Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PKM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TAJAU MULYA KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Yusuf Hidayat; Rahmat Nur; Putera Perdana Ashari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 9 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i9.3183-3190

Abstract

Pengabdian ini membantu pengelolaan BUMDes di Desa Tajau Mulya Kalimantan Selatan, serta memberikan pelatihan pengelolaan kelembagaan dan kewirausahaan untuk mendukung perekonomian masyarakat Desa Tajau dalam meningkatkan Muriyah. optimal dan efektif. Pengabdian ini akan dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi dan dukungan kepada pengurus BUMDes di desa Tajau Mulya. Metodologi implementasi layanan dilakukan dalam tiga fase: fase pengenalan untuk mengidentifikasi lokasi mitra, fase implementasi untuk menghubungi mitra dan melakukan kegiatan pelatihan, dan fase evaluasi untuk menentukan seberapa baik hal ini dilakukan. Kegiatan pelatihan  dapat diikuti oleh pemangku kepentingan BUMDes. Materi yang diberikan membahas tentang peran BUMDes sebagai penggerak ekonomi, organisasi, dan kewirausahaan. Diharapkan pada kegiatan PKM  ini akan diberikan pengetahuan kepada pengurus BUMDes di desa Tajaum Murlya dan akan terbangun peran BUMDes sebagai motor penggerak perekonomian desa, pengelolaan organisasi dan pembentukan kewirausahaan. Hasil dari pengabdian ini juga diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan dan program  terkait dengan isu pembangunan BUMDes.
PKM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TAJAU MULYA KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Yusuf Hidayat; Rahmat Nur; Putera Perdana Ashari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 9 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i9.3183-3190

Abstract

Pengabdian ini membantu pengelolaan BUMDes di Desa Tajau Mulya Kalimantan Selatan, serta memberikan pelatihan pengelolaan kelembagaan dan kewirausahaan untuk mendukung perekonomian masyarakat Desa Tajau dalam meningkatkan Muriyah. optimal dan efektif. Pengabdian ini akan dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi dan dukungan kepada pengurus BUMDes di desa Tajau Mulya. Metodologi implementasi layanan dilakukan dalam tiga fase: fase pengenalan untuk mengidentifikasi lokasi mitra, fase implementasi untuk menghubungi mitra dan melakukan kegiatan pelatihan, dan fase evaluasi untuk menentukan seberapa baik hal ini dilakukan. Kegiatan pelatihan  dapat diikuti oleh pemangku kepentingan BUMDes. Materi yang diberikan membahas tentang peran BUMDes sebagai penggerak ekonomi, organisasi, dan kewirausahaan. Diharapkan pada kegiatan PKM  ini akan diberikan pengetahuan kepada pengurus BUMDes di desa Tajaum Murlya dan akan terbangun peran BUMDes sebagai motor penggerak perekonomian desa, pengelolaan organisasi dan pembentukan kewirausahaan. Hasil dari pengabdian ini juga diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan dan program  terkait dengan isu pembangunan BUMDes.
Motivasi Pelaksanaan Ibadah Umrah Di Kelurahan Marabahan Kota Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Risda Shapiya; Yusuf Hidayat; Yuli Apriati
Jurnal Empirika Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.056 KB) | DOI: 10.47753/je.v6i1.117

Abstract

Ibadah Umrah bukan sebuah keharusan dikerjakan bagi masyarakat Islam, akan tetapi jika memungkinkan untuk mengerjakan maka dianjurkan melaksanakan Ibadah Umrah. Namun banyak ummat yang melaksanakan Umrah secara berulang ulang dengan niat yang beragam. Penelitian ini bertujuan (1) menguraikan alasan dasar yang mendorong seseorang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali pada masyarakat di Keluarahan Marabahan Kota (2) menganalisa nilai Umrah bagi seseorang yang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali pada masyarakat di Kelurahan Marabahan Kota . Dimana sumber data pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan secara purposive sampling dengan sebagai informan Bapak Noorliansyah, Bapak Tazzudin Noor Z., Ibu Mariani, Ibu Risnawati, Ibu Siti Warna, Ibu Supywati. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, teknik observasi, dan dokumentasi.Analisis hasil data pada penelitian dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Alasan dasar yang mendorong seseorang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali ialah adanya dorongan dari dalam diri sendiri kerinduan beribadah dan menjadi tamu di Tanah suci yang begitu dirasakan, dan munculnya dorongan dari luar seperti dorongan dari keluarga dan lingkungan sekitar (2) Nilai-nilai yang didapat bagi masyarakat yang telah melaksanakan Umrah lebih dari satu kali di Kelurahan Marabahan kota ialah nilai religi, nilai sosial, dan nilai ekonomi.
Lakatan Dalam Tradisi Selamatan Pada Masyarakat Banjar Di Kelurahan Kuin Selatan Kecamatan Banjarmasin Barat Yuliani Yuliani; Yusuf Hidayat; Cucu Widaty
Jurnal Empirika Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.106 KB) | DOI: 10.47753/je.v7i2.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Alasan  masyarakat menyajikan hidangan lakatan dalam tradisi selamatan dan (2) Makna lakatan dalam tradisi selamatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber  data  yang  dipilih  secara  Purposive sampling. Kriteria informan dalam penelitian ini yaitu (1) masyarakat yang turun-temurun melaksanakan tradisi selamatan dengan hidangan lakatan, (2) tokoh masyarakat yang biasa menjadi pemandu ritual dalam tradisi tersebut, (3) pembuat kue tradisional Banjar. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi ke lapangan, wawancara mendalam dengan ke 5 informan, dan dokumentasi.  Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Alasan masyarakat menyajikan lakatan dalam tradisi selamatan  yaitu sebagai pereda kesurupan, menambah daya ingat, kewajiban berkala dan wujud keharmonisan. (2) Makna lakatan dalam tradisi selamatan antara lain makna berdasar bahasa dan tekstur, makna berdasar warna-warna lakatan, dan makna berdasar bentuk-bentuk sajian lakatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada masyarakat di  Kelurahan Kuin Selatan Banjarmasin yang mempercayai akan wajibnya hidangan lakatan dalam tradisi selamatan maupun yang tidak, agar tetap menjalankan tradisi sesuai dengan kaidah-kaidahnya, namun tidak menjadikan kepercayaan tersebut sebagai sesuatu yang berlebihan dan juga  untuk masyarakat lainnya dapat memaklumi dan toleransi terhadap tradisi selamatan yang dilaksanakan.
Tradisi Basasanggan Dalam Acara Perkawinan di Desa Pimping Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara Ana Fitriya; Yusuf Hidayat; Cucu Widaty
Jurnal Empirika Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.874 KB) | DOI: 10.47753/je.v6i1.116

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui proses pada pelaksanaan tradisi basasanggan dalam acara perkawinan di desa Pimping (2) Mengetahui bentuk sasanggan dalam acara perkawinan di desa Pimping (3)  Mengetahui bentuk pergeseran dalam tradisi basasanggan pada acara perkawinan di desa Pimping. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang dipilih adalah purposive sampling. Kriteria informan dalam penelitian ini yaitu warga  desa Pimping yang melakukan tradisi basasanggan lebih dari 10 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan 5 informan yaitu Suhaimi, Wardah, Nurlian, Rahayu dan H. Imran. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses pelaksanaan tradisi basasanggan terbagi menjadi 3 tahap yaitu, pertama memberikan sasanggan, kedua menerima dan mencatat dan ketiga mengembalikan sasanggan. (2) Bentuk sasanggan terdiri dari uang serta benda yaitu beras, sembako, kado dan sewa sound system. (3) Pergeseran tradisi basasanggan berupa berkurangnya jenis sumbangan dan perubahan makna tradisi bagi warga. Berdasarkan hasil penelitian ini  disarankan bagi masyarakat yang masih menjalankan tradisi basasanggan agar mampu mempertahankan kebudayaan sehinggga tradisi tersebut tidak mengalami kepunahan. Sebagai pembelajaran, menambah wawasan serta pengetahuan tentang budaya Banjar bagi masyarakat.Kata Kunci: tradisi, basasanggan, perkawinan, pergeseran.
Peran Modal Sosial pada Pengrajin Perahu Pulau Sewangi Kabupaten Barito Kuala Dimas Asto Aji An’Amta; Febrihada Gahas Candramukti Febrihada; Yusuf Hidayat; Azmi Riyadi
ENTITA: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ejpis.v5i1.7781

Abstract

The river community reflected by the Banjar tribe becomes an inherent image due to its natural conditions which are very close to the river. Boat is the suitable transportation tool to support daily activities. However, recently people have started to switch from land transportation on boat sales. The research focuses on the social capital of boat producers in maintaining their existence, especially in the city of Banjarmasin. This study used a social capital approach and descriptive qualitative research methods. The data collection techniques during the study used in-depth interviews and open-ended questions with key informants, field observations and documentation. This study used data analysis in the form of data reduction and triangulation. The results of this study found that boat craftsmen can still produce in the midst of land transportation competition due to social capital through three aspects; First, there is trust that is currently still maintained, between owners and workers as owners and owners; Second, the existence of values/ norms that are still existed among craftsmen such as the form of mutual cooperation that still exists with the local term "mengulur"; Third, the social network still strong between craftsmen and outside parties such as raw materials suppliers and consumers. This study recommends that the regional government of Barito Kuala pay more attention and facilitate the various needs of boat craftsmen.
The Role of the Association of Farmers Groups (Gapoktan) through the Cooperative Farming Model in advancing the Economy of Rural Communities Yusuf Hidayat; Rahmat Nur; Ahmad Muhammad Sabiri; Maulida Rachmah; Rama Maulana
Journal of Economics Education and Entrepreneurship Vol 4, No 2 (2023): JEE, October 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jee.v4i2.9539

Abstract

The purpose of this study is to describe the role of Gapoktan through the Cooperative Farming Model in Karang Indah Village, Mandastana District, Barito District, Kuala Kalimantan. Describe the Gapoktan Karang Indah Program in advancing the community's economy, describing. Describe the impact of the Gapoktan program through cooperative farming. This type of research is qualitative research with a description approach. Research Instruments with Quantitative data through self-researchers (Human Instruments). Sources of data through interviews, observations and documentation. Qualitative data analysis consists of data reduction, data display and drawing conclusions. The validity of the data through triangulation. The results showed that (1) the Cooperative Farming Model plays a role in the management of rice entrepreneurs in expediting the distribution of rice commodities and encouraging the development of sustainable agricultural development. (2) The Gapoktan program in Karang Indah for rice farmers consists of socialization, partnership programs (government and private), and entrepreneurial agriculture-based training. (3) Gapoktan through the Cooperative Farming Model has a real impact on increasing rice farmer household income with the help of capital and financing. The use of the Cooperative Farming Model has a positive and significant impact in terms of the pattern of economic life of the Karang Indah village community.
Motivasi Pelaksanaan Ibadah Umrah Di Kelurahan Marabahan Kota Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Risda Shapiya; Yusuf Hidayat; Yuli Apriati
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.252 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i1.5206

Abstract

Ibadah Umrah bukan sebuah keharusan dikerjakan bagi masyarakat Islam, akan tetapi jika memungkinkan untuk mengerjakan maka dianjurkan melaksanakan Ibadah Umrah. Namun banyak ummat yang melaksanakan Umrah secara berulang ulang dengan niat yang beragam. Penelitian ini bertujuan (1) menguraikan alasan dasar yang mendorong seseorang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali pada masyarakat di Keluarahan Marabahan Kota (2) menganalisa nilai Umrah bagi seseorang yang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali pada masyarakat di Kelurahan Marabahan Kota . Dimana sumber data pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan secara purposive sampling dengan sebagai informan Bapak Noorliansyah, Bapak Tazzudin Noor Z., Ibu Mariani, Ibu Risnawati, Ibu Siti Warna, Ibu Supywati. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, teknik observasi, dan dokumentasi.Analisis hasil data pada penelitian dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Alasan dasar yang mendorong seseorang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali ialah adanya dorongan dari dalam diri sendiri kerinduan beribadah dan menjadi tamu di Tanah suci yang begitu dirasakan, dan munculnya dorongan dari luar seperti dorongan dari keluarga dan lingkungan sekitar (2) Nilai-nilai yang didapat bagi masyarakat yang telah melaksanakan Umrah lebih dari satu kali di Kelurahan Marabahan kota ialah nilai religi, nilai sosial, dan nilai ekonomi.
Lakatan Dalam Tradisi Selamatan Pada Masyarakat Banjar Di Kelurahan Kuin Selatan Kecamatan Banjarmasin Barat Yuliani Yuliani; Yusuf Hidayat; Syahlan Mattiro
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.614 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i1.5208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Alasan  masyarakat menyajikan hidangan lakatan dalam tradisi selamatan dan (2) Makna lakatan dalam tradisi selamatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber  data  yang  dipilih  secara  Purposive sampling. Kriteria informan dalam penelitian ini yaitu (1) masyarakat yang turun-temurun melaksanakan tradisi selamatan dengan hidangan lakatan, (2) tokoh masyarakat yang biasa menjadi pemandu ritual dalam tradisi tersebut, (3) pembuat kue tradisional Banjar. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi ke lapangan, wawancara mendalam dengan ke 5 informan, dan dokumentasi.  Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Alasan masyarakat menyajikan lakatan dalam tradisi selamatan  yaitu sebagai pereda kesurupan, menambah daya ingat, kewajiban berkala dan wujud keharmonisan. (2) Makna lakatan dalam tradisi selamatan antara lain makna berdasar bahasa dan tekstur, makna berdasar warna-warna lakatan, dan makna berdasar bentuk-bentuk sajian lakatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada masyarakat di  Kelurahan Kuin Selatan Banjarmasin yang mempercayai akan wajibnya hidangan lakatan dalam tradisi selamatan maupun yang tidak, agar tetap menjalankan tradisi sesuai dengan kaidah-kaidahnya, namun tidak menjadikan kepercayaan tersebut sebagai sesuatu yang berlebihan dan juga  untuk masyarakat lainnya dapat memaklumi dan toleransi terhadap tradisi selamatan yang dilaksanakan.
Paser Bekerai Sebagai Kelompok Sosial Bagi Masyarakat Paser Di Tanah Grogot Kabupaten Paser Kalimantan Timur Indah Audia Putri; Yusuf Hidayat; Laila Azkia
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.969 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i2.6468

Abstract

Penelitian ini Bertujuan Untuk: (1) Mengetahui upaya dari Paser Bekerai dalam menjaga solidaritas masyarakat Paser (2) Mengetahu makna Paser Bekerai bagi masyarakat Paser. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Sumber data yang dipilih secara Snowball sampling yaitu dengan Informan Kunci (key informant) Bapak Syukran Amin mempunyai posisi sebagai Pengutok (Ketua) dan tambahan satu Informan lagi untuk melengkapi data. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan pada Mei 2019 hingga juni 2020. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan: (I) Paser Bekerai menjaga kesolidaritasan melalui komunikasi yang lancar dan selalu bekerjasama antara anggota di Paser Bekerai, melaksanakan usaha bersama seperti pembuatan cafe D’nalau, membangun rumah adat bersama dengan pemerintah, gotong-royong di setiap kegiatan Paser Bekerai. (II) Makna Paser Bekerai untuk masyarakat Paser yaitu sebagai tempat untuk berjuang melalui pandangan dari suku Paser melihat adanya Komunitas Paser Bekerai dibentuk, Paser Bekerai untuk Kepercayaan dari masyarakat Paser. Berdasarkan hasil temuan untuk pemerintah agar tetap menjaga hubungan dengan suku Paser melalui Paser Bekerai karena dapat membantu mensejahterakan Suku Paser itu sendiri dan masyarakat mau menjadikan Paser Bekerai sebagai tempat menjaga identitas suku Paser karena Paser Bekerai dapat menjembatani hubungan antara Pemerintah dan masyarakat, mengembangkan potensi diri, mengawal kegiatan pemerintah