Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Penerapan Handwashing Pada Masa Covid-19 Kepada Anak Usia Dini Di Tk Kabelota Loko Kota Palu: Handwashing Application On The Period Oof Covid-19 Toward Early Child At Kabelota Loko Kindergarten Palu City Abdul Salam; Syamsidar
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 1: Januari 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan mencuci tangan (Handwashing) Telah dilakukan dengan tahap-tahap, pertama melakukan persiapan, kedua melakukan pelaksanaan, dan terakhir ketiga melakukan kegatan penutup. Kegiatan penerapan yang dilakukan, yaitu “penerpan mencuci tangan (Handwashing)”. Dalam kegiatan ini, guru menyajikan berbagai macam bahan yang diperlukan dan mempraktekan tahap dan tata cara mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar dengan tujuan agar anak mampu menerapkan kebiasaan baru dalam hal kebersihan agar terhindar dari berbagai macam bahaya penyakit dan virus. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif analisis deskriptif dengan subjek penelitian ini diambil dari seluruh kelompok A, B1 dan B2 yang berjumlah 35 anak dan 4 orang guru di Taman Kanak-Kanak Kabelota Loko Kota Palu. Tekhnik pengupulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil observasi penelitian menunjukkan bahwa guru sangat berperan penting dalam penerapan mencuci tangan (Handwashing) pada masa covid-19 mulai mereda di Taman Kanak-Kanak Kabelota Loko Kota Palu. Sebelum guru melaksanakan kegiatan tersebut guru menyiapan bahan serta tata cara mencuci tangan (Handwashig), mengatur posisi anak, memberikan arahan pada anak, mencontohkan tata cara mempraktekan, menanyakan respon anak dan mengevaluasi hasil prakteknya. kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan terorganisir terlaksana tiap hari yakni 3 kali dalam sehari sehingga menjadi kebiasaan bagi anak, baik dari pihak guru maupun anak tidak mengalami hambatan yang berarti, hanya saja terkadang guru harus sabar menghadapi perubahan suasana hati anak yang terkadang kurang bergairah sehinnga guru harus lebih giat lagi dalam hal melaksanakan kegiatan penerapan mencuci tangan (Handwashing). Dengan bantuan guru peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan benar.
Meningkatkan Konsep Sains Sederhana Anak di Kelompok B PAUD Bina Potensi Kota Palu Menggunakan Metode Eksperimen: Improving the Simple Science Concept of Children in Group B PAUD Bina Potential Palu City Using Experimental Methods Mahraeni; Muh. Asri Hente; Abdul Salam
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 1: Januari 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalui metode eksperimen dapat meningkatkan konsep sains sederhana anak di kelompok B PAUD Bina Potensi Mandiri Kota Palu? Dan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsep sains sederhana anak dengan metode eksperimen di kelompok B PAUD Bina Potensi Mandiri Kota Palu, melibatkan 15 orang anak terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan secara bersiklus. Dimana pada Data pra tindakan menunjukkan dari 15 anak yang menjadi subjek penelitian dari tiga aspek yang diamati yaitu aspek pengenalan media magnet, 0% yang masuk kategori BSB, 3 orang anak (20,00%) yang masuk kategori BSH, 9 orang anak (60,00%) yang masuk kategori MB, dan 3 orang anak (20,00%) yang masuk kategori BB. Aspek mengamati reaksi media magnet, 0% yang masuk kategori BSB, 5 orang anak (33,33%) yang masuk kategori BSH, 9 orang anak (60,00%) yang masuk kategori MB, dan 1 orang anak (6,67%) yang masuk kategori BB. Aspek mengelompokkan media magnet, 0% yang masuk kategori BSB, 4 orang anak (26,67%) yang masuk kategori BSH, 8 orang anak (53,33%) yang masuk kategori MB, dan 3 orang anak (20,00%) yang masuk kategori BB. Setelah dilakukan tindakan, maka terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II, menunjukkan pengenalan media magnet, mengamati reaksi media magnet dan mengelompokkan media magnet pada aspek yang diamati, mencapai persentase keberhasilan 80% atau 12 anak yang mencapai kategori Berkembangan Sangat Baik (BSB) dari 15 orang anak yang menjadi objek penelitian, dan 3 orang anak mencapai keberhasilan 20% dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Maka dari itu, pelaksanaan kegiatan meningkatkan konsep sains sederhana anak melalui metode eksperimen di kelompok B PAUD Bina Potensi Mandiri Kota Palu menigkat mencapai presentase keberhasilan. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas dihentikan pada akhir siklus II.
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Sains Eksperimen Telur Mengapung Di Kelompok B Tk Kosgoro Nupabomba: Increasing Children Cognitive Development Through Science Experiment Of Egg Floating At Group B Of Kosgoro Nupabomba Kindergarten Masriani; Abdul Salam; Syamsidar
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 1: Januari 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode ekspermen telur mengapung di Kelompok B TK Kosgoro Nupaboba dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak. Tujuan penelitian, untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak melalui sains eksperiemen telur mengapung di kelompok B TK Kosgoro Nupabomba. Subjek penelitian ini anak kelompok B TK Kosgoro Nupaboba berjumlah 21 anak, usia 5-6 tahun terdiri dari 10 anak laki-laki dan 11 anak perempuan, penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data mengunakan teknik analisis deskriptif yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Hasil pra tindakan terdapat 3 atau 14,29 % anak berkembang sangat baik pada penyebutan 5 alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan eksperimen, terdapat 2 atau 9,52 % anak berkembang sangat baik pada pengetahuan terhadap kegunaan alat bahan, belum ada anak yang berada pada berkembang sangat baik dalam melakukan eksperimen, belum ada anak berkembang sangat baik pada pengetahuan anak terhadap penyebab telur mengapung, belum ada anak berkembang sangat baik dalam menceritakan proses telur mengapung. Pada siklus I meningkat sebesar 7 atau 33,33% anak berkembang sangat baik pada penyebutan 5 alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan eksperimen, 6 atau 28,57 % anak berkembang sangat baik pada pengetahuan terhadap kegunaan dari 5 alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan eksperiemen, 5 atau 23,81 % anak berkembang sangat baik pada kegiatan eksperiemen telur mengapung, 5 atau 23,81 % anak berkembang sangat baik pada pengetahuan anak terhapat penyebab telur mengapung, 5 atau 23,81 % anak berkembang sangat baik dalam menceritakan proses telut mengapung. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 14 atau 66,67% anak berkembang sangat baik dalam menyebutkan 5 alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan eksperimen, 14 atau 66,67% anak berkembang sangat baik pada pengetahuan terhadap kegunaan dari 5 alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan eksperiemen, 10 atau 47,62 % anak berkembang sangat baik dalam eksperiemen telur mengapung, 11 atau 52,38 % anak berkembang sangat baik pada pengetahuan anak terhapat penyebab telur mengapung, 10 atau 47,62 % anak berkembang sangat baik dalam menceritakan proses telur mengapung. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Penerapan metode eskperimen telur mengapung dapat meningkatkan perkembangkan kognitif anak kelompok B TK Kosgoro Nupabomba.
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Alat Permainan Edukatif Balok Angka Di Kelompok B Tk Alkhairaat Palupi: Improving Numeracy Skills Using Numerical Block Educational Game Tools In Group B Of Tk Alkhairaat Palupi Abdul Salam; Syamsidar
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 2: Mei 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Balok Angka Pada anak Kelompok B Tk Alkhairaat Palupi, hakekat peningkatan kemampuan berhitung, hakekat permainan balok, faktor - faktor yang mempengaruhi permainan anak, hakekat anak usia taman kanak-kanak dan kemampuan berhitung anak melalui permainan balok angka, permaianan balok angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak di Kelompok B Tk Alkhairaat Palupi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan peserta didik di Tk Alkhairaat Palupi. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model ana- lisis interaktif. Data-data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya dengan menggunakan perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) kemampuan berhitung anak di Kelompok B Tk Alkhairaat Palupi dilakukan melalui proses: a) Perencanaan Melalui kegiatan permaianan balok angka kedalam muatan kurikulum sekolah, RPPM dan RPPH, b) Pelaksanaan pembelajaran yang mencakup dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan terprogram, kegiatan rutin, pembiasaan, spon- tan, keteladanan, dan c) Penilaian dengan menggunakan observasi, catatan anecdotal, portopolio dan penilaian periodik. 2) Faktor mempengaruhi permaianan balok angka Pada anak Kelompok B Tk Alkhairaat Palupi yaitu: merupakan muatan yang ada dalam kurikulum, ada motivasi intrinsi sekolah, sarana dan prasarana yang memadai.3) mengatasi kendala-kendala tersebut dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam peningkatan berhitung anak di Tk Alkhairaat Palupi.4) permainan balok angka memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak bagi anak diantaranya sebagai alat permainan edukatif yang menyenangkan bagi anak, membantu mengembangkan kreativitas anak dan membantu mengembangkan aspek perkembangan kognitif khususnya dalam bidang berpikir sim- bolik yaitu mengenal lambang bilangan. Dalam hal ini bahwa dengan adanya permainan balok angka dalam mengenalkan angka pada anak di Tk Alkhairaat Palupi lebih memotivasi anak untuk membuat sesuatu dari bentuk balok, mengembangkan kreatifitas sesuai daya imajinasi anak, mengembangkan kemampuan kognitif dalam hal berpikir khususnya dalam berhitung permulaan dalam mengenal konsep bilangan dengan mudah dan disamping itu guru lebih nyaman dan lebih maksimal dalam memfasilitasi dan memberikan motivasi kepada anak melalui kemampuan permainan balok angka di Tk Alkhairaat Palupi.
Mengemangkan Kreativitas Anak Dalam Permainan Playdough Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelompok B Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu: Mengemangkan Kreativitas Anak Dalam Permainan Playdough Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelompok B Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu Devitasari; Abdul Salam; Syamsidar
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 2: Mei 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak dalam permainan playdough melalui metode pemberian tugas di kelompok B di TK ABA VII palu, penelitian, penelitian yang telah dilaksanakan bahwa mengembangkan kreativitas anak dalam permainan playdough melalui metode pemberian tugas di kelompok B 2 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu. penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskritif, teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang menggunakan berupa lembar observasi cheklist untuk mengamati perkembangan setiap anak untuk mengembangkan kreativitas anak. Dari pengamatan peneliti perkembangan setiap anak berbeda-beda mulai dari cara menggenggam, membentuk adonan dengan itu konsentrasi anak terlatih sehingga motorik halus anak berkembang sangat baik, selain itu anak juga sudah bisa membedakan warna serta menunjukkan hasil kreativitas yang baik. Dalam mengembangkan kreativitas anak dalam permainan playdough melalui metode pemberian tugas di kelompok B2 perkembangan kreativitas anak dari 15 peserta didik, anak yang diamati 4 diantaranya menjadi subjek yang di teliti berdasarkan enam aspek perkembangan anak, perkembangan kreativitas anak dapat dilihat dari 2 anak mulai berkembang (MB) anak masih memerlukan bantuan guru karena belum bisa melakukan sendiri dan 2 anak lainnya berkembang sesuai harapan (BSH) anak sudah melakukan kegiatan sendiri tanpa bantuan orang lain. Selain itu selain melalui permainan playdough media tersebut juga merupakan salah satu media pembelajaran yang aman digunakan anak karena terbuat dari bahan yang aman walaupun tertelan oleh anak. Dengan ini permainan playdough melalui metode pemberian tugas di kelompok B2 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu dapat menjadi salah satu cara dan upaya dalam mengembangakan kreativitas anak dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal berdasarkan Tujuan pencapaian pembelajaran dan juga sesuai enam aspek perkembangan anak yang ingin dicapai.
Desain Lingkungan Fisik Untuk Perkembangan dalam kebutuhan anak Di PAUD: Physical Environment Design for Development in Children's Needs in PAUD Abdul Salam; Dewi Rara Amiati
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 3: September 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak dalam hidupnya akan selalu mengalami perkembangan sesuai dengan usianya. Keberhasilan anak dalam mencapai tugas perkembangan didukung oleh beberapa factor internal dan eksternal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik pada perkembangan anak di PAUD. Hasil penelitian menunjukan bahwa factor lingkungan keluarga hampir seluruhnya mempengaruhi perkembangan anak di PAUD. Lingkungan fisik mempunyai peran penting masah tumbuh kembang terutama pada golden age (0-6 tahun), karena paling sering di tangkap langsung oleh panca indra anak. Selaing lingkungan rumah, lingkungan fisik yang memiliki intensitas interaksi yang tinggi dengan anak adalah lingkugan sekolah oleh karena itu linkungan sekolah harus menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang dan karakter istik anak .tujuan dari penelitian ini adalah mengidengtifikasi kriteria lingkungan ramah pada anak sekolah TK. Metode yang di gunakan adalah metode komparasi literatur mengenai kriteria ramah anak pada sekolah PAUD. Dari penelitian ini diketahui bahwa kriteria lingkungan ramah anak pada sekolah PAUD meliputi tiga hal yaitu keamanan, kenyamanan, dan stimulasi pada elemen ruang luar dan ruang dalam sebuah perkembangan anak usia dini adalah masa – masa kiris yang menjadi pondasi anak untuk kehidupannya dimasa yang akan datang. Sebagian dari potensi kecerdasan manusiaberkembang dengan pesat pada usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) lingkungan bermain alami (2) Bangunan dengan Green Design (3) Program-Program Pendukung Green School. Dimana Guru, khususnya di PAUD dapat lebih fleksibel dalam menilai perkembangan anak, terutama dalam kebiasaan yang mendalam diharapkan kegiatan ini menjadi budaya bagi anak-anak kelak dimanapun mereka berada. Melalui gerakan sederhana seperti belajar menghemat listik, membuang sampah pada tempatnya dan melakukan daur ulang sampah, perlahan namun pasti generasi berkelanjutan akan berkembang.
Persepsi Orang Tua dan Guru Terhadap Pendidikan Kebencanaan Pada Anak Usia Dini: Parents and Teachers' Perceptions of Disaster Education in Early Childhood Megi Rahayu; Abdul Salam
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 3: September 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya kasus bencana alam di Indonesia. Dimana anak usia dini baik disadari maupun tidak disadari kerap kali menjadi korban dari bencana alam tersebut baik secara fisik maupun psikologis. Anak termasuk dalam kelompok paling rentan dalam situasi bencana. Mereka memiliki kemampuan dan sumber daya yang terbatas untuk mengontrol atau mempersiapkan diri ketika merasa takut sehingga tergantung pada pihak-pihak di luar dirinya supaya dapat pulih kembali dari bencana tersebut. Kerentanan anak-anak terhadap bencana dipicu oleh faktor keterbatasan pemahaman tentang resiko- resiko disekeliling mereka. Dalam pengenalan proses kesiapsiagaan pada usia prasekolah tentunya memiliki metode yang harus sesuai dengan usia mereka. Dikarenakan model pembelajarn memiliki peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar dan merupakan salah satu parameter utama keberhasilan pengajar dalam mengajar Banyak guru dan orang tua yang belum memahami cara mengajarkan pendidikan kebencaaan untuk anak usia dini, sehingga anak tidak diajarkan secara optimal hanya berdasarkan pengalaman orang tua semata. Maka, dari sinilah titik balik peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai persepsi orang tua dalam kasus tersebut, bagaimanapun tolak ukur pemahaman mereka dapat membantu dalam mencairkan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru dan orang tua terhadap pendidikan kebencanaan pada anak usia dini, baik dalam pengetahuan maupun pemahaman orang tua. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa pemahaman guru dan orang tua masih kurang mengetahui dalam hal pendidikan kebencanaan, hal ini terlihat saat guru dan orang tua mengajarkan pendidikan kebencaan hanya berdasarkan pengalaman orang tua saja. Rekomedasi dari penelitian ini ditunjukan pada guru dan orang tua untuk tetap mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan yang memadai agar anak memperoleh pendidikan kebencanaan yang tepat dan sesuai dengan tumbuh kembangnya. Rekomedasi lain dari penelitian ini ditunjukan pada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti lebih lanjut dengan mengungkap masalah yang sama namun dengan subjek dan variable yang berbeda. Sehingga kedepannya penelitian ini dapat dikembangkan dan kebermanfaatannya lebih luas bagi banyak orang.