Prihati, Dyah Restuning
Universitas Widya Husada Semarang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENERAPAN SLOW DEEP BREATHING UNTUK MENURUNKAN KELETIHAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK Ria Astarina Pertiwi; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v4i1.77

Abstract

Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Apabila hanya 10% dari ginjal yang berfungsi, pasien dikatakan sudah sampai pada penyakit ginjal end-stage renal disease (ESRD) atau penyakit ginjal tahap akhir. Tanda gejala dari pasien gagal ginjal sangat beragam, salah satunya yaitu keletihan. Keletihan adalah rasa letih yang luar biasa dan terus-menerus serta penurunan kapasitas kerja fisik serta mental pada tingkat yang biasanya. Pasien gagal ginjal yang mengalami keletihan perlu diatasi, salah satunya dengan pemberian terapi Slow Deep Breathing. Slow Deep Breathing adalah relaksasi yang disadari untuk mengatur pernapasan secara dalam dan lambat. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengatasi keletihan pasien gagal ginjal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan bentuk rancangan one group pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 2 responden dengan kriteria pasien dengan penyakit gagal ginjal yang akan menjalani hemodialisa (prehemodialisa), mengalami keletihan sedang, tidak mempunyai gangguan penglihatan dan pendengaran. Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan pada tingkat keletihan yang awalnya mengalami keletihan sedang menjadi keletihan ringan setelah diberikan terapi Slow Deep Breathing selama 3 hari. Rekomendasi perlu konsisten perawat pengawasan dalam melakukan terapi untuk meningkatkan kesehatan pasien.
PENERAPAN BACK MASSAGE TERHADAP FATIGUE (KELELAHAN) PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI Dyah Restuning P
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v5i1.105

Abstract

Kanker payudara ialah penyakit yang tidak terkendali pembelahan selnya dan kemampuan untuk menyerang jaringan biologis baik langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel yang jauh (metastasis). Salah satu penatalaksanaan kanker payudara adalah kemoterapi. Yaitu kemoterapi yang menyebabkan fatigue (kelelahan). Untuk mengurangi fatigue (kelelahan) saat kemoterapi dengan pemberian back massage karena memberikan efek relaksasi secara menyeluruh dan mengurangi kelelahan karena dapat memperbaiki sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan tubuh serta pengeluaran ampas tubuh semakin sempurna dengan pengeluaran racun dalam tubuh. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan dalam pemberian back massage untuk mengurangi kelelahan saat kemoterapi pada pasien kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus dalam bentuk rancangan one grup pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 2 pasien dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi, dengan skala kelelahan 4-7 (kelelahan sedang), pasien kanker payudara dengan stadium 1-3, pasien yang bersedia menjadi responden. Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat kelelahan yang awalnya kelelahan sedang menjadi kelelahan ringan setelah pemberian back massage selama 3 hari sehingga diharapkan keluarga pasien dapat melakukan tindakan back massage untuk mengurangi kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Kata kunci: kanker payudara, kelelahan, back massage
Penerapan Pijat Kaki Untuk Menurunkan Kelebihan Volume Cairan (Foot Edema) Pasien Congestive Heart Failure Fradika Wulan Sari; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v5i2.114

Abstract

Congestive Heart Failur (CHF) merupakan keadaan dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah ke seluruh bagian tubuh, sehingga tidak dapat memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Edema kaki karena peningkatan volume ekstraseluler akibat dari perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik. Foot Massage merupakan manipulasi jaringan ikat dengan tehnik pukulan, gosokan atau meremas untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi. Tujuan penelitian ini untuk menyusun resume asuhan keperawatan pemberian pijat kaki untuk menurunkan kelebihan volume cairan (foot edema) pada pasien CHF (Congestive Heart Failure). Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien CHF yang mengalami foot edema. Intervensi yang diberikan adalah terapi pijat kaki dengan one group pretest posttest. Subjek studi kasus yaitu 2 orang pasien CHF. Pengukuran kaki meliputi lingkar Ankle, lingkar instep, lingkar sendi MP joint (metatarsalphalangs-joint) dengan menngunakan medline. Intervensi pemijatan selama 3 hari dengan durasi ± 20 menit. Hasil penelitian pada responden menunjukkan penurunan edema sampai dengan implementasi hari ke 3, pitting edema derajat 2 menghilang dalam 10 detik dan penurunan edema rata-rata 2-3 mm. Simpulan : Pijat kaki dapat menurunkan kelebihan volume cairan (foot edema) pasien CHF.
Pengaruh Terapi Murrotal Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri dan Kecemasan Saat Perawatan Luka Pasien Ulkus Dm Di Rsud K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang Dyah Restuning Prihati; Maulidta Karunianingtyas Wirawati
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.32 KB) | DOI: 10.35473/ijnr.v1i2.177

Abstract

Diabetic ulcer is caused by damage to the skin nerves due to reduced blood flow. Pain and anxiety when wound care begins when dressing and cleaning the wound. Murottal therapy is a distraction technique in the form of al-quran records, decreases stress hormones and provides a feeling of relaxation. The purpose of this study was to reduce the level of pain and anxiety during wound care in patients with DM ulcers after being given murrotal therapy in RSUD K.M.T. Wongsonegoro Semarang. The research method with quasi experimental pre-posttest control group. a sample of 17 people in the intervention group and 15 in the control group. Sample selection with total sampling. The murrottal listening intervention group played for 3 times for 15 minutes. Respondents were conducted pre and posttest with NRS pain measuring instruments and DASS anxiety. The results of the Wilcoxon test in the intervention group obtained p = 0,000, there were differences in the level of pain between before and after murotal therapy and p = 0.002 there was a difference in the level of anxiety between before and after murotal therapy. In the control group obtained p = 0.02, there were differences in the level of pain between before and after murotal therapy and the value of p = 1.00, there was no difference in the level of anxiety between before and after given murotal therapy. Conclusion: Murrotal therapy can reduce the level of pain and anxiety during wound care for DM ulcer patients.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Pencegahan Covid-19 Santri Di Pondok Pesantren Dyah Restuning Prihati; Cahyani Setianingrum; Dwi Retnaningsih
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.697 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6230

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease of 2019 is a group of alphacoronavirus and betacoronavirus viruses that often cause colds and other mild upper respiratory tract infections in the human body. The role of Islamic boarding schools in the preventive and promotive efforts of COVID-19 by following the rules from the government for safe activities during the pandemic and the provision of infrastructure in the pesantren environment. Objective to find out the relationship between the level of knowledge and behavior of students in the prevention of COVID-19 in Islamic boarding schools. This study used a descriptive design with a cross-sectional study approach, which was to find a relationship between the level of knowledge and the COVID-19 prevention behavior of students in Islamic boarding schools. Sampling with solving sampling technique. The research time is 1 month in 2021 with the location at the APIK Demak Islamic boarding school. The inclusion criteria are students who are teenagers (11-19 years old) and have not received counseling about COVID-19. While the exclusion criteria are bat students who do not stay overnight in the cottage. The instrument uses a knowledge questionnaire about COVID-19 using the Guttman scale and a student behavior questionnaire in preventing COVID-19 with a Likert Scale. The results of this study showed that most respondents showed a good level of knowledge with negative behavior as many as 24 people. The significance value is 0.038 which indicates that there is a significant correlation between the level of knowledge and the attitude of the respondents. The gamma correlation value of 1,000 indicates that the correlation in the positive direction with the strength of the correlation is very strong. There is a relationship between the level of knowledge on the COVID-19 prevention behavior of students in Islamic boarding schools. It is hoped that pesantren administrators can further facilitate the need for information on health education regarding the prevention of COVID-19. Keywords: Knowledge, Behavior, Prevention of COVID-19, Santri ABSTRAK Coronavirus Disease of 2019 adalah sekelompok virus alphacoronavirus dan betacoronavirus yang sering menyebabkan pilek dan infeksi saluran pernapasan atas ringan lainnya di tubuh manusia. Peran pesantren dalam upaya preventif dan promotif COVID-19 dengan mengikuti aturan dari pemerintah beraktivitas yang aman selama pandemi dan pengadaan sarana-prasarana di lingkungan pesantren. Tujuan untuk mencari hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku santri terhadap pencegahan COVID-19 di pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional study, yaitu mencari hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 santri di pondok pesantren. Pengambilan sampel dengan teknik slovin sampling. Waktu penelitian selama 1 bulan pada tahun 2021 dengan lokasi di pondok pesantren APIK Demak. Kriteria inklusi yaitu santri dengan usia remaja (11-19 tahun), belum mendapatkan penyuluhan tentang COVID-19. Sedangkan kriteria Eksklusi yaitu santri kalong yang tidak  tinggal menginap di pondok. Instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan tentang COVID-19 dengan menggunakan skala Guttman dan kuesioner perilaku santri dalam pencegahan COVID-19 dengan skala Likert Scale. Hasil penelitian ini terdapat responden terbanyak menunjukkan tingkat pengetahuan baik dengan perilaku negatif sebanyak 24 orang. Nilai significancy 0,038 yang menunjukkan bahwa ada korelasi antara tingkat pengetahuan dengan sikap responden yang bermakna. Nilai korelasi gamma sebesar 1,000 menunjukkan bahwa korelasi arah positif dengan kekuatan korelasi sangat kuat.  Terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 santri di pondok pesantren. Diharapkan agar pengurus pesantren dapat lebih memfasilitasi kebutuhan informasi edukasi kesehatan tentang pencegahan COVID-19.Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku, Pencegahan COVID-19, Santri
Promkes Perilaku Cerdik Untuk Pencegahan Kanker Pada Kelompok Guru Bina Amal Semarang Dyah Restuning Prihati; Maulidta Karunianingtyas Wirawati; Endang Supriyanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.3419

Abstract

ABSTRAKPenyebab kematian utama salah satunya adalah penyakit kanker. Kanker menempati sepuluh besar penyakit penyebab kematian di Indonesia. Permasalahan mitra diantaranya pengetahuan guru tentang kanker, bahaya dan cara pencegahan kurang; belum ada penyuluhan tentang kanker oleh petugas kesehatan. Tujuan Promosi kesehatan perilaku CERDIK untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang kanker, bahaya dan cara pencegahan; meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit kanker; meningkatkan perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit  kanker dengan perilaku CERDIK. Sasaran kegiatan ini adalah  kelompok guru Bina Amal Semarang. Metode yang akan digunakan adalah Promosi kesehatan meliputi penyuluhan tentang kewaspadaan dini terhadap penyakit kanker, pemutaran video tentang SADARI dan pelatihan pengukuran tekanan darah kepada guru dan pendampingan. Hasil Kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan kelompok guru setelah diberikan promosi kesehatan tentang pencegahan dini kanker. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kanker dan upaya deteksi dini pencegahan kanker dengan melakukan kegiatan promotif dan preventif. Diharapkan dengan implementasi perilaku CERDIK bisa diterapkan di sekolah dengan bimbingan yang diberikan oleh para guru kepada siswanya dan wali orangtua siswa. Kata Kunci : Kelompok Guru, Promkes,  Cegah Kanker.  ABSTRACT One of the main causes of death is cancer. Cancer occupies the top ten diseases that cause death in Indonesia. Partner problems include teachers' lack of knowledge about cancer, dangers and prevention methods; there has been no education about cancer by health workers. The objective of CERDIK Behavioral Health Promotion to increase teachers' knowledge about cancer, its dangers and prevention methods; raise awareness and awareness of the dangers of cancer; promote healthy living habits to prevent cancer with ENDICHING behavior. The target of this activity is the Bina Amal Semarang teacher group. The method that will be used is health promotion which includes counseling on early awareness of cancer, video screening of BSE and training in measuring blood pressure for teachers and mentoring. The result of this activity was an increase in the knowledge of the teacher group after being given health promotion on early cancer prevention. One of the efforts to increase public knowledge about cancer and early detection of cancer prevention is by carrying out promotional and preventive activities. It is hoped that the implementation of CERDIK behavior can be applied in schools with the guidance provided by teachers to students and parents of students. Keywords: Teacher Group, Health Promotion, Prevent Cancer
Pemberdayaan Paguyuban “Semar Cakep” Dalam Upaya Perawatan Anak Penyandang Disabilitas Masa Pandemi Covid-19 Dyah Restuning Prihati; Endang Supriyanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4182

Abstract

ABSTRAK Anak dengan penyandang disabilitas adalah kelompok khusus yang beresiko terpapar COVID-19. Mereka melakukan activity daily living, mobilitas dan komunikasi membutuhkan pendampingan dari orangtua maupun pengasuhnya. Mereka memiliki keterbatasan dalam memahami bagaimana pencegahan penukaran COVID-19. Identifikasi permasalahan yang dihadapi mitra adalah pengetahuan pengurus Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas SEMAR CAKEP tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 masih kurang dan belum ada penyuluhan tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 oleh petugas kesehatan. Tujuan kegiatan PKM ini adalah memberdayakan atau pendampingan pengurus Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas SEMAR CAKEP tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah pendampingan dengan memberikan pengetahuan tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 dan Masalah nutrisi pada cerebral palsy. Hasil Kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 10 orang (91%) dan yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 1 orang (9%). Peningkatan upaya promotif dan preventif sebagai upaya deteksi dini pencegahan anak penyandang disabilitas terpapar COVID-19. Keberadaan pendamping bagi anak berkebutuhan khusus memiliki makna yang berarti bagi proses perlindungan dan tumbuh kembangnya. Diharapkan dengan implementasi ini, pengurus paguyuban peduli penyandang disabilitas SEMAR CAKEP bisa menerapkan dan memberikan informasi kepada orang tua dalam perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19. Kata  Kunci : Paguyuban; Perawatan Anak Disabilitas; COVID-19  ABSTRACT Children with disabilities are a special group who are at risk of being exposed to COVID-19. They carry out a daily living, mobility, and communication activities that require assistance from parents and caregivers. They have limitations in understanding how to prevent the exchange of COVID-19. The identification of problems faced by partners is the knowledge of the Paguyuban Caring for Persons with Disabilities, SEMAR CAKEP management about caring for children with disabilities during the COVID-19 pandemic is still lacking and there has been no counseling about the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic by health workers. The purpose of this PKM activity is to empower or assist the administrators of the SEMAR CAKEP Care for Persons with Disabilities regarding the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic. The method used is assistance by providing knowledge about the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic and nutritional problems in cerebral palsy. The results of this activity there was an increase in knowledge by 10 people (91%) and 1 person (9%) who had low knowledge. Increasing promotional and preventive efforts as an effort to prevent children with disabilities from being exposed to COVID-19. The existence of a companion for children with special needs has meaningful meaning for the process of protection and development. It is hoped that with this implementation, the management of the association caring for people with disabilities, SEMAR CAKEP, can apply and provide information to parents in caring for children with disabilities during the COVID-19 pandemic. Keywords: Association; Care for Children with Disabilities; COVID-19
Peningkatan Kompetensi dengan Metode Perceptorship Bagi Pembimbing Klinik di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Emilia Puspitasari Sugiyanto; Dyah Restuning Prihati; Endang Supriyanti; Chandra Hadi Prasetiya; Menik Kustriyani; Wijanarko Heru Pramono; Heny Prasetyorini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7734

Abstract

ABSTRAK Perawat profesional yang memiliki kemampuan intelektual dan ketrampilan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kepada klien. Pencapaian kompetensi praktik sangat bergantung kepada tersedianya lahan praktik yang memadai dan kesiapan Pembimbing Klinik. RS Permata Medika yang merupakan salah satu lahan praktik mahasiswa. Perawat yang ditunjuk sebagai pembimbing klinik, belum memahami peran sebagai preceptor kepada mahasiswa praktik dan metode pembelajaran di lahan praktik keperawatan. Kegiatan pengabdian masyarakat diberikan kepada preceptor untuk memberikan pengetahuan dan menerapkan metode bimbingan pembelajaran klinik keperawatan di RS. Permata Medika. Pelatihan Perceptorship dilaksanakan dengan ceramah dan demonstrasi.  Evaluasi kegiatan diawali dari pre test dan post test materi Perceptorship dan redemonstrasi metode pembelajaran klinik keperawatan. Terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 90% peserta setelah dilakukan pelatihan preceptorship. Kegiatan PKM pelatihan preceptorship bertujuan untuk meningkat kemampuan kognitif  dan psikomotor tentang metode bimbingan pembelajaran klinik keperawatan. Perlu dilakukan pelatihan metode preceptorship secara berkala di rumah sakit yang digunakan sebagai lahan praktik, diharapkan preceptor akan terus mengikuti perkembangan ilmu keperawatan terbaru. Kata Kunci: Kompetensi, Metode Perceptorship, Pembimbing Klinik  ABSTRACT Professional nurses who have intellectual abilities and skills are needed to improve the quality of nursing services to clients. The achievement of practical competence is very dependent on the availability of adequate practice land and the readiness of the Clinical Supervisor. Permata Medika Hospital is one of the student practice areas. Nurses who are appointed as clinical supervisors do not understand the role of preceptors for practical students and learning methods in the field of nursing practice. Community service activities are given to preceptors to provide knowledge and apply nursing clinical learning guidance methods in hospitals. Medical Gems. Preceptorship training is carried out with lectures and demonstrations. Evaluation of activities begins with the pre-test and post-test of Preceptorship material and demonstration of nursing clinical learning methods. There was an increase in knowledge of 90% of participants after the preceptorship training. PKM activities for preceptorship training are aimed at increasing cognitive and psychomotor abilities regarding clinical nursing learning guidance methods. It is necessary to conduct regular preceptorship method training in hospitals that are used as practice areas, it is hoped that preceptors will continue to follow the latest developments in nursing science. Keywords: Competence, Preceptorship Method, Clinical Supervisor
Promkes Manajemen Diabetik Untuk Pencegahan Luka Diabetik Pada Kelompok Kader Kesehatan Semarang Barat Dyah Restuning Prihati; Endang Supriyanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.6892

Abstract

ABSTRAK Self care diabetes merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk mengontrol diabetes yang meliputi tindakan terapi obat dan pencegahan terhadap komplikasi. Pengukuran aktifitas self care diabetes meliputi pengaturan diet (pola makan), latihan fisik, monitor gula darah, dan terapi obat. Dalam upaya meningkatkan kemandirian merawat kaki perlu dilakukan secara bertahap mulai dari pemberian edukasi secara berkala dan dikenalkan sejak dini pada pasien diabetes mellitus sebagai salah satu upaya pencegahan ulkus diabetik. Kasus DM menempati  posisi ke empat dalam 10 besar kasus penyakit di kota Semarang. Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat diberikan kepada kelompok kader keehatan di wilayah Semarang Barat, diharapkan dengan mereka mengetahui dan bisa mengaplikasikan tentang managemen diabetik sebagai upaya pencegahan dini luka diabetik. Pemberian materi tentang penatalakasanaan DM, foot care, demonstrasi senam kaki dan pendampingan.  Evaluasi diawali dari pre test dan post test tentang pengetahuan tentang perawatan kaki. Terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 90% peserta setelah dilakukan promosi kesehatan manajemen diabetik tentang penatalakasanaan DM dan foot care. Peserta kooperatif selama mengikuti kegiatan PKM dan pemberian booklet promosi kesehatan perawatan luka diabetik. Promosi Kesehatan tentang managemen diabetik dilakukan untuk menambah pengetahuan kader kesehatan dan mampu mengaplikasikan pencegahan dini luka diabetik salah satunya dengan senam kaki diabetik. Kata kunci: Promkes, Pencegahan Luka Diabetik, Kader Kesehatan ABSTRACT Introduction: Diabetes self-care is an action taken by a person to control diabetes which includes drug therapy and complications. Measurement of diabetes care activity includes diet (diet), physical exercise, blood sugar monitoring, and drug therapy. In an effort to increase the independence of taking care of the feet, it is necessary to do it gradually by providing regular education and introducing it from an early age to people with diabetes mellitus as an effort to prevent the occurrence of diabetic ulcers. DM cases are in the fourth position in the top 10 causes of disease in the city of Semarang. Objective: Community service activities provided by a group of health cadres in the West Semarang area are expected to know and be able to apply diabetes management as an effort to prevent diabetic wounds from an early age. Research Methods: Providing material on DM management, foot care, foot exercise, and mentoring. The evaluation begins with a pre-test and post-test of knowledge about foot care. Results: there was an increase in knowledge of 90% of participants after health promotion of diabetes management about DM management and foot care was carried out. Participants actively participate in activities and receive health promotion booklets. Conclusion: Health promotion on diabetes management is carried out to increase the knowledge of health cadres and be able to implement early prevention of diabetic wounds, one of which is diabetic foot exercises. Keywords: Health Promotion, Prevention of Diabetic Wounds, Health Cadre
Peningkatan Kemandirian Anak Cerebral Palsy dalam Memenuhi Kebutuhan Personal Hygiene di Ruang Belajar Semar Cakep Semarang Barat Endang Supriyanti; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.7738

Abstract

ABSTRAK Anak cerebral palsy akan mengalami kelainan gerakan, tonus otot, ataupun postur tubuh yang disebabkan kerusakan yang terjadi pada otak. Cerebral palsy tidak dapat disembuhkan, akan tetapi gejala klinis dan kecacacatan dapat diatasi melalui beberapa terapi yaitu terapi fisik, terapi okupasi, konseling psikologis, dan tindakan operasi. Terapi okupasi akan membantu anak meningkatkan kemampuan motorik yang baik, misalnya dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene seperti memakai baju, makan, menggosok gigi dan lain-lain. Tujuan dari pelaksanaan PKM ini adalah upaya meningkatkan kemandirian dan kemampuan motorik anak cerebral palsy dalam  memenuhi kebutuhan personal hygiene. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan. Kegiatan pelatihan meliputi: pemberian edukasi kesehatan tentang personal hygiene,  melatih motorik dengan praktik cara menggosok gigi yang benar dan pendampingan dalam meningkatkan kemandirian memenuhi kebutuhan personal hygiene. Hasil kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan orang tua tentang personal hygiene, serta peningkatan kemampuan motorik anak dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan orang tua mampu memberikan motivasi kepada anak untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri sebagai bentuk terapi okupasi untuk meningkatkan kemampuan motorik anak. Kata Kunci: Kemampuan Motorik, Cerebral Palsy, Personal Hygiene. ABSTRACT Cerebral palsy children will have movement disorders, muscle tone, or posture caused by damage to the brain. Cerebral palsy is not could healed, will but symptom clinical and disability could overcome through a number of therapy that is therapy physical, therapy occupation, counseling psychology, and action operation. Therapy occupation will help child increase ability good motor, for example in Fulfill needs personal hygiene like use clothes, eats, rubs tooth and others. Destination from implementation PKM this is effort increase independence and ability motor child with cerebral palsy in Fulfill needs personal hygiene. Method used in activity this is training . Activity training includes : giving education health about personal hygiene, practice motor with practicum method rub correct teeth and accompaniment in increase independence Fulfill needs personal hygiene. Results activity this there is enhancement parental knowledge about personal hygiene, as well as enhancement ability motor child in Fulfill needs personal hygiene. Based on results the parents hope capable give motivation to child for Fulfill needs personal hygiene by independent as form therapy occupation for increase ability motor child.Keywords: Motor Ability, Cerebral Palsy, Personal Hygiene