Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Formulasi dan Evaluasi Permen Jelly Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Menggunakan Variasi Konsentrasi Basis Karagenan Lina Umami; Desy Nawangsari; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.083 KB)

Abstract

Candy jelly adalah manis yang memiliki tekstur goyang. Tekstur ini terbentuk karena bentuk gel, yaitu karagenan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan formulasi dan evaluasi permen jelly dari ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa L.) menggunakan variasi konsentrasi basis karagenan. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan variasi konsentrasi karagenan 5%, 7%, 9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik pada permen jelly dinyatakan normal sesuai dengan bahan yang digunakan, uji pH dan uji kadar air pada permen jelly tidak berpengaruh nyata (P>0,05), sedangkan uji kadar abu, gula reduksi, dan sukrosa pada permen jelly berpengaruh nyata (P<0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan, uji cemaran arsen dan cemaran logam menunjukkan bahwa tidak adanya cemaran arsen ataupun logam. Kesimpulan dari penelitian ini formulasi dan evaluasi permen jelly ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) menunjukkan hasil yang memenuhi syarat pada uji cemaran logam, cemaran arsen, pH dan organoleptik, pada uji kadar air dan sukrosa menunjukkan hasil tidak memenuhi syarat, pada kadar abu hanya formulasi kontrol yang memenuhi syarat.
Identifikasi Kandungan Bahan Kimia Obat Deksametason dalam Obat Tradisional Penggemuk Badan yang Dijual di Banyumas Erni Lovianasari; Adita Silvia Fitriana; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.094 KB)

Abstract

Jamu merupakan salah satu contoh obat tradisional dan warisan budaya yang berupa bahan atau ramuan berbahan dasar tumbuhan herbal dan telah digunakan secara turun-temurun di bidang kesehatan. Namun, beberapa pelaku industri menambahkan Bahan Kimia Obat (BKO) seperti Deksametason ke dalam jamu penggemuk badan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya campuran bahan kimia obat Deksametason pada jamu penggemuk badan dan mengetahui kadarnya. Metode Penelitian ini dilakukan secara kuliatatif menggunakan pereaksi warna asam sulfat dan asam asetat anhidrat serta menggunakan Kramoatografi Lapis Tipis dengan fase gerak etanol 96% : kloroform (1:9). Analisis kadar dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil dengan pereaksi warna dan kromatografi lapis tipis dari 12 sampel jamu penggemuk badan yang dianalisis terdapat 2 buah sampel jamu yang mengandung Deksametason. Jamu penggemuk badan yang dijual di Banyumas diduga mengadung Deksametason dan diketahui dengan kadar Deksametason didalam 0,1 gram sampel jamu penggemuk badan SJ-A sebesar 1,163 mg dan sampel SJ-L sebesar 0,986 mg.
Perbandingan Kadar Protein pada Kacang Hijau dan Sari Kacang Hijau yang Diperjualbelikan dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Riska Norma Sarita; Adita Silvia Fitriana; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1242.251 KB)

Abstract

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) adalah sumber protein nabati dengan kandungan protein yang cukup tinggi. Kandungan protein dapat mengalami penurunan setelah mengalami proses pengolahan makanan, namun ternyata kadar air pada suatu bahan juga berpengaruh terhadap kadar proteinnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan melihat perbedaan kadar protein sari kacang hijau dengan kacang hijau asli. Penelitian ini dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis dengan pereaksi Lowry. Hasil penelitian menunjukan kadar protein pada biji kacang hijau lebih tinggi dibandingkan dengan sari kacang hijau. Kadar protein pada biji kacang hijau sebesar 1,265%, sedangkan pada sampel sari kacang hijau sebesar 0,541; 0,77; 0,500; 0,441; 0,314; 0,256; 0,396; 0,407; 0,476; dan 0,327%. Hasil uji One-Way ANOVA menunjukan nilai signifikasi sebesar <0,001 yang berarti p < 0,05 sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan yang signifikan pada kadar protein biji kacang hijau dan sari kacang hijau.
Evaluasi Tingkat Pengetahuan Pasien terhadap Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Apotek Kabupaten Banyumas Triana Nur Safitri; Peppy Octaviani DM; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.776 KB)

Abstract

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan bagian dari pelayanan farmasi klinik yang sangat penting karena bertujuan untuk menghindari kesalahgunaan dalam penggunaan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian pelayanan farmasi klinik di apotek Kabupaten Banyumas dengan PerMenkes No 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek, mengetahui rincian informasi obat yang disampaikan kepada pasien di apotek Kabupaten Banyumas, mengetahui tingkat pengetahuan pasien terhadap Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang disampaikan di apotek Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian pada 70 sampel menunjukan pelayanan farmasi klinik pada pengkajian dan pelayanan resep 99%, dispensing 99%, pelayanan informasi obat 100%, konseling 99%, homecare 30%, Pemantauan Terapi Obat (PTO) 69%, Monitoring Efek Samping Obat (MESO) 59%. Informasi obat yang disampaikan pada nama obat 89%, sediaan obat 96%, dosis 96%, cara pakai 96%, penyimpanan obat 89%, indikasi 100%, interaksi 50%, efek samping 76%. Tingkat pengetahuan pasien terhadap pelayanan informasi obat, kategori baik 56%, sedang 36%, buruk 8%.
Pengaruh Lama Waktu Penyeduhan dan Bentuk Sediaan Teh Herbal Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) terhadap Aktivitas Antioksidan Nisa Nur Fadilah; Adita Silvia Fitriana; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1255.71 KB)

Abstract

Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Salah satu pemanfaatan kulit buah naga adalah dibuat sediaan teh, karena minuman teh banyak digemari masyarakat Indonesia setelah air putih. Aktivitas antioksidan pada teh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah bentuk sediaan dan lama waktu penyeduhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari lama waktu penyeduhan dan bentuk sediaan teh herbal kulit buah naga merah terhadap aktivitas antioksidan. Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimental. Sampel teh celup dan teh tubruk kulit buah naga merah diseduh dengan variasi waktu penyeduhan 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 menit. Variasi waktu penyeduhan tersebut diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-pycrylhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bentuk sediaan teh kulit buah naga merah berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai P Value 0,020 <0,05, lama waktu penyeduhan teh celup kulit buah naga merah tidak berpengaruh terhadap aktivitas ditandai dengan nilai P Value 0,249 > 0,05 dan lama waktu penyeduhan teh tubruk kulit buah naga merah berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai P Value 0,018 < 0,05.
Uji Efektivitas Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia Catappa L) pada Tikus Wistar dalam Penyembuhan Ulkus Diabetikum Yulsela Senaen; Galih Samodra; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.289 KB)

Abstract

Ulkus Diabetikum merupakan salah satu komplikasi kronis dari penyakit diabetes melitus berupa luka pada permukaan kulit kaki penderita diabetes disertai dengan kerusakan jaringan bagian dalam atau kematian jaringan, baik dengan ataupun tanpa infeksi, yang berhubungan dengan adanya neuropati dan atau penyakit arteri perifer pada penderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ektrak daun ketapang (Terminalia catappa L.) dalam terapi ulkus diabetikum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun ketapang dalam terapi ulkus diabetikum. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Hasil penelitian ini yaitu daun ketapang formula II memiliki efektifitas untuk menyembuhkan ulkus diabetikum. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu daun ketapang efektif dalam mengobati ulkus diabetikum dilihat dari pembentukan jaringan epitelisasi pada kulit tikus menggunakan mikroskopis.
Karakterisitik Massa Cetak Tablet Kunyit (Curcuma Longa. Linn) Menggunakan AvicelĀ® Ph 102 sebagai Bahan Pengikat Desy Nawangsari; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.736 KB)

Abstract

Pemilihan bahan pengikat dalam suatu formula tablet perlu dipertimbangkan agar menghasilkan massa cetak yang baik. Massa cetak yang baik dapat ditentukan berdasarkan laju alir, kompresibilitas dan sudut diam yang terbentuk. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik massa cetak tablet kunyit menggunakan Avicel PH 102 sebagai pengikat dalam formulasi tablet. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental yang dilakukan pada bulan Juli-September 2021. Penelitian dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan sesuai formula, kemudian dilakukan pengujian terhadap kelembaban, laju alir, kompresibiltas, sudut diam dan faktor hausner. Hasil penelitian menunjukkan parameter yang diuji belum memenuhi persyaratan laju alir yang baik, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu tingginya kandungan air >5% pada massa cetak.
Formulasi Krim Lip And Cheek Ekstrak Buah Naga Super Merah (Hylocereus Costaricensis) Sebagai Pewarna Alami dan Minyak Bunga Mawar (Rosa Hybrida L) Sebagai Emolien Fina Rudiyanti; Galih Samodra; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1213

Abstract

Lip and cheek merupakan kosmetik dwifungsi yang digunakan pada bibir dan pipi yang sesuai dibawa bepergian karena dinilai praktis serta ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) sebagai pewarna alami dan minyak bunga mawar (Rosa hybrida L) sebagai emolien alami dengan uji sifat fisik, iritasi dan kelembaban pada sediaan lip and cheek. Metodenya dengan remaserasi buah naga super merah menggunakan etanol 70% lalu diformulasikan dengan minyak bunga mawar untuk dibuat lip and cheek. Hasil uji sifat fisik didapatkan bau khas mawar, berbentuk krim, berwarna merah muda hingga merah tua yang homogen karena tidak memperlihatkan adanya butiran kasar. Memiliki daya oles yang banyak menempel dan merata dengan nilai pH 5,0-6,4 serta memiliki nilai viskositas 14.423-17.576 cps yang dapat melekat > 4 detik dengan daya sebar 5,1-6,4 cm dan nilai kelembaban terbaik pada formula 1. Hasil uji iritasi menunjukkan tidak ada iritasi dan hasil uji hedonik yaitu formula 3 dengan warna merah tua dan kelembaban sedang. Dapat disimpulkan formula 1, 2 dan 3 lip and cheek ekstrak buah naga super merah dan minyak bunga mawar memenuhi standar uji serta semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan minyak maka semakin pekat warnanya dan semakin lembab sediaan lip and cheek.
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Nyeri Haid (Dismenore) pada Siswi di SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga Indariah Purbasari; Rani Prabandari; Khamdiyah Indah Kuurniasih
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1225

Abstract

Dismenore suatu keadaan dimana perempuan mengalami nyeri pada saat menstruasi. Swamedikasi merupakan pengobatan sendiri (self medication) terhadap suatu penyakit atau gejala yang ringan dilakukan dengan obat kimiawi maupun obat tradisional yang dapat dibeli tanpa menggunakan resep dari dokter. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi nyeri haid (dismenore) dan perbandingan antara siswi farmasi dan perbankan syariah SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga setelah diberikan intervensi. Metode yang diberikan pada penelitian ini yaitu metode One Group Pretest-Postest dengan total responden berjumlah 96 siswi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan menunjukan bahwa pengetahuan siswi farmasi sebelum diberikan intervensi yaitu baik sebesar (50%) dan sesudah baik (91,7%). Pada siswi perbankan syariah sebelum diberikan intervensi yaitu baik (29,2%) dan sesudah yaitu baik (87,5%). Perbandingan tingkat pengetahuan antara siswi farmasi dan perbankan syariah setelah diberikan intervensi diperoleh p-value 0,015. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara siswi farmasi dan perbankan setelah diberikan intervensi.
Pengaruh Jenis Pelarut Pada Ekstraksi Bertingkat Biji Jagung Ungu (Zea Mays Var Ceratina Kulesh) Terhadap Aktivitas Antioksidan Gita Rizki Saputri; Dina Febrina; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1286

Abstract

Beberapa tahun terakhir, kandungan antioksidan yang tinggi dari antosianin jagung ungu menjadi daya tarik tersendiri untuk digunakan sebagai bahan makanan yang praktis. Efisiensi ekstraksi terutama dipengaruhi oleh pemilihan pelarut. Perbedaan tingkat kepolaran suatu pelarut dapat mempengaruhi nilai rendemen ekstrak, nilai IC50, total fenolik serta total flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pelarut mana yang paling berpengaruh terhadap total flavonoid, total fenolik, dan aktivitas antioksidan pada ekstrak biji jagung ungu,serta jenis pelarut yang paling terbaik dalam menghasilkan aktivitas antioksidan pada biji jagung ungu. Data yang diperoleh akan diperiksa normalitas dan homogenitas variansnya, kemudian akan digunakan ANOVA satu arah untuk menganalisis hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenolik, total flavonoid, dan nilai IC50 semuanya dipengaruhi secara signifikan oleh pelarut yang berbeda (P<0,05). Pelarut metanol menghasilkan aktivitas antioksidan yang terbaik berdasarkan IC50 sebesar 33,46 ppm, kadar flavonoid total sebesar 4,97 mg QE/g ekstrak, dan kadar fenolik total sebesar 11,73 mg GAE/g ekstrak. Kata kunci: jagung ungu, ekstraksi bertingkat, antioksidan