Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KARAKTERISTIK BAKTERI ASAM LAKTAT (Lactobacillus sp) BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) YANG TELAH DIFERMENTASI Andi Fatmawati
Jurnal Medika Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.226 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v3i2.154

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Isolasi Dan Identifikasi bakteri asam laktat (Lactobacillus sp) Dari Biji Kakao (Theobroma cacao L) Yang Telah Difermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri asam laktat Lactobacillus sp dari biji kakao yang telah difermentasi. Metode penelitian meliputi sampel biji kakao yang di encerkan dengan pengenceran 10-1 sampai dengan 10-5 dengan menggunakan medium MRS Broth, lalu di inkubasikan pada suhu 37o C selama 1 x 24 jam, kemudian di ambil 1 ml dari masing-masing pengenceran dan dilakukan penanaman pada medium MRS Agar (De Man Rogosa and Sharpe Agar) dan di inkubasi pada suhu 37o C selama 2 x 24 jam. Dari hasil penelitian, sampel 10-1 di dapatkan koloni bakteri yang memiliki bentuk koloni yaitu bundar, bentuk tepian yang licin, bentuk elevasinya timbul dan memiliki warna koloni bakteri yaitu krem. Pada pengecatan gram, sampel 10-1 bersifat gram positif yang memiliki bentuk sel batang dengan warna keunguan.
PERTUMBUHAN DERMATOFITA DAN JAMUR LAIN PENYEBAB TINEA PEDIS PADA PETANI MENGGUNAKAN MEDIA BEKATUL Mujahidah Basarang; Tuty Widyanti; Andi Fatmawati; Nurhikmah Nurhikmah
Jurnal Medika Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.003 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v4i1.163

Abstract

Bekatul adalah lapisan dari beras yang terlepas dari proses penggilingan gabah/padi. Bekatul mengandung karbohidrat sebanyak 84,36% juga mengandung kalsium, magnesium, mangan, zat besi, kalium, dan natrium yang merupakan salah satu sumber energi utama dalam pertumbuhan dan perkembangan jamur dan nitrogen yang kompleks. Sehingga bekatul dapat digunakan sebagai media alternatif untuk mengisolasi jamur penyebab penyakit infeksi seperti Tinea pedis. Tinea pedis merupakan dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari kaki dan telapak kaki yang disebabkan oleh bermacam-macam jenis jamur yaitu Tricophyton rubrum, Tricophyton mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk menyetahui media bekatul dapat digunakan untuk menumbuhkan jamur penyebab Tinea pedis dan jamur penyebab tinea pedis pada sela jari kaki petani. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorik dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, hasil penelitian ditemukan bahwa petani di kabupaten gowa yang secara klinis mengalami infeksi jamur adalah 10 orang. Dengan rincian 1 orang terinfeksi jamur penyebab primer dan 9 orang terinfeksi jamur penyebab sekunder. Jenis jamur penyebab yang menginfeksi yaitu Tricophyton interdigitale, Aspergillus flavus, Mucor circinelloides, Aspergillus fischeri dan Khamir. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bekatul dapat digunakan untuk pertumbuhan jamur dan 1 orang petani terinfeksi jamur penyebab Tinea pedis yaitu jamur Tricophyton interdigitale.
ANALISIS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis L) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella sp Andi Fatmawati; Wa Ode Rustiah; Syaiful S
Jurnal Medika Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.3 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v4i2.171

Abstract

Daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) merupakan salah satu tanaman Indonesia yang sering digunakan masyarakat untuk pengobatan radang, luka bakar, dan penyakit kulit. Tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, dan quinon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan antibakteri ekstrak daun pacar kuku terhadap pertumbuhan Salmonella sp. Uji antibakteri ekstrak daun pacar kuku dilakukan dengan menggunakan 5 konsentrasi yaitu 15%, 25%, 50%, 75%, 100% pada media agar yang mengandung kultur bakteri Salmonella sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pacar kuku pada konsentrasi 100%, 75%, dan 50% memiliki kemampuan antibakteri terhadap pertumbuhan Salmonella sp, hal ini ditunjukkan dengan adanya zona bening yang terbentuk. Sedangkan pada konsentrasi 25% dan 15% tidak ditemukan kemampuan antibakteri terhadap pertumbuhan Salmonella sp.
IDENTIFIKASI FORMALIN PADA CINCAU YANG DIPERJUALBELIKAN DI BEBERAPA PASAR AREA KOTA MAKASSAR Wa Ode Rustiah; Tuty Widyanti; Andi Fatmawati; Yuwalida Yuwalida
Jurnal Medika Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.751 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v4i2.172

Abstract

Cincau merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh masyarakat, cincau merupakan produk yang memiliki karakteristik mudah rusak sehingga perlu dilakukan pengawetan. Bahan pengawet yang umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempuanyai sifat mudah rusak, hal ini menyebabkan beberapa pedangang menggunakan bahan tambahan yang berbahaya dan dilarang penggunaannya pada makanan oleh pemerintah seperti Formalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi formalin pada cincau yang diperjualbelikan di beberapa pasar di Kota Makassar. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen laboratorik dengan teknik analisa kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel cincau, sebanyak 10 sampel yang diambil dari beberapa pedangang di 5 Pasar tradisional dan 1 sampel di Supermarket. Teknik pengambilan sampel adalah Sampling Accidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel yang diambil di beberapa pasar dengan inisial SG 1, SG 2, PB 1, PB 2, AB 1, AB 2, TL 1, TL 2, MC 1, SP 1 dinyatakan tidak mengandung formalin atau hasil Negatif (-).
IDENTIFIKASI Trichophyton mentagrophytes PADA PEDAGANG IKAN PENDERITA TINEA PEDIS DI PASAR DAYA KOTA MAKASSAR Dede Sulviana; Mujahidah Basarang; Andi Fatmawati
Jurnal Medika Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v5i1.177

Abstract

Tinea pedis adalah penyakit infeksi jamur dermatofita tersering yang ditemukan di daerah kulit telapak kaki dan sela jari kaki. Beberapa faktor risiko Tinea pedis adalah penggunaan sepatu tertutup yang lama setiap hari, pemakaian kaus kaki ketika bekerja, dan paparan jamur. Penelitian ini dilakukan pada pedagang ikan yang sehari-harinya bekerja di tempat yang lembab karena berhubungan langsung dengan air dan memakai sepatu tertutup dala m jangka waktu yang lama yang dilakukan di Pasar Daya kota Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya jamur Trichophyton mentagrophytes pada pedagang ikan penyebab Tinea pedis di pasar Daya Kota Makassar. Sampel yang diteliti adalah 10 sampel kerukan kulit kaki pedagang ikan yang diteliti melalui teknik kultur pada media SDA kemudian diuji konfirmasi melalui teknik mikroskopis. Hasil penelitian sebanyak 10 sampel kerokan kulit telapak kaki dan sela jari kaki pada pedagang ikan di pasar Daya Kota Makassar terdapat 1 orang yang terinfeksi jamur Trichophyton mentagrophytes.
INFEKSI OPORTUNISTIK TINEA CAPITIS PADA PENDERITA PEDICULOSIS CAPITIS Andi Fatmawati; Nurhidayat Nurhidayat; Asma Yuliani
Jurnal Medika Vol 6 No 2 (2021): Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i2.234

Abstract

Pediculosis capitis merupakan penyakit infeksi pada kulit kepala manusia yang disebabkan oleh infestasi ektoparasit Pediculus humanus capitis yang dapat menular di kepala tanpa disadari karena kontak erat di lingkungan yang sama seperti asrama pesantren. Di kepala penderita pediculosis ditemukan banyak lesi pada kulit, rambut saling melekat, bintik-bintik hitam atau coklat pada pangkal rambut, radang pada kulit kepala serta eksudat nanah yang berasal dari luka gigitan Pediculus humanus capitis yang meradang. Infeksi sekunder berupa tinea capitis dapat menyerang penderita pediculosis. Infeksi ini disebabkan dermatofita genus Microsforum sp dan Trichophyton sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jamur penyebab tinea capitis pada kulit kepala santriwati pesantren di Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengkultur spesimen pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan dilanjutkan dengan identifikasi jamur. Hasil penelitian dari 10 sampel menunjukkan bahwa 1 sampel terinfeksi Microsporum audouinii.
Need Analysis for English Special Purpose in Medical Laboratory Technology Students Nurhidayat Nurhidayat; Andi Fatmawati
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/25409190.232

Abstract

Abstract The process of learning for English Specific Purposes is not optimal because of planning in learning tha could not be relevant to the student's field of science. It is necessary to analyze the needs of students towards learning English with a special purpose. The purpose of this study was to see the students' needs for ESP learning. The object of this research was the students of the Medical Laboratory Technology Study Program, 2019/2020 academic year in Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar. This research used descriptive qualitative method. The data collecting techniques were questionnaires and interviews. Data were classified as student needs for learning English identified. The description of the results of student needs was used as a reference for planning the teaching materials.
Penggunaan Serbuk Infus Bekatul Sebagai Bahan Baku Bekatul Dextrosa Agar Untuk Pertumbuhan Jamur Mujahidah - Basarang; Mardiah Mardiah; Andi Fatmawati
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.64 KB) | DOI: 10.20956/jal.v11i1.9310

Abstract

Rice bran is a waste of rice processing that can be used as a growth media of fungi because it contains high carbohydrates and high protein. Rice bran infusion is made in powder form using freeze-drying techniques to maintain the nutritional content of rice bran. This study aims to determine the level of carbohydrate and protein media made from bran infusion powder and determine the dose of bran infusion powder in the preparation of dextrose bran media. In this study using the Luff Schoorl method to measure the levels of carbohydrate media and the Kjeldhal method to measure the protein content of bran media. Candida albicans, Mallasezia furfur, Aspergillus fumigatus were inoculated in each medium. From this study, the highest levels of carbohydrate (9.11%) and protein (1.64%) were obtained in media using 200 g of rice bran infusion (iBDA200) and the lowest levels carbohydrate (0.44%) and protein (0.08%) wer obtained in media using 2 g of rice bran infusion powder (SBDA2). Growth of M. furfur, C. albicans and A. fumigatus the most fertile on iBDA200 media. This study shows that carbohydrate and protein content are higher in media made from bran infusion. 10 g of rice bran infusion powder (SDA10) best grows fungi but has no significant correlation with fungi growth.
Deteksi Kelompok Enterobacteriaceae pada Tanah di Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Tamangapa Kecamatan Manggala Makassar Tuty Widyanti; Andi Fatmawati
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jal.v13i1.20453

Abstract

Garbage is one of the problems faced, especially in big cities throughout developed and developing countries which can lead to environmental pollution such as soil pollution. Soil that contains many sources of pollutants from waste allows bacteria to live in that place, both pathogenic and non-pathogenic bacteria such as Coliform bacteria, where their presence is an indicator of biological environmental pollution. This does not rule out the possibility of finding other pathogenic bacteria such as bacteria from the Enterobacteriaceae group such as Salmonella, Shigella, Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter, Serratia, Proteus, etc. which cause infectious diseases in the digestive tract. This study used soil samples taken in 5 environmental areas of the Tamangapa Final Disposal Site in the District, Manggala Makassar randomly. The purpose of the study was to detect groups of Enterobactericeae in the soil in the Tamangapa Final Disposal Site in the district, Manggala Makassar. This study uses an identification method based on biochemical tests automatically using the VITEK 2TM Compact, bioMérieux, SA tool. Based on the research that has been carried out, the results obtained are that there are types of bacteria of the Enterobacteriaceae group detected in the environmental soil of the Tamangapa Final Disposal Site in the District, Manggala Makassar, namely Enterobacter cloacae, Klebsiella pneumonia, and Escherichia coli which are classified as species that cause pathogenic diseases of the digestive tract
Analisis Mikroflora Candida albicans pada Perokok dan Potensi Daya Hambat Ekstrak Daun Pacar Kuku Lawsonia sp. Terhadap Isolat Candida albicans Andi Fatmawati; Tuty Widyanti; Anita
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jal.v13i1.20456

Abstract

Salah satu mikroflora normal pada mulut yang dipengaruhi oleh keberadaan asap rokok adalah Candida albicans, jamur ini dapat berubah menjadi patogen jika terjadi perubahaan dalam diri host. Perubahan yang terjadi pada host tersebut dapat bersifat lokal maupun sistemik yang dapat menyebabkan kandidiasis oral. Daun pacar kuku (Lawsonia inermis) merupakan tanaman obat yang mengandung senyawa aktif yang berkhasiat yaitu senyawa lawsone (2-hydroxy-1, 4-napthoquinone). Selain itu daun pacar kuku juga mengandung alkaloid, glikosida, flavonoid, fenol, saponin, tannin, dan minyak atsiri. Salah satu khasiatnya adalah sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan mengetahui kolonisasi Candida albicans dari swab mukosa perokok dan kemampuan penghambatan ekstrak daun pacar kuku terhadap isolat Candida albicans. Penelitian ini bersifat ekperimental laboratorium dengan menggunakan teknik isolasi jamur secara swab dan metode uji daya ekstrak daun pacar dengan konsentrasi 15%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasilnya menunjukkan bahwa 90% swab mukosa mengandung kolonisasi Candida albicans dan uji ekstrak daun pacar kuku memperlihatkan terbentuknya zona bening tertinggi pada konsentrasi 100% dengan diameter sebesar 15.4 mm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pacar kuku memiliki potensi inhibitor terhadap isolat Candida albicans dari swab mukosa perokok.