Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

The Education in Local Islamic Culture of Maulid Nabi Tradition: a Case Study in Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan Padang Pariaman Boarding School Rivauzi, Ahmad
AT-TALIM Vol 22, No 2 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.535 KB) | DOI: 10.15548/jt.v22i2.132

Abstract

A wave of globalization encourages intercultural contact more rapidly. This led to  an integration between the new values with the old ones that occur outside as well as inside the organization. This encourages the fusion of process and haziness value, even the erosion of the original values of the previously sacred and the identity of a nation. This paper focus on the tradition of Maulid Nabi as one of the local Islamic traditions in Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan Padang Pariaman Boarding School. The tradition of the Maulid Nabi (Prophets birthday) is a particular religious practice as a result of the grounding the normative teachings of Islam into reality. Education through local Islamic culture is needed by a community in order to have resilience and ability to acquire the significance life such as found in the Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan Pariaman Boarding School’s community. Keyword : Education, Local Islamic culture, and Warnings Birth of the ProphetCopyright © 2015 by Al-Talim All right reserved
LANDASAN FILOSOFIS PEMIKIRAN TASAWUF ABDURRAUF SINGKEL TENTANG ALLAH, MANUSIA, DAN ALAM Rivauzi, Ahmad
Jurnal THEOLOGIA Vol 28, No 2 (2017): PEMIKIRAN ISLAM
Publisher : Fakulta Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2017.28.2.1451

Abstract

Abstract: Abdurrauf Singkel (d. 1105 H / 1693 AD), was one of the great scholars of the 17th century and he was a key figure in the development of Islam, especially in the field of Sufism,it was as one of the forms of education in the aspect of mankind in the archipelago. Almost all of the Shaṭāriyyah lineage is centered on itself and through some of his students, this congregation is spread to various regions of the Malay-Nusantara world. Through the research with a hermeneutic approach to his works, this paper aims to reveal the philosophical foundation of the Abdurrauf Singkel thought about Sufism that puts the Quran and Ḥadith as the basis and normative source of it. The affirmation and reinforcement of tauhid, its reinter­pretation to the concept of waḥdāt al-wujūd which places man as the shadow of Allah, the concept of the creation of nature through the process of emanation and awakening the consciousness of servanthood through the effort of dying (ikhtiyari) by fana in zikrullah as the way of recognizing the nature of being and ma'rifatullāh, is the philosophical foundation of the Sufism thought which he developed in the Shaṭāriyyah.Abstrak: Abdurrauf Singkel (w. 1105 H/1693 M), adalah salah seorang ulama besar pada abad ke-17 dan merupakan tokoh kunci dalam perkembangan Islam terutama pada bidang tasawuf sebagai salah satu bentuk pendidikan pada aspek keruhanian di Nusantara. Hampir semua silsilah tarekat Shaṭāriyyah berpusat kepada dirinya dan melalui sejumlah muridnya, tarekat ini tersebar ke berbagai wilayah di dunia Melayu-Nusantara. Melalui penelitan dengan pendekatan hermeneutik terhadap karya-karyanya, tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan landasan filosofis pemikiran tasawuf Abdurrauf  Singkel yang menempatkan al-Qur’an dan Hadis sebagai dasar dan sumber normatif dari pemikiran tasawuf­nya. Penelitian menemukan bahwa penegasan dan penguatan tauhid, re­inter­pretasi­nya terhadap konsep waḥdāt al-wujūd yang menempatkan manusia sebagai bayangan dari Allah, konsep penciptaan alam melalui proses pe­mancar­an (emanasi) serta membangun kesadaran kehambaan melalui upaya mati ikhtiyari dengan cara fana dalam dzikrullah sebagai  jalan untuk mengenali hakikat wujud dan ma’rifatullāh, merupakan pondasi filosofis dari bangunan pemikiran tasawuf yang dikembangkannya dalam tarekat Shaṭāriyyah. 
THE DEVELOPMENT OF LEARNING MODELS WITH AN-NAFS LEARNING THEORY AND THE RESPONSE OF RELIGIOUS TEACHERS AT ELEMENTARY SCHOOL IN PALUPUH, AGAM, WEST SUMATERA Rivauzi, Ahmad
AT-TA'LIM Vol 25, No 3 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jt.v25i3.344

Abstract

All the learning theories today can not be separated from the philosophical view of the nature of man and God. This view will determine how a person treats humans, educates and learns them and also the purpose of the education and learning. The essence of learning in the theory and model of learning An Nafs is the occurrence of changes in the An-Nafs itself as the potential human-psychological (jasad-ruhani). This paper aims to explore the theory, An-Nafs learning model and the response of religious teachers at elementary schools in Palupuh, Agam. This study involved all the religious teachers from 19 schools in Palupuh. Based on the questionnaire distributed and then processed by using Likert scale, obtained excellent response from them, both on the aspects of theoretical understanding, urgency, and the benefits of its application to the learning of Islam.
PILAR PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF IMAM AL-SYATHIBY Samsuir, Al Ikhlas; Rivauzi, Ahmad; Wirdati, Wirdati
TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education Vol 5, No 1 (2018): May 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.236 KB) | DOI: 10.17509/t.v5i1.13324

Abstract

This study aims to reveal about the pillars of education in the perspective of Imam al-Syathiby. This research is library research where the authors explore the opinion of Imam al-Syathiby in the book al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah that related with education. After the data is collected, it is processed by qualitative approach method. The instrument in this study is the author himself. From this study it can be concluded that the concept of education according to Imam al-Syathiby has four pillars; first, materials (science), second, teacher, third, method and forth, student. Every pillar in education must be paid attention proportionally. If not, education will not work properly. The further impact is that the goodness of human life both in the world and in the hereafter will not be realized. In this world human will be miserable, in the hereafter they will be misfortune.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tentang pilar pendidikan dalam perspektif Imam al-Syathiby. Penelitan ini berbentuk library research dimana penulis mengeksplorasi pendapat Imam al-Syathiby dalam kitab al-Muwafaqat fi Ushuli al-Syari`ah yang berkaitan dengan pendidikan.Setelah data terkumpul, diolah dengan metode pendekatan kualitatif. Adapun instrument dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan menurut Imam al-Syathiby memiliki empat pilar, yaitu, materi (ilmu), guru, metode dan murid. Setiap pilar dalam pendidikan tersebut harus mendapatkan perhatian sesuai dengan porsinya. Jika tidak, maka pendidikan tidak akan berjalan dengan baik. Dampak lebih jauhnya adalah tidak akan terwujudnya kemashlahatan pada kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Di dunia manusia akan sengsara di akhirat nanti manusia akan celaka.
LANDASAN FILOSOFIS PEMIKIRAN TASAWUF ABDURRAUF SINGKEL TENTANG ALLAH, MANUSIA, DAN ALAM Ahmad Rivauzi
Jurnal Theologia Vol 28, No 2 (2017): PEMIKIRAN ISLAM
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2017.28.2.1451

Abstract

Abstract: Abdurrauf Singkel (d. 1105 H / 1693 AD), was one of the great scholars of the 17th century and he was a key figure in the development of Islam, especially in the field of Sufism,it was as one of the forms of education in the aspect of mankind in the archipelago. Almost all of the Shaṭāriyyah lineage is centered on itself and through some of his students, this congregation is spread to various regions of the Malay-Nusantara world. Through the research with a hermeneutic approach to his works, this paper aims to reveal the philosophical foundation of the Abdurrauf Singkel thought about Sufism that puts the Quran and Ḥadith as the basis and normative source of it. The affirmation and reinforcement of tauhid, its reinter­pretation to the concept of waḥdāt al-wujūd which places man as the shadow of Allah, the concept of the creation of nature through the process of emanation and awakening the consciousness of servanthood through the effort of dying (ikhtiyari) by fana in zikrullah as the way of recognizing the nature of being and ma'rifatullāh, is the philosophical foundation of the Sufism thought which he developed in the Shaṭāriyyah.Abstrak: Abdurrauf Singkel (w. 1105 H/1693 M), adalah salah seorang ulama besar pada abad ke-17 dan merupakan tokoh kunci dalam perkembangan Islam terutama pada bidang tasawuf sebagai salah satu bentuk pendidikan pada aspek keruhanian di Nusantara. Hampir semua silsilah tarekat Shaṭāriyyah berpusat kepada dirinya dan melalui sejumlah muridnya, tarekat ini tersebar ke berbagai wilayah di dunia Melayu-Nusantara. Melalui penelitan dengan pendekatan hermeneutik terhadap karya-karyanya, tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan landasan filosofis pemikiran tasawuf Abdurrauf  Singkel yang menempatkan al-Qur’an dan Hadis sebagai dasar dan sumber normatif dari pemikiran tasawuf­nya. Penelitian menemukan bahwa penegasan dan penguatan tauhid, re­inter­pretasi­nya terhadap konsep waḥdāt al-wujūd yang menempatkan manusia sebagai bayangan dari Allah, konsep penciptaan alam melalui proses pe­mancar­an (emanasi) serta membangun kesadaran kehambaan melalui upaya mati ikhtiyari dengan cara fana dalam dzikrullah sebagai  jalan untuk mengenali hakikat wujud dan ma’rifatullāh, merupakan pondasi filosofis dari bangunan pemikiran tasawuf yang dikembangkannya dalam tarekat Shaṭāriyyah. 
PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS Nurul Fajri; Ahmad Rivauzi
JURNAL EDUSCIENCE (JES) Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Eduscience (JES)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.364 KB) | DOI: 10.36987/jes.v9i1.2548

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan Penguatan pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas dengan menerapkan nilai-nilai karakter dalam design silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Melaksanaan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Kelas di satuan pendidikan dilaksanakan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) melaksanakan pembiasaan sikap dan karakter sebelum memulai pembelajaran, mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter, menerapkan model dan metode pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter, mengaitkan isi pembelajaran dengan Penguatan Pendidikan Karakter, memfasilitasi peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter, mencatat perkembangan karakter peserta didik, memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang karakter yang dirancang dalam RPP.
Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah Berbasis Islam Rasi Muliya; Ahmad Rivauzi
An-Nuha Vol 1 No 4 (2021): Islamic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/annuha.v1i4.32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi intrinsic, mendeskripsikan motivasi ekstrinsik, dan mendeskripsikan harapan orang tua setelah menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar Islam Terpadu Albina Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sedangkan teknik yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data, ada tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menggunakan teori motivasi dari Abraham Maslow (Teori Kebutuhan), teori motivasi VROOM (Teori Harapan), teori motivasi Achievement Mc Clelland (Teori Kebutuhan Berprestasi), dan teori motivasi Herzberg (Teori Dua Faktor), motivasi dari orang tua yang menyekolahkan anaknya di SDIT Albina Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi intrinsik yaitu pemenuhan rasa aman orang tua, rasa cinta dan kasih sayang, dan harapan agar anak mempunyai keterampilan dan pengetahuan keagamaan (berprestasi), serta harapan terwujudnya anak Saleh dan solehah serta berakhlak mulia. Motivasi ekstrinsik, yaitu visi, misi, dan tujuan sekolah, kurikulum sekolah, sistem pelayanan, dan sarana dan prasarana.
Peranan Orangtua Dalam Pembinaan Akhlak Remaja di Kecamatan Nanggalo Kota Padang Gheatasya Sagita Anjani; Ahmad Rivauzi
An-Nuha Vol 1 No 3 (2021): Islamic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/annuha.v1i3.77

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menjelaskan peran orangtua dalam pembinaan akhlak remaja, dan 2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat orangtua dalam pembinaan akhlak. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diambil melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan tujuh informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan orangtua dalam pembinaan akhlak remaja belum berjalan secara maksimal, dikarenakan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu kurangnya pendidikan orangtua tentang akhlakul karimah, kurangnya kesadaran orangtua untuk memberikan contoh akhlak yang baik di dalam kehidupan sehari-hari, dan faktor lingkungan yang kurang mendukung remaja untuk memiliki akhlak yang baik sehingga menjadi penyebab beberapa kasus terjadi pada beberapa keluarga. Contoh kasus yang diantaranya yaitu terdapat orangtua yang tersangkut kasus sebagai bandar narkoba, di dalam keluarga tersebut juga terdapat salah seorang anak yang hamil diluar nikah. Contoh permasalahan yang lain juga ditemukan dikeluarga berbeda, yang mana orangtua memberikan izin anaknya untuk berduaan dengan teman lawan jenis dirumah.
Strategi Pembelajaran Tasawuf dalam Membina Moralitas Santri di Madrasah Tarbiyah Islamiah (MTI) Canduang Melalui Kitab Al-Hikam Debi Anggraini; Ahmad Rivauzi
An-Nuha Vol 1 No 3 (2021): Islamic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/annuha.v1i3.86

Abstract

Degradasi moral menjadi isu hangat yang ramai diperbincangkan di era ini. Moral perlahan tapi pasti telah terkikis secara sistematis seiring dengan berkembangya ilmu pengetahuan dan teknologi. Krisis moral merupakan krisis yang membutuhkan upaya intervensi agar tidak terjadi krisis kolektif di kemudian hari. Menempuh pendidikan pesantren dan mempelajari kitab al-hikam bisa menjadi opsi untuk menjawab problematika moral ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tentang strategi pembelajaran yang digunakan oleh tenaga pendidik di MTI Canduang dalam mengajarkan kitab al-hikam dan bagaimana pengaruh kitab al-hikam dalam pembinaan moralitas.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menempatkan peneliti sebagai instrument inti. Wawancara dan observasi dipilih sebagai teknik pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data dari informan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kitab al-hikam kaya akan nilai-nilai moralitas. Adapun strategi pembelajaran kitab al-hikam yang digunakan di MTI Canduang adalah ekspisitori. Dan cara penanaman nilai-nilai dari kitab al-hikam adalah dengan metode mau’izah dan hikmah (modelling).
Pembaharuan Lembaga Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Meilisa Putri; Ahmad Rivauzi
An-Nuha Vol 2 No 1 (2022): Islamic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/annuha.v2i1.171

Abstract

This study aims to look at the renewal of Islamic educational institutions in the Light-light Nurul Yaqin Islamic Boarding School, which consists of foundations, formal and non-formal institutions. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Sources of data were taken through direct interviews with informants consisting of the Caliph, the Head of the Pondok, Deputy Curriculum for the cottage, the Daily Executive of the El Imraniyah Islamic Development Foundation, and the educators of the Nurul Yaqin Islamic Boarding School. To strengthen the data, researchers also took data through observation and documentation. Overall, the results of the study showed that the renewal of Islamic education in terms of institutions at the Light-light Nurul Yaqin Islamic Boarding School did not experience many changes, but in the formal institutions of Islamic boarding schools officially made the Bustanul Muahaqqiqin and Mudaqqiqin classes which were formerly non-formal institutions, changed their status to the formal institution in 2021 under the name Ma'had Aly.