Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (BASTRANDO)

TINJAUAN SEMIOTIK NOVEL HIDAYAH DALAM CINTA KARYA ROHMAT NURHADI ALKASTANI DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA Rita Nilawijaya; Emilia Contessa; M. Rama Sanjaya; M Doni Sanjaya
Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 1 (2021): BASTRANDO
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.443 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur pembangun pada novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani, (2) menganalisis nilai-nilai religius yang terkandung dalam novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani dengan tinjauan semiotik, (3) mengimplementasikan hasil penelitian dalam pembelajaran sastra Indonesia di SMA. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah nilai religius dalam novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani tinjauan semiotik. Data dalam penelitian ini adalah data yang berwujud kata, kalimat, dan paragraf yang mengandung nilai religius dalam novel Hidayah dalam Cinta. Sumber data primer penelitian ini adalah novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani. Sumber data sekunder penelitian ini berupa skripsi, biografi pengarang, dan internet. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pustaka dan simak-catat. Teknik validitas data penelitian ini menggunakan triangulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model pembacaan semiotik yang meliputi pembacaan heuristik dan hermeneutik. Berdasarkan analisis struktural, tema dalam novel Hidayah dalam Cinta karya Rohamat Nurhadi Alkastani tentang keberhasilan yang diperoleh karena beriman. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Tokoh-tokoh yang dianalisis adalah Zein, Zakki, Uswah, Syakila, Maulida, Pak Budi Setyadi, Pak Kiai, Pak Mandor, Pak Tedy, Simbok, Melly, dan Billy. Latar pada novel meliputi latar tempat, waktu, dan sosial. Sudut pandang pada novel menggunakan sudut pandang orang pertama. Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi dan simile. Hasil analisis religius dalam penelitian ini adalah terdapat dua nilai utama yang terkandung di dalam novel, yaitu akidah yang meliputi enam rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitab, Rasul, hari akhir, takdir) dan ketetapan hati. Akhlak merupakan nilai yang meliputi: hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan alam, manusia dengan sesama manusia. Selain itu, akhlak juga dibedakan menjadi dua, yaitu akhlak baik (dipercaya, pemaaf, sabar, merasa cukup, dan kebersihan) dan akhlak buruk (egoistis, berdusta, pemarah, dengki, sombong, berlebih-lebihan, berbuat kerusakan, mengadu domba, dan mengolok-olok). Implementasi hasil penelitian novel Hidayah dalam Cinta sebagai bahan ajar sastra di SMA sesuai dan relevan untuk dijadikan bahan materi pembelajaran sastra. Novel Hidayah dalam Cinta mengandung unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik diimplementasikan pada siswa untuk menemukan tema, fakta cerita, serta sarana cerita. Unsur ekstrinsik pada novel diimplementasikan untuk menemukan nilai religius yang terdapat dalam novel tersebut.
ANALISIS PENGGUNAAN MAKSIM CARA GRICE DALAM NOVEL MASIH ADA KERETA YANG AKAN LEWAT KARYA MIRA W Emilia Contessa; Erwanto Erwanto; Rita Nilawijaya
Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2022): BASTRANDO
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.291 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan maksim cara dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan pengamatan langsung dengan teknik analisis isi teks. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam novel Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat karya Mira W secara keseluruhan terdapat 61 maksim cara, dengan rincian 33 penyimpangan maksim cara dan 28 maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerja sama Grice. Beberapa faktor yang menyebabkan penyimpangan maksim cara dalam novel dapat terjadi dikarenakan banyak hal diantaranya dalam dialog tokoh terdapat kesopansantunan berbahasa pada orang yang lebih tua, suasana, budaya, situasi, waktu dan tempat saat percakapan berlangsung juga mampu menyebabkan penyimpangan maksim cara terjadi. Penggunaan maksim cara dan penyimpangan maksim cara pada dialog tokoh memang dapat memperkuat maksud dan tujuan dari percakapan yang ada, sehingga pembaca dapat lebih mudah mengerti maksud yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya.
“DI ATAS MAHLIGAI CINTA”: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DALAM SEBUAH NOVEL KARYA SRI ROKHATI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Rita Nilawijaya; Awalludin Awalludin; Tri Riya Anggraini
Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): BASTRANDO
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.684 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur yang membangun novel DMC karya Sri Rokhati dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi tindakan kriminalitas dalam novel DMC karya Sri Rokhati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, simak, catat, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik dialektika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis struktural yaitu tema utama tentang kisah percintaan yang tulus, murni, dan suci, tidak akan pernah luntur dan hilang sampai maut memisahkan. Amanat yang disampaikan adalah bahwa aparat penegak hukum harus memiliki prinsip jujur, adil, dan bijaksana. Alur yang digunakan dalam novel DMC adalah alur maju. Tokoh-tokohnya Airin, Zakaria, Budiarso, Bunda, Ety, Aminah, Ucok, Erika, Tarjo, dan Parno. Latar dibagi menjadi tiga, yaitu latar lempat, latar waktu, dan latar sosial. Selanjutnya, Hasil penelitian tentang unsur-unsur kriminalitas dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra ditemukan dua faktor penyebab kriminalitas, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yang menonjol adalah daya emosional pelaku kriminalitas yang tidak bisa terkontrol karena telah dibutakan oleh materi. Faktor ekstern penyebab kriminalitas yaitu faktor ekonomi yang selalu menimbulkan ketidakpuasan, faktor perkawinan yang tidak harmonis, dan faktor dorongan nafsu. Sikap budaya pengarang yag terdapat dalam novel DMC karya Sri Rokhati sehubungan dengan masalah kriminalitas yaitu tokoh jahat selalu mendapat hukuman dan tidak mendapatkan kebahagiaan diakhir cerita. Implementasi unsur kriminalitas dalam pembelajaran di SMA adalah menekankan kegiatan apresiasif sebagai usaha untuk membentuk pribadi yang imajinatif agar siswa dapat membuat karya-karya yang unik.
Kemampuan Siswa Kelas X SMA Sentosa Bhakti Baturaja Menentukan Frasa Adjektival dalam Paragraf Deskriptif Rita Nilawijaya; Awalludin Awalludin; Henny Nopriani
Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2023): Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54895/bastrando.v3i1.2122

Abstract

The purpose of this study was to describe the ability of students of class X SMA Sentosa Bhakti Baturaja determine adjective phrases in the descriptive paragraphs. The population in this study were all students of class X SMA Sentosa Bhakti Baturaja by the number of 39 students, the sample size of 39 students. The method used in this research is descriptive method. Data collection techniques are objective testing and data analysis techniques are descriptive qualitative data analysis techniques. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that Traditionally, the average percentage of high school students' skills class X SMA Sentosa Bhakti Baturaja in determining phrase descriptive adjectives in the paragraph above the 66 scored as many as 23 people or 74.36%. Meanwhile, students who receive an excellent rating categories as many as 12 people or 30.77%, well as many as 17 people or 43.59%, quite as much as 3 or 7.69%, much less 4 people or 10.26%, and very less as much as 3 or 7.69%. Thus, it can be concluded that the students of class X SMA Sentosa Bhakti Baturaja was able to determine the adjective phrase descriptive paragraphs well. Therefore, it is recommended that no further research effort to make this study for comparison.
Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas V SD Negeri 6 OKU Menggunakan Model Pembelajaran Inquiri Based Learning Awalludin Awalludin; Rita Nilawijaya; Tri Riya Anggraini
Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2023): Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54895/bastrando.v3i1.2124

Abstract

The purpose of this study was to determine the learning of Indonesian with using learning model inquiri Based Learning in Class V SD Negeri 6 OKU, and to investigate the increase in students' ability in writing descriptive paragraphs using learning model inquiri Based Learning. The method used in this study is an action research methods class. Data collection techniques, namely tests and observation techniques, and techniques of analyzing data is done by analyzing test data and observations data. Based on the entire population and sample 25 students, through writing test descriptive paragraphs in the first cycle increased, ie 61.32 during the pre cycle and increased to 74, 64 in the first cycle, and 1, 76 in cycle II. Based on the results of the second cycle all students have reached the standard overall KKM. Based on the result of test can be concluded that the students of Class V SD Negeri 6 OKU were able to write descriptive paragraph by using learning model of Inquiry Based Learning. As for advice to Indonesian teachers in general, it is advisable to try to apply this learning inquiri Based Learning in learning Indonesian.