Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Pharmacy Genius

Formulasi Dan Evaluasi Salep Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) Pada Penghambatan Propionibacterium acnes Riska Setyaningsih; Rani Prabandari; Dina Febrina
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.169 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.143

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Ekstrak bunga kecombrang memiliki kandungan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Flavonoid memiliki tingkat kepolaran yang tinggi sehingga dengan mudah menembus dinding sel dari bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak etanol bunga kecombrang di formulasikan dalam bentuk sediaan salep untuk mempermudah pemakaian. Dasar salep yang digunakan yaitu basis larut air dengan kombinasi PEG 400 dan PEG 4000. Tujuan: Untuk mengetahui hasil evaluasi fisik sediaan salep ekstrak etanol bunga kecombrang dan untuk mengetahui daya hambat salep ekstrak etanol bunga kecombrang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Metode: Metode eksperimental laboratorium dimulai dengan penyiapan bahan, determinasi tanaman, pembuatan simplisia, ekstraksi, pembuatan sediaan, evaluasi fisik dan uji antibakteri. Hasil: Hasil evaluasi salep ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) berdasarkan One Way Anova pada nilai pH memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05, sedangkan pada nilai daya lekat, daya sebar dan viskositas tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05. Berdasarkan uji Paired T test pada nilai pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hari ke-0 dan hari ke-13. Pada pengujian daya hambat bakteri Propionibacteriun acnes diperoleh hasil pada formula 1 sebesar 4,36 mm, formula 2 sebesar 7,95 mm dan formula 3 sebesar 9,37 mm. Kesimpulan: Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada formula 3 tidak masuk dalam rentang pH yang baik untuk kulit, dan pada daya sebar dari ketiga formula tidak memenuhi syarat dari daya sebar yang baik untuk kulit. Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada bakteri Propionibacterium acnes dengan zona hambat pada formula 1 termasuk dalam kategori lemah, formula 2 dan formula 3 termasuk dalam kategori sedang.
Formulasi Sediaan Masker Clay Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Anti-Agging Zulfa Fadhilah; Rani Prabandari; Dwi Novitasari
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.088 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.144

Abstract

Pendahuluan: Masker tanah liat biasanya digunakan karena kemampuannya untuk meremajakan kulit. Saat masker mengering, mulai ada efek menarik pada tekstur kulit yang bisa anda rasakan perubahannya. Sensasi ini membantu menyegarkan kulit karena masker tanah liat menghilangkan kotoran dan komedo setelah wajah terkelupas, membuat kulit tampak cerah dan bersih setelah menggunakan masker. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit manggis dapat diformulasikan dalam masker lumpur yang stabil secara fisik, untuk mengetahui efek anti-penuaan ekstrak etanol kulit manggis, dan untuk mengetahui uji iritasi masker clay ekstrak etanol kulit buah manggis Metode: Metode yang digunakan adalah eksperimental dan alat ukur jangka sorong digital. Hasil: Sediaan masker clay ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai pH 5,7–6,4, homogen, dan stabil dalam penyimpanan suhu kamar, ekstrak etanol kulit buah manggis dengan konsentrasi  10% dan 12% lebih efektif menurunkan jumlah keriput dibandingkan konsentrasi 14% dan kontrol positif, dan uji iritasi terhadap kelinci yang dioleskan pada kulit punggungnya dan dibiarkan selama 4 jam lalu dilihat pada jam ke 1, 24, 48 dan 72 jam tidak menunjukan terjadinya iritasi Kesimpulan: Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk sediaan lain menggunakan ekstrak kulit buah manggis sebagai anti aging
Pengaruh Metode Pengeringan Daun Karika (Vasconcellea pubescens A.DC) Terhadap Kadar Total Flavonoid Riska Fitria Ningsih; Rani Prabandari; Galih Samodra
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.689 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.145

Abstract

Pendahuluan: Tanaman karika ( Vasconcellea pubescens A.DC) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di kawasan dataran tinggi Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo. Tanaman ini satu genus dengan pepaya. Pada salah satu bagian tanaman karika yaitu pada daun memiliki kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar total flavonoid salah satunya adalah metode pengeringan.  Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar total flavonoid daun karika dengan menggunakan metode pengeringan yang berbeda.                                                                                                                   Metode: Pada penelitian ini metoda pengeringan yang digunakan yaitu sinar matahari langsung, diangin-anginkan dan oven pada suhu 45 ºC, kemudian hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan SPPS uji ANOVA untuk melihat adanya pengaruh yang signifikan atau tidak pada metode pengeringan yang digunakan. Hasil: Hasil penelitian bahwa kadar total flavonoid pada ekstrak daun karika dengan metode pengeringan sinar matahari langsung diangin-anginkan dan oven pada suhu 45 ºC secara bertutut-turut sebesar 5,91 mgQE/g ekstrak, 7,85±0,053 mgQE/g ekstrak dan 7,15 mgQE/g ekstrak. Dari hasil analisis data oneway ANOVA didapatkan nilai sig sebesar 0,00 (<0,05) artinya metode pengeringan sangat mempengaruhi kadar total flavonoid Kesimpulan: berdasarkan latar belakang tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar total flavonoid tertinggi didapatkan pada metode pengeringan diangin-anginkan
Pengaruh Variasi Konsentrasi Gliserin Sebagai Humektan Terhadap Stabilitas Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp) Sita Nur Faradila Sita; Rani Prabandari; Ikhwan Yuda Kusuma
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.092 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.147

Abstract

Pendahuluan: Daun salam mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai anti bakteri. Pasta gigi merupakan salah satu sediaan semi-solida yang digunakan untuk mencegah masalah pada gigi dan mulut. Komponen yang diperlukan dalam sediaan pasta gigi salah satunya humektan yaitu gliserin.  Tujuan: Untuk mengetahui sifat fisik dan stabilitas sediaan pasta gigi ekstrak etanol daun salam dengan varisi konsentrasi gliserin. Metode: Metode eksperimental laboratorium diawali dengan penyiapan bahan, determinasi tanaman, pembuatan simplisia, proses ekstraksi, pembuatan sediaan, evaluasi fisik dan stabilitas sediaan. Hasil: Hasil evaluasi sediaan pasta giigi kemudian dianalisis one way ANOVA pada uji sifat fisik menunjukkan perbedaan dengan nilai signifikansi < 0,05 pada uji daya sebar, pH dan viskositas. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji T berpasangan pada viskositas dan daya sebar menunjukkan nilai signifikansi < 0,05, artinya bahwa variasi konsentrasi gliserin dapat berpengaruh pada viskositas dan daya sebar baik sebelum dan sesudah stabilitas. Kesimpulan: Dari hasil dapat disimpulkan bahwa sediaan pasta gigi variasi konsentrasi gliserin berpengaruh terhadap uji daya sebar, pH dan uji viskositas serta tidak berpengaruh terhadap uji organoleptik, homogenitas, tinggi busa.
Formulasi Dan Evaluasi Gel Antijerawat Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon Lumut (Musa Acuminata Colla ) Dengan Variasi Konsentrasi Cmc- Na Sebagai Gelling Agent Nur Rifka Zaneta; Rani Prabandari; Sunarti
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.746 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.148

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut memiliki kandungan flavonoid, saponin dan tanin yang berperan sebagai antibakteri. Jerawat sangatlah mengganggu penampilan seseorang sehingga mulai banyak yang memilih pengobatan sintetik karena efek samping yang ditimbulkan lebih ringan. Sediaan yang cocok untuk mengobati kulit berjerawat yaitu gel. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik dan daya hambat gel antijerawat ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental. Kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut secara maserasi, pembuatan sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut 16 % b/b dan variasi CMC-Na FI (3%), F II (4%) dan FIII (5%), dilakukan uji sifat fisik yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas,uji pH, uji daya sebar, dan uji viskositas. Formula optimum diuji zona hambatnya menggunakan metode kertas cakram. Kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Hasil: Formula optimum yang memenuhi semua parameter sediaan gel baik sebelum stabilitas maupun sesudah stabilitas yaitu formula I dengan konsentrasi CMC-Na 3% karena memenuhi perameter uji homogeitas, uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar dan uji viskositas. Hasil daya hambat formula optimum FI sebesar 4,47 mm termasuk respon hambatan lemah. Hasil analisis SPSS berdasarkan uji one way anova pada nilai ph p>0,05. Sedangkan pada nilai daya lekat, daya sebar dan p<0,05.