Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Self Care Management Terhadap Lansia Pasca Stroke dalam Peningkatan Activities of Daily Living (ADLs): A Systematic Review Helatul Mardiah; Vivin Nur Hafifah; Zainal Munir; Handono Fatkhur Rahman
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 2 (2021): April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12224

Abstract

Elderly with stroke tend to have changes in terms of social life. The purpose of this systematic review is to determine the self-care management of the elderly with post-stroke which has an impact on increasing Activities of Daily Living (ADLs). The source database were Google Scholar, Cambridge core, PubMed, and Proquest, with keywords namely self care management in the elderly after stroke. The period of the articles was 2016-2020, with full text in English or Indonesian, so that we get 15 articles. Self care management provided by cadres or families is very important for the elderly with post-stroke to increase knowledge and motivation to be more independent and able to carry out daily activities without assistance. Keywords: self-care management; elderly people; stroke; Activities of Daily Living (ADLs) ABSTRAK Lansia dengan stroke cenderung memiliki perubahan dalam segi kehidupan sosial. Tujuan systematic review ini adalah mengetahui manajemen perawatan diri lansia dengan pasca-stroke yang memiliki dampak pada peningkatan Activities of Daily Living (ADLs). Database sumber adalah Google Scholar, Cambridge core, PubMed, dan Proquest, dengan kata kunci yaitu self care management in the elderly after stroke. Kurun waktu artikel adalah 2016-2020, dengan teks penuh berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia, sehingga didapatkan 15 artikel. Self care management yang diberikan oleh kader atau keluarga sangat penting bagi lansia dengan pasca-stroke untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi untuk lebih mandiri dan mampu melakukan aktivitas sehari- hari tanpa bantuan. Kata kunci: self-Care management; lansia; stroke; Activities of Daily Living (ADLs)
Kecemasan Pasien COVID-19: A Systematic Review Anis Rosatil Jannah; Atika Jatimi; Maulidiyah Junnatul Azizah Heru; Zainal Munir; Handono Fatkhur Rahman
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus November-Desember 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk406

Abstract

Background: Post Coronavirus Desease 2019, discovered in December 2019, then On March 18, 2020, more than 180,000 cases were confirmed and at least 7,500 deaths have been reported in 159 countries. According to the World Health Organization, a gloomy pandemic has caused increased anxiety and mental health, both positive for patients and society. Objective: To detect signs of anxiety symptoms in covid-19 patients and the effects that can be caused during the treatment period and the isolation period. Methods: Introductory literature was obtained from 10 international articles with Google Scholar with the keyword Patient Anxiety -19. The next step is to choose by counting the year of publication (2019-2020). With full technology and speak English. Furthermore, articles and journals that are considered to be less relevant are excluded. Results: anxiety is often caused by situations that include the patient, respiratory distress, reduced social activity, feelings of rejection by society and social dynamics that change dramatically. Symptoms that appear in patients are anxiety that affects the patient's sleep patterns. Conclusion: Co-19 patients tend to experience psychological disorders in the form of anxiety, fear. Psychological consequences of this attack because the patient has excessive anxiety, especially physical conditions and interaction patterns that are really limited to suppress the spread of the virus. Suggestion: The two factors above still need to be reviewed to find the cause of patient anxiety in detail. Keywords: anxiety; covid-19 ABSTRAK Latar Belakang: Pasca Coronavirus Desease 2019, ditemukan pada Desember 2019, selanjutnya Pada 18 Maret 2020, lebih dari 180.000 kasus dikonfirmasi dan setidaknya 7.500 kematian telah dilaporkan di 159 Negara. Menurut World Health Organisasi, pandemi yang suram telah menyebabkan meningkatnya kecemasan dan kesehatan mental baik pasien positif covid-19 maupun masyarakat. Tujuan: Untuk mendeteksi tanda gejala kecemasan pasien covid-19 dan efek yang dapat ditimbulkan selama masa perawatan dan masa isolasi. Metode: Literatur awal didapatkan dari 10 artikel Internasional dengan Google Scholar dengan kata kunci Patient anxiety covid-19. Tahapan selanjutnya adalah melakukan penyeleksian dengan memperhatikan tahun terbitan (2019-2020). Dengan tek penuh dan berbahasa Inggris. Selanjutnya, artikel dan jurnal yang dinilai kurang relevan dikeluarkan. Hasil: kecemasan kerap disebabkan oleh situasi yang tengah meliputi pasien, gangguan saluran pernafasan, berkurangnya kegiatan sosial, perasaan terhadap penolakan oleh masyarakat dan dinamika sosial masyarakat yang berubah drastis. Gejala yang muncul pada pasien adalah kecemasan yang berimbas pada pola tidur pasien. Kesimpulan: Pasien covid-19 rentan mengalami gangguan psikologis berupa kecemasan, ketakutan. Konsekuensi psikologis ini menyerang karena pasien memiliki kecemasan berlebih terutama kondisi fisik dan pola interaksi yang serba dibatasi dalam rangka menekan persebaran virus. Saran: Dua faktor diatas masih memerlukan kajian ulang untuk menemukan sebab kecemasan pasien secara mendetail. Kata kunci: kecemasan; covid-19
Hubungan Spiritual Coping dengan Self Monitoring pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli Klinik Penyakit dalam RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo Siti Syarifah; Setiyo Adi Nugroho; Ahmad Kholid Fauzi; Zainal Munir; Abdul Hamid Wahid
Journal of Ners and Midwifery Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i1.ART.p089-094

Abstract

Spiritual merupakan salah satu faktor penting Untuk meningkatkan pemantauan diri bagi pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Tingkat spiritualitas yang tinggi dapat mempengaruhi kognisi manusia untuk berpikir positif. Pasien dengan diabetes dua kali lebih beresiko mengalami status kecemasan, depresi dan masalah psikologis yang serius. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan Spiritual Coping dengan Self Monitoring pada Klien DM tipe 2. Desain dalam penelitian adalah cross sectional, yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan dan selanjutnya menjelaskan suatu keadaan tersebut melalui pengumpulan data pengukuran variabel korelasi yang terjadi pada objek penelitian secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan, dengan jumlah sampel 110 responden, Variabel bebas dalam penelitian ini Spiritual Coping dan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Self Monitoring. dengan, Tekhnik pengambilan sampel dilakukan secara Probability Sampling, yaitu dengan cara simple random sampling yang mana jenis probabilitas yang paling sederhana. Untuk mencapai sampling ini, setiap elemen diseleksi secara acak. Hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan (P=0,002<0,05 )  antara hubungan Spiritual Coping dengan Self Monitoring. Kesimpulannya: tedapat hubungan Spiritual Coping Dengan Self Monitoring Pada Klien Diabetes Mellitus tipe 2 di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo. Spiritual is one of the important factors to increase self-monitoring for Type 2 Diabetes Mellitus patients. High spiritual level can influence human cognition to think positively. Patients with diabetes are twice as likely to experience anxiety, depression, and serious psychological problems. Objective: this study is to determine the relationship between Spiritual Coping and Self Monitoring on DM type 2 clients. The design in this study is cross sectional, namely research that aims to describe or describe a situation and then explain a situation through collecting data that measures the correlation variable that occurs on the research object simultaneously or simultaneously, with a sample of 110 respondents. The independent variable in this study is Spiritual Coping and the dependent variable in this study is Self Monitoring. with, the sampling technique is done by Probability Sampling, namely by means of simple random sampling which is the simplest type of probability. To achieve this sampling, each element is chosen randomly. The results showed a significant relationship (P = 0.002 <0.05) between the relationship of Spiritual Coping with Self Monitoring. In conclusion: there is a relationship between Spiritual Coping and Self Monitoring on Type 2 Diabetes Mellitus Clients in the Internal Medicine Clinic at Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo Hospital.
EFEKTIVITAS SELF EFFICACY MENGAHADAPI BULLYING DI SEKOLAH: SELF-EFFICACY IN DEALING WITH BULLYING AT SCHOOL Dewi Sri Anggraini; Maulidiyah Junnatul Azizah Heru; Atika Jatimi; Zainal Munir; Handono Fatkhur Rahman
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 14 No. 2 (2020): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.046 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v14i2.108

Abstract

Introduction: Bullying behavior becomes an unsettling problem at school. bullying cases have a major impact on the psychology of victims of bullying. Improper coping relationships can form negative behaviors. This study aims to improve Self-efficacy which plays an important role in overcoming bullying events. Method: this study uses a literature review method by searching the electronic data base PROQUEST, EBSCO, DOAJ, GOOGLE SCHOLAR, GATE RESEARCH with keywords: self-efficacy, bullying, victim intimidation. Literatul review used as many as 20 articles in accordance with the inclusion criteria and exclusion criteria. Results: this study shows the effectiveness of self-bullying in schools, where self-efficacy is able to give an emphasis on individual self-ability to overcome the problem of bullying in school, so that bullying increases. Conclusion: bullying cases in schools can be agreed with the self-efficacy of each individual. self efficacy helps someone in overcoming the problem of bullying and using appropriate coping to solve the problem. Keywords: Self-efficacy, bullying, bullying victim at school
Metode modeling dalam keberhasilan toilet training pada anak wahyu tri susanty; Zainal Munir; Kholisotin Kholisotin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.2114

Abstract

Berdasarkan penelitian (American Academy of Pediatrics AAP, 2017) mengatakan bahwa tidak semua anak siap untuk melakukan toilet training pada saat berusia 2 tahun, terdapat 4% dari 482 toddler mampu untuk melakukan toilet training pada usia 2 tahun, 22% pada usia 2,5 tahun, 60% pada usia 3 tahun, 88% pada usia 3 ½ tahun serta 2% pada usia 4 tahun, dan diperkirakan jumlah toddler di Indonesia mencapai 40% dari 295 juta jiwa penduduk Indonesia, diperkirakan jumlah balita yang masih susah mengontrol BAB dan BAK sampai usia prasekolah mencapai 75 juta anak. Kejadian anak mengompol lebih besar jumlah persentase anak laki-laki yaitu 60% dan anak perempuan 40%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode modeling terhadap keberhasilan pelaksanaan toilet training pada anak berdasarkan literature review jurnal. Tinjauan literatur ini dicari dengan menggunakan basis data elektronik seperti Google Schoolar. Tinjauan literatur dilakukan pada artikel yang diterbitkan lima tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan untuk mencari adalah anak, toilet training, metode modeling. Artikel ilmiah didapatkan sebanyak 25 artikel, kemudian dipilih 20 artikel sesuai dengan yang telah ditetapkan untuk mengkompilasi tinjauan literatur. Studi ini menargetkan untuk mengurangi angka kegagalan toilet training pada anak. Hasil dari telaah literatur ini digunakan untuk menganalisis apakah pengaruh metode modeling terhadap anak. Hasil analisis berbasis literature review jurnal terkait metode modelling penulis berasumsi berdasarkan fakta bahwa anak mengalami peningkatan setelah melihat video, gambar dan contoh tentang toilet training. Proses pembelajaran dengan metode modeling kepada anak merupakan proses peniruan. Kondisi ini menimbulkan motivasi dan keinginan untuk mengikuti model, sehingga responden meniru atau melakukan proses peniruan yang nantinya dapat membantu toddler dalam melakukan toilet training. Dengan menggunakan metode modelling seperti demonstrasi langsung, melalui video ataupun gambar maka akan mempermudah orang tua dalam mengajarkan toilet training pada toddler. Disimpulkan bahwa metode modeling dilakukan dengan cara memberikan edukasi kepada orang tua dan anak dengan cara menampilkan video animasi, gambar, serta mencontohkan tentang pelaksanaan toilet training yang baik dan benar. Strategi atau cara metode modeling secara positif dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan toilet training pada anak. Hal ini akan berdampak pada kebiasaan toileting anak secara mandiri.
Depression in Post Disaster Societies: A Systematic Review Reza Fithriy Insaniy; Atika Jatimi; Maulidiyah Junnatul Azizah Heru; Zainal Munir
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14 No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science) 
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.605 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v14i3.1556

Abstract

  Introduction: Disaster increases the risk of depression in individuals one to six years after the event. Objective:. This paper describes depression in post-disaster societies. Method: This study was a systematic review. Database searches included Google Scholar and Proquest, with the keywords post-traumatic, depression, and disaster. The article's criteria were in English, published in 2016-2020, and used (CES-D) questionnaire. This systematic review was based on Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Results: This study used 15 articles meeting the criteria. Analysis of fifteen articles showed that individuals had mental health burdens after a disaster occurs. One of them was depression.  Conclusion: There is a depression in post-disaster societies. Future studies should explore the correlation between PTSD and depression after a disaster.
PKM Deteksi Dini Kelainan Tumbuh Kembang dengan Skrining Denver II dan Health Education di Taman Pendidikan Anak Shaleh Nurul Jadid Paiton Probolinggo Zainul Hasan; Zainal Munir; Siti Nur Kholishoh; Melinia Akhirul Fitri
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 2, No 2 (2021): Pendampingan Lembaga Pendidikan dan Media Pembelajaran Teknologi di Masa Covid-1
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v2i2.2228

Abstract

Manusia akan terus mengalami perubahan sepanjang hidupnya. Dimulai dari dalam kandungan, lahir kemudian menjadi dewasa dan tua, pada proses tersebut manusia terus mengalami perubahan dalam aspek fisik, gerak, pikir, emosi, dan sosial. Pola perubahan tersebut mula-mula bersifat lemah, lalu meningkat, mencapai puncak, kemudian akan menurun. Peningkatan terjadi dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan kematangan. Lembaga perlu untuk memastikan tahapan tumbuh-kembang berjalan sesuai dengan usia anak. Pemeriksaan tumbuh-kembang biasa dilakukan oleh guru. Tujuan PKM ini adalah mendeteksi dini perkembangan anak dan memberikan informasi pentingnya stimulasi dini, pemeriksaan dini dan intervensi dini. Metode kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran Tumbuh Kembang dengan menggunakan formulir Denver Developmental Screening Test II, sektor dari pemeriksaan diantaranya (Personal Sosial-Adaptif Motorik Halus-Bahasa-Motorik Kasar). interpretasi untuk keseluruhan tes dikategorikan menjadi 3 yaitu, “Normal”, “Suspek”, dan “Tak dapat diuji”pada keluarga anak di TP Anak Shaleh Nurul Jadid. Kegiatan ini didampingi oleh 7 orangtua, 5 ustadzah dan dikuti sebanyak 15 siswa TP Anak Shaleh  yang mengikuti kegiatan dengan aktif. Hasil dari kegiatan ini didapatkan 12 siswa TP Anak Shaleh dinyatakan normal dan 3 siswa TP Anak Shaleh dinyatakan tidak dapat diuji dikarenakan ada beberapa faktor didalam hasil pemeriksaan serta rekomendasi pada orangtua untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Kondisi itu perlu menjadi perhatian khusus untuk orangtua dan ustadzah bisa memahami pertumbuhan dan perkembangan anaknya dan cara menstimulus tumbuh-kembang anak.
Pengaruh Pola Asuh Otoriter dan Demokratif Orang Tua terhadap Interaksi Sosial Anak Usia Pra Sekolah (4 – 6 Tahun) Fitriah Fitriah; Zainal Munir; Baitus Sholehah
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 3 (2022): Agustus 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i3.877

Abstract

Interaksi sosial anak-anak adalah yang terbaik untuk meningkatkan perkembangan mereka dengan lingkungan, karena anak-anak prasekolah berusia 4 hingga 6 tahun dapat berteman dalam aktivitas yang sama. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam berinteraksi dengan anak selama pengasuhan disebut pola asuh orang tua. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pola asuh otoriter dan demokratif orang tua terhadap interaksi sosial anak usia prasekolah (4 – 6 Tahun). Penelitian yang digunakan dengan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk penelitian korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang dengan teknik Purposive Sampling. Kemudian dianalisis dengan uji statistik Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pola asuh Otoriter terhadap Interaksi sosial anak usia prasekolah dengan nilai ρ = 0,000, dan ada pengaruh pola asuh Demokratif terhadap Interaksi sosial anak usia prasekolah dengan nilai ρ = 0,001. Sehingga disimpulkan ada pengaruh antara pola asuh otoriter dan demokratif orang tua terhadap interaksi sosial anak usia prasekolah.
Hubungan Pengetahuan tentang Covid-19 dan Kepatuhan terhadap Penerapan Protokol Kesehatan Pengunjung Henik Lestiowati; Zainal Munir; Yuana Dwi Agustin
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 3 (2022): Agustus 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i3.1084

Abstract

Virus Covid-19 bisa ditanggulangi, terutama dengan melaksanakan kepatuhan 5M di rumah dalam rangka pencegahan penyakit Covid19. Riset ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang Covid-19 dengan kepatuhan penerapan Protokol Kesehatan pengunjung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain deksriptif korelatif dan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini 235 orang, pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober dengan teknik Purposive Sampling. Kemudian dianalisis dengan uji statistik Uji Chi Square. Hasil Analisa menunjukkan sebagian besar tingkat pengetahuan responden adalah cukup sebanyak 83 responden (35,3 %) dan sebagian kecil tingkat kepatuhan responden adalah sangat patuh sebanyak 113 responden (48,1%). Sehingga disimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan protokol kesehatan.
Pengaruh Pendidikan Dan Pekerjaan Orangtua Dengan Tingkat Kepatuhan ARV Pada Anak HIV/AIDS Zainal Munir; Fendi Romadoni
Citra Delima : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung Vol 2 No 2 (2019): Citra Delima : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
Publisher : STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.637 KB) | DOI: 10.33862/citradelima.v2i2.41

Abstract

Terapi Antiretroviral (ARV) merupakan sesuatu pengobatan pada HIV/AIDS, tetapi ketidak tahuan mereka akan informasi yang berkaitan dengan terapi antiretroviral (ARV) akan menimbulkan ketidak patuhan konsumsi obat (ARV). Penelitian ini betujuan untuk menganalisis Pengaruh Pendidikan dan pekerjaan orang tua terhadap kepatuhan konsusmsi obat ARV pada anak HIV/AIDS. Desain penelitian yang digunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah Survei Analitik dengan pengambilan sampel secara Total Sampling. Penelitian ini hampir dilakukan selama 3 bulan dengan mendapatkan data langsung pada orangtua yang memiliki anak HIV/AIDS. Selanjutnya penelitian yang dilakukan, bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan orangtua memberikan pengaruh signifikat terhadap tingkat kepatuhan anak dalam konsumsi ARV. Analisa data yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test. Kesimpulan dari penelitian ini : Ada pengaruh pendidikan terhadap kepatuhan ARV, dan ada pengaruh pekerjaan terhadap kepatuhan ARV. di RSUD Waluyo Djati Kraksaan Kabupaten Probolinggo.