Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin

Analisis Pengaruh Penambahan Fan pada Instalasi Air Conditioner dan Putaran Engine terhadap Temperatur Cabin dan Coeffisient of Performance Ahmad Yani; Yano Hurung Anoi; Miswan Prastiawan
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.401 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i1.918

Abstract

Pendingin adalah suatu proses yang dilakukan untuk menurunkan temperature suhu. Pendingin dilakukan dengan cara memindahkan kalor dari objek yang akan didinginkan ke lingkungan. Maka dari itu dalam proses pendinginan pada system AC mobil diperlukan media yang digunakan pendingin yaitu menggunakan refrigerant. Memodifikasi instalasi AC ini dengan melakukan penembahan fan ini bertujuan untuk memaksimalkan kinerja semua komponen air conditioner yang terdapat pada mobil Mitsubishi triton double cabin. Fan yang digunakan mempunyai daya sebesar 12 volt dan hanya beroprasi ketika AC dinyalakan dan AC hanya bisa digunakan ketika mesin menyala oleh sebab itu battery pun tetap awet setelah penambahan fan ini karena saat fan berputar battery akan tetap terisi oleh altenator pengisian yang bergerak mengikuti putaran mesin, sehingga tidak begitu membebani daya mobil yang berkapasitas 2500 CC.Berdarakan hasil penelitian, temperatur terendah terjadi setelah penambahan fan dengan nilai temperatur sebesar  14,4 oC pada putaran mesin 3000 dan temperatur tertinggi sebesar 21,3 oC pada putaran mesin 1000 rpm. Sedangkan sebelum penambahan fan temperatur terendah sebesar 20 oC pada putaran mesin 3000 dan temperature tertinggi sebesar 24,3 oC pada putaran mesin 1000 rpm. Sedangkan nilai COP Carnot tertinggi terjadi setelah penambahan fan dengan nilai nilai COP Carnot 10,730 pada putaran mesin 1000 rpm dan nilai COP Carnot terendah 9,729 pada putaran mesin 3000 rpm. Sedangkan sebelum penambahan fan nilai COP Carnot tertinggi sebesar 10,299 pada putaran mesin 1000 dan nilai COP Carnot terendah sebesar 8,613 pada putaran mesin 3000 rpm.Kata kunci: Fan, rpm, engine, temperatur dan COP
Analisis Penyebab dan Perbaikan Vibrasi Pada Fin Fan Blower F1-Ek-9-D1 Milik PT. Badak LNG Bontang Yano Hurung Anoi; Ahmad Yani; Bayu Asmoro Seto
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.099 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i1.920

Abstract

Fin Fan Cooler merupakan salah satu komponen utama dalam Unit Purifikasi karena fungsinya untuk mendinginkan lean amine sebelum diumpankan menuju menara absorber. Fin Fan Cooler selalu dipantau secara rutin, apabila terjadi kelainan atau kerusakan harus segera diperbaiki secepat mungkin. Parameter seperti getaran, temperatur, dan tekanan harus terus diperhatikan karena dari parameter tersebut dapat mempresentasikan kinerja Fin Fan Cooler. Fin Fan Blower merupakan salah satu komponen utama pada Fin Fan Cooler. Identifikasi permasalahan pada Fin Fan Blower harus dilakukan dengan cepat dan tepat agar perbaikan dapat segera dilaksanakan. Jika ada Fin Fan Blower yang mengalami masalah, maka akan mempengaruhi kerja Fin Fan Cooler dan mengakibatkan turunnya kualitas produksi dan perusahaan akan mengalami kerugian. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian lapangan. Hasil analisa data vibrasi dari penyebab vibrasi pada fin fan blower  F1-EK-9D1 PT. Badak LNG Bontang, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat keadaan abnormal pada bagian pulley dan belt yang mengakibatkan misalignment sehingga terjadinya vibrasi yang tinggi dan setelah dilakukan predictive maintenance fin fan blower terjadi penurunan fibrasi 70% dari sebelum dilakukan predictive maintenance atau pengecekan vibrasi peralatan secara berkala.Kata Kunci: Analisis, vibrasi, fin fan blower  F1-EK-9D1
PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF DARI MINYAK BIJI JARAK MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO Fitria Fitria; Ahmad Yani
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 7, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.863 KB) | DOI: 10.24127/trb.v7i2.793

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif. Beberapa penelitian yang telah dilakukan dalam pemenfaatan energi alternatif terbaharukan ini, diantaranya adalah biodiesel dari minyak nabati. Minyak nabati yang dapat digunakan dalam pembuatan biodiesel contohnya, minyak sawit, minyak jarak pagar, minyak biji karet, minyak kelapa, minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, dan bahkan minyak goreng bekas. Dalam penelitian ini mempelajari pembuatan biodiesel dari minyak biji jarak pagar (Jatropha Curcas L). Jarak pagar (Jatropha Curcas L) adalah tanaman cepat tumbuh dan sangat toleran terhadap iklim tropis dan jenis tanah, sehingga sesuai untuk dikembangkan sebagai tanaman konservasi. Selain itu, minyak dari bijinya dapat digunakan sebagai bahan energi. Bahkan bagian lain dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan khusus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh daya gelombang mikro terhadap konversi minyak biji jarak menjadi metil ester, pengaruh konsentrasi katalis terhadap Yield yang dihasilkan dan mengetahui pengaruh waktu reaksi pada proses transesterifikasi minyak biji jarak dengan menggunakan radiasi gelombang mikro. Pemanfaatan gelombang mikro pada reaksi transesterifikasi minyak jarak dapat dilakukan dengan konsentrasi yang lebih rendah serta waktu reaksi yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metode konvensional. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan untuk nilai viskositas, semakin lama waktu yang digunakan untuk pemancaran gelombang mikro maka nilai viskositasnya mengalami penurunan. Pemanfaatan gelombang mikro pada reaksi transesterifikasi minyak jarak dapat dilakukan dengan konsentrasi yang lebih rendah serta waktu reaksi yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metode konvensional. Yield biodiesel yang dihasilkan pada masing variasi daya 100, 180, dan 300 Watt, waktu reaksi 15 menit dengan konsentrasi katalis 0,75 % Yield sebesar 56,12 %, 56,84 %, dan 56,86 %. Sedangkan pada daya 450 watt diperoleh Yield 69,09 % dengan waktu reaksi 10 menit, dan konsetrasi katalis 0,75 % dengan kadar kemurnian biodiesel yang dihasilkan sebesar 98,13% dan biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi standar Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-7182-2006.Kata kunci: Jatropa curcas, transesterifikasi, Microwave, biodiesel.
ANALISIS JUMLAH SUDU MANGKUK TERHADAP KINERJA TURBIN PELTON PADA ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR Ahmad Yani; Budi Susanto; Rosmiati Rosmiati
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 7, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.778 KB) | DOI: 10.24127/trb.v7i2.805

Abstract

Energi air dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga potensial yang tersedia (potensi air terjun dan kecepatan aliran). Turbin air merupakan salah satu mesin penggerak yang mana fluida kerjanya adalah air yang dipergunakan langsung untuk memutarkan runner turbin dan generator turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instalasi turbin air jenis pelton dan dilakukan pengukuran terhadap putaran turbin dan generator, debit aliran, head turbin, tegangan listrik dan arus listrik dengan variasi jumlah sudu mangkuk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen berskala laboratorium sekaligus hasil rancang bangun turbin air ini digunakan sebagai alat praktikum Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh jumlah sudu terhadap kinerja prototype turbin air: (1) Kecepatan tangensial maksimum terjadi pada jumlah sudu 14 dengan nilai 12.769 rad/s dan kecepatan tangensial terendah terjadi pada jumlah sudu 18 dengan nilai 12.141 rad/s. (2) Nilai daya hidrolis pada penelitian ini 2.64 Watt. (3) Nilai daya kinetik pada penelitian ini 3.886 Watt. (4) Daya turbin maksimum terjadi pada jumlah sudu 14 dengan nilai daya turbin 112.262 Watt, kemudian daya turbin terendah terjadi pada jumlah sudu 18 dengan nilai 99.141 Watt. (5) Daya generator listrik maksimum terjadi pada jumlah sudu 14 dengan nilai daya generator listrik sebesar 0.736 Watt. Sedangkan daya generator listrik terendah terjadi pada jumlah sudu 18 dengan nilai daya generator listrik sebesar 0.661 Watt. (6) Efisiensi turbin maksimum terjadi pada jumlah sudu 14 dengan nilai efisiensi turbin 28.888 %. Efisiensi turbin terendah terjadi pada jumlah sudu 18 dengan nilai efisiensi turbin 25.512 %. (7) Efisiensi generator listrik maksimum terjadi pada jumlah sudu 14 dengan nilai generator listrik 0.736 %. Efisiensi generator listrik terendah terjadi pada jumlah sudu 18 dengan nilai efisiensi turbin 0.661 %.Kata Kunci: Analisis, jumlah sudu, kinerja, turbin pelton.