Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Physical Effects On The Behavior Of Littorina Littorea (L) Isdradjad Setyobudiandi; Raden Ario; Eddy Soekendarsi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 1 No. 1 (1993): Juni 1993
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3492.29 KB)

Abstract

Gastropoda, Uttorina littorea (l.) dipelihara pada salinitas antara 9-33"'- . Hewan tidak dapat berlahan hidup pada salinitas kurang dari 8%.. Pada salinitas antara 15.6-19.4"'- hewan tampak lebih aktif dalam kondisi dengan atau tanpa cahaya. Penurunan tingkat aktifitas umumnya terjadi dengan menurunnya salinitas media.Kata-kat. kunci: Littorina littorea, tingkah laku, salinitas, cahaya
MORFOMETRI KERANG TAHU Meretrix meretrix Linnaeus, 1758 DI PASAR RAKYAT MAKASSAR A. Gita Maulidyah Indraswari; Magdalena Litaay; Eddy Soekendarsi
BERITA BIOLOGI Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v13i2.687

Abstract

White shells Meretrix meretrix is one of the bivalves that are often sold in local markets of Makassar. Meretrix meretrix is one type of shellfishes that is favoured by the people so that they are continuedly being taken from their habitat without considering the feasibility of the capture. This research was aimed to determine the correlation between shell length, shell width, shell thickness, and total weight of the meat as well as assessing the size of a decent catch of M. meretrix in Makassar. Morphometric relationship between the length, width and thickness of the shell and total weight of the meat was analyzed using regression analysis.The results showed that the length and width of the shell and the length and total weight had strong positive correlation (0.81 = r = 0.96 and 0.81 = r = 0,92 repectively).The lenght and thickness of shell was moderately correlated (0.57 = r = 0.76), while the length and weight of the meat showed weak correlation (0.02 = r = 0.47). Size of M. meretrix sold in TPI Rajawali, Sentral market and Tanjung market ranged between 2.00 – 6.99 cm and has fulfilled the catching standard, which is > 4 cm.
PERBANDINGAN KANDUNGAN GIZI IKAN NILA Oreochromis niloticus ASAL DANAU MAWANG KABUPATEN GOWA DAN DANAU UNIVERSITAS HASANUDDIN KOTA MAKASSAR Ramlah Ramlah; Eddy Soekendarsi; Zohra Hasyim; Munif Said Hassan
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v1i1.1098

Abstract

Penelitian tentang “Perbandingan Kandungan Gizi Ikan Nila Oreochromis niloticus Asal Danau Mawang Kabupaten Gowa dan Danau Universitas Hasanuddin (Unhas) Kota Makassar” telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni  2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi ikan nila Oreochromis niloticus yang hidup di perairan berbeda. Analisis kandungan gizi dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan. Metoda yang digunakan untuk mengukur kandungan karbohidrat adalah Luff Schroorl; kandungan protein menggunakan metode Kjeldhal; kadar lemak menggunakan metode Soxhlet. Pengukuran penetapan kandungan mineral kalsium dan besi dengan metode AAS (Atom Absorbance System) dan fosfor dengan metode spektrofotometer UV-Vis. Hasil  penelitian menunjukkan, bahwa: ikan nila Oreochromis niloticus asal danau Mawang (0,32 g) mempunyai kandungan karbohidrat ikan lebih tinggi dibanding asal Danau Unhas (0,18 g); kandungan protein ikan asal danau Mawang (12,94 g) lebih rendah dibanding ikan asal danau Unhas (16,79 g), kandungan lemak ikan asal danau Mawang (0,10 g) lebih rendah dibanding ikan asal danau Unhas (0,18 g); kandungan kalsium ikan asal danau Mawang (4,782 mg) lebih tinggi dibanding ikan asal danau Unhas (3,027 mg); kandungan fosfor ikan asal danau Mawang (360 mg) lebih rendah dibanding ikan asal danau Unhas (610 mg); dan kandungan zat besi ikan asal danau Mawang (2,756 mg) lebih rendah dibanding ikan asal danau Unhas (0,835 mg).Kata Kunci: Gizi, Ikan Nila Oreochromis niloticus, Danau Mawang, Danau Unhas.
STUDI KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS Siganus canaliculatus DI KEPULAUAN TANAKEKE TAKALAR SULAWESI SELATAN Selviani Selviani; Irma Andriani; Eddy Soekendarsi
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v3i1.4383

Abstract

Penelitian studi kebiasaan makanan Ikan Baronang Lingkis Siganus canaliculatus di Kepulauan Tanakeke Takalar Sulawesi Selatan telah dilakukan pada bulan Februari 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makanan ikan Baronang Lingkis berdasarkan habitat aslinya yaitu di Takalar Sulawesi Selatan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 10 ekor. Sampel dibedah pada bagian  belakang operculum dan menuju bagian dasar perut lalu sistem pencernaanya dipisahkan kemudian diawetkan dengan menggunakan formalin 1%. Kemudian alat pencernaan dibedah lalu dikerik dan dikeluarkan semua isinya. Selanjutnya isi pencernaan diidentifikasi hingga tingkat spesies menggunakan referensi indentifikasi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis makanan yang ditemukan adalah alga, lamun, crustacea dan detritus atau sisa makanan yang sulit teridentifikasi dan pasir. Hasil perhitungan nilai Indek preponderance (IP), diperoleh nilai tertinggi pada alga yaitu 58,3%, lamun 20,5%, detritus 20,5% dan  crustacea  0,06%.  Penelitian ini menyimpulkan bahwa ikan baronang lingkis di kepulauan Tanakeke mempunyai kebiasaan memakan alga yang utama, lamun dan destritus sebagai tambahan dan crustacea makanan pelengkap.Kata kunci : Tanakeke, Ikan Baronang, Kebiasaan Makanan
UJI POTENSI GETAH JARAK PAGAR Jatropha curcas Linn. TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT TIKUS Rattus norvegicus Jihan Laguliga; Andi Evi Erviani; Eddy Soekendarsi
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 6 No. 2 (2021): Bioma : Juli - Desember 2021
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v6i2.14797

Abstract

Jarak Pagar merupakan salah satu tanaman obat yang sering digunakan sebagai obat penutup luka. Kandungan flavonoid, saponin dan tannin dalam getah jarak memiliki aktivitas terhadap proses penyembuhan luka bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi getah tanaman jarak Jatropha curcas Linn. sebagai penutup luka bakar. Penelitian ini menggunakan 12 ekor tikus yang diberi luka bakar pada bagian punggung dengan menggunakan plat besi berdiameter 1,6 cm. Perawatan lukadilakukan setiap hari hingga luka sembuh dengan 4 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif (salep Gentamicin 0.1%), campuran getah jarak pagar dan salep Gentamicin (2 : 1), dan getah murni Jarak Pagar. Parameter yang diamati yaitu persentase kesembuhan luka bakar pada hari ke-1, 6, 10 dan 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penyembuhan luka terbaik pada hari ke-15 yaitukelompok perlakuan getah murni Jarak Pagar Jatropha curcas Linn dengan hasil persentase kesembuhan 95.26%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian dengan menggunakan getah jarak pagar menunjukkan penyembuhan luka lebih efektif dibandingkan dengan tiga perlakuan lainnya.Kata Kunci: Jarak Pagar, Gentamicin, Luka Bakar, Luas Luka Bakar, Persentase Penyembuhan Luka Bakar
Potential of Community Based Ecotourism of Bats Population (Megachiroptera) in Soppeng Regency , Indonesia Slamet Santosa; Eddy Soekendarsi; Munif Said Hasan; Fahruddin Fahruddin; Dody Priosambodo
International Journal of Applied Biology Vol. 4 No. (2) (2020): International Journal of Applied Biology
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The bats population lives and reproduces on trees in the city center of Soppeng Regency.   The study aims to analyze the potential of community based ecotourism development of bats population. The method of study are the objects and ecotourism attractions, community based ecotourism and ecotourism management analyzes.  The :all respondents stated that the bats population can be an ecotourism attraction. It's easy to observe wild bats. Ecotourism is an environmentally friendly tourism trip and empowers local communities. Accessibility is easy because the location of ecotourism attractions is only distance of 0.5 km from the bus terminal and public transportation.  Amenities, such as hotel, restaurant, post offices, telecommunication networks, banks and souvenir shop are available at tourist sites.  The study concludes that the bats population is potential to be developed as a community based ecotourism object in Soppeng RegencyKey Words : Ecotourism, Bats population, Community Based, Soppeng Regency
Gastropod Pests on Gracilaria Cylindrica and Gracilaria Verrucosa Eddy Soekendarsi
Jurnal Moluska Indonesia Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Masyarakat Moluska Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54115/jmi.v3i2.48

Abstract

Using traditional methods, Gracilaria cylindrica and Gracilaria verrucosa are commonly cultivated in ponds located in the south eastern parts of South Sulawesi. G. cylindrica has thick, cylindrical branches. G. verrucosa has slender broad-based branches. An illustrated taxonomic account is presented. Three species of herbivore gastropods, Clithon sp., Neritodryas sp., and Clypeomorus sp., occur naturally in the pond areas. The snails easily develop into pests. To reduce the problem, farmers must daily clean cultured Gracilaria by hand. Polyculture of Gracilaria and milk fish reduce problems with fouling epiphytes.