Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan tanda Bahaya Kehamilan terhadap Sikap Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di BPM Ny. Fy Ds. Penataran Nglegok-Blitar Lusi Erawati; Dina Zakiyyatul Fuadah; Widyasih Sunaringtyas
Journal of Ners and Midwifery Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v3i2.ART.p095-100

Abstract

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu maupun janin dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Metode: Desain penelitian Pre Eksperimen menggunakan one group pre-post test design. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan media leaflet dan powerpoint. Populasi yang digunakan sebanyak 90 responden dan sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil: Uji Wilcoxon didapatkan value=(0,0001) <=0,05, bahwa H1 diterima, artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di BPM Ny. Fy Desa Penataran, Nglegok, Blitar. Diskusi: Keberhasilan pendidikan kesehatan dari faktor usia, tingkat pendidikan. Semakin bertambah usia seseorang semakin mengarahkan pada perwujudan sikap yang baik dan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka didapatkan respon yang baik terhadap stimulus dari luar. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan sikap ibu hamil.
Active Dynamic Neck Exercise Untuk Mengurangi Nyeri Otor Leher Widyasih Sunaringtyas; Pria Wahyu Romadhon Girianto
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Surya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v14i1.411

Abstract

Background: Neck pain often occurs in convection workers due to repetitive movements of the upper arms and neck.Objectives: The purpose of this study was to determine the effect of Active Dynamic Neck Exercise on the level of neck pain in convection workers in Dawung Village, Kab. Kediri.Design: Research design was Quasy Experimental Design with a Pre-Test and Post-Test control group. According to the Total Sampling Technique, 34 workers in the convection factory in Dawung village, Kediri district, who experienced neck pain were 34, according to the Total Sampling Technique.Data Sources: Instrument for research, statistical tests with Wilcoxon and Mann-Whitney tests.Results: The results of the pre-test intervention group showed that most (58.8%) respondents experienced mild pain, and after the intervention, most (58.8%) respondents did not experience pain. In the pre-test control group, most (52.9%) respondents experienced moderate pain, and the post-test control group found most (52.9%) respondents experienced moderate pain. Analysis with the Wilcoxon test in the intervention group obtained a p-value of 0.000 0.05, indicating there was an effect, and in the control group it was obtained at 0.317 0.05, indicating there was no effect. While the analysis using the Mann-Whitney test was obtained at 0.001 = 0.05, there was an effect of Active Dynamic Neck Exercise on the level of neck pain in convection workers in Dawung Village, Kab. Kediri.Conclusions: Active Dynamic Neck Exercise intervention, which has a mechanism to train muscles and tendons to stretch, flex, or increase muscle flexibility, effectively reduces neck pain. It is recommended that Active Dynamic Neck Exercise be given to convection workers to be further improved as an effort to support a decrease in neck pain experienced during work.
HYPNOTHERAPY PADA PASIEN HEMODIALISIS YANG MENGALAMI CHRONIC SORROW Widyasih Sunaringtyas; Diana Rachmania; Linda Ishariani
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 2 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2951

Abstract

Chronic sorrow merupakan kesedihan mendalam atau perasaan berduka yang sedang berlangsung akibat pengalaman kehilangan yang terjadi secara berulang. Perasaan sedih dan pengalaman kehilangan tersimpan dalam memori bawah sadar. Keadaan ini dapat dialami pada kasus kasus paliatif, salah satunya gagal ginjal kronis dengan tindakan invasive hemodialisis. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh hypnotherapy terhadap chronic sorrow. Desain penelitian menggunakan  quasy eksperiment dengan pendekatan pre test - post test with control group. Sampel adalah pasien hemodialisis yang mengalami chronic sorrow, terdiri dari 20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok control, dengan purphosive sampling sesuai kriteria inklusi. Instrument untuk pengambilan data menggunakan intrumen baku kendall chronic sorrow. Uji pengaruh Wilcoxon Sign Rank pada kelompok intervensi menujukkan hasil p value =0,000 (p0,05) artinya H1 diterima, terdapat pengaruh hypnotherapy terhadap chronic sorrow, dan pada kelompok kontrol diperoleh p value: 0,65 (p0.05) sehingga H1 ditolak artinya tidak ada pengaruh hypnotherapy terhadap chronic sorrow. Uji beda menggunakan Mann Whitney antara kelompok intervensi dan kontrol sebelum perlakuan didapatkan p value= 0,075 artinya tidak ada perbedaan, sedangkan setelah perlakuan di dapatkan p value: 0,00 (p0,05) artinya terdapat perbedaan yang significant. Dari hasil pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa hypnotherapy berpengaruh terhadap chronic sorrow. Hypnotherapy dapat menjangkau pikiran bawah sadar dengan cara membuka kritikal area sehingga dapat diberikan sugesti dalam menjalani hidup yang lebih damai, mensyukuri keadaan.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGKAJIAN M3 (METHOD) DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN BERBASIS STANDAR AKREDITASI JOINT COMISSION INTERNATIONAL Diana Rachmania; Widyasih Sunaringtyas; Dhina Widayati
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 2 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2957

Abstract

Tahap pengkajian metode (M3) dalam manajemen keperawatan memerlukan inovasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan antara kondisi ruangan dengan keperluan standar akreditasi Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian untuk mengembangkan instrumen pengkajian M3 (Method) dalam manajemen keperawatan berbasis standar akreditasi Joint Comission International. Desain Penelitian adalah mix method memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini semua perawat (76) di RS Amelia. Sampel dalam penelitian ini 20 perawat dengan teknik purposive sampling. Tahap 1 peneliti menyusun instrumen melalui small group discussion dengan pihak bidang keperawatan, kepala ruang, dan perawat.  Tahap 2 melakukan analisis uji validitas dan reliabitas. Hasil uji validitas menunjukkan instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan memiliki rata-rata r count r table (0,652 0.423) dan hasil uji reliabilitas dengan rata-rata r hitung (0,7843) 0,6. Hasil evaluasi subjektif 20 responden, 80% menyatakan instrumen mudah dipahami, 70% sesuai kebutuhan Rumah Sakit, dan 80% mudah diaplikasikan. Pengembangan instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan memiliki beberapa kompenen meliputi model MAKP, timbang terima, ronde keperawatan, supervisi, sentralisasi obat, discharge planning. Pengisian instrumen pegkajian tersebut sebaiknya dilakukan secara bertahap oleh perawat sehingga hasilnya dapat menggambarkan kondisi riil Rumah Sakit.
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI PADA IBU HAMIL Widyasih Sunaringtyas; Diana Rachmania
Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO) Vol 15 No 1 (2023): Hospital Majapahit
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55316/hm.v15i1.849

Abstract

Family support during pregnancy is often perceived as an unimportant form, many pregnant women do ante natal care without being accompanied by their families so they feel alone and low motivation to carry out examinations. Ante Natal Care is very necessary to determine health status and detect risks that occur during pregnancy. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and the incidence of pre-eclamsia in pregnant women. The research design used correlation with a cross sectional approach with cross sectional data collection methods. The study population was all pregnant women who were at the Kasembon Public Health Center, Malang Regency, respondent 42 personused total sampling technique. The research instrument was a family support questionnaire and a checklist form for the incidence of pre-eclampsia. The results showed that family support was less than 45%, the incidence of mild pre-eclamsia was 45%. Analysis of the relationship using the statistical test Rho Spearman get p value: 0.002 <0.05 so that H0 is rejected H1 is accepted. Family support for pregnant women can increase motivation to perform Ante Natal Care and the health status of the mother is immediately known, especially if pregnancy complications occur. One of the complications of pregnancy is preeclampsia, it can be detected early so that the occurrence of eclampsia can be known. Therefore, it is necessary to increase family support for pregnant women in order to increase their motivation to know health status during pregnancy.
Peran Kader Melalui Kegiatan Prenatal Class dalam Upaya Pencegahan Kegawatdaruratan pada Ibu Hamil: The Role of Cadres Through Prenatal Class Activities in Emergency Prevention Efforts in Pregnant Women novel; Widyasih Sunaringtyas
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.84 KB)

Abstract

Abstrak: Kader kesehatan merupakan salah satu garda dalam penanganan Kesehatan untuk mengakses peran kaderkesehatan dalam Prenatal Class kegiatan memenuhi kebutuhan calon orang tua. Kegiatan belajar bersama tentang  kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilankader dalam pencegahan kegawatdaruratan melalui class ibu hamil. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu Analisis situasi, Kegiatan FGD dan Penyuluhan Kader. Polindes Desa Pelem yang dihadiri 100% peserta ibu-ibu kader sejumlah 15 orang kader. Kegiatan dilakukan Focus Group Discussion, Penjelasan materi mengenai Prenatal Class yang terdiri dari beberapa sub topik 1) Teknik Relaksasi 2) Posisi dan Postur Tubuh Ibu Hamil 3) Senam Ibu Hamil 4) Kegawatgaruratan bumil 5) Konseling Kesehatan. Peningkatan kemampuan kader terhadap pelaksanaan prenatal class dibuktikan keseluruhan kader mampu menjelaskan konsep dan tindakan. Kegiatan ketiga penyuluhan dilakukan oleh kader posyandu kemasyarakat (ibu hamil) dilakukan bertempat di Balai Desa Pelem. Penyuluhan sesi kedua dihadiri 60% peserta ibu-ibu hamil sejumlah 6 orang dan 14 orang kader. Kader menyampaikan materi kepada peserta penyuluhan tentang upaya pencegahan kegawatdaruratan melalui kelas ibu hamil terutama promosi Kesehatan. Evaluasi pemberian intervensi kepada kader untuk pencegahan kegawatdaruratan pada ibu hamil. Antusiasme kader cukup tinggi dan respon positif terhadap kegiatan.   Abstract: Health cadres are one of the guards in health care to access the role of health cadres in Prenatal Class activities to meet the needs of prospective parents. Joint learning activities about health for pregnant women, in the form of face-to-face meetings that aim to increase the knowledge and skills of cadres in emergency prevention through pregnant women classes. The objectives of community service activities are situation analysis, FGD activities and cadre counseling. Polindes of Pelem Village which was attended by 100% of female cadre participants totaling 15 cadres. Activities carried out Focus Group Discussion, Explanation of material regarding Prenatal Class which consists of several sub-topics 1) Relaxation Techniques 2) Position and Posture of the Body of Pregnant Women 3) Exercise for Pregnant Women 4) Emergencies of pregnant women 5) Health Counseling. Increasing the ability of cadres to carry out prenatal classes is proven by all cadres being able to explain concepts and actions. The third outreach activity was carried out by community posyandu cadres (pregnant women) at the Pelem Village Hall. The second counseling session was attended by 60% of participants, 6 pregnant women and 14 cadres. Cadres deliver material to counseling participants about efforts to prevent emergencies through classes for pregnant women, especially health promotion. Evaluation of the provision of interventions to cadres for the prevention of emergencies in pregnant women. The enthusiasm of the cadres was quite high and the response was positive towards the activities.
TINGKAT STRES PADA LANSIA YANG TIDAK TINGGAL SERUMAH DENGAN KELUARGA enur nurhayati muchsin; Dodik Arso Wibowo; Widyasih Sunaringtyas; Rosyim Viky Ilmika
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jssm.v4i2.25948

Abstract

Entering old age, a person will experience physical and psychological setbacks, which results in an older person experiencing increased stress quickly, which is caused by external and internal factors. Place of residence and family is one of the causes of increased stress levels in the elderly. Community service aims to provide information and knowledge to the elderly about how to determine the stress level experienced by the elderly who do not live at home with their families. The provision of information and knowledge will be carried out on March 14-19, 2022. The research variable is stress levels in the elderly who do not live at home with their families. The participants were 26 older people. One student assisted them. Using the lecture method, discussion/question and answer. Leaflet media, materials with LCD media and laptops. The results of interviews and filling out questionnaires by the elderly who did not live at home with their families found 26 respondents, indicating that most of the respondents experienced moderate stress, as many as 65% of respondents, almost half of the respondents experienced mild stress, as many as 35% of respondents. The level of stress in the elderly who do not live at home with their family can be stress-free in a way; the elderly can recognize and understand how to prevent stress by participating in activities facilitated by the village or puskesmas at the elderly Posyandu by meeting other older people and participating in elderly gymnastics.
Pengaruh Pelaksanaan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia Hipertensi Di Puskesmas Tumpang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar Widyasih Sunaringtyas; Dina Zakiyyatul Fuadah; Lendra Kusdiantoro
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5 No 3 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v5i3.258

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisiologis. Tidur yang kurang berkualitas pada pasien hipertensi mempengaruhi ketegangan fisiknya sehingga dapat meningkatkan tekanan darahnya. Maka dari itu, diperlukan penatalaksanaan untuk mengatasi, salah satu tindakan non farmakologis  tersebuat adalah Relaksasi Otot Progresif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan Relaksasi Otot Progresif terhadap kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimental dengan  pendekatan one-group Pretest-posttest, terdiri dari 20 sampel menggunakan tehnik Purphosive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi dan selanjutnya dianalisa menggunakan uji statistic wilcoxon sign rank test. Hasil penelitian sebelum dilakukan relaksasi otot progressif di dapatkan data sebagian besar (60%) mengalami kualitas tidur buruk dan sesudah melakukan Relaksasi Otot Progresif hampir seluruhnya (85%) mengalami kualitas tidur baik. Hasil uji statistik didapatkan P-value=0,0001<α=0,05, Mean 10.50 berarti ada pengaruh pelaksanaan Relaksasi Otot Progresif terhadap kualitas tidur pada pasien hipertensi lansia. Kualitas tidur buruk pada pasien hipertensi dapat terjadi karena gejala yang ditimbulkan oleh hipertensi yaitu pusing, nyeri di leher belakang, sukar tidur. Hal tersebut dapat membuat penderita sulit untuk memulai tidur malam. Oleh sebab itu dianjurkan untuk melakukan Relaksasi Otot Progresif secara rutin.
PENGARUH TERAPI MUSIK SUARA AIR MENGALIR DENGAN BRAINWAVE TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA DI WILAYAH POSYANDU “SEDAP MALAM” PARE KEDIRI Widyasih Sunaringtyas; Linda Ishariani; Ria Agustin Wahyuningtiyas
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4 No 1 (2017): JANUARY 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v4i1.66

Abstract

Lansia sering mengalami gangguan tidur biasanya pada malam hari, terbangun di waktu dini hari dan susah tidur kembali, sehingga perlu  tindakan mengatasi insmonia pada lansia salah satunya dengan terapi musik suara air mengalir dengan brainwave .Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh terapi musik suara air mengalir dengan brainwave terhadap penurunan insomnia pada lansia di  wilayah posyandu Sedap Malam Pare Kediri pada tahun 2016. Desain penelitian Pra eksperimen  dengan pendekatan one-group time-series design. Populasi semua lansia di posyandu lansia sedap malam jumlah 20 lansia dengan sampel 6 responden, menggunakan teknik  purposive sampling . Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi serta dianalisa menggunakan uji statistic Wilcoxon Signet Ranks. Hasil penelitian  sebagian besar responden sebelum dilakukan terapi musik air mengalir dengan brainwave mengalami insomnia berat. Setengah dari responden  lansia setelah dilakukan terapi musik air mengalir dengan brainwave mengalami insomnia ringan. Hasil uji statistik Wilcoxon Signet Ranks didapatkan p value 0,046 berarti Ho ditolak artinya ada pengaruh terapi musik suara air mengalir dengan brainwave terhadap penurunan insomnia pada lansia di  wilayah posyandu Sedap Malam Pare Kediri pada tahun 2016. Terapi musik suara air mengalir dengan brainwave dapat menurunkan insomnia dengan cara mengirimkan sinyal penegas ke pikiran bawah sadar sehingga menjadikannya lebih positif. Terapi musik suara air mengalir dengan brainwave dapat dilakukan untuk semua lansia dengan dibantu oleh kader posyandu dengan standar yang telah ditetapkan. Kata Kunci : Terapi Musik, Brainwave,Insomnia.
HUBUNGAN LAMA TERAPI HEMODIALISIS DENGAN DUKACITA KRONIS PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) Widyasih Sunaringtyas; Diana Rachmania
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.721 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.1028

Abstract

Manifestasi klinis pada pasien CKD (Chronic Kidney Diseases) dan dampak terapi hemodialisis dapat menimbulkan masalah psikologis pada pasien karena proses adaptasi terhadap penyakit akibat perubahan yang dialami pasien memerlukan waktu. Pasien tersebut akan kehilangan fungsi tubuhnya dan juga harus mendapatkan tindakan invasive yang dialami berulang ulang. Semakin lama pasien di diagnosis menderita CKD juga akan semakin lama mengalami tindakan hemodialisis. Keadaan ini akan memepengaruhi psikologis pasien, salah satunya pasien dapat mengalami berduka kronis. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara lama terapi hemodialisis dengan berduka kronis.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian adalah pasien hemodialisis di RSUD Kabupaten Kediri dengan teknik total sampling sebanyak 72 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah Lama terapi hemodialisis dan duka cita kronis. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu Kendalls Chronic Sorrow Instrument.Hasil identifikasi lama terapi hemodialisis, Sebagian besar responden (64%) termasuk kategori lama. Hasil identifikasi dukacita kronis, sebagian besar  responden (61%) mengalami dukacita kronis. Hasil uji korelasi antar variabel yaitu 0,003 < 0,05  artinya ada hubungan antara lama terapi hemodialisis dengan berduka kronis pada pasien CKD dengan tingkat koefisien korelasi lemah. Hal tersebut dikarenakan kondisi berduka kronis dapat dinormalkan apabila metode penanganan internal dan eksternal berjalan dengan efektif.Keluarga diharapkan memberikan dukungan kepada pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisis supaya pasien tidak terus mengalami kondisi berduka dalam waktu yang lama dan mampu menerima keadaanya saat ini.Kata Kunci: CKD, Dukacita Kronis, Lama HemodialisisDOI: 10.5281/zenodo.4738396