Stunting masih menjadi perbincangan di banyak negara termasuk Indonesia karena akibat yang ditimbulkan dari anak yang stunting adalah kegagalan tumbuh dan kembangnya. Sehingga diperlukan pencegahan yang serius agar anak-anak Indonesia tidak lahir dalam kondisi masalah gizi kurang bahkan stunting. Pencegahan stunting paling dasar dapat diperoleh masyarakat terutama ibu pada pelayanan Posyandu. Posyandu merupakan pelayanan kesehatan yang utama dalam pencegahan stunting. Terdapat kader yang dapat membantu Masyarakat dalam memahami stunting, maka pengetahuan dan motivasi kader dalam menjalankan tugas juga harus baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguatkan kinerja kader dari faktor pendukung kinerja kader, yaitu faktor individu, organisasi, dan psikologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan uji pretest dan posttest satu grup sampel. Hasil penelitian menunjukkan ada perubahan faktor individu, faktor organisasi, dan faktor psikologis setelah diberikan intervensi. Hasil uji T-test menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,000 < 0,005, faktor organisasi yaitu sebesar 0,000 < 0,005, faktor psikologi yaitu sebesar 0,000 < 0,005 yang berarti terdapat perbedaan antara hasil jawaban pretest dengan posttest yang berarti ada pengaruh antara sebelum dan sesudahnya dilakukan pemberian pelatihan dan penyuluhan dengan menggunakan video sebagai media promosi kesehatan mengenai tugas pokok dan fungsi kader posyandu di Kota Medan. Diharapkan kader mendapatkan motivasi baik dalam bentuk pelatihan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, juga insentif agar kinerja kader dapat meningkat dan menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting di Kota Medan.