Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pembinaan Ketahanan Pernikahan dan Keharmonisan Keluarga dengan Tema “The Family Relationship and Intimacy” Bernadetha Nadeak; Evi Deliviana; Elferida Sormin; Lamhot Naibaho; Citra Puspa Juwita
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 1 No. 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v1i2.1287

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam rangka Pembinaan Ketahanan Pernikahan dan Keharmonisan Keluarga dengan Tema “The Family Relationship and Intimacy” bekerjasama dengan Gereja HKBP Sutoyo Jakarta Timur. Kegiatan ini berawal dari adanya permintaan dari pengurus Gereja HKBP Sutoyo melalui seksi Pendidikan ke Universitas Kristen Indonesia Jakarta untuk memberikan edukasi kepada jemaat secara khusus untuk pasangan muda tentang bagaimana pentingnya menjaga dan membina hubungan keluarga yang sehat dan intim sehingga menjadi keluarga yang kokoh, utuh dan bahagia. Adapun sasaran kegiatan ini adalah keluarga yang terdiri dari pasangan suami dan istri dengan tujuan untuk membina ketahanan pernikahan dan keharmonisan keluarga melalui pendekatan ilmu kesehatan dan ilmu psikologis. Melalui ilmu kesehatan, pasangan suami istri diedukasi tentang “Keluarga Sejahtera dan Sehat Reproduksi”, sedangkan dari psikologis disampaikan bahwa “mengungkapkan perasaan secara terbuka kepada pasangan dan juga anggota keluarga yang lain merupakan salah satu wujud pengasuhan dengan cinta”. Peserta sosialisasi terdiri dari pasangan suami/istri dengan usia pernikahan 1 s.d 15 tahun. Para peserta sangat antusias mengikuti sosialisasi dan aktif pada saat sesi diskusi. Berbagai permasalahan dalam keluarga menjadi topik diskusi yang akhirnya sampai kepada pencarian solusi. Pihak Gereja HKBP Sutoyo yang diwakilkan oleh Pendeta menyatakan kepuasan dan ucapan terimakasih atas kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat guna mencegah terjadinya ketidakharmonisan dalam keluarga jemaat yang berujung pada perceraian. Kata Kunci : Ketahanan Pernikahan; Keharmonisan Keluarga; Family Relationship; Intimacy; Keluarga Sejahtera; Sehat Reproduksi. Abstract Community service activities in the context of fostering marital endurance and family harmony with the theme "The Family Relationship and Intimacy" in collaboration with the HKBP Church, Sutoyo, East Jakarta. This activity originated from a request from the management of the Sutoyo HKBP Church through the Education section to the Indonesian Christian University in Jakarta to provide education to the congregation specifically for young couples about how important it is to maintain and foster healthy and intimate family relationships so as to become a strong, whole and happy family . The target of this activity is a family consisting of husband and wife couples with the aim of fostering marital endurance and family harmony through health science and psychological science approaches. Through health science, a married couple is educated about "Family Welfare and Reproductive Health", while psychologically speaking that "expressing feelings openly to the couple and also other family members is one form of caring with love". Participants in the socialization program consist of husband / wife couples with marriage age of 1 to 15 years. The participants were very enthusiastic about participating in the socialization and were active during the discussion session. Various problems in the family became the topic of discussion which finally reached the search for solutions. The Sutoyo HKBP Church, represented by the Pastor, expressed satisfaction and gratitude for the activities that were considered to be very useful in preventing disharmony in the congregation family that led to divorce. Keywords: marital endurance; family harmony; Family Relationship; Intimacy; Family Welfare; Reproductive Health
Sexuality in Education Begins in The Home (Pendidikan Seksual Berawal Dalam Keluarga) Bernadetha Nadeak; Elferida Sormin; Lamhot Naibaho; Evi Deliviana
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v2i1.1651

Abstract

Pendidikan seksual di kalangan remaja menjadi salah satu prioritas pendidikan. Banyaknya kasus remaja yang tersangkut hukum terkait seksualitas sudah harus segera ditangani, bahkan diantisipasi lebih awal. Universitas Kristen Indonesia sebagai lembaga pendidikan yang juga turut merasakan tanggungjawab mengambil langkah konkrit melalui Pengabdian kepada Masyarakat dosen dalam melakukan edukasi dan sosialisasi tentang betapa pentingnya pendidikan tentang seksualitas di kalangan remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melibatkan berbagai stake holder, di antaranya kalangan remaja (yang dalam hal ini diwakili oleh para siswa-siswi sekolah menengah pertama/SMP dan sekolah menengah umum/SMU), para orangtua siswa, para guru dan staf di sekolah Teruna Muda Scholl, Jl Raya Ciangsana nomor 91, Ciangsana, Kec. Gunungputri, Kab. Bogor Prov. Jawa Barat. Hari pertama sosialisasi dan diskusi bersama dengan orangtua dengan topik “gaya komunikasi orangtua terhadap anak tentang seksual, adikksi pornografi di kalangan remaja dan bagaimana mengatasi adikksi pornografi bagi yang sudah terpapar melalui pendekatan psikologi”, diskusi berlangsung sangat serius, di mana di antara para orangtua saling berbagi cerita dan berbagi informasi tentang apa yang menjadi kebiasaan anak-anak mereka di rumah dan bagaimana mereka melakukan penanganan terhadap anak yang menunjukkan gejala pemahaman yang salah akan seksual. Hari ke dua sosialisasi kepada para siswa dilaksanakan di aula sekolah dengan topik “pembekalan kesehatan reproduksi remaja dan bahaya addiksi pornografi di kalangan remaja” Kata Kunci: seksual, pornografi, komunikasi, reproduksi
Penyuluhan Dampak Pernikahan dini Bagi Perempuan Mesta Limbong; Evi Deliviana
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v2i1.1655

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang berlangsung di usia yang belum genap 18 tahun. Fenomena tersebut di Indonesia masih menjadi sorotan karena jumlahnya yang semakin meningkat. Padahal, dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini sangat kompleks, terutama bagi pihak perempuan. Salah satu bentuk upaya pencegahan terjadinya pernikahan dini adalah melalui pemberian penyuluhan berisi informasi kerugian atau dampak negatif dari pernikahan dini terutama bagi perempuan. Penyuluhan sebaiknya diberikan kepada berbagai pihak yang dapat berkontribusi untuk menekan angka pernikahan dini, salah satunya adalah guru di sekolah. Interaksi guru dengan murid yang cukup intens, dapat menjadi peluang bagi guru untuk memberikan pemahaman bagi siswa serta orangtua siswa mengenai kerugian atau dampak negatif dari pernikahan dini. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini memberikan penyuluhan kepada seluruh guru-guru perempuan yang mengajar di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di wilayah perkebunan kelapa sawit Pekanbaru milik PT. Astra Agro Lestari. Hasil dari penyuluhan yang diberikan adalah bahwa seluruh guru-guru sepakat dan mendukung segala upaya yang dapat menekan angka kejadian pernikahan dini di wilayah perkebunan kelapa sawit dengan meneruskan hasil dari penyuluhan ini kepada siswa-siswa maupun orangtua siswa bahwa pernikahan seharusnya dilakukan saat seseorang telah siap secara mental, sosial maupun fisik. Hal tersebut akan berdampak positif bagi generasi baru yang berkualitas. Kata kunci: pernikahan dini, guru, perempuan
MEMPERSIAPKAN ANAK MASUK SEKOLAH DASAR Evi Deliviana
Jurnal Dinamika Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2017): JULI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51212/jdp.v10i2.611

Abstract

ABSTRACT This article was made to discuss government regulations regarding the chronological age limit of children to enter elementary school, which is 7 years old. In fact, many parents cannot wait to get their children to enter elementary school even if their children age is not sufficient. This article is prepared based on the literature review to explain the readiness indicators for children to entering elementary school and the importance of a child to have school readiness. The authors use literature study method that is based on: 1) abstract of research result, 2) journal review, and 3) reference book. Based on the results of the study, the authors found that the readiness of children to enter elementary school is not only determined by chronological age alone but also by aspects of cognitive development, language, motor, socioemosional, and independence of children. Another factor that influence the school readiness of children to enter elementary school are environmental support such as family and school. Through a comprehensive understanding of indicators of school readiness of children to enter elementary school, parents are expected to be more sensitive in seeing and taking a raft of whether the child ready to enter elementary school or not. Keywords: school readiness, elementary school ABSTRAK Tulisan ini berawal dari adanya peraturan pemerintah mengenai batas usia kronologis anak untuk masuk Sekolah Dasar, yaitu 7 tahun. Pada kenyataanya, banyak orang tua yang tidak sabar untuk memasukkan anak mereka ke Sekolah Dasar meski dari segi usia belum mencukupi. Tulisan ini disusun berdasarkan pada literatur review yang bertujuan untuk menjelaskan indikator kesiapan anak masuk Sekolah Dasar dan pentingnya seorang anak untuk memiliki kesiapan sekolah. Penulis menggunakan metode studi literatur yang bersumber pada: 1) abstrak hasil penelitian, 2) review jurnal, dan 3) referensi buku. Berdasarkan hasil telaah, penulis mendapati bahwa kesiapan anak masuk Sekolah Dasar bukan hanya ditentukan oleh usia kronologis saja akan tetapi ditentukan juga oleh aspek perkembangan kognitif, bahasa, motorik, sosioemosional, serta kemandirian anak. Faktor lain yang turut mempengaruhi kesiapan sekolah anak adalah dukungan lingkungan seperti keluarga dan sekolah. Melalui pemahaman yang komprehensif mengenai indikator kesiapan anak masuk Sekolah Dasar, diharapkan orangtua semakin peka dalam melihat dan mengambil keputusan apakah anaknya telah siap untuk masuk Sekolah Dasar. Kata Kunci: Kesiapan sekolah, Sekolah Dasar
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 49 JAKARTA TIMUR Utari Sabrina A. Hutagalung; Renatha Ernawati; Evi Deliviana
Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/Jsvol2iss1pp1

Abstract

ABSTRACT This study aims to see the relationship between individual counseling services and the social development tasks of students in SMP Negeri 49 East Jakarta and to see the extent to which the guidance and counseling teachers function in helping students complete their developmental tasks in the adolescent phase. This type of research is quantitative. The data collection instrument was carried out by giving a questionnaire to all students in class VIII. In the individual counseling service variabel the reliability value is 0.913 and the development task variable is 0.941. The results showed a relationship between individual counseling services and students' social development tasks. However, the relationship between the two variables is very low. This can be seen from the correlation results of 0.076. There are several factors that can determine students' social development tasks, such as motivation from parents and family. Positive support provided by people around them is able to help students complete their development tasks properly. Students need balanced internal and external factors in order to complete their developmental tasks properly. Keyword:developmental assignments, individual counseling services, teenagers ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara layanan konseling individu dengan tugas perkembangan sosial peserta didik di SMP Negeri 49 Jakarta Timur dan melihat sejauh mana fungsi guru Bimbingan dan Konseling dalam membantu peserta didik menuntaskan tugas perkembangannya dalam fase remaja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Instrumen pengumpulan data dilakukan melalui pemberian kuesioner kepada seluruh peserta didik kelas VIII. Pada variabel layanan konseling individu nilai realibilitas sebesar 0.913 dan variabel tugas perkembangan sebesar 0.941. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara layanan konseling individu dengan tugas perkembangan sosial peserta didik. Walaupun demikian hubungan antara kedua variabel tersebut sangat rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil korelasi sebesar 0.076. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tugas perkembangan sosial peserta didik, seperti motivasi dari orangtua dan keluarga. Dukungan positif yang diberikan oleh orang-orang sekitar mampu membantu peserta didik dalam menuntaskan tugas perkembangannya dengan baik. Peserta didik membutuhkan faktor dari luar dan dalam diri yang seimbang agar dapat menuntaskan tugas perkembangannya dengan baik. Kata Kunci: tugas perkembangan, layanan konseling individu, remaja
Correlation between creativity and career choice for senior and vocational high school students in the new normal era Renatha Ernawati; Evi Deliviana; Eustalia Wigunawati
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/179800

Abstract

The Demographic Institute of the University of Indonesia conducted a survey in 2015 and noted the difference between education and employment was 53.33%, the difference between occupational qualifications and educational background was 60.52%. Another fact in the study, 63% of Indonesians work not in accordance with their field of science. This study aims to determine the relationship between creativity and students' career choices. Quantitative research method with final correlation design. The object is high school and vocational high school and the subject is 453 students in Jakarta, Depok, Tangerang, and consists of 278 girls and 175 boys. Data collection techniques using instruments. Data analysis using JASP statistical method version 0.16. The results showed that the career choice variables were mostly in the medium category, namely women (60, 80%) and men (57, 71%). Likewise for the creativity variable, mostly in the medium category, namely women (56, 11%) and men (51, 42%). The results also showed that career choice and creativity were highly correlated (p<0.001). It is also known that the Creativity variable can explain the variation in the Career Choice variable by 11.56%. Vice versa, the Career Choice variable can explain variations in Creativity. Based on this value, it can also be explained that the Creativity variable contributes 11.56% to the Career Choice variable.
Pendidikan kebencanaan bagi siswa berkebutuhan khusus Selvi Afliana Taklal; Elvira Gabriella Ikka; Johanna Ajeng; Evi Deliviana
Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ocim.v3i1.8980

Abstract

this literature study aims to provide ideas for education in Indonesia in order to build a more quality and equitable education. Indonesia lies in an area prone to natural disasters. Natural disasters are something that cannot be predicted when they occur. Therefore, the Indonesian people need to gain knowledge about disaster mitigation. This can be applied in the field of education, namely with disaster education. Everyone has the right to receive the same education, including students with special needs. Disaster education for students with special needs is very important and serious to be implemented. This is so that they still have enough knowledge to protect themselves from the disaster situation. Disaster education for students with special needs can be done by developing Disaster Preparedness Schools (SSB), simulation training methods in the form of role play, as well as media literacy and disaster interpretation.
GAMBARAN KECERDASAN EMOSI MAHASISWA ASRAMA YANG BERMAIN GAME ONLINE Lowi Br Saragih; Renatha Ernawati; Evi Deliviana
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 1 No. 1 (2023): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/cendikia.v1i1.45

Abstract

Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan di asrama pada salah satu kampus swasta Jakarta Timur dengan subyek 54 mahasiswa asrama yang bermain game online (mobile legends). Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran tentang tingkat kecerdasan emosi mahasiswa asrama yang bermain Mobile Legends. Kecerdasan emosi menjadi faktor penting dalam mengatasi tantangan emosi yang terlihat ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Adapun data diperoleh melalui instrumen kecerdasan emosi yang disusun peneliti berdasarkan teori Goleman yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan SPPS versi 26 dan diperoleh hasil bahwa terdapat 8 mahasiswa (15%) yang termasuk pada kategori kecerdasan emosi tinggi, sedangkan 39 mahasiswa (72%) termasuk pada kategori kecerdasan emosi sedang, dan 7 mahasiswa (13%) termasuk ke dalam kategori kecerdasan emosi yang rendah. Berdasarkan indikator jenis kelamin, terdapat 14 mahasiswa laki-laki (25,9%) sulit dalam mengontrol emosi dan cenderung mudah marah dan emosi ketika gagal dalam bermain game online termasuk kategori kecerdasan emosi rendah, sedangkan 36 mahasiswa laki-laki dan perempuan (66,7%) yang menunjukkan bahwa mereka mampu mengenali dan mengatur emosi dengan cukup baik dalam berbagai situasi termasuk pada kategori sedang, dan 4 mahasiswa perempuan (4%) dapat mengekspresikan emosi yang jelas dan tidak didominasi oleh perasaan-perasaan negatif termasuk kategori kecerdasan emosi tinggi.
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA MATERI LOGARITMA DIBANTU MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW Jitu Halomoan Lumbantoruan; Evi Deliviana; Hotmaulina Sihotang; Bernadetha Nadeak
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i3.7957

Abstract

Hasil belajar diperoleh siswa dalam matematika tidak bisa dilepaskan dari peran guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan materi, implementasi, melakukan penilaian dan mengevaluasi proses pembelajaran. Namun fakta, hasil belajar logaritma masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar logaritma, karena guru tidak menyusun materi secara mandiri. Fakta lain, Nilai mean belajar siswa saat observasi 74, 80 di bawah kriteria ketuntasan minimal 75. Adanya kesenjangan antara teori dan realita di lapangan menjadi urgen dilakukan penelitian. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan modul logaritma yang memenuhi kriteria praktis dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model analyze, Design, Develop, Implementasi dan Evaluasi (ADDIE). Subjek dan objek penelitian sekolah menengah atas dan siswa berjumlah 32. Teknik pengumpulan data dengan instrumen penilaian kepada ahli materi, guru dan memberikan tes kepada siswa saat uji coba kelompok kecil dan ujicoba kelompok besar. Teknik analisis dengan validasi ahli materi, guru dan siswa. Para validasi menilai instrumen dengan memberikan skor dari 1-5 terhadap instrumen. Hasil tes siswa dianalisis dengan melihat kepraktisan dan keefektifan melalui hasil mean individual dan mean klasikal. Hasil validasi ahli materi, guru matematika dan siswa memberikan penilaian 92. 35%, 91, 45% dan 95.81%, dalam kategori sangat baik. Hasil belajar diperoleh siswa yang dibantu modul logaritma saat pos-tes 90.28 dan hasil siswa yang tidak menggunakan modul adalah 68.40 dengan selisih 25. 48. Kesimpulan, modul matematika materi logaritma ini sudah praktis, efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan
Development of a logarithmic module equipped with a jigsaw cooperative model Jitu Halomoan Lumbantoruan; Evi Deliviana
Jurnal Elemen Vol 9 No 2 (2023): July
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v9i2.17520

Abstract

The teacher's task is to compile lesson plans, books, or modules assess and evaluate. However, the fact is that the low learning outcomes are due to the difficulty level of the book. The results of the 2022 study show that students' scores are below 75, which is 74.80. Urgency, there is a difference between teacher assignments, expectations, and learning outcomes. The research aims to design practical and effective modules. The research method used is Research and Development (R&D): Determination, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The subject is high school, and the subject is 32 students. They are collecting data with assessment instruments from material experts, teachers, and students. Modules are measured by practicality through instruments, and tests measure effectiveness. Analysis technique with validation. Average values and interpretations. As a result, the logarithmic module is practical, effective, and can increase value. The validation of material experts and math teachers assessed 92.35% and 91.45% in the very good category. Student assessment of the module is 95.81%, a very good category. Post-test learning outcomes use the 90.28 module, and those that do not use the 68.40 module.