Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HUBUNGAN KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK neni triana; Ida Rahmawati; Dian Dwiana Maydinar; Ridwan Alamsyah
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Kepatuhan dalam menjalani terapi hemodialisa sangat menentukan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rsud Besemah Kota Pagar Alam. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dari tanggal 3 mei – 2 juni 2021. Teknik Pengumpulan data menggunakan data primer yang didapat melalui penelitian langsung menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square (χ2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa, terdapat 9 pasien Hemodialisa yang tidak patuh (30%),  terdapat 6 pasien Hemodialisa dengan kualitas hidup buruk (20%) dan 3 pasien hemodialisa dengan kualitas hidup baik, terdapat 21 (70%) pasien Hemodialisa yang patuh  semuanya memiliki kualitas hidup baik. Ada hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan quality of life pada pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Besemah Kota Pagar Alam, dengan kategori hubungan kuat.Disarankan kepada Rsud Besemah Kota Pagar Alam dapat memberikan informasi terkait kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan promosi kesehatan melalui PK3RS Rumah Sakit, menyediakan leaflet yang bisa dibaca pasien dan keluarga sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan terkait resiko yang akan ditimbulkan jika tidak patuh terhadap terapi hemodialisa.
THE INFLUENCE OF VIDEO MEDIA ON THE PREPARAEDNESS IN FACING FLOOD DISASTERS IN ELEMENTARY SCHOOL IN BENGKULU CITY Ida Rahmawati; Vike Pebri Giena; Neni Triana; Buyung Keraman; Nur Haadiy
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36720/nhjk.v9i1.138

Abstract

BackgroundFlood disasters can cause material losses and fatalities, especially in the city of Bengkulu. Disaster preparedness is needed from an early age in order to reduce the impact of disaster risk. Elementary school students are still had lack of knowledge about preparedness in dealing with floods, in general. Bengkulu Elementary School (SDN) 103 is one of the schools affected by flooding when the River Basin (DAS) is unable to accommodate river water discharge.ObjectiveThe purpose of this study was to determine the effect of video media on student preparedness in dealing with floods in Bengkulu City.MethodsThe study design used a Pre Experiment with One Group Pretest-Posttest design. The population in this study were all fifth grade children in SDN 103 Bengkulu City. The total sampling technique was used in this study. The data were collected by using primary data taken from the results of a questionnaire filled out by respondents. T-test was used as statistical test.ResultThe results of the study were obtained (1) from 27 students before being given video media, namely 14 students in the very ready category (51.9%) and 13 students in the ready category (48.1%); (2) after being given video media, there were 20 (74.1%) category students were very prepared and 7 students were prepared categories (25.9%) (3) Paired sample t-test analysis showed p-value of 0.008 <0.05. There is influence of video media on preparedness in facing flood disaster at SDN 103 Bengkulu City in 2019.ConclusionThe importance of early education about disaster is expected to reduce the impact of disasters, especially flood disasters in risk areas. It is expected that schools will be able to include curriculum and training for their students on disaster preparedness training.
The Relationship of Coping Mechanism with Incidence of Stress on Elderly in BPPLU Pagar Dewa Bengkulu City Buyung Keraman; Neni Triana; Ayu Amelia
Jurnal Sains Kesehatan Vol 26, No 3 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.26.3.1-8

Abstract

Stress in the elderly can cause health problems, the higher the stress level of the elderly, the more often they experience recurrence of the disease. The purpose of this study was to determine the Relationship of Coping Mechanism with Incidence of Stress on Elderly in BPPLU Pagar Dewa Bengkulu City. This study used cross sectional design. Population in this study were all elderly who lived in BPPLU Pagar Dewa Bengkulu City who fulfilled characteristic who were obtained with the amount of 42 people. Sampling technique in this study used total sampling were 42 people. Collecting data in this study used primary data with observation technique and interview. Data analysis used univariate and bivariate. Statistic test used was Chi-Square. The result of this study showed: (1) from 42 elderly in BPPLU Pagar Dewa Bengkulu City 1 (2,4%) elderly experienced severe stress; there were 18 (42,9%) elderly experienced medium stress, and there were 23 or (54,8%) elderly experienced mild stress (2) there were 16 (38,1%) elderly with maladaptive Coping Mechanism and 26 (61,9%) elderly with adaptive Coping Mechanism; (3) from 16 elderly with maladaptive Coping Mechanism there were 1 (6,2%) elderly experienced severe stress, there were 10 (62,5%) elderly experienced medium stress and there were 5 (31,2%) elderly experienced mild stress, while from 26 elderly with adaptive Coping Mechanism there were and 0 (0,0%) elderly experienced severe stress, there were 8 (30,8%) elderly experienced medium stress and 18 (69,2%) elderly experienced mild stress; (4) there is significant relationship between Coping Mechanism with Incidence of Stress on Elderly in BPPLU Pagar Dewa Bengkulu City with moderate category relationship.It is expected that health workers can provide care that suits the needs of the elderly, as well as provide psychological motivation to the elderly Keywords: coping mechanism, incidence of stress, elderly
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG MENGALAMI HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Memi Putry Rahmanita; Neni Triana; Supardi Supardi
Jurnal Sains Kesehatan Vol 27, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.27.2.19-24

Abstract

Cemas adalah suatu keadaan patologik yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda somatik pertanda sistem saraf otonom yang hiperaktif. Dibedakan dari rasa takut yang merupakan respon terhadap suatu penyebab yang jelas (Kaplan Saddock, 2010).Tujuan penelitian ini untuk mempelajari Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Yang Mengalami Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah  Di Ruang Edelweis RSUD Dr.M Yunus Bengkulu.Jenis penelitian ini menggunakan desain pre test and post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  anak usia prasekolah yang dirawat di ruang Edelweis RSUD dr.M Yunus Bengkulu sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling.Hasil Penelitian didapatkan: dari 30 orang menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada anak sebelum diberikan terapi bermain sebagian besar tergolong cemas berat  yaitu sebesar 13 anak (43,3%), sedangkan sebagian sejumlah 17 orang (56,7%) cemas sedang. Dari 30 orang menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada anak setelah diberikan terapi bermain 8 orang tergolong cemas ringan orang (26,7%) dan 22 orang (73.3%) cemas sedang. Hasil uji Paired Sample t-test didapat data P-value=0,0300,05 untuk data kecemasan anak sebelum terapi bermain mewarnai, berarti data tidak normal.Jadi ada pengaruh terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah di ruang Edelweis RSUD dr.M Yunus BengkuluDiharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pentingnya terapi bermain sebagai salah satu intervensi dalam memberikan asuhan keperawatan untuk membantu menurunkan kecemasan anak khususnya anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi.  Kata Kunci: Terapi Bermain Mewarnai, Kecemasan, Anak Usia Prasekolah
The Effect of Music Therapy on Blood Pressure in Hypertensive Patients Treated at Sobirin Lubuk Linggau Hospital Neni Triana; Hanifah Hanifah; Novaria Novaria
Jurnal Sains Kesehatan Vol 26, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.26.1.17-25

Abstract

Hypertension is one of desease that can caused death in the world. Hypertension can be stated as a “silent killer” because someone who diagnosed wit hypertension in organ vital that severe. The aims of this study is to determine effect of music therapy on blood pressure in hypertensive patients treated at Sobirin Lubuk L, canggau Hospital.The Quasi Experimental research method uses The One Group Pretest Posttest Design. The population in this study were all hypertensive patients treated in the Nusa Indah room, Sobirin Lubuk Linggau Hospital as many as 38 people. The sampling technique in this study used Total Sampling. Data collection is done using primary data, namely data obtained through direct measurement of blood pressure using sphygmomanometer in hypertensive patients in the Nusa Indah room at Sobirin Lubuk Linggau Hospital. Data analysis was done by univariate, bivariate with Chi-Square Test.The results were obtained: (1) Of the 38 hypertensive patients treated in the Nusa Indah room at Sobirin Lubuk Linggau Hospital before music therapy was given, systolic blood pressure was obtained with a minimum value of 130 mmHg, a maximum value of 160 mmHg, an average value of 142.63 mmHg and diastolic blood pressure with a minimum value of 80 mmHg, a maximum value of 100 mmHg, an average value of 92.37 mmHg; (2) Of the 38 hypertensive patients treated in the Nusa Indah room at Sobirin Hospital Lubuk Linggau after music therapy was given blood pressure was obtained with a minimum value of 120 mmHg, a maximum value of 150 mmHg, an average value of 135.79 mmHg and blood pressure systole with minimum value of 80 mmHg, maximum value of 90 mmHg, average value of 83.42 mmHg; (3) There is the influence of music therapy on the reduction of blood pressure in hypertensive patients who are treated at Sobirin Lubuk Linggau Hospital. The results of this study can be input for the SobirinLubukLinggau Hospital to be able to apply non-pharmacological therapies such as music therapy to help reduce blood pressure other than drugs. Keywords: blood pressure, music therapy, patient
PENYULUHAN DAN SIMULASI MANAGEMENT DISASTER DI MADRASAH ALIYAH NEGERI MODEL 01 KOTA BENGKULU Fernalia Fernalia; Pawiliyah Pawiliyah; Vice Elesse; Neni Triana; Ade Herman Surya Direja; Loren Juksen; Devi Listiana; Ida Rahmawati
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2623

Abstract

ABSTRAKBencana merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan biasanya terjadi secara mendadak serta menimbulkan korban jiwa (Menteri Kesehatan RI, 2006). Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia, seringkali dan tidak terduga, yaitu di antaranya gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan gunung berapi, banjir, dan kekeringan (CFE-DM, 2018). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada 2017 terjadi 2.862 kejadian bencana alam, diantaranya banjir (34,2%), puting beliung (31%), tanah longsor (29,6%), kebakaran hutan dan lahan (3,4%), gempa bumi (0,7%), kekeringan (0,6%), gelombang pasang/abrasi (0,4%), dan letusan gunung api (0,1%) (BNPB, 2018), dan wilayah yang termasuk rawan bencana adalah provinsi bengkulu. Provinsi bengkulu termasuk provinsi ke 4 dalam indeks risiko tinggi bencana (Restra BPBR, 2016). Dan dari 80% kota yang berada di Bengkulu berisiko tinggi terhadap bencana. Secara geografis Bengkulu berada di jalur patahan sesar Mentai sehingga menyebabkan provinsi Bengkulu rentan bencana gempa dan tsunami. Hal ini yang paling memungkinkan Provinsi Bengkulu mengalami damapak buruk terhadap bencana bila keadaan ini tidak diantisipasi dengan seksama oleh semua unsur pemerintah dan masyarakat.  Tujuan penyuluhan dan simulasi yang dilakukan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesigapan siswa MAN Model 01 tentang disaster management. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan simulasi  menggunakan leaflet, alat peraga dan simulasi. Terdapat peningkatan pengetahuan  pada siswa MAN Model 01 terhadap disaster management serta dan keterampilan dan kesigapan menghadapi bencana. Dengan demikian, pemberian penyuluhan dan simulasi pada siswa tentang disaster management sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana. Kata Kunci:  Penyuluhan, Simulasi, Disaster Management  ABSTRACT Disasters are undesirable events that usually occur suddenly and cause fatalities (Indonesian Minister of Health, 2006). Indonesia is one of the most disaster-prone countries in the world, often and unexpectedly, including earthquakes, tsunamis, landslides, volcanic eruptions, floods and drought (CFE-DM, 2018). The National Disaster Management Agency (BNPB) noted that in 2011 2,862 natural disasters occurred, including floods (34.2%), tornados (31%), landslides (29.6%), forest and land fires (3.4%) , earthquake (0.7%), drought (0.6%), tidal / abrasion (0.4%), and volcanic eruptions (0.1%) (BNPB, 2018), and areas that are vulnerable disaster is the province of bengkulu. Bengkulu Province is included as the 4th province in the high risk index for disaster (Restra BPBR, 2016). And 80% of cities in Bengkulu are at high risk of disaster. Geographically Bengkulu is on the Mentai fault fault line making Bengkulu province vulnerable to earthquake and tsunami disasters. This is the most possible for the Bengkulu Province to experience a negative impact on disaster if this situation is not anticipated carefully by all elements of government and society. The purpose of counseling and simulations conducted, is expected to increase the knowledge and alertness of MAN Model 01 students about disaster management. The activities carried out in the form of counseling and simulation using leaflets, props and simulations. There is an increase in knowledge in MAN Model 01 students towards disaster management and the skills and readiness to deal with disasters. Thus, providing counseling and simulations to students about disaster management is very effective Keyword: Counseling, Simulation, Disaster  Management
Sosialisasi Cara Penyelamatan Diri Dari Bencana Banjir Pada Kelompok Warga Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu Pawiliyah Pawiliyah; Fernalia Fernalia; Neni Triana; Rafidaini Sazarni; Devi Listiana; Faizal Alhabib; Vice Elese; Saleh Saleh; Dedi Haryanto
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.4423

Abstract

ABSTRAKBanjir merupakan peristiwa terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat dan terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan  (BNPB (2019), BNPB (2017). Angka kejadian banjir bandang Bengkulu menuruti peringkat ke 7 secara nasional dengan 28 kali kejadian banjir bandang dan 231 kejadian banjir (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2018), sedangkan kejadian banjir dan tanah longsor di provinsi Bengkulu telah melanda 9 kabupaten dan kota dengan dampak akibat banjir terdapat 30 jiwa meninggal, 6 jiwa hilang, 4 jiwa luka-luka, 12.000 mengungsi dan 13.000 terdampak akibat banjir (BNPB Provinsi Bengkulu, 2019). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara penyelamatan diri dari bencana banjir pada kelompok warga di kelurahan Bentiring kota Bengkulu agar dapat menghindari dan mengurangi angka kesakitan dan kematian saat bencana banjir datang. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi secara virtual dengan memberikan informasi tentang cara penyelamatan diri dari bencana banjir pada kelompok warga di kelurahan Bentiring kota Bengkulu. Terdapat perubahan pengetahuan tentang cara penyelamatan diri dari bencana banjir dengan demikian sosialisasi cara penyelamatan diri dari bencana banjir pada kelompok warga di kelurahan Bentiring kota Bengkulu sangat efektif untuk peningkatan pengetahuan kelompok masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dalam upaya menghindari dan mengurangi dampak bencana berupak kesakitan dan kematian. Diharapkan dengan melakukan sosialisasi masyarakat semakin mampu dan sadar dalam menghindari risiko terhadap bencana banjir. Kata Kunci: sosialisasi, penyelamatan diri, banjir.  ABSTRACTFlood is an event of submerging an area or land due to increased water volume and occurs due to continuous rainfall and results in overflowing of rivers, lakes, seas or drainage due to the amount of water that exceeds the capacity of the water supporting media from rainfall (BNPB (2019) , BNPB (2017). The incidence of flash floods in Bengkulu ranks 7th nationally with 28 flash floods and 231 flood events (Indonesian Central Statistics Agency, 2018), while floods and landslides in Bengkulu province have hit 9 districts and cities with the impact of flooding. 30 people died, 6 people were missing, 4 people were injured, 12,000 were displaced and 13,000 were affected by the flood (BNPB Bengkulu Province, 2019). The purpose of this community service is to provide understanding and increase public knowledge about how to save themselves from flood disasters to groups of residents in the Bentiring village of Bengkulu city in order to avoid and reduce morbidity and mortality when a flood disaster comes. The activity carried out was in the form of virtual socialization by providing information about how to save themselves from flood disasters to groups of residents in Bentiring village, Bengkulu city. There is a change in knowledge about how to save themselves from flood disasters, thus the socialization of how to save themselves from flood disasters to community groups in the Bentiring village of Bengkulu City is very effective in increasing the knowledge of community groups about how to save themselves in an effort to avoid and reduce the impact of disasters in the form of illness and death. It is hoped that by conducting socialization, the community will be more able and aware in avoiding the risk of floods. Keywords: socialization, rescue, flood.
Pembentukan Kelompok Masyarakat Terlatih Water Rescue di Kampung Binaan Segana Fernalia Fernalia; Pawiliyah Pawiliyah; Neni Triana; Vellyza Colin; Devi Listiana; Ade Herman; Dian Dwiana; Fatima Nuraini Sasmita; Refwan Refwan; Vice Elese
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.6195

Abstract

ABSTRAK Banjir merupakan peristiwa terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat dan terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan (BNPB (2019), BNPB (2017). Angka kejadian banjir bandang Bengkulu menuruti peringkat ke 7 secara nasional dengan 28 kali kejadian banjir bandang dan 231 kejadian banjir (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2018), sedangkan kejadian banjir dan tanah longsor di provinsi Bengkulu telah melanda 9 kabupaten dan kota dengan dampak akibat banjir terdapat 30 jiwa meninggal, 6 jiwa hilang, 4 jiwa luka-luka, 12.000 mengungsi dan 13.000 terdampak akibat banjir (BNPB Provinsi Bengkulu, 2019). Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk membentuk kelompok masyarakat yang terlatih tentang cara melakukan pertolongan di air saat bencana disebabkan oleh banjir, kecelakaan pada saat nelayan sedang mencari ikan di laut atau sungai atau kejadian tenggelam. Diharapkan dengan terbentuknya kelompok masyarakat yang terlatih dalam penyelamatan di air di Kampung Binaan Jenggalu 3 Rt 8 Kel Lingkar Barat Kota Bengkulu, masyarakat dapat menghindari dan mengurangi angka kesakitan dan kematian saat bencana banjir datang. Kata Kunci:kelompok, terlatih, Water rescue ABSTRACT Flood is an event of submerging an area or land due to increased water volume and occurs due to continuous rainfall and results in overflowing of rivers, lakes, seas or drainage due to the amount of water that exceeds the capacity of the water supporting media from rainfall (BNPB (2019) , BNPB (2017). The incidence of flash floods in Bengkulu ranks 7th nationally with 28 flash floods and 231 flood events (Indonesian Central Statistics Agency, 2018), while floods and landslides in Bengkulu province have hit 9 districts and cities with the impact of flooding. 30 people died, 6 people were missing, 4 people were injured, 12,000 were displaced and 13,000 were affected by the flood (BNPB Bengkulu Province, 2019). The purpose of this Community Service is to create community organizations that are trained to offer aid in the water in the case of calamities such as floods, accidents when fishing in the sea or rivers, or drownings. In the fostered hamlet of Jenggalu 3 Rt 8 Kel  Lingkar Barat Bengkulu City, it is envisaged that by forming community organizations trained in water rescue, the community would be able to avoid and minimize morbidity and death when the flood disaster occur. Keywords:group, trained, water rescue
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN HOSPITAL DISASTER PLAN SIMULATION DENGAN KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI BENCANA Loren Juksen; Ida Rahmawati; Neni Triana; Erna Manik; Dessy Hermawan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2022): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i1.5385

Abstract

Potensi Bencana yang dapat terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah gempa bumi. Kesiapsiagaan bencana pada perawat masih kurang, hal tersebut akan berdampak pada rendahnya upaya pemberian pertolongan saat bencana terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keikutsertaan Hospital Disaster Plan Simulation dengan Kesiapsiagaan Perawat dalam menghadapi bencana di RSUD Hassanudin Damrah Manna. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Hassanudin Damrah Manna sebanyak 106 perawat dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Kuesioner menggunakan Disaster Preparedness Evaluation Tools Indonesian (DPET-I) dengan link google form maupun hardcopy. Data kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square dengan uji Contingency Coeficient. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 93 perawat (87.7 %) pernah mengikuti hospital disaster plan simulation. Nilai Uji  p-value lebih besar dari alpha (α) 0,05 (0,000<0,005) maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keikutsertaan Hospital Disaster Plan Simulation (HOSDIPS) dengan kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana di RSUD Hasanuddin Damrah Manna dengan nilai uji contingency coeficient (C) sebesar 0,407 artinya memiliki hubungan yang erat. Adanya hubungan yang erat ini, maka perlu ditingkatkan lagi tenaga perawat RSUD Hasanuddin Damrah Manna  untuk mengikuti HOSDIPS agar perawat memiliki tingkat kesiapsiagaan yang baik dalam menghadapi bencana terutama di wilayah rawan bencana.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia di RS Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu Feni Eka Dianty; Dwi Rahayu; Neni Triana
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol 2, No 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.765 KB) | DOI: 10.33369/jvk.v2i1.10654

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu penyakit jiwa yang membutuhkan dukungan keluarga dalam kepatuhan minum obat sehari-hari.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu tahun 2018.Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga dan pasien Skizofrenia yang berkunjung ke UnitRawat JalanRumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu tahun 2018.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Accidental Sampling diperoleh sampel sebesar 42 orang.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden menggunakan kuesioner yang diisi responden, wawancara dengan responden dan data sekunder Rekam Medik untuk mendapatkan keterangan diagnosa pasien yang berobat di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu tahun 2018. Hasil penelitian didapatkan: 42 orang terdapat 20 orang (47,6%) dengan dukungan keluarga buruk, atau 22 orang (52,4%) dengan dukungan baik; 42 orang pasien terdapat 18 orang (42,9%) dengan kepatuhan rendah, atau 13 orang (31,0%) dengan kepatuhan tinggi, atau 11 orang (26,2%) dengan kepatuhan sedang; Ada hubungan yang signifikan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat, dengan katagori sedang dengan nilai C = 0,435 dengan approx.sig (p) = 0,007 < 0,05. Diharapkan pada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan dalam rangka untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien Skizofrenia serta keluarga agar selalu memperhatikan kondisi pasien Skizofrenia melalui dukungan yang diberikan oleh keluarga, dengan lebih sering melakukan diskusi dengan pasien Skizofrenia tentang kepatuhan minum obat yang dialami oleh pasien Skizofrenia.