunaan Napza jenis lem dengan cara dihirup hingga kondisi tertentu dan berpotensi amat kuat untuk menimbulkan ketergantungan bagi  pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku penggunaan Napza Inhalansia(ngelem) pada remaja di Kota Makassar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif denganrancangan fenomenologi. Informan dipilih dengan teknik snowball sampling, Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, melakukan observasi langsung dan focus group discussion (FGD) kepada enam informan untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci. Hasil penelitian menunjukkan, kerentanan individu seorang remaja menggunakan lem karena ingin memuaskan rasa ingin tahu (curiousity), untuk menghilangkan rasa capek dan stress dan membuat informan tidak merasakan lapar ketika seharian di jalanan, dan sebagai subtitusi ketika tidak mendapatkan Napza jenis shabu(simultaneous polydrug use). Kerentanan sosial seorang anak sehingga memilih keluar dari rumah terdiri dari beberapa faktor, yaitu kesulitan keuangan atau tekanan kemiskinan, ingin mencari kesenangan diluar rumah, serta ketidak harmonisan dalam rumah tangga/orang tua. Untuk upaya pencegahan perilaku “ngelem” hendaknya dilakukan mulai dari usia dini mengenai dampak dari perilaku “ngelem” dan  diharapkan kepada orang tua (keluarga) untuk mengarahkan anak-anaknya dalam memilih teman-teman bergaul.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Fatukanutu Kabupaten Kupang Nusa Tenggar Timur Kartini Kartini
Journal of Health Quality Development Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.966 KB) | DOI: 10.51577/jhqd.v1i2.201

Abstract

Acute Respiratory Infection is an acute infection involving the upper respiratory tract organ and lower respiratory tract organ caused by virus, fungi and bactery which always increased on Province of East Nusa Tenggara Timur and ranked first in the top 10 desease in Puskesmas Fatukanutu. This research aimed to know the factors related with incidence of Acute respiratory Infection in the workspace of Puskesmas Fatukanutu District of Kupang. This research used a quantitative method with cross sectional study approach. Samples in this research as many as 86 who got from using purposive sampling techniques. Data collected by using questionnaires and observation sheets. Results of this research were analyzed by using chi square test and showed there was a relationship between smoking habit with incidence of acute respiratory infection on children under five years where the value of p = 0.032.There was no relationship between using firewood with incidence of acute respiratory infection on children under five years where the value of p = 0.535.There was a relationship between the type of floor with incidence of acute respiratory infection on children under five years where the value of p = 0.034. there was a relationship between ventilation with incidence of acute respiratory infection on children under five years where the value of p = 0.000. there was no a relationship between immunization status with incidence of acute respiratory infection on children under five years where the value of p = 0,148 and there was no a relationship between exclusive breastfeeding with incidence of acute respiratory infection on children under five years where the value of p = 0.227. It recommended that community should get more education or information to improve their knowledge about acute respiratory infection.