Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Komunikasi Non Verbal Dalam Komunitas Tanah Aksara Ditha Prasanti; Nuryah Asri Sjafirah
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 4, No 1 (2017): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/kom.v4i1.1849

Abstract

ABSTRAKManusia mengalami proses komunikasi dalam setiap aspek kehidupannya. Disadari maupun tidak, proses komunikasi tersebut dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Begitupun halnya proses komunikasi dalam sebuah komunitas. Proses komunikasi yang seringkali tidak disadari adalah komunikasi non verbal. Dalam  komunitas, manusia juga belajar sesuatu mengenai fenomena melalui peristiwa komunikasi non verbal. Pada era modern ini, ketika budaya sudah semakin berkembang menjadi budaya populer yang tercampur oleh budaya barat, ternyata masih ada sebuah komunitas yang ingin mempertahankan tradisi warisan budaya lokal, dalam bidang aksara. Hal inilah yang akan peneliti angkat dalam penelitian kali ini. Komunitas tersebut bernama “Tanah Aksara”. Peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian tentang Komunikasi Non Verbal dalam komunitas Tanah Aksara. Adapun fokus penelitian ini adalah (1) mengetahui jenis-jenis komunikasi non verbal yang digunakan dalam komunitas Tanah Aksara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah ketekunan pengamatan, trianggulasi data, dan kecukupan referensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi non verbal dalam komunitas Tanah Aksara meliputi pesan gesture, pesan proksemik, dan pesan artifaktual. Kata Kunci: Komunikasi, Non Verbal, Komunitas, Tanah Aksara.  ABSTRACTHumans experience the process of communication in every aspect of life. Knowingly or not, the communication process can happen anytime and anywhere. So it is the case of communication process in a community. The communication process is often not realized is non-verbal communication. In the community, people also learn something about the phenomenon through non-verbal communication events. In this modern era, when the culture is growing into popular culture mixed by western culture, there are still a community that wants to maintain the tradition of the local cultural heritage, in the field of literacy. This is what will lift the researchers in the current study. The community was named "Tanah Aksara". Researchers are interested to raise the research on Non Verbal Communication in Tanah Aksara community. The focus of this study were (1) determine the types of non-verbal communication used in Tanah Aksara community. In this study, researchers used the constructivist paradigm with qualitative descriptive method. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The data analysis technique used is perseverance observation, triangulation of data, and adequacy referential. The results of this study indicate that non-verbal communication in Tanah Aksara community includes messages gesture, proksemik message, and the message artifactual. Keywords: Communication, Non Verbal, Tanah Aksara Community.
Makna Jurnalisme Warga Bagi Jurnalis Warga Netcj.Co.Id Muhammad Iqbal; Nuryah Asri Sjafirah
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 2, No 2 (2019): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.917 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v2i2.21364

Abstract

Jurnalisme warga memang bisa dikatakan baru jika dibandingkan dengan jurnalisme tradisional. Namun, yang disebut baru bukan berarti baru muncul satu atau dua tahun yang lalu. Setelah dikenal melalui radio, jurnalisme warga berkembang ke ranah televisi sejak dikenalkan oleh melalui video amatir yang ditayangkan pada program berita Metro TV. Saat ini NET TV melalui program NET10 dan platform Netcj.co.id juga mengusung konsep jurnalisme warga yang saling berintegrasi. Walaupun jurnalisme warga memang bukan sesuatu yang baru, tetapi platform netcj.co.id yang menampung hasil liputan jurnalis warga masih terbilang baru. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui pandangan dari jurnalis warga netcj.co.id bagaimana mereka memaknai praktik jurnalisme warga dan peran dari seorang jurnalis warga. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui motif jurnalis warga dalam mengirimkan hasil liputan ke platform netcj.co.id dan bagaimana pengalaman serta cara mereka saat melaksanakan atau memaknai tugas layaknya seorang jurnalis profesional. Ketika menjalankan aktivitas jurnalisme warga secara rutin, para informan memperoleh pengalaman, motif, dan makna jurnalisme warga, sehingga mereka memahami perannya sebagai jurnalis warga.
Sensitivitas Gender Media Online Detik.com Rachma Mutia Bakhtiar; Nuryah Asri Sjafirah; Maimon Herawati
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 1 (2019): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.657 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v3i1.22852

Abstract

Detik.com merupakan salah satu media online yang masih bias gender. Padahal detik.com merupakan media online yang paling sering diakses di Indonesia. Di sisi lain, kini detik.comdipimpin oleh seorang perempuan. Untuk itu perlu dikaji lebih jauh bagaimana sensitivitas gender dalam redaksinya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus intrinsik lalu digunakan untuk memahami secara lebih baik dan mendalam tentang sensitivitas gender di tingkat redaksional detik.com. Hasil penelitian menunjukkan para penentu kebijakan di tingkat redaksional detik.com masih kurang menerapkan sensitivitas gender dalam pelaksanaan kerja jurnalistiknya. Selain karena belum seragamnya pemahaman terkait pemberitaan yang sensitif gender, para penentu kebijakan ini terkadang belum mempraktikkan sensitivitas gender karena terhalang pola kerja dan pola bisnis media online. Detik.com juga masih belum berkomitmen secara penuh untuk menerapkan sensitivitas gender di dalam kebijakan lembaganya.
Wacana Budaya Suku Sasak di Desa Sade dalam Detik.com Regita Nada Yalatama; Nuryah Asri Sjafirah; Rinda Aunillah
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 1 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i1.31320

Abstract

Desa Sade dalam pemberitaan media seringkali diwacanakan sebagai desa yang memegang teguh adat dan istiadat setempat. Budaya Desa Sade dalam pemberitaan media dianggap sebagai budaya yang tidak tergerus modernisasi. Padahal, dua penelitian terkait etnografi budaya Suku Sasak menyatakan bahwa budaya Suku Sasak di Desa Sade dinilai telah tergerus modernisasi. Detik.com merupakan salah satu media online yang mempublikasikan berita terkait tempat wisata Desa Sade sebagai desa dengan budaya yang masih asli dan belum tergerus modernisasi. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis model Norman Fairclough untuk menganalisis wacana budaya Suku Sasak dalam pemberitaan Desa Sade, yang juga berkaitan dengan wacana detik.com dalam merepresentasikan budaya Suku Sasak. Analisis dilakukan dengan menguji tiga tahap, yaitu level teks, level praktik wacana dan level sosiokultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa detik.com dalam merepresentasikan budaya Suku Sasak hanya menampilkan citra positif dari Desa Sade. Pada level teks, detik.com memengaruhi pembaca terkait budaya Suku Sasak yang dianggap unik sebagai bagian dari wacana poskolonial. Pada level praktik wacana, produksi berita Desa Sade pada portal berita detik.com ditujukan untuk memajukan budaya Indonesia. Sementara pada level sosiokultural, aspek makro memengaruhi detik.com dalam merepresentasikan budaya Suku Sasak di Desa Sade. Maka, detik.com ketika mewacanakan budaya Suku Sasak dalam pemberitaan Desa Sade, merepresentasikan citra positif untuk mempromosikan Desa Sade yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Penggunaan Infografis pada Akun Instagramtirtoid sebagai Strategi Cross-media Retno Nurul Aisyah; Efi Fadilah; Nuryah Asri Sjafirah
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 2 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v3i2.22276

Abstract

Strategi cross-media (penyilangan media) adalah strategi diversifikasi dan pengintegrasian yang dilakukan oleh media massa di platform media lainnya termasuk media sosial. Tirto.id merupakan salah satu media massa yang menerapkan strategi ini dengan menggunakan infografis di akun Instagram-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan infografis pada akun Instagramtirtoid sebagai strategi cross-media melalui metode studi kasus.Hasil penelitian menunjukkan kebijakan Tirto.id menggunakan infografis di Instagram dilatarbelakangi empat pertimbangan; segmentasi khalayak, sifat dan karakter platform, kemudahan produksi, dan  karakter perusahaan. Keempat pertimbangan ini sesuai dengan konsep dasar strategi cross-media yang menekankan pada kesesuaian pilihan media dan konten yang disajikan. Dalam proses produksi konten infografis, ada enam tahapan yang dilaksanakan Tirto.id. Tirto.id memberikan karakter khas pada infografisnya yang dilandaskan pada prinsip dan etika jurnalistik. Tirto.id menggunakan prinsip reuse, repackaging, dan recreate dalam pendistribusian dan pengembangan konten infografis di Instagram yang pada dasarnya membangun praktik agenda setting.   Strategi cross-media menggunakan Instagram ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan sumber Daya Manusia (SDM) tim produksi, penguatan brand, dan terbukanya peluang baru pemasaran. 
Makna Jurnalistik Bagi Jurnalis Media Anak Cendekia Panggih Mulyani; Nuryah Asri Sjafirah; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 1, No 2 (2018): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.96 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v1i2.21337

Abstract

Majalah Bobo adalah majalah anak paling populer di Indonesia. Majalah in telah terbit sejak 1973 dan menyajikan cerita serta artikel pengetahuan. Tujuan penelitian adalah mengetahui makna jurnalistik bagi jurnalis majalah Bobo melalui motif jurnalis majalah Bobo dalam memilih pekerjaan di bidang jurnalistik, pengalaman para jurnalis majalah Bobo dalam melakoni pekerjaannya, dan konsep diri jurnalis majalah Bobo. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi terhadap empat jurnalis majalah Bobo. Hasil penelitian menunjukkan para informan dipengaruhi oleh motif sebab (because motive) dalam memilih pekerjaan di bidang jurnalistik. Pengalaman mereka berkisar pada tantangan untuk memenuhi kebutuhan pembaca anak-anak, memenuhi keinginan perusahaan dengan mengikuti aturan penulisan yang sesuai kriteria, dan memenuhi keinginan narasumber dengan menuliskan kembali perkataan narasumber tanpa menggeser maknanya. Konsep diri jurnalis majalah Bobo secara umum adalah sebagai sosok yang membantu membimbing anak-anak dan memberikan ilmu yang bermanfaat. Penelitian ini menyimpulkan makna jurnalistik bagi jurnalis majalah Bobo adalah kegiatan yang dapat memberikan manfaat dan ilmu yang positif bagi pembacanya.
Anticipating the Impact of Pornography through Dissemination of Negative Content Hanny Hafiar; Syauqy Lukman; Fajar Syuderajat; FX Ari Agung Prastowo; Centurion Chandratama Priyatna; Nuryah Asri Sjafirah
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol. 16 No. 2 (2019)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.064 KB) | DOI: 10.24002/jik.v16i2.1773

Abstract

Pornography through the internet has penetrated visually impaired teenagers.Socialization activities are needed to anticipate negative content. Pre-research was needed to map the problem before socialization. The study aims to examine the impact of pornography and its spread among visually impaired teenagers. The method used was a correlation with samples of teenagers at Wyata Guna, Bandung. The results show there is the impact of pornography and its spread including received, stored, accessed, and distributed through the internet. Proactive action was required from parents, and institutions to prevent a visually impaired teenager from the impact of pornography.
Strategi Komunikasi dalam Membangun Awareness Wisata Halal di Kota Bandung Soraya Ratna Pratiwi; Susanne Dida; Nuryah Asri Sjafirah
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.024 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v6i1.12985

Abstract

Wisata halal saat ini menjadi fenomena baru dalam dunia pariwisata dan mulai dikembangkan di beberapa negara. Wisata halal merupakan wisata yang pada pelaksanaannya mengacu pada syariat Islam, baik akomodasi, atraksi, dan objek wisata itu sendiri. Di Kota Bandung, wisata halal belum banyak dikenal dan masih pada tahap persiapan pengembangan, sehingga perhatian dan kepedulian terhadap wisata halal di kota ini masih belum terbangun. Dalam menangani masalah tersebut, diperlukan sebuah strategi komunikasi untuk membangun perhatian dan kepedulian di kalangan para pemangku kepentingan termasuk masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi komunikasi dalam rangka membangun perhatian dan kepedulian para pemangku kepentingan termasuk masyarakat terhadap pengembangan wisata halal di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial Atas Realita yang dicetuskan oleh Burger dan Luckmann. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus instrumental tunggal. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata halal di Kota Bandung dikembangkan melalui dukungan dari berbagai lintas lembaga, yang disebut strategi penta helix. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mempersiapkan Kota Bandung sebagai destinasi wisata halal dengan melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran (awareness) kepada SKPD terkait. Selain Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, beberapa lembaga lain seperti Enhaii Halal Tourism Center (EHTC) dan Salman Halal Center melakukan awareness building kepada para pemangku kepentingan dan juga masyarakat. Diperlukan strategi komunikasi yang lebih kompleks untuk mengkomunikasikan wisata halal kepada stakeholders dan juga masyarakat.
Pemahaman petugas kehumasan Kementerian Dalam Negeri tentang peran Humas Pemerintah Anwar Sani; Mien Hidayat; Nuryah Asri Sjafirah
PRofesi Humas Vol 4, No 2 (2020): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.047 KB) | DOI: 10.24198/prh.v4i2.23528

Abstract

Pelaksanaan tugas pokok Pemerintah yakni Pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan pada masyarakat berusaha dioptimalkan melalui berbabagi revitalisasi salah satunya adalah dengan membuat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13/2011 dimana dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa Humas Pemerintah termasuk Humas Kemendagri berperan sebagai tempat komunikasi Pemerintah kepada masyarakatnya sekaligus menjalankan peran Pemerintah untuk memberikan informasi yang transparan sesuai dengan tuntutan publik. Lahirnya Permendagri 13/2011 menuntut Kemendagri untuk melakukan pembenahan dan peningkatan sumber daya manusia yang menempati posisi di lembaga Kehumasan di lingkungannya termasuk pmenanamkan pemahaman peran Humas Pemerintah pada tenaga Humas di Kementrian Dalam Negeri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Pemahaman petugas kehumasan Kementerian Dalam Negeri tentang peran Humas Pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang tergolong sebagai satu objek (single case study) dengan penentuan key informan yakni purposif. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini diketahui bahwa pemahaman petugas kehumasan Kementerian Dalam Negeri tentang peran Humas Pemerintah adalah sebagai berikut: 1) Menciptakan goodwill; 2) Menjaga hubungan baik dengan Stakeholder; 3) Membangun pemahaman masyarakat tentang kebijakan Pemerintah; dan 4) Membangun kepercayaan (trust) masyarakat terhadap sebuah pemerintahan. Simpulan dan saran dari penelitian ini adalah Humas Pemerintah Kemendagri telah menyadari pentingnya peran Humas dalam sebuah lembaga Pemerintahan dan perlu dilakukan revitalisasi untuk mengoptimalkan peranannya. Sebaiknya Humas Pemerintah Kemendagri melakukan revitalisasi berupa penempatan SDM yang berlatarbelakang Humas dalam struktur Humas Pemerintah, dilakukan inovasi dalam mengoptimalkan peran Humas.
PELATIHAN PRESS RELEASE BAGI KOMUNITAS PENDUKUNG PROGRAM CITARUM HARUM DI KABUPATEN BANDUNG Yanti Setianti; Nuryah Asri Sjafirah; Diah Fatma Sjoraida; Heru Ryanto Budiana; Achmad Abdul Basith
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 8: Januari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak Banyak sekali informasi seputar kegiatan organisasi yang dapat dijadikan sebagai sumber berita untuk dibuatkan menjadi sebuah press release yang bisa dikirim ke media massa. Pelatihan penulisan press release yang berbasiskan pada realitas kegiatan komunitas citarum harum yang berguna bagi publikasi organisasi, dengan metode ceramah dan diskusi. Pelatihan penulisan Press Release dengan sumber nya dari perkembangan kegiatan komunitas Citarum harum di Kabupaten Bandung menjadi sangat urgen dilaksanakan dan dibutuhkan. Pelatihan penulisan press release dalam upaya menyebarluaskan informasi publik tentang program citarum harum dapat menumbuhkan minat dan motivasi para peserta khususnya dalam menulis naskah berita yang disertai foto-foto kegiatan. Hal ini terlihat dari sikap antusias para peserta pelatihan ketika mengikuti pelatihan berupa ide-ide tulisan mereka yang kaya dan bervariasi, serta keinginan untuk menulis sebuah press release di media massa. Pelatihan penulisan naskah berita dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam menulis naskah berita.