Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Yupa: Historical Studies Journal

Siak Masa Revolusi tahun 1945-1949 Murni Wahyuni; Budi Agustono; Warjio Warjio
Yupa: Historical Studies Journal Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.807 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v4i1.243

Abstract

Kemerdekaan Indonesia 1945-1949 adalah rangkaian peristiwa yang penuh dengan gerakan heroik demi memperjuangkan kedaulatan Republik Indonesia. Siak termasuk wilayah yang tidak luput dari gelombang revolusi tersebut. Sultan Syarif Kasim II memainkan perannya dalam revolusi tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada pembahasan: (1) proses peralihan Siak menuju Republik, (2) alasan Sultan Syarif Kasim II mendukung Republik Indonesia, (3) Kebijakan Sultan Syarif Kasim II pada masa revolusi. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan penelitian ini. data dikumpulkan melalui studi pustaka, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) sultan menunjukkan sikap antikolonial selama pemerintahannya (2) Ide demokrasi, pendidikan dan rasa nasionalisme menjadi alasan utama dibalik alasan sultan untuk mendukung Republik Indonesia. (3) sultan memberikan dukungan dengan dan ikut terlibat dalam konferensi raja-raja di Sumatera Timur.
Revolusi di Tanah Alas: Peranan Masyarakat dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945-1950 Halimah Halimah; Suprayitno Suprayitno; Warjio Warjio
Yupa: Historical Studies Journal Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.623 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v4i2.268

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Revolusi di Tanah Alas dan Peranan Masyarakatnya dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada saat revolusi tersebut berlangsung. Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah untuk merekonstruksinya, yang terdiri dari empat tahap, diantaranya heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa revolusi di Tanah Alas tidak hanya di pelopori oleh masyarakat yang ikut berperang secara fisik. Selain itu terdapat mayoritas masyarakat yang memiliki andil dalam persiapan perang tersebut, baik dari segi penyediaan peralatan sampai dengan kebutuhan pangan. Masa Revolusi Fisik di tanah Alas banyak melibatkan tokoh dan rakyat Tanah Alas. Selain ikut serta dalam perang fisik, mereka juga dengan gigih membantu memenuhi kebutuhan para pejuang perang. Sehingga, dapatlah dikatakan bahwa masyarakat ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan R.I pada masa revolusi.
Sejarah Pembangunan Pertanian di Kabupaten Deli Serdang pada masa Orde Baru (1968-1998) Putri Khairani; Suprayitno Suprayitno; Warjio Warjio
Yupa: Historical Studies Journal Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.838 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v6i1.1150

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah pertanian di Kabupaten Deli Serdang pada masa Orde Baru (1968-1998). Artikel ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat langkah, yaitu: pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu: sumber primer, berupa arsip, laporan, dan catatan dari Arsip Nasional Republik Indonesia, Departemen Pertanian Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Deli Serdang; sumber sekunder, berupa buku, jurnal, dan terbitan berkala lainnya yang ada di Perpusatakaan Nasional, Perpustakan Pusat Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah, dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum masa Orde Baru Deli Serdang sudah menjadi lumbung padi bagi Sumatera Utara. Hal ini disebabkan kondisi tanah dan geografis Deli Serdang yang sangat mendukung dengan sistem pertanian. Selain itu, lewat program Repelita 1-6 yang digagas Pemerintahan Orde Baru, menjadikan pertanian di Kabupaten Deli Serdang semakin berkembang. Pembangunan pusat pelatihan dan pembibitan pertanian di Kabupaten Deli Serdang juga ikut memberikan andil yang menyebabkan Deli Serdang sampai saat ini masih menjadi pusat lumbung padi di Sumatera Utara.